Merelakan Hati

Sisilia tidak tau apakah yang ia lakukan adalah hal benar atau tidak. Apakah ia boleh menyukai Raka yang sudah memiliki kekasih atau tidak. Ia hanya semakin menyukai Raka setiap kali melihat Raka yang menurutnya punya kepribadian yang unik.

Selain tampan, berbakat, jago karate, dan berkharisma. Raka juga tampaknya sangat setia. Buktinya adalah Raka selalu mempercayai Kesya walaupun sahabatnya sendiri tidak begitu menyukai Kesya. Ia mau menunggu Kesya yang lanjut pendidikan dan Harus LDRan.

Sudah setengah tahun Sisilia bertemu Raka di tempat latihan karate, maupun di tempat lainnya. Tapi selain di tempat latihan karate, Sisilia tidak mau bertemu dengan Raka. Sisilia takut jika ia salah tingkah dan malah disadari oleh Raka.

Oleh sebab itu, saat tidak sengaja melihat Raka dari kejauhan, Sisilia hanya bisa bersembunyi ke toilet jika ada. Jika tidak ada toilet Sisilia langsung naik angkutan umum atau ojek dan segera pulang. Rini juga terpaksa ikut Sisilia macam mau ditangkap orang. Rini sudah terbiasa dengan kebiasaan Sisilia ini, kalau ketemu Raka di tempat umum, pasti lari dan sembunyi.

Sisilia mulai sadar bahwa sebaiknya ia berhenti menyukai Raka. Lebih baik melihat Raka bahagia dengan orang yang dicintainya. Lebih baik ia merelakan Raka, agar ia tidak punya beban lagi dan bisa memberikan hatinya pada orang lain.

"Kamu yakin Sil, ". Rini mengusap bahu Sisilia

"Iya Rini, aku makin suka sama kak Raka. Kalau aku terus ketemu dia". Sisilia tampak putus asa

****

Vito menjelaskan pada Sisilia dan Rni kalau ternyata Raka akan ke Jakarta bersama Brian dan Doni. Namun Vito yakin bahwa Raka ingin menemui kekasihnya dan melamar secara resmi.

Perasaan Sisilia jadi aneh, ia ingin merelakan Raka namun ia tidak yakin dengan Kesya. Apalagi setelah mendengar pendapat dari Brian dan Doni, kalau Kesya sepertinya tidak tulus dengan Raka.

Sisilia membuang perasaan tidak percayanya. Lagipula ia tidak punya hak menilai orang lain, dan juga ia bahkan belum pernah bertemu dengan Kesya. Ia hanya membayangkan kalau Kesya adalah wanita yang sangat cantik dan berbakat.

*****

Di Gedung Latihan

Ini adalah hari terakhir Raka,Brian, dan Doni mengajar, ada 15 orang murid termasuk Sisilia. Raka mengatakan bahwa ia akan pindah untuk bekerja di Jakarta bersama Brian, dan Doni. Untuk pengganti akan diajarkan oleh pelatih resmi disana.

"Saya harap walaupun kami tidak mengajar lagi, kita semua tidak berhenti belajar dan berlatih. Namun jika ada yang ingin berhenti juga tergantung kemauan masing-masing". Raka melirik Brian dan Doni yang mengangguk-angguk sependapat dengan Raka.

Sisilia merasa sedih namun ia harus menahan perasaan yang sudah seharusnya ia lupakan itu. Sisilia yang berencana ingin mengakui cintanya malah mengurungkan niat dan membiarkan perasaannya menjadi cinta diam diam yang bertepuk sebelah tangan. Sisilia melihat Raka, Brian dan Doni masuk ke ruang ganti dan penyimpanan peralatan, dan setelah sudah banyak murid lain yang pulang, Sisilia masuk ke dalam Ruangan itu untuk memberikan sesuatu pada Raka, Brian dan Doni sebagai hadiah perpisahan.

Sebenarnya Sisilia hanya ingin memberikan hadiah pada Raka. Tapi ia takut kalau itu terlalu kentara dan membuat Raka curiga. Saat Sisilia masuk ternyata Brian dan Doni sedang membereskan barang-barang mereka. Sedangkan Raka sedang membuka bajunya untuk diganti.

Ketika Sisilia membuka pintu, ia terperanjat melihat tubuh Raka tanpa baju. Karena Raka memang jarang memakai singlet, terlihatlah dadanya yang bidang dan perut kotak-kotaknya yang seksi. Sisilia langsung menutup mata dan berbalik, sementara Raka menutupi dadanya dengan menyilangkan kedua tangannya.

" Maaf kak, saya lupa ketuk pintu". Sisilia menepuk jidatnya.

"Iya, gapapa kok. Kenapa Sisilia?". Brian sedikit menahan tawanya.

" Saya mau ngasih sesuatu". Sisilia sedikit tergagap

Brian pun berjalan keluar dan menerima pemberian Sisilia. Brian dan Doni mendapat coklat, sementara Raka mendapat kotak kado yang masih terikat pita. Setelah itu Sisilia langsung pergi sambil menarik Vito dan Rini untuk segera pulang.

Brian memberikan hadiah Sisilia pada Doni dan Raka. Tapi Doni bingung mengapa dia dan Brian mendapat coklat, sementara Raka mendapat Kotak kado. Doni menyuruh Raka segera membuka kotak itu karena ia cukup penasaran.

Ternyata isi kotak itu adalah tanaman bonsai beringin yang masih bakalannya. dan ada secarik kertas di dalamnya yang bertuliskan

'Saya lupa bilang makasih waktu Kak Raka membantu membawa barang-barang saya ke lantai 3. Saya selalu ingin berterima kasih, tapi waktu latihan karate malah lupa terus. Kak Raka boleh buang aja atau kasih ke orang lain.'

dan juga ternyata ada secarik kertas lagi tentang cara perawatan tanaman bonsai beringin yang ditulis tangan oleh Sisilia. Sisilia berharap tanaman itu sebagai hatinya yang sudah ia lepaskan pada Raka.

"Raka kan gak bisa ngerawat tanaman, Raka itu si tangan panas, tiap tanaman yang dia rawat pada mati. Kalo gak kekeringan, atau kelembaban berlebih, atauu pasti kurang pupuk. Bahkan ada yang mati karena kurang perhatian. Udah biar gue aja yang rawat". Doni berusaha mengambil tanaman itu dari Raka, namun Raka segera menutup kotak itu dan menghindarkannya dari tangan Doni. Brian juga langsung memutar lengan Doni ke belakang badannya.

"Aaagh sakit, loe ngegunain karate buat nganiaya gue?". Doni merintih setelah tangannya dilepas Brian.

Raka lalu berlari keluar untuk melihat Sisilia, namun Sisilia sudah tidak ada disana. Lalu Raka berlari keluar gedung melihat Sisilia, tapi nampaknya Sisilia sudah pulang ke kosnya. Raka berbalik menuju ruangan tadi lagi membereskan barangnya.

Sementara di dalam ruangan itu, Brian mengatai Doni bodoh. Sudah jelas itu khusus diberikan Sisilia untuk Raka, malah Doni yang mau ngerawat. Doni berusaha memahami perkataan Brian, lalu ia mengangguk setelah beberapa saat. Brian menarik nafasnya panjang tidak sanggup melihat kebodohan Doni.

Raka kembali ke ruangan itu, dan langsung disambut Doni. "Gue gak jadi deh ngerawat itu tanaman, ribett".

"Siapa yang nyuruh loe, ini biar gue yang rawat." Raka menyimpan kotak berisi tanaman bonsai pemberian Sisilia.

"Emangnya loe bisa?". Doni memberi nada meremehkan.

"Kan ada panduannya". Raka menimpali, diikuti gelengan Brian.

"Doni, kok loe bisa lulus sih dengan kapasitas otak loe itu. Gue yakin jangan-jangan nih ya, dosen penguji loe lagi ngantuk berat, terus lupa kalo loe lagi diuji. Karena dia lelah loe lulus deh". Brian membuat Doni sedikit kesal.

"Loe kok gitu, kan kita sama-sama lulus. Ya masak cuman gue yang dosennya ngantuk. Apalagi gue sebelum loe berdua". Raka dan Brian mengiyakan

Selesai beberes, mereka langsung bersiap untuk ke Bandara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

👣5

2021-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Berawal dari kebetulan
2 Langkah Awal
3 Langkah Berani Sisilia
4 Sisi Lain Raka
5 Merelakan Hati
6 Raka Putus
7 Penyebab Raka Putus (Bagian 1)
8 Penyebab Raka Putus (Bagian 2)
9 Pertemuan Kembali
10 Solusi Dalam Masalah
11 Tuan Tanah Baru
12 Gantungan Kunci
13 Bukan Gosip
14 Setelah Klarifikasi
15 Sisilia Jatuh
16 Kunjungan
17 Naik Skuter
18 Gara-Gara Rini
19 Di Rumah Raka ( Bagian 1)
20 Di Rumah Raka ( Bagian 2)
21 Bebo dan Sisilia
22 Menyaksikan Pertarungan
23 Plester
24 Team Building ( Bagian 1)
25 Team Building (Bagian 2)
26 Kamera Pengawas
27 Menjalankan Rencana
28 Misi END
29 Dibalik Misi
30 Perasaan
31 Menjadi Canggung
32 Sepenggal Kisah Sahila
33 Rini Pindahan
34 Tentang Kita Bertiga
35 3 Sekawan RBD
36 Doni Pulang Kampung
37 Apartemen Raka
38 Kesal
39 Cuma Untuk Raka
40 Jadi Asisten
41 Info dan Telur Dadar Gulung
42 Nametag
43 Calon Istri
44 Waktu
45 Keputusan
46 Publikasi
47 Alasan
48 Sedikit Rahasia
49 Kembali
50 Ada Bimo
51 Dandanan Brian
52 Takdir Buat Rini
53 Pura - pura
54 Kesibukan
55 Berangkat
56 Tamu Tak Diundang
57 Siapa yang Penting
58 Dipaksa Menyerah
59 Asupan Energi
60 Perkembangan Hubungan
61 Mulai
62 Kebohongan yang dipertahankan
63 Saat yang Tak Tepat
64 Jujur Memang Susah
65 Gagal Menghindar
66 Utusan
67 Salah Paham dan Cemburu
68 Unek- Unek
69 Tak Terduga
70 Sisilia Keren
71 Permintaan Maaf
72 Kedatangan Kesya
73 Tanamannya
74 Artikel Teratas
75 Pasangan Sempurna
76 Caramu Sendiri
77 Rasa Suka
78 Cincin
79 Resmi
80 TAKDIR (End)
81 Penutup
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Berawal dari kebetulan
2
Langkah Awal
3
Langkah Berani Sisilia
4
Sisi Lain Raka
5
Merelakan Hati
6
Raka Putus
7
Penyebab Raka Putus (Bagian 1)
8
Penyebab Raka Putus (Bagian 2)
9
Pertemuan Kembali
10
Solusi Dalam Masalah
11
Tuan Tanah Baru
12
Gantungan Kunci
13
Bukan Gosip
14
Setelah Klarifikasi
15
Sisilia Jatuh
16
Kunjungan
17
Naik Skuter
18
Gara-Gara Rini
19
Di Rumah Raka ( Bagian 1)
20
Di Rumah Raka ( Bagian 2)
21
Bebo dan Sisilia
22
Menyaksikan Pertarungan
23
Plester
24
Team Building ( Bagian 1)
25
Team Building (Bagian 2)
26
Kamera Pengawas
27
Menjalankan Rencana
28
Misi END
29
Dibalik Misi
30
Perasaan
31
Menjadi Canggung
32
Sepenggal Kisah Sahila
33
Rini Pindahan
34
Tentang Kita Bertiga
35
3 Sekawan RBD
36
Doni Pulang Kampung
37
Apartemen Raka
38
Kesal
39
Cuma Untuk Raka
40
Jadi Asisten
41
Info dan Telur Dadar Gulung
42
Nametag
43
Calon Istri
44
Waktu
45
Keputusan
46
Publikasi
47
Alasan
48
Sedikit Rahasia
49
Kembali
50
Ada Bimo
51
Dandanan Brian
52
Takdir Buat Rini
53
Pura - pura
54
Kesibukan
55
Berangkat
56
Tamu Tak Diundang
57
Siapa yang Penting
58
Dipaksa Menyerah
59
Asupan Energi
60
Perkembangan Hubungan
61
Mulai
62
Kebohongan yang dipertahankan
63
Saat yang Tak Tepat
64
Jujur Memang Susah
65
Gagal Menghindar
66
Utusan
67
Salah Paham dan Cemburu
68
Unek- Unek
69
Tak Terduga
70
Sisilia Keren
71
Permintaan Maaf
72
Kedatangan Kesya
73
Tanamannya
74
Artikel Teratas
75
Pasangan Sempurna
76
Caramu Sendiri
77
Rasa Suka
78
Cincin
79
Resmi
80
TAKDIR (End)
81
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!