Alvonso dan Ronald

Flashback On

Ketika Alena mengedipkan matanya ke arah pelayan Alvonso dan Ronald dengan tatapan elangnya memperhatikan tingkah Alena yang mencurigakan.

Ronald langsung tahu apa yang dilakukan. Ronald langsung mengirim pesan ke anak buahnya.

Anak buahnya mengikuti pelayan tersebut hinga pelayan itu memberikan obat ke minuman milik Alvonso dan Ronald.

Anak buahnya memberikan ancaman ke pelayan tersebut dengan mengatakan keluarganya akan dibunuh karena itu pelayan itu terpaksa menuruti permintaan anak buah Ronald dan merekapun menceritakan semua rencana ke dua gadis tersebut.

Kedua minuman itupun diganti dan diberikan oleh pelayan tersebut kemudian diberikan ke mereka.

Anak buah tersebut berjalan dan masuk ke dalam kamar hotel masing - masing menunggu ke dua gadis di kamar yang berbeda.

Flashback O****ff

Alvonso dan Ronald langsung menuju restoran XXXX dengan PT ACA Company untuk mengadakan meeting dengan kliennya.

Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan sedang karena masih ada waktu satu jam lagi.

Di dalam mobil Alvonso sibuk membuka ponselnya untuk mengerjakan berkas - berkas yang belum selesai. Ponsel milik Alvonso berdering tertera

Mama Memanggil

📞 " Hallo Mam." panggil Alvonso

📞" Al, kapan pulang ke rumah?" tanya Mama Alvonso

📞" Diusahakan bulan depan Alvonso pulang Mam." jawab Alvonso

📞" Bisa tidak hari ini pulang?" pinta mama Alvonso

📞" Maaf Mam, Alvonso banyak pekerjaan bulan depan Alvonso bisa pulang." jawab Alvonso

📞 " Minggu depan tidak boleh lagi tawar menawar?" ucap mama Alvonso dengan memaksa

📞 " Ada apa sich Mam?" tanya Alvonso mulai malas karena Alvonso benar - benar bulan ini sangat sibuk sekali.

📞" Mama, ingin menjodohkanmu dengan Bianca." ucap Mama Alvonso

📞 " Mam, aku itu tidak suka sama Bianca." ucap Alvonso malas

📞" Kalian kan teman masa kecil dan kalian berdua sudah kenal lama terlebih orangtua Bianca dan mamah papahmu setuju tentang acara pernikahan ini." ucap Mama Alvonso memaksa

📞 " Tapi Mam?..." ucap Alvonso terpotong.

📞 " Tidak ada tapi - tapian minggu depan harus datang untuk membicarakan tentang acara pertunangan." perintah Mamanya

📞" Baik Mam, tapi bilang sama keluarga Bianca bulan depan membicarakan tentang acara pertunangan jika tidak bersedia perjodohan batal." tegas Alvonso

📞 " Baiklah mama setuju nanti mama akan membicaraka dengan orangtua Bianca." ucap mama Alvonso mengalah karena mama Alvonso sudah tahu sifat kepala anaknya.

📞" Ok. Bye." ucap Alvonso

📞 " bye." balas mama Alvonso

tut tut tut tut tut

Telephonepun terputus, Alvonso memijat kepalanya karena pusing memikirkan perjodohan dengan Bianca karena Alvonso tidak mencintainya.

Alvonso menganggap Bianca hanya teman masa kecilnya dan sudah dianggap sebagai adiknya karena Alvonso tidak mempunyai adik.

Berulang - ulang Alvonso menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ronald yang mendengarkan telephone dan kepusingan tuannya hanya bisa diam tidak bisa memberikan solusi.

Tidak terasa mereka sudah sampai di restoran XXXX ada janji dengan kliennya PT ACA Company jam 4 sore.

Ronald sang asisten berjalan ke manajer restoran dan manager menunjukkan ruangan VVIP. Alvonso dan Ronald duduk sambil menunggu kedatangan PT ACA Company.

Kebiasaan buat Alvonso dan Ronald datang terlebih dahulu sambil mengamati ruangan dan waspada dengan tatapan elangnya.

Jam 4 sore pas dua orang baru datang dan duduk berhadapan dengan Alvonso dan Ronald. Seorang laki - laki dan seorang perempuan.

" Kenalkan saya Mr. Arlan CEO PT ACA Company dan ini sekretaris saya Ms. Rossi." ucap Mr. Arlan sambil memajukan tangannya untuk mengajak salam kenal.

Alvonso hanya mengangguk sedangkan Ronald membalas uluran tangan pemilik CEO PT ACA Company.

Sekretaris bernama Rossi memandangi Alvonso tanpa berkedip sambil berpura - pura membuka dua kancing kemeja agar terlihat dua gunung kembarnya, tapi Alvonso tidak memperhatikan sama sekali matanya hanya menatap Mr. Arlan.

