Perkenalan Sekolah

Beberapa saat kemudian, bel sekolah pun berbunyi menandakan para murid untuk masuk ke dalam kelas. Aileen yang kini sedang bersama wali kelasnya sedang berjalan ke kelas yang akan Aileen tempati.

Mereka pun masuk ke dalam sebuah ruangan kelas dengan sebuah papan petunjuk yang bertuliskan 10-B.

“Selamat pagi semua. Hari ini merupakan hari pertama semester kedua kalian di sekolah ini. Saya harap kalian dapat lebih baik dari semester sebelumnya. Dan hari ini, kalian kedatangan teman baru. Ia merupakan pindahan dari Inggris. Silahkan perkenalkan namamu,” ucap sang guru menyuruh Aileen memperkenalkan diri.

“Terima kasih Bu. Selamat pagi semua. Perkenalkan nama saya Aileen Patterson. Saya sebelumnya sekolah di Inggris. Senang bertemu dengan kalian,” ucap Aileen sambil menundukkan tubuhnya, memberi hormat.

Terdengar beberapa bisikan dari para murid di kelas tersebut setelah Aileen memperkenalkan diri.

“Ya baiklah, saya harap kalian dapat berteman baik. Dan Aileen, kamu duduk di bangku kosong yang sudah disediakan ya,” ucap sang guru.

Aileen pun langsung berjalan kearah bangku tersebut, Anne yang duduk di samping bangku yang akan Aileen duduki pun memberi senyuman ramah.

“Hai gue Anne,” ucap Anne berbisik kepada Aileen yang sudah duduk dibangkunya.

“Ah hai,” balas Aileen sambil tersenyum.

“Baiklah, sebentar lagi akan ada pengumuman tentang kegiatan di awal semester. Jadi harap tenang ya,” ucap sang guru sambil berjalan keluar meninggalkan mereka.

“Oh iya, nih teman gue. Ini namanya Hizkia, bisa dipanggil Kia,” ucap Anne menunjuk temannya yang duduk tepat di depannya.

“Sama ini namanya Lisa,” Lanjut Anne menunjuk perempuan yang berada di depan Aileen.

“Hai, senang bisa satu kelas sama lo,” ucap Lisa tersenyum manis pada Aileen.

“Gimana tadi ngucap nama lo? Elin? Elen? Siapa sih? Punya nama kok susah banget,” tanya Lisa mengingat bagaimana pengucapan nama Aileen.

“Nama gue Aileen. Cara nyebutnya tuh, Eilin. Tapi Pas ‘Ei’ nya tuh, huruf I nya diucapkan pake setengah suara,” terang Aileen.

“Ribet banget sumpah. Ngomong-ngomong, lo asli Inggris ya?” Tanya Hizkia.

“Mama gue aja yang asli Inggris. Jadi ya, campuran gitu.”

“Kok lo pindah ke sini? Lo ngank bisa Bahasa inggris ya makanya gak tinggal di Inggris?” Tanya Hizkia lagi.

“Stress nih anak,” ucap Lisa sambil menjitak kepala Hizkia.

“Ya bisa lah. Orang tua gue udah cerai, terus ayah gue nikah lagi sama orang tua kak Felysia. Ya karna gue rindu, sekaligus penasaran sama kehidupan di negara ini, ya gue mutusin ikut ayah gue deh sejak 1 bulan lalu,” jelas Aileen.

“Mama lo cantik, gak?” Tanya Hizkia lagi.

“Wih, mau lo embat Kia? Masa anak lo nanti seumuran sama lo. Mana satu kelas lagi,” ucap Lisa sambil tertawa.

“Gue cuma nanya ya!” Jawab Hizkia emosi.

“Eh, lo anak baru. Ngapai coba lo pindah kesini? Gak laku ya di asal lo sana?” ucap salah seorang murid perempuan yang tiba-tiba menghampiri mejanya.

“Mana sok cantik banget lagi,” ucap murid lain di belakang perempuan itu.

“Suka-suka gue lah sekolah di mana. Kan uang, uang papa gue yang gue pake sekolah,” Jawab Aileen santai tanpa memandang mereka.

Sementara Hizkia dan kedua temannya hanya membulatkan mata mendengar perucapan Aileen yang sangat berani bagi seorang murid baru yang bahkan baru masuk beberapa menit yang lalu.

“Sombong banget lo ya!” Ucap perempuan tadi sambil menjambak Aileen.

“Ahrg!” Teriak Aileen kesakitan.

“Woi lepas gak? Sok berkuasa banget sih lo jadi cewek?” ucap Hizkia melepaskan tangan perempuan tersebut yang bernama Velisa.

“Mau lo apa hah? Mau sok jadi wonder women loh disini?” ucap Velisa, diikuti dengan tertawaan mengejek dari para teman-temannya.

“Eh gue jambak mulut lo ya! Sini lo kalo berani!” Ucap Hizkia emosi sambil berusaha menarik rambut perempuan itu.

Melihat Hizkia ingin menghajarnya, perempuan tersebut dengan geng nya lebih memiih kembali ke tempat duduknya. Mereka sadar diri, bahwa kekuatan laki-laki pasti lebih besar dari tenaga mereka.

“Cih, ngelawan gue gak berani lo. Aileen lo duduk di samping gue aja biar gak digangguin tuh para manusia lagi,” suruh Hizkia yang masih penuh emosi.

“Ngank usah. Gue di sini aja,” tolak Aileen sambil merapikan rambutnya.

“Udah, sana duduk depan gue. Biar kalo mereka bully lo lagi, Hizkia bisa gampang cakar mereka,” ucap Lisa yang kini sudah berdiri dari tempat duduknya sambil membawa tas nya.

Aileen pun hanya ikut saja, ia pun tak ingin menjadi korban bully di sekolah barunya ini. Walau ia bisa saja melawan mereka, namun ia tidak mau namanya tