Di Terima

Seminggu berlalu dan pak Rezel sama sekali tidak memberi jawaban tentang kepastian perasaan Alesha, membuat gadis itu semakin kesal saja.

Untung nya dia masih bersikap seperti biasa saja, tidak sampai galau berkepanjangan seperti gadis lain. Dia masih beraktivitas dengan normal, makan dengan lahap, belajar dengan malas dan kegiatan normal lainnya, itu sih hanya di sekolah. Kalau dirumah dia galau juga sebena rnya, sering kali abangnya yang jadi sasaran kemarahannya. Padahal abang

nya tidak salah apa-apa, hahaha.

Hari ini pelajaran pak Rezel lagi, membuat Alesha rasa nya ingin bolos atau pura-pura sakit saja supaya tidak perlu bertemu dengan calon suami yang sudah mematahkan hatinya

itu. Ah jelas-jelas sudah di tolak masih saja menganggap pak Rezel calon suami.

Ini Alesha yang tidak tahu diri atau bagaimana sih. Mana sekarang jam terakhir lagi, rasanya otak sudah tidak mampu kalau disuruh berpikir, apalagi kalau sedang ngantuk dan lapar begini. Disuruh belajar bahasa saja kadang otak susah menangkap apalagi belajar Matematika. Ahhh rasa nya ingin mati saja.

Alesha mendesah kesal, teman di belakangnya juga sama. Sedang harap-harap cemas, takut kalau pak Rezel masuk dan mereka harus belajar sampai pulang.

“ Ale kamu udah ngerjain tugas?” Tanya Ayu yang duduk dibelakang Alesha. Gadis itu seketika mendongak khawatir, memangnya pak Rezel member tugas lagi ya? Kok Alesha tidak ingat sama sekali.

“ Tugas yang mana, seingat ku enggak ada tugas lho!” Tanya Alesha panik, tapi Ayu malah tertawa. Alesha berdecak sebal, tahu kalau sudah di bodohi teman baru yang sudah akrab dengannya itu.

“ Aaaa aku berharap Rezel enggak masuk hari ini,” ucap Alesha sambil memukul-mukul meja kesal.

“ Kenapa, biasanya kamu semangat banget kalau pelajaran guru galak itu,” Tanya Ayu penasaran, tapi malas juga kalau membahas pak Rezel bawaaan nya jadi kesal terus, gadis itu pernah punya pengalaman tidak menyenangkan dengan pak Rezel yang membuatnya dendam dan membenci guru itu sampai sekarang.

Dulu saat ujian semester pertama kelas 10, Ayu hanya ingin permisi ke luar sebentar mengambil peralatan tulisnya yang tertinggal di dalam tas. Dan kalian tahu apa jawaban

pak Rezel?

“ Kenapa tidak dibawa tadi saat mau masuk, tidak boleh ada yang keluar lagi sebelum selesai mengerjakan ujian. Silakan kembali ke kursi mu!”

saat itu ingin sekali rasa nya Ayu menendang pak Rezel kalau saja dia bukan guru dan ini bukan di sekolah, Ayu akhirnya mengerjakan ujian setelah meminjam alat tulis milik teman di

sebelahnya. Setelah hari itu Ayu selalu menaruh dendam dan kebencian di hatinya

untuk pak Rezel yang menyebalkan itu.

“ Kalian tahu enggak…,” Alesha mengecilkan suara nya mau bercerita, sedangkan Ani, Ayu dan Tina teman sebangku nya Ayu sudah antusias mau mendengarkan. Tanpa mereka sadari kelas mendadak hening, karena anak cowok juga tertarik ingin mendengar cerita Alesha.

“ Minggu lalu aku nembak pak Rezel,”

“HAH?!!”

“Kamu nembak pak Rezel?” Ayu tanpa sadar berteriak, yang lain sudah ikutan heboh mendengar berita ini.

“ Aaaa Ayu kenapa kamu teriak sih, dasar ember!” Alesha menendang kursi Ayu, tapi gadis itu hanya tersenyum sambil minta maaf lalu bertanya kelanjutannya.