Mereka memesan makanan dan minuman sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol basa basi terlebih dahulu.

Tiga orang pelayan datang membawa pesanan mereka dan di tata di meja makan. Setelah selesai di tata merekapun makan dalam diam. Selesai makan merekapun mulai membicarakan kerjasama bisnisnya.

" Bagaimana kalau keuntungannya 40 persen Mr. Alvonso dan saya 60 persen." ucap Mr. Arlan.

" Maaf saya tidak setuju, bagaimana kalau keuntungannya 70 persen saya dan 30 persen Mr. Arlan." jawab Alvonso

" What? maaf saya tidak setuju." ucap Mr. Arlan keberatan karena mendapatkan keuntungannya lebih kecil

" Ok, bagaimana kalau keuntungannya 80 persen saya dan 20 persen Mr. Arlan." jawab Alvonso

" What? kenapa menjadi lebih kecil lagi, maaf saya tidak setuju." ucap Mr. Arlan keberatan karena mendapatkan keuntungannya lebih kecil dari yang pertama.

" Ok, bagaimana kalau keuntungannya 90 persen saya dan 10 persen Mr. Arlan." jawab Alvonso santai

" Maaf, apakah anda tidak sedang bercanda?" tanya Mr. Arlan

" Tidak saya serius." jawab Alvonso tetap santai

" Tapi kenapa jadi lebih kecil lagi keuntungan saya?" pekik Mr. Arlan tidak terima.

" Karena pertama semua modal dari saya, ke dua yang mendesain gambar dari pihak perusahaan saya dan yang ke tiga semua pegawai pekerja pembangunan dari pihak saya jadi kalau misalnya ada kecelakaan kerja saya yang bertanggung jawab, sedangkan anda hanya menunjukkan tempatnya." ucap Alvonso tegas sambil memandang Mr. Arlan menatap tajam.

Mr. Arlan sampai menelan saliva dengan susah payah dan berpikir apa yang mesti dijawab.

" Tidak setuju silahkan kerja sama kita batal dan itu tidak masalah dengan saya." ucap Alvonso tegas

" Bagaimana dengan sekretaris saya?" tanya Mr. Arlan

" Maaf maksudnya apa ya?" tanya Ronald pura - pura terkejut.

" Saya tawarkan Ms. Rossi untuk menemani Mr. Alvonso secara puas tapi dengan syarat keuntungannya 40 persen Mr. Alvonso dan saya 60 persen." ucap Mr. Arlan tanpa dosa.

" Anda serius?" tanya Alvonso sudah mulai menahan kesal

" Ya saya serius." ucap Mr. Arlan tegas.

Tanpa di minta Ms. Rossi langsung berjalan dengan meliuk - liukkan badannya sambil tersenyum menggoda.

" Ronald." panggil Alvonso

dor

dor

dor

dor

Empat tembakan terdengar Mr. Arlan tertembak di dada dan di dahinya begitu pula dengan sekretarisnya Ms. Rossi di dada dan di dahinya. Mereka berdua mati di tempat dengan mata melotot.

prok prok

Ronald menepuk tangannya dan tampak 4 orang bodyguard datang dan dua orang pelayan membawa pel untuk membersihkan darah dari Mr. Arlan dan Ms. Rossi.

Alvonso dan Ronald berjalan dengan santai, mereka keluar dari ruangan VVIP. Sampai di mobil merekapun melanjutkan perjalanan menuju mansion untuk istirahat.

Sampai di mansion Alvonso dan Ronald masuk ke dalam rumah yang sudah dibukakan oleh pelayan.

Mereka naik ke lantai 3 dan masuk ke kamar masing - masing dan mandi karena badannya sangat lelah dan lengket.

Selesai mandi mereka turun ke lantai satu menuju ke meja makan. Mereka makan saling diam tanpa bicara. Selesai makan mereka naik ke lantai tiga dan masuk ke dalam kamar masing - masing untuk istirahat.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

waduh

2024-11-29

1

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

jadi bingung cerita y alur y bagaimana

2024-08-21

0

Nisa Khoirun

Nisa Khoirun

ceritanya krg greget terkesan malah terlalu halu membunuh org kyk nyamuk😂😂😂😂sekejam kejamnya mafia pasti ga main bunuh lah apa lg kejahatan ga serius kyk gd polisi aza😝😝😝

