Hubungan Reyhan dan Rachel sudah mendapatkan lampu hijau dari orang tua masing-masing.Walaupun begitu, keduanya sepakat menjalani hubungan mereka tanpa ikatan apapun saat ini.
Reyhan akan memulai karirnya sebagai pengacara, dan Rachel meneruskan karirnya sebagai model. Mereka ingin menikmati kebebasan, sebelum terikat dalam suatu ikatan yang bernama pernikahan.
Reyhan ingin mengumpulkan uang sendiri untuk acara pernikahannya nanti. Dia tidak ingin merepotkan papanya. Hubungan mereka berjalan dengan baik, tanpa ada satu pun masalah yang berarti. Hanya pertengkaran kecil yang menghiasi hubungan asmara keduanya.
...
Reva sekarang sudah duduk dikelas tiga SMU. Dia adalah gadis tercantik dikelasnya dan termasuk siswi populer di sekolah. Wajah imutnya banyak disukai oleh teman-teman lelaki. Selain cantik, dia juga sangat pintar, dan mudah bergaul. Memang banyak yang menyukai Reva, termasuk para guru.
Walau Reva sudah kelas tiga SMU, dia belum pernah sekalipun berpacaran, karena Isma yang melarangnya. Isma tidak ingin Reva pacaran, sebelum dia lulus SMU.
Reva sering sekali mematahkan hati lelaki yang menembaknya. Selain karena ultimatum ibunya, dia juga merasa tidak ada laki-laki yang sanggup membuatnya jatuh cinta. Dulu dia pernah menyukai kakak seniornya, tapi ternyata dia seorang play boy.
Karena kepintarannya, Reva selalu mendapat beasiswa, dan itu membuat Isma senang dan bangga. Karena seandainya Reva tidak mendapat beasiswa, seluruh biaya sekolahnya tentunya Dika yang akan menanggungnya, dan jujur saja Isma merasa sedikit tidak enak. Walau Dika memang tidak mempermasalahkannya, tetap saja dalam hatinya Isma merasa tidak enak. Apalagi Reva bersekolah di salah satu SMU unggulan dikota itu, yang tentu saja biaya sekolah disana tidak murah.
***
Isma melihat suaminya sedang duduk di sofa kamar. Dia sepertinya sedang melamun, sampai tidak menyadari kehadiran Isma."Hey." Ucap Isma, mengejutkan Dika.
"Kamu...ngagetin aja." Sahut Dika
"Kamu melamun ya? Mikirin apa sih mas?."
"Enggak, aku nggak ngelamun.."
"Oh aku tahu, kamu pasti lagi mikirin cara buat deketin pak Herman dan bi Nani kan?.Ini udah mau dua minggu lho mas, waktu kamu tinggal dua minggu lagi." Ucap Isma mengingatkan.
"Iya, aku tahu."
"Kamu sebenernya kenapa sih mas?.Ada masalah apa?."
"Enggak. Aku nggak kenapa-napa."
"Jangan bohong. Aku tahu kalau kamu lagi mikirin sesuatu. Ayo cerita sama aku."
"Aku mikirin Reyhan."
"Kenapa dengan Reyhan?."
"Aku kurang setuju kalau Reyhan berpacaran apalagi menikah dengan Rachel."
"Kenapa?Jangan bilang karena kamu ingin Reyhan menikah sama Reva mas."
"Tidak sayang, bukan itu."
"Lalu?."
"Aku juga nggak tahu.Yang jelas aku merasa kurang sreg aja."
"Menurut aku, Rachel gadis yang baik, dan sopan. Dia juga sangat cantik, cocok dengan Reyhan."
"Enggak ah, cantikan kamu. Nggak ada yang lebih cantik dari kamu." Ucap Dika.
"Oh ya?? Makasih.!! Tapi aku serius mas, Rachel bener-bener cantik, dan cocok sama Reyhan."Ucap Isma.
"Iya sih,tapi...."
"Tapi....???
"Sudahlah, lupakan saja." Dika juga mengakui yang dikatakan Isma tentang Rachel memang benar.Tapi dia tidak bisa membohongi hatinya, kalau dia mencemaskan hubungan Reyhan dan Rachel. Dia takut Reyhan mengalami nasib yang sama seperti dirinya dulu. Dia takut Rachel meninggalkan Reyhan seperti Chintya yang dulu mengkhianati dan meninggalkan dirinya demi lelaki lain. Apalagi profesi Rachel dan Chintya sama-sama model.
Dika tidak bermaksud merendahkan profesi mereka, dan percaya tidak semua model seperti Chintya, karena semua tergantung kepribadian masing-masing. Dan Dika berusaha percaya kalau nasib dan takdir dirinya dan Reyhan tidak mungkin sama, tapi tetap saja perasaan takut itu ada dalam hatinya.