“ Ya apa lagi, memang kalian berharap pak Rezel mau jawab apa?” Alesha mendesah kesal sekaligus sedih, hahhh baru kali ini dia menyatakan cinta dan tidak di beri kepastian

jawaban bahkan sudah lewat seminggu.

Lalu setelah memberi simpatik yang lebih seperti ejekan, teman-teman kelas Alesha sudah heboh bertanya bagaimana kronologi penembakannya dan bagaimana respon pak Rezel saatitu, masih heboh mengejek Alesha, pintu kelas terbuka dan orang yang tadi

mereka bicarakan muncul dengan wajah segarnya sambil menenteng buku.

Gila ya, bahkan sudah beraktivitas seharian tidak membuat ketampanan pak Rezel itu

berkurang,  wajah nya masih terlihat

segar dengan rambut yang setengah basah. Mungkin sebelum masuk kelas dia cuci

muka dulu ya agar tetap terlihat tampan saat mengajar.

Alesha melengos buang muka, sejak kejadian itu dia selalu menghindar saat melihat pak Rezel. Jika biasanya dia selalu mencari kesempatan untuk berpapasan dengan pak Rezel, sudah seminggu ini dia menghindar sejauh mungkin, tapi sekarang mau tidak mau mereka bertemu juga. Haahhh Alesha harus menahan sakit hati dan kesal lagi kalau melihat

wajah ganteng tapi menyebalkan itu.

“ Ekhem! Cie Ale, ciee”

“ Ciee guru mantan gebetan nya datang,”

“ Suit suit, ada yang patah hati nih,”

Dasar kampret teman-temannya itu, ingin sekali Alesha menutup mulut mereka semua, membuat malu saja, apalagi saat melihat ekspresi sok tidak tahu nya pak Rezel itu,

benar-benar menjengkelkan. Memang dia tidak merasa bersalah apa? Dasar kurang

ajar.

“ Buka halaman 30, saya beri waktu lima menit untuk membaca, setelah itu kita kerjakan soal latihan,”

“ Yah pak, kami belum mengerti sama sekali.”

“ Nyatat aja pak seperti biasanya,”

Pak Rezel tidak menghiraukan keluhan murid-muridnya, dia sedang menandatangani absensi kehadiran. Wahh hebat sekali dia, bertingkah seperti tidak pernah terjadi

apa-apa. Melirik Alesha sedikit pun tidak, memang benar-benar ya pak Rezel

ini!!

Waktu satu jam akhirnya berlalu juga, setelah mereka berjuang mati-matian mengerjakan soal dengan perut kosong, mata mengantuk dan otak yang sudah blank isinya.

Semua murid bersorak gembira, memasukkan buku ke dalam tas dan bersiap pulang. Pak Rezel juga sudah memberesi buku nya dan keluar ruangan. Setelah di depan pintu pemuda itu menoleh lagi, sebagian murid yang sudah mau berhamburan keluar terpaksa kembali ke tempat duduk.

“ Alesha, bawa kan absen kelas ke meja saya di ruang guru,” perintahnya pada Alesha sambil menatapbsekilas, lalu segera berlalu dari kelas.

“ Cieee Alesha cieeee?” teriakan membahana kembali terdengar, Alesha yang belum sembuh dari tertegunnya masih diam saja di tempat duduk.

Aku gak salah dengar kan, tadi Rezel nyebut namaku? Alesha bawa absen kelas ke meja

saya di ruang guru. Alesha. Alesha. Ahhh suara Rezel terngiang-ngiang, bagaimana dong, aku kan udah  bertekad

mau move on.

Alesha berlari keluar sambil membawa absen, tidak memperdulikan suara ejekan teman-temannya yang masih terdengar dari dalam kelas sana.

Masa bodoh dengan teman-teman nya dan

lupakan soal sakit hatinya selama seminggu ini, yang jelas sekarang dia sangat

senang karena ini pertama  kalinya pak

Rezel memanggil namanya. Karena senang nya, gadis itu sampai tidak sadar kalau

pak Rezel sudah tidak terlihat mungkin sudah sampai di ruang guru.