2022-12-08

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Perusahaan PT ALTA COMPANY
3 Tiga Sahabat
4 Alvonso dan Ronald
5 Alvonso dan Ronald 2
6 Wisuda
7 Acara Kampus
8 Tiga Gadis Laras, Clarisa dan Maria
9 Tiga Gadis Tangguh
10 Tiga Gadis Tangguh 2
11 Kepergian Laras
12 Alvonso Ngidam dan Laras Hamil
13 Tiga Sahabat
14 Pertemuan Laras dan Alvonso
15 Laras Melahirkan
16 5 Tahun Kemudian
17 Pertemuan Ronald dan Clarisa
18 Pertemuan Ronald dan Clarisa
19 Test DNA
20 Tiga Kembar Di Culik
21 Penyerangan
22 Terbongkarnya Identitas Laras
23 Panggilan Untuk Daddy
24 Ungkapan Cinta Alvonso
25 Alvonso dan Laras
26 Pertemuan Dengan Ibu Alvonso
27 Laras Sakit
28 Laras Melakukan Kemoterapi
29 Laras Melakukan Kemoterapi 2
30 Kepergian Laras
31 Bertemu Kembali
32 Pernikahan Laras dan Alvonso
33 Clarisa dan Ronald
34 Pemberitahuan
35 Penyerangan
36 Pertunangan Clarisa dan Ronald
37 Laras Dan Alvonso
38 Pertengkaran Laras Dengan Alvonso
39 Laras Kecelakaan
40 Terungkap Kebenaran
41 Terungkap Kebenaran 2
42 Penyesalan Alvonso
43 Rahasia Bianca
44 Bianca
45 Kematian Bianca 2
46 Laras Kritis
47 Laras Sadar
48 Kebahagiaan Alvonso
49 Masa Lalu Dokter Kennath
50 Dokter Kennath Dan Dokter Maria
51 Terbongkarnya Rahasia Dokter Kennath
52 Pertemuan Dokter Kennath dan Mr. Aldrian Leonard
53 Permohonan Maaf
54 Mr. Aldrian Leonard
55 Bertemu Dengan Tio
56 Bertemu Dengan Tio 2
57 Kematian Tio
58 Hari Pernikahan Clarisa dan Ronald
59 Clarisa dan Ronald
60 Malam Pertama Ronald dan Clarisa
61 Clarisa dan Ronald
62 Clarisa
63 Pernikahan Kennath dan Maria
64 Malam Pertama
65 Pemberitahuan
66 Pemberitahuan
67 Novel Terbaru Terpaksa Menikah Dengan Pria Amnesia
68 Novel Terbaru Ranjang Sang Mafia
69 Novel : Cinta Pertama Sang Mafia Psychopath
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Perusahaan PT ALTA COMPANY
3
Tiga Sahabat
4
Alvonso dan Ronald
5
Alvonso dan Ronald 2
6
Wisuda
7
Acara Kampus
8
Tiga Gadis Laras, Clarisa dan Maria
9
Tiga Gadis Tangguh
10
Tiga Gadis Tangguh 2
11
Kepergian Laras
12
Alvonso Ngidam dan Laras Hamil
13
Tiga Sahabat
14
Pertemuan Laras dan Alvonso
15
Laras Melahirkan
16
5 Tahun Kemudian
17
Pertemuan Ronald dan Clarisa
18
Pertemuan Ronald dan Clarisa
19
Test DNA
20
Tiga Kembar Di Culik
21
Penyerangan
22
Terbongkarnya Identitas Laras
23
Panggilan Untuk Daddy
24
Ungkapan Cinta Alvonso
25
Alvonso dan Laras
26
Pertemuan Dengan Ibu Alvonso
27
Laras Sakit
28
Laras Melakukan Kemoterapi
29
Laras Melakukan Kemoterapi 2
30
Kepergian Laras
31
Bertemu Kembali
32
Pernikahan Laras dan Alvonso
33
Clarisa dan Ronald
34
Pemberitahuan
35
Penyerangan
36
Pertunangan Clarisa dan Ronald
37
Laras Dan Alvonso
38
Pertengkaran Laras Dengan Alvonso
39
Laras Kecelakaan
40
Terungkap Kebenaran
41
Terungkap Kebenaran 2
42
Penyesalan Alvonso
43
Rahasia Bianca
44
Bianca
45
Kematian Bianca 2
46
Laras Kritis
47
Laras Sadar
48
Kebahagiaan Alvonso
49
Masa Lalu Dokter Kennath
50
Dokter Kennath Dan Dokter Maria
51
Terbongkarnya Rahasia Dokter Kennath
52
Pertemuan Dokter Kennath dan Mr. Aldrian Leonard
53
Permohonan Maaf
54
Mr. Aldrian Leonard
55
Bertemu Dengan Tio
56
Bertemu Dengan Tio 2
57
Kematian Tio
58
Hari Pernikahan Clarisa dan Ronald
59
Clarisa dan Ronald
60
Malam Pertama Ronald dan Clarisa
61
Clarisa dan Ronald
62
Clarisa
63
Pernikahan Kennath dan Maria
64
Malam Pertama
65
Pemberitahuan
66
Pemberitahuan
67
Novel Terbaru Terpaksa Menikah Dengan Pria Amnesia
68
Novel Terbaru Ranjang Sang Mafia
69
Novel : Cinta Pertama Sang Mafia Psychopath

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!