Ayumi VS Raja

Setelah lelah berdebat dengan Dino, Raja pun memutuskan duduk di outdoor cafe sambil menikmati langit cerah ditemani secangkir kopi Arabika.

Tiba-tiba Ayumi datang menghampirinya. Sudah setahun ini gadis cantik yang akrab disapa Yumi itu tinggal di Indonesia bersama Reino, sang Paman. Ayumi yang sudah selesai kuliah memutuskan menjadi model di Indonesia, dan hampir setiap hari dia datang ke cafe ini untuk sekedar bersantai sambil menikmati kopi favoritnya. Karena kebetulan dia bekerja tak jauh dari cafe milik Andra itu.

"Cckk ... belum lagi masuk, sudah bertemu penunggu cafe ini." Ayumi berhenti dan memandang malas kearah Raja yang duduk di depan cafe.

Dan seperti biasanya, mereka berdua akan bertengkar dan saling ejek.

"Kau tidak punya tujuan lain selain kesini ya?" Raja bertanya dengan nada mengejek.

"Hee ... ini tempat umum, suka-suka aku mau kesini atau tidak! Lagian cafe ini milik Kak Andra dan Vie, bukan milik nenek moyangmu!" Balas Ayumi kesal.

"Iya, nenek moyangku seorang pelaut. Bukan pemilik cafe!" Jawab Raja asal.

"Sudahlah, buang-buang waktu bicara dengan manusia sepertimu!" Ayumi melengos dan beranjak dari tempatnya berdiri dengan tergesa-gesa. Tapi apes, kaki gadis itu tersandung kakinya sendiri sehingga dia jatuh terjerembab ke lantai.

"Hahaha ..." Tawa Raja meledak melihat Ayumi terjatuh.

Begitu juga dengan beberapa pelanggan cafe yang kebetulan ada di dekat mereka. Ayumi malu setengah mati, wajah gadis itu memerah bak kepiting rebus.

Ayumi bangun dan duduk di lantai sambil memeriksa lututnya yang sedikit memar karena menghantam lantai, gadis itu meringis sakit. Raja yang melihat itu pun beranjak dari duduknya dalam keadaan masih tertawa, dia berdiri tepat di hadapan Ayumi yang terduduk di lantai.

"Jatuh ya?" Tanya Raja dengan nada mengejek.

"Tidak! Aku cuma lagi ngecek gravitasi bumi, masih berfungsi dengan baik atau tidak." Jawab Ayumi ketus tanpa memandang Raja. Dia masih tertunduk menahan malu.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur ke hadapan Ayumi, gadis itu sontak mendongakkan kepalanya memandang si empunya tangan dengan tatapan bingung.

"Sampai kapan kau ingin terus duduk disitu? Sini aku bantu berdiri!" Ucap Raja serius.

"Tidak perlu! Aku bisa sendiri!" Tolak Ayumi angkuh.

Bukannya pergi setelah Ayumi menolak tawarannya, Raja malah berjongkok di hadapan Ayumi dan memandang gadis itu dengan tatapan jenakanya.

"Memangnya kau tidak malu apa? Sudah jatuh sendiri, terus berdirinya juga sendiri. Terkesan tidak ada yang perduli gitu."

Mendengar kata-kata Raja itu, Ayumi semakin kesal, tapi dia ada benarnya juga. Tak ingin menanggung malu lebih dari ini, Ayumi pun menerima tawaran Raja untuk membantunya berdiri.

Dia membiarkan Raja membantunya berdiri.

"Apa kakimu sakit?" Tanya Raja.

"Sedikit." Jawab Ayumi.

"Kau bisa berjalan kan?"

"Memangnya kalau aku tidak bisa berjalan, kau mau apa?" Ayumi balas bertanya, berharap Raja mengatakan akan menggendongnya seperti di film-film atau di novel-novel itu.

"Aku mau masuk. Kalau kau bisa berjalan, syukurlah. Tapi kalau tidak bisa, aku akan memanggil ambulance." Sahut Raja santai. Sungguh di luar harapan Ayumi.

"Kalau begitu sana masuk! Pergi yang jauh dariku!" Usir Ayumi dengan wajah kesal.

"Baiklah. Bye, Shizuka!" Raja berlalu dari hadapan Ayumi dengan langkah yang ringan. Membuat emosi gadis itu naik ke ubun-ubun dan nyaris meledak.

"Dasar tidak peka! Menyebalkan!" Ayumi menggerutu.

Ayumi pun akhirnya meninggalkan cafe itu dengan terpincang-pincang. Sungguh rasa kesal dan malu menyerbu hati gadis cantik itu.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***