Calon suami ku Rezel, aku datang!!

Memekik senang dalam hati lalu berlari ke ruang guru.

Alesha masuk ke dalam sambil celingukan mencari dimana meja pak Rezel, ini pertama kalinya dia masuk

ruang guru. Ruangan ini sudah nampak sepi, hanya ada beberapa guru saja yang

masih sibuk dengan pekerjaannya.

“ Ekhem!” terdengar suara deheman, pak Rezel sepertinya. Dan benar, pemuda itu meja nya ada di pojok ruangan, Alesha segera menghampirinya.

“ Ini absen nya pak,”

“ Taruh saja disitu,” menunjuk sudut meja yang di penuhi tumpukan buku dengan dagu nya.

Alesha sudah menaruh nya, gadis itu masih berdiri di samping meja mempertahankan senyuman nya. Tapi pak Rezel malah sibuk dengan ponselnya, sampai dua menit berlalu Alesha sudah berdiri dengan kesal. Ini dia sudah boleh pergi atau belum sih kok malah di

cuekin begini?

“ Masih ada lagi pak?” Tanya Alesha berusaha tersenyum walaupun hatinya sudah gondok.

“ Tidak, terimakasih. Kamu boleh pulang sekarang,” ujar pak Rezel tanpa mendongak dari ponselnya, entah apa yang sedang dia ketik kan disana.

Hah?

Apa-apaan sih ini? Jadi aku disuruh kesini memang cuma mau naruh absen, dasar

kampret. Padahal aku udah senang bukan main tadi, apa aku yang kege’eran ya.

Aaa masa bodoh lah, dasar nyebelin!!

 Alesha menghembuskan nafas keras, sengaja supaya pak Rezel menyadari kekesalannya.

“ Saya permisi pak!” Alesha menendang sudut meja, tapi sial nya kenapa malah kaki nya yang

kesakitan.

Meja ini terbuat dari apa sih, keras banget! Gadis itu meringis lalu berbalik, semakin kesal saat mendengar pak Rezel menahan tawa nya.

“ Tunggu sebentar,” suara pak Rezel kembali terdengar saat Alesha sudah berjalan menjauh, gadis itu berbalik dan menatap tidak senang.

“ Ada apa pak?”

“ Kamu di terima,”

“ Hah, di terima apa pak?” Tanya Alesha mengerutkan kening bingung, memangnya dia habis ngapain, atau melamar kerja dimana pakai di terima segala? Ini pak Rezel kok makin lama makin tidak jelas ya bicara apa.

“ Kamu di terima jadi pacar saya,” detik itu juga Alesha rasanya seperti kena serangan jantung. Bukan karena senang, gadis itu justru marah. Apa-apaan coba pak Rezel ini, orang

nembak nya kapan di jawab nya kapan. Kan menyebalkan! Curang sekali, padahal

Alesha sudah memantapkan hati mau move on, dia malah bersikap baik begitu.

“ Saya tahu kamu senang sampai tidak bisa bernafas, tapi kalau mau pingsan keluar dulu dari sini. Nanti saya yang repot kalau kamu pingsan,”

Wah pak Rezel, kenapa omongan bapak menyebalkan sekali ya saya jadi ingin mencekik bapak sekarang!!

“ Kenapa? Kenapa bapak baru jawab sekarang,” Alesha mendekati meja pak Rezel lagi, sudah melupakan rasa nyeri di kaki nya tadi.

“ Saya lupa, kamu juga waktu itu langsung lari,”

Lupa? Kurang ajar, hal sepenting itu bisa lupa? Kok aku makin kesal ya bukan nya

senang!

“ Bapak itu jahat sekali sih, padahal saya udah galau seminggu ini. Saya udah memantapkan hati mau lupain bapak!” masa bodoh kalau ada guru atau orang lain mendengar percakapan mereka, yang jelas Alesha mau meluapkan emosi yang sudah seminggu ini dia tahan.

“ Jadi kamu tidak mau jadi pacar saya?”

“ Tentu saja saya mau,” berteriak lebih marah lagi, Alesha meringis malu, gadis itu mengedarkan pandangan, melihat pak Hartono di sudut ruangan, sepertinya terganggu dengan suara nya barusan.

Aah malu nya!! Alesha berlari keluar dengan hati yang di penuhi bunga, perasaan nya sangat senang, akhirnya dia benar-benar pacaran dengan pak Rezel. Hal yang sudah setahun ini dia impikan akhirnya terwujud juga.

Haaaaaa

akhirnya aku jadi pacar nya pak Rezel!!

Alesha melompat-lompat kegirangan dan kembali ke kelas untuk mengambil tas nya.

Hari ini dia akan pulang, mandi dan tidur. Dia akan bertemu dengan pak Rezel lagi

dalam mimpi indah nanti malam.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ehem..ehem,,,ada apa ya????!!!😂😂😂😜😜😜

2022-11-08

0

Hyeon0_0

Hyeon0_0

cieee Ale udh di terima cinta nya Ama rezel

2022-07-07

1

jenopuing

jenopuing

aaa iri ma alesha.. dulu gw ga berani confess ke guru si 😭

2022-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Dunia Alesha
2 Prolog : Dunia Alesha
3 Hari Pertama
4 Si Wali Kelas
5 Pagi
6 Hukuman
7 Tembak Tidak, Ya?
8 Hm
9 Di Terima
10 Memberitahu Abang
11 Mimpi Atau Bukan
12 Setahun Lalu
13 Menyebalkan
14 Menyebalkan 2
15 Latihan
16 Pulang Bersama
17 Pulang Bersama 2
18 Mengajak Berkencan
19 Kencan Di Luar Dugaan
20 Rumah Pak Rezel
21 (Bukan) Gadis Mesum
22 (Mencuri) Ciuman
23 Perubahan mood
24 Bocor
25 Bocor (2)
26 Obrolan Tiba-tiba
27 TIDAK.
28 Menyebalkan Lagi
29 Cemburu (First Kiss)
30 Sambutan
31 Cemburu vs Tergila-gila
32 First Kiss Jilid 2
33 Petugas Upacara
34 Ide Gila : Perjodohan
35 Perkara Photo Berdua
36 Calon Istri?!
37 Ternyata Dia!
38 Patah Hati
39 Club Malam
40 Club Malam II
41 Menghindar
42 Menghindar Lagi
43 First Meet After Three Years Ago
44 Club Malam Lagi
45 Pertemuan Kedua (Tak Terduga)
46 Awal Baru
47 Sebuah Acara
48 Menyadari Yang Sebenarnya
49 Akhirnya Berbicara
50 Panggilan
51 Biarkan!
52 Kedatangan Reza
53 Panas!
54 Pulang Bersama Setelah Sekian Lama
55 CAST KARAKTER
56 Tugas Gila dan Guru Gila
57 Kantin dan Dia
58 Pertemuan Tak Terduga
59 Ternyata Mama
60 Mall dan Reza
61 Reza dan Dio ( Dua Waktu Yang Berbeda)
62 Tawaran Bantuan
63 Kissing Again
64 Kediaman keluarga Rezel
65 Akhirnya Rezel Berbicara
66 Sahabat Angkat Bicara
67 Telfon Malam-Malam
68 Ungkapan Perasaan Terdalam
69 Rezel, Reza dan Taman Kenangan
70 Serangan Tiba-tiba
71 Belajar Privat Dengan Calon Suami
72 Kedatangan Tamu Penting
73 Lamaran Mendadak
74 Kedatangan Sinta Di Waktu yang Salah
75 Resmi (calon) Suami Istri
76 Pertemuan Yang Tak Bisa Di Hindari
77 Sayang..
78 Mengakhiri Segalanya
79 Tempat Yang Sama Dengan Perasaan Yang Berbeda
80 Menguak Masalalu
81 Menguak Masalalu (2)
82 Rezel Yang Menyebalkan
83 Rezel Yang Menyebalkan II
84 Bertemu Reza
