hadiah spesial

"tak usah tegang santai saja" ucap irene santai

Mungkin Irena bisa santai tapi tidak dengan mereka, ucapan santai membuat mereka bertambah ketakutan keringat dingin mengucur tanpa henti

"Asisten El" panggil Irene menoleh ke asisten El yang berada di samping nya

"Baik Miss" asisten El yang mengerti kode irene segera memberikan sebuah kertas kosong yang hanya ada tulisan pihak kedua TTD atau bisa di bilang sebuah kontrak yang belum berisi apa apa

Mereka pun mengeryit heran apa maksudnya batin mereka

"Tanda tangani saja hanya sebuah perjanjian saja" ucap Irene enteng

Mereka saling melirik bimbang mendata tangani atau tidak jika tidak hukuman apa mereka dapat mereka bingung harus bagaimana pilih yang mana pilih yang mana asyik kok malah nyanyi author Haha

Dengan ragu ragu mereka mendatangi kertas itu berharap jika mereka mendata tangani hukuman mereka akan sedikit ringan walau hati mereka tidak yakin.

"Bagus" ucap irene tersenyum puas saat mereka mendata tanganinya

"Aku kasih tau isi dalam perjanjian masing-masing, pertama untuk bapak Mansur anda masih bisa berkerja disini tapi gaji anda cuma seperempat selama 1 tahun atau anda saya pecat tak ada gaji maupun bonus untuk anda dan yang lebih parah mungkin anda jadi pengangguran dalam jangka yang cukup lama" tegas Irene

"Gaji seperempat cukup lah buat kebutuhan jika anda bisa mengatur keuangan" enteng irene

"Tapi Miss kenapa gaji saya cuma seperempat?"tanya pak Mansur bingung

"Buat lunasin hutang anda"singkat Irene

"Hutang?, Hutang apa Miss saya tak pernah memiliki hutang apapun" ucap pak Mansur masih bingung

(mengambil uang perusahaan termasuk juga hutang) batin irene

"Ya tak pernah punya hutang karena anda korupsi uang perusahaan saya, dan sebagai gantinya sepertiga gaji bapak saya ambil untuk melunasi hutang bapak" jelas Irene

"Tapi - " ucap bapak Mansur

"Tak ada tapi tapian sekarang anda pilih mana gaji seperempat atau saya pecat" tegas Irene

"Baiklah Miss saya Pilih pilihan yang pertama" pasrah bapak Mansur

(Kalau di pecat mau makan apa saya) batin pak Mansur

"Bagus silakan keluar, ingat saya mengawasi anda" ucap Irene

"Baik Miss saya permisi" ucap pak Mansur

membukukan badan lalu memutar badan berjalan menuju pintu membuka pintu nya setelah ia keluar ia menutup kembali pintunya

Setelah kepergian pak Mansur ruangannya terasa hening tak ada percakapan, irene pun diam hanya menatap tajam setajam pisau cukur eh bukan setajam pisau, pisau apa ya pisau daging aja ya hahaha bercanda author, yuk lanjut tiba-tiba

Bruk

Dewi berlutut dihadapan irene sambil menangis memohon

"Miss tolong maafkan saya, saya tak tau jika waktu itu adalah Miss Ier, mungkin jika saya tau - "ucap Dewi tapi di potong oleh irene

"Ssttt tak usah berbelit Belit, sifat mu itu tak bisa berubah, hukuman untukmu sudah menanti" ucap Irene

"Panggil dia asisten El" panggil Irene

Tanpa menjawab asisten El segera memanggil anak buah Irene yang ada di luar pintu yang sempat asisten El hubungi saat perjalanan menuju ruangan Irene, anak buah Irene yang di panggil pun segera masuk ke dalam ruangan mengikuti langkah asisten El yang lebih dulu masuk

"Kau" tunjuk irene pada anak buah nya

"Bawa dia di tempat biasanya" imbuhnya sambil menunjuk Dewi

yang di maksud adalah desa Sombong Tempat dimana banyak orang bermulut pedas tak menghargai satu sama lain tak punya perasaan yang ada hanya kesombongan awalnya memang desa biasanya tapi lama kelamaan menjadi desa Sombong karena setiap Irene mengasingkan orang maka ia akan menempatkan orang tersebut di sana

perekonomian yang sulit atau desa yang perekonomian nya masih rendah hanya beberapa orang yang kaya membuat mereka berlomba untuk menjadi orang paling kaya dengan menghalalkan segala cara

