Sampai di rumah, Alesha masuk dengan semangat. Berlari ke kamar nya lalu bergulingan tidak jelas di atas tempat tidur.
“ Aaaa aku pacar nya Rezel, Rezel ini lho!! Bundaaa aku udah enggak jomblo!” gadis itu berteriak senang bukan main, melepas sepatunya lalu melompat-lompat tidak jelas.
Kesenangan Alesha terganggu saat abangnya masuk tanpa mengetuk pintu,
“ Jangan teriak-teriak dek! Abang capek,” Andri ikut naik ke tempat tidur lalu ambruk sambil memeluk guling kesayangan Alesha.
“ Abaaang!! Keluar sana jangan ganggu aku!” merebut guling dari Andri, tapi malah di dekap semakin erat oleh pemuda itu.
Sepertinya dia kelelahan setelah pulang dari kampus, Alesha jadi merasa kasihan juga pada abangnya ini. Padahal dia sudah sering memohon pada bunda untuk menyogok dosen pembimbingnya, tapi bunda sama sekali tidak mau membantu walaupun Andri sudah bersujud sambil menangis lebay waktu itu.
“ Pijitin abang deh, duh capek banget.” Andri bergumam tidak jelas sambil menunjuk punggungnya.
Baiklah karena Alesha sedang senang maka dia akan memijat abang kesayangan nya itu, Alesha naik ke punggung abangnya lalu mulai memijit seperti yang biasa ia lakukan.
“ Bang, aku punya pacar lho,” sombong Alesha dengan tangan yang masih sibuk memberi pijatan di punggung abang nya.
“ Siapa? Memang kamu udah move on dari si Mamat mantan kamu pas SMP?” Andri bertanya penasaran, ternyata adiknya bisa move on juga dari cinta pertama nya itu hahaha.
Dulu saat kelas 2 SMP Alesha pulang ke rumah sambil meraung-raung tidak tahu sebab nya, membuat seisi rumah kalang kabut mengira anak itu sudah di jahati orang atau
bagaimana, tapi setelah cerita ternyata Alesha hanya di putusin kekasih nya yang baru tiga hari pacaran karena dia tidak mau di cium. Andri rasa nya inginnmarah, tapi malah tertawa saat itu.
Padahal si Mamat juga tidak ganteng-ganteng amat, laki-laki dekil yang ingus saja masih suka meler, tapi sudah pintar pacaran sampai minta cium segala.
“ Udah deh bang jangan bahas dia, amit-amit banget kalau di ingat.”
Alesha jadi kesal sendiri kalau mengingat betapa bodohnya dia karena menangisi laki-laki ingusan itu.
“ Terus siapa pacar kamu? Tono anak nya pak RT? Atau Wawan yang di ujung kompleks itu? Yang bagian sini dek, naahh disitu sakit banget!” menunjuk bagian tubuh nya yang merasa sakit. Andri mulai tidak tahu diri kalau sudah di pijiti, apalagi kalau sambil ngobrol, adik nya itu kan paling betah kalau ada yang mendengarkan ocehannya.
“ Bang kenapa nyebutin mereka sih, gini-gini juga selera ku tinggi lho. Aku pacaran sama guru ku di sekolah, dia wali kelas ku. Kami baru jadian tadi siang, kata nya dia..,”
Andri mendorong adik nya sampai hampir terjungkal ke lantai, pemuda itu bangun dari
posisi nya lalu duduk di hadapan Alesha yang masih syok hampir terjatuh.
“ Kamu pacaran sama guru di sekolah? Wali kelas? Kamu gila apa dek?” Andri mengetuk kepala adik nya sekeras mungkin, gila apa adik nya ini. Apa tidak ada cowok ganteng di sekolah sampai dia naksir dengan guru, sampai pacaran lagi.
“ Memang kenapa bang?” Tanya Alesha dengan tampang bodoh nya yang menyebalkan itu, hiih Andri jadi
ingin melempar adik nya dari jendela yang terbuka lebar itu.
“ Kamu ini bodoh banget sih, bisa-bisa nya suka sama guru sendiri sampai pacaran lagi. Memang kamu gak mikirin istri nya di rumah, kalau dia datang ke sekolah terus melabrak kamu gimana? Kalau kamu di tuduh pelakor abang gak mau lho dek belain kamu. Pokok nya abang gak setuju, kamu putusin dia sekarang!!” Andri marah-marah dengan suara
keras sampai membuat Alesha sakit kuping.
“ Pokok nya abang gak setuju, kalau kamu mau pacar minta aja sama abang, teman abang banyak kok yang nanyain kamu. Kamu tu cantik walaupun otak kamu bodoh, jadi jangan sampai kamu jadi perebut laki orang dek. Dosa nya besar, nanti kamu kena azab gimana?”
Wahh kurang ajar! Mulut abang nya ini tidak bisa di saring dulu apa kalau bicara, seenaknya saja mengatai adik sendiri bodoh di doa kan kena azab pula. Alesha jadi ingin
mencekik leher abang nya.