85 Kedatangan Sinta
86 Sinta Belum Menyerah
87 Hari Pertama Ujian Semester
88 Gara-gara Dio
89 Dio dan Ayu
90 Hasil Yang Tidak Mengkhianati Usaha
91 Lagi-lagi Dio...
92 Packing Dengan Pengganggu Menggemaskan
93 Si Menantu Kesayangan
94 Kejutan Dari yang Tak Diharapkan
95 Sepanjang Jalan Kenangan
96 Rumah Oma
97 Kehangatan Sederhana
98 Unexpected Dinner Mate
99 I Can Feel You Fade Away
100 Something That Sucks
101 Cause Everything Gonna Be Okay
102 And All Along I Believed I Would Find You.
103 She's There In My Heart
104 Something In The Rain
105 Pamit
106 Back to Reality
107 I Will not Give You Up This Time
108 When You Said You Last Good Bye
109 Let Me Love You, Please?
110 I'm Broken Heart
111 The Crazy Teacher
112 Stressful Afternoon
113 Bad Day
114 Panic Attack
115 Guru Baru
116 Guru Baru (II)
117 Pagi yang Menyebalkan
118 Si Guru Menyebalkan
119 A Bad Coincidence
120 From Those Who Love and Be Loved
121 Hard Trials for Strong Love
122 See You Again.. Reza
123 Waktu yang Cepat Berlalu
124 3K (Kelulusan, Kuliah? Kejutan)
125 Masalah Yang Kian Bertumbuk
126 If You Know What I Mean
127 Jawaban Sederhana Dari Kebimbangan
128 Batal Oteweh
129 Prank?! Prank Balik!
130 Resmi?
131 Moon Door Alone-Alone
132 Ibarat Layang-layang
133 The Feeling's So Strong Were Lasting For So Long
134 That's Why You Go Away
135 The First Time To Touch You
136 The First Time To Touch You II
137 It's Time To Start Our Love
138 Together We're The Very Best
139 Biarlah Menjadi Rahasia Antara Pemilik Rasa Dengan Tuhannya.
140 Every Day I love You
141 We Are Still Kids When We Feel In Love
142 Balada Asmara.
143 Balada Asmara II
144 "Aku Mencintaimu!"
145 Malam Yang Panjang
146 Masalah Yang Mulai Berdatangan
147 Stay By My Side All The Time
148 He Who Looks Fine
149 Menuju Hari Peresmian
150 Open House
151 Reuni Akbar (Final Episode)
152 Perfect Marriage
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog : Dunia Alesha
2
Prolog : Dunia Alesha
3
Hari Pertama
4
Si Wali Kelas
5
Pagi
6
Hukuman
7
Tembak Tidak, Ya?
8
Hm
9
Di Terima
10
Memberitahu Abang
11
Mimpi Atau Bukan
12
Setahun Lalu
13
Menyebalkan
14
Menyebalkan 2
15
Latihan
16
Pulang Bersama
17
Pulang Bersama 2
18
Mengajak Berkencan
19
Kencan Di Luar Dugaan
20
Rumah Pak Rezel
21
(Bukan) Gadis Mesum
22
(Mencuri) Ciuman
23
Perubahan mood
24
Bocor
25
Bocor (2)
26
Obrolan Tiba-tiba
27
TIDAK.
28
Menyebalkan Lagi
29
Cemburu (First Kiss)
30
Sambutan
31
Cemburu vs Tergila-gila
32
First Kiss Jilid 2
33
Petugas Upacara
34
Ide Gila : Perjodohan
35
Perkara Photo Berdua
36
Calon Istri?!
37
Ternyata Dia!
38
Patah Hati
39
Club Malam
40
Club Malam II
41
Menghindar
42
Menghindar Lagi
43
First Meet After Three Years Ago
44
Club Malam Lagi
45
Pertemuan Kedua (Tak Terduga)
46
Awal Baru
47
Sebuah Acara
48
Menyadari Yang Sebenarnya
49