"Saya mau di bawa kemana Miss?" Tanya Dewi ketakutan

"Tempat dimana kau tau artinya menghargai orang tanpa memandang apapun dan merubah sikap sombong mu kalaupun kamu Sadar diri" ucap Irene

di desa Sombong orang bisa berubah KALAU orang itu punya kesadaran, merasa kurang benar apa yang di lakukan

"tolong Maafkan saya Miss, saya tidak mau pergi dari sini" mohon Dewi sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada

Irene memandang anak buahnya supaya cepat membawa pergi Dewi karena sudah jengah dengan nya seakan tau perintah nona nya anak buah Irene segera membawa Dewi yang meronta ronta minta dilepaskan

"Lepaskan" bentak Dewi pada anak buah Irene

"Miss saya mohon maafkan saya" ucap Dewi terus memohon tanpa di hiraukan irene

"Bawa pergi sekarang" ucap Irene dingin

"Miss tolong maafkan saya, saya tidak mau diasingkan Miss"ucap Dewi mencoba melepaskan diri dari anak buah Irene

"lepas, aku bilang lepaskan"ucap Dewi dengan nada tinggi

"Baik Miss, saya permisi"ucap anak membungkukkan badan lalu menegakkan badan berjalan keluar sambil membawa Dewi yang masih berontak meminta di lepaskan

"Lepaskan" bentak Dewi meronta ronta

selepas nya Dewi Kini tinggal 2 orang yang siap menerima hukuman tapi tidak dengan pak Dito raut wajahnya seakan merasa dirinya tidak bersalah, walaupun hati kecilnya sedikit takut karena melihat hukuman yang irene berikan pada bawahannya dan pak Dito tau kalau irene tipe orang yang tak suka di bantah apapun alasannya

"Untuk bapak Ikhwan anda di pecat hanya ada setengah gaji anda yang saya berikan" ucap Irene tanpa basa-basi

" Baik Miss saya permisi" ucap pak Ikhwan yang sudah tau kesalahan nya memecat orang yang tidak melakukan kesalahan, pak Ikhwan selalu mengikuti keinginan Dewi jika Dewi mengadu bahwa ada orang tak mau mengikuti keinginan nya dan Dewi menyuruh pak Ikhwan memecat nya, pak Ikhwan hanya pasrah menerima keputusan irene karena mau membela pun percuma yang ada nanti malah semakin berat hukumannya, makanya saat Dewi mendapat hukuman pak Ikhwan tak membela takut hukuman Dewi berimbas pada nya untung Dewi tak mengatakan yang aneh-aneh jadi dia mendapatkan hukuman yang menurutnya masih mending dari pada diasingkan ke pulau kecil

"Dan untuk pak Dito siap siap menerima hadiah spesial dari saya" ucap Irene menyeringai

"bonus besar kah" Tanya pak Dito

"ck, bukan bonus tapi hukuman" ucap Irene menekan kata terakhir

" hukuman?, saya tidak salah kenapa dapat hukuman?, dan Saya juga tidak takut, seharusnya saya mendapat bonus besar sudah bekerja membangun perusahaan agar semakin maju" ucap pak Dito merasa benar

"Oh ya, lalu apa anda rasa semua hal yang anda lakukan tidak sia-sia?" Tanya Irene tersenyum sinis

"Ya benar terbukti perusahaan ini selalu memenangkan proyek besar" ucap pak Dito sombong

"Dan anda tidak bisa memecat saya" imbuhnya

"Hahahaha" tawa irene meledak mendengar ucapan pak Dito karena selama ini yang di lakukan pak Dito sia-sia. Setiap kali pak Dito mau menjalin kerjasama sama selalu di tolak mentah-mentah oleh perusahaan lain, karena tidak cukup puas dengan keuntungannya dan proposal yang diajukan juga campur aduk tidak sesuai Kenyataan jadi mau tidak mau irene harus turun tangan agar perusahaan nya tidak gulung tikar, iyalah masa gulung telur jadi telur gulung dong hehehe garing yak

Xie Xie ni, sudah mampir ke cerita author, terimakasih untuk yang setia baca cerita author, mohon kritik dan sarannya readers di kolom komentar like jika suka vote kalau boleh author gak maksa kok buat yang mau aja Terimakasih 🙏 semangat untuk beraktivitas 💪

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***