“ Bang dia belum nikah, aku juga gak mungkin suka kali bang kalau dia punya istri, memang aku gila apa?” dengus Alesha kesal, memang dia sebodoh itu apa di mata abang nya, sampai menyukai laki-laki yang punya istri.
Alesha melihat abang nya menghembuskan
nafas lega, tapi setelah itu malah berteriak lagi.
“ Memang dia gak punya pacar di luar sekolah?” Andri masih bertanya curiga.
“ Enggak, aku udah cari tahu semua tentang dia. Dia itu jomblo bang, seratus persen jomblo!!” Alesha berusaha meyakinkan abangnya kalau dia bukan pelakor atau pepacor ( perebut pacar orang).
“ Ceritain semua ke abang, jangan sampai lewat satu kejadian pun, abang mau menilai sendiri dia itu orang nya seperti apa.”
Lalu mengalir lah cerita Alesha tentang pak Rezel dengan revisi dan di bumbui pujian sana-sini, pak Rezel tampan, pak Rezel baik pak Rezel begini dan begitu.
Tentu saja Alesha tidak menceritakan versi galak dan menyebalkan nya pak Rezel, dia juga tidak menceritakan kalau perasaan nya baru di terima hari ini setelah menyatakan
seminggu yang lalu. Alesha harus membuat abangnya menyutujui hubungan dengan
pak Rezel dulu, kalau tidak nanti dia akan mengadu yang tidak-tidak pada ayah
dan bunda yang berakhir Alesha di suruh memutuskan hubungan seperti dulu yang
terjadi pada mantan-mantan nya.
“ Mana hp kamu, abang mau menelfon dia dan memastikan sendiri kalau dia orang baik,”
Andri tidak percaya begitu saja dengan cerita adik nya, apalagi setelah Alesha bilang dia
itu sangat tampan. Jadi semakin membuat Andri berpikir tidak mungkin dia mau
berpacaran dengan Alesha tanpa tujuan lain, logika nya saja mana ada sih laki-laki dewasa yang suka dengan murid nya sendiri, apalagi kalau dia tampan. Pasti banyak wanita dewasa yang mengejarnya di luar sana, lalu kenapa malah memilih pacaran dengan anak SMA yang bodoh seperti Alesha ini.
Alesha menggeleng lemah
dengan wajah sedih,
“ aku gak punya nomor hp nya bang,” ujar gadis itu dengan nada yang terdengar menyedihkan.
“ Astaga, yang bener aja dong dek. Terus kalian pdkt nya gimana kalau nomor aja gak punya?”
“ Gak pakai pdkt bang, langsung aku tembak aja.” Jawab Alesha polos, tapi membuat Andri semakin frustasi dengan kebodohan adik nya.
Ya Tuhan, apa boleh hamba membunuh adik hamba yang bodoh nya kelewatan ini?! Andri
jadi geram sendiri, ingin menghantamkan kepala Alesha ke tembok supaya akal dan
pikiran nya itu sedikit berfungsi.
“ Pokok nya abang gak setuju kalau belum ketemu langsung sama orang nya, kalau dia ternyata pedofil gimana hah? Kalau dia mafia yang jadiin kamu target kejahatan gimana, kalau dia penculik, kalau dia psikopat, kalau dia buronan polisi yang menyamar? Kalau
dia…,”
Alesha cepat-cepat membungkam mulut bang nya yang bicara tidak jelas, jadi membuat dia merasa takut juga. Kalau yang di kata kan abang nya benar bagaimana coba? Kan Alesha jadi ngeri sendiri di buatnya.
Pak Rezel baik, dia ganteng dan mempesona. Alesha menanamka k eyakinan di hati nya kalau pak Rezel tidak mungkin seperti kemungkinan yang di bilang abang nya.
“ Udah deh bang jangan lebay pikiran nya, Rezel itu orang baik pokok nya.”
Alesha jadi berbunga-bunga lagi kalau menyebut nama pak Rezel, ah ternyata orang ganteng itu sekarang benar-benar jadi pacarnya. Kenapa masih terasa seperti mimpi ya?
“ Bang coba cubit aku,” Alesha mau memastikan kalau ini bukan mimpi indah saja.
Andri yang dari tadi memang ingin mencubit adik nya karena geram tentu saja melakukan nya dengan senang hati, dia mencubit pipi Alesha sekuat tenaga sampai gadis itu meringis kesakitan dan minta di lepaskan.
“ Abaaang!!” Alesha berteriak kesal, melempar Andri dengan guling kesayangan nya, guling itu hanya membentur pintu lalu terjatuh ke lantai karena Andri lebih dulu menutup pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hadeeeehhh bocah🤣🤣🤦🏻♀️
2022-11-08
0
Fitria Dafina
Sepertinya Adikmu halal untuk dibunuh Bang Andri 🤣🤣🤣🤣🤣
2021-10-13
0
MASTER HACKERS Maulana
🤭🤭😂😂😂
2021-09-02
0