Akhirnya Berbicara
50
Panggilan
51
Biarkan!
52
Kedatangan Reza
53
Panas!
54
Pulang Bersama Setelah Sekian Lama
55
CAST KARAKTER
56
Tugas Gila dan Guru Gila
57
Kantin dan Dia
58
Pertemuan Tak Terduga
59
Ternyata Mama
60
Mall dan Reza
61
Reza dan Dio ( Dua Waktu Yang Berbeda)
62
Tawaran Bantuan
63
Kissing Again
64
Kediaman keluarga Rezel
65
Akhirnya Rezel Berbicara
66
Sahabat Angkat Bicara
67
Telfon Malam-Malam
68
Ungkapan Perasaan Terdalam
69
Rezel, Reza dan Taman Kenangan
70
Serangan Tiba-tiba
71
Belajar Privat Dengan Calon Suami
72
Kedatangan Tamu Penting
73
Lamaran Mendadak
74
Kedatangan Sinta Di Waktu yang Salah
75
Resmi (calon) Suami Istri
76
Pertemuan Yang Tak Bisa Di Hindari
77
Sayang..
78
Mengakhiri Segalanya
79
Tempat Yang Sama Dengan Perasaan Yang Berbeda
80
Menguak Masalalu
81
Menguak Masalalu (2)
82
Rezel Yang Menyebalkan
83
Rezel Yang Menyebalkan II
84
Bertemu Reza
85
Kedatangan Sinta
86
Sinta Belum Menyerah
87
Hari Pertama Ujian Semester
88
Gara-gara Dio
89
Dio dan Ayu
90
Hasil Yang Tidak Mengkhianati Usaha
91
Lagi-lagi Dio...
92
Packing Dengan Pengganggu Menggemaskan
93
Si Menantu Kesayangan
94
Kejutan Dari yang Tak Diharapkan
95
Sepanjang Jalan Kenangan
96
Rumah Oma
97
Kehangatan Sederhana
98
Unexpected Dinner Mate
99
I Can Feel You Fade Away
100
Something That Sucks
101
Cause Everything Gonna Be Okay
102
And All Along I Believed I Would Find You.
103
She's There In My Heart
104
Something In The Rain
105
Pamit
106
Back to Reality
107
I Will not Give You Up This Time
108
When You Said You Last Good Bye
109
Let Me Love You, Please?
110
I'm Broken Heart
111
The Crazy Teacher
112
Stressful Afternoon
113
Bad Day
114
Panic Attack
115
Guru Baru
116
Guru Baru (II)
117
Pagi yang Menyebalkan
118
Si Guru Menyebalkan
119
A Bad Coincidence
120
From Those Who Love and Be Loved
121
Hard Trials for Strong Love
122
See You Again.. Reza
123
Waktu yang Cepat Berlalu
124
3K (Kelulusan, Kuliah? Kejutan)
125
Masalah Yang Kian Bertumbuk
126
If You Know What I Mean
127
Jawaban Sederhana Dari Kebimbangan
128
Batal Oteweh
129
Prank?! Prank Balik!
130
Resmi?
131
Moon Door Alone-Alone
132
Ibarat Layang-layang
133
The Feeling's So Strong Were Lasting For So Long
134
That's Why You Go Away
135
The First Time To Touch You
136
The First Time To Touch You II
137
It's Time To Start Our Love
138
Together We're The Very Best
139
Biarlah Menjadi Rahasia Antara Pemilik Rasa Dengan Tuhannya.
140
Every Day I love You
141
We Are Still Kids When We Feel In Love
142
Balada Asmara.
143
Balada Asmara II
144
"Aku Mencintaimu!"
145
Malam Yang Panjang
146
Masalah Yang Mulai Berdatangan
147
Stay By My Side All The Time
148
He Who Looks Fine
149
Menuju Hari Peresmian
150
Open House
151
Reuni Akbar (Final Episode)
152
Perfect Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!