Tiba-tiba Rifa masuk ke kamar menghampiri Isma dan Dika. Dia sudah memakai seragam sekolahnya. Hari ini, hari pertama Rifa masuk ke sekolah dasar, dia ingin Isma menguncir rambutnya. Isma menuruti keinginan anak bungsunya itu, dan selesai. Isma sudah menguncir dua rambut Rifa. Dia terlihat lucu dan sangat cantik.
Dika menciumi Rifa, yang duduk di pangkuannya. "Waah anak gadis papa cantik banget. Udah siap sekolah kan nak?."
"Aku bukan anak gadis. Aku masih anak-anak pah. Kak Reva yang anak gadis, bukan aku."Jawab Rifa, membuat Dika terkekeh.
"Kamu kok pinter sih jawabnya. Pasti mama yang ngajarin kamu ya?. Iya nih pasti mama yang ngajarin. Dan wajah kamu kok makin mirip sama mama." Ucap Dika.
"Iya dong. Aku kan emang pinter, dan cantik." Sahut Isma.
"Aku ralat kata-kataku tadi.Ternyata ada yang lebih cantik dari kamu?." Ucap Dika.
"Siapa?."Tanya Isma
"Rifa dong, siapa lagi?.Iya kan sayang, kamu lebih cantik dari mama?." Tanya Dika pada anaknya. Isma hanya tersenyum mendengar ucapan Dika.
Isma, Dika dan Rifa pun berangkat bersama. Setiap hari, Isma mengantarkan Rifa ke sekolah. Begitulah kehidupan mereka sekarang.
🍃🍃🍃🍃🍃
Setahun kemudian
Akhirnya Reva lulus dengan nilai terbaik. Dia akan masuk ke salah satu universitas negeri tebaik pula. Isma dan Dika sangat bangga pada Reva, tidak hanya Isma dan Dika, tapi juga kakaknya Reyhan. Dia sangat bangga mempunyai adik yang cantik dan pintar seperti Reva.
Reva melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, mengambil jurusan kedokteran, karena dari kecil dia ingin sekali menjadi seorang dokter.Tentu saja keluarganya mendukung keinginan Reva, terutama Dika dan Reyhan.
Reyhan sendiri saat ini masih magang disalah satu kantor advokat. Dia akan magang selama dua tahun, dan ini baru tahun pertamanya. Sedangkan Rafa, dia masuk ke salah satu pesantren sesuai keinginannya
Sejak masuk kuliah, Reyhan dan Reva semakin akrab. Setiap hari mereka selalu berangkat bersama. Reyhan mengantarkan Reva kekampus, sebelum dia berangkat ke kantornya.
Mereka juga sering pergi bersama ke mall, baik hanya berdua atau bertiga dengan Rachel, seperti siang ini. Reyhan mengajak Reva pergi ke salah satu mall.
"Kak, kita kok kesini? Ini rumah siapa? Katanya mau nge mall."
"Ini rumah Rachel. Kakak mau ngajak dia."
"Apa kak? Kakak mau ngajak kak Rachel?."
"Iya. Kenapa? Kamu keberatan?."
"Kak Reyhan gimana sih? Kalau kakak mau pergi sama kak Rachel, ngapain kakak ngajak aku?."
"Lah, emangnya kenapa? Tadi kamu sendiri mau kakak ajak kesini."
"Aku kan nggak tahu kalau kakak akan pergi dengan kak Rachel."
"Kakak emang sengaja kok ngajak kamu , karena Rachel yang minta. Dia suka sama kamu."
"Oh ya? Yang bener kak? Kakak nggak bohong kan?."
"Kakak serius."
"Tapi, ah tetep aja nanti aku pasti bakalan jadi nyamuk diantara kalian, dan ujung-ujungnya aku dicuekin."
"Gak akan, kakak jamin."
"Awas aja kalau nanti aku dicuekin. Aku nggak akan ngomong sama kak Reyhan setaun."
"Hahaha...kamu ngancem kakak?."
"Iya. Dan ancaman ku nggak main-main ya kak."
"Hahahaha..."
"Kok ketawa sih?."
"Habisnya kamu lucu. Kamu mirip sama mamu, kalau lagi ngancem papa."
"Ya mirip lah, aku kan anaknya."
"Iya...iya, kakak janji. Kakak nggak bakalan nyuekin kamu, kamu paling nanti jadi satpam."
"Tuh kan."
"Udah ah yuk turun. Kamu mampir dulu kesini?."
"Enggak ah, kakak aja. Aku tunggu di mobil."Jawab Reva, lalu dia turun, dan pindah ke jok belakang.
Tak lama kemudian Reyhan dan Rachel masuk ke mobil Reyhan. Rachel dan Reva saling menyapa, lalu mereka pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
suka dengan interaksi Reyhan dan Refa 😊😊😊😊
2022-10-15
1
Irmayani
gjko
2021-11-27
1
Irmayani
hkl
2021-11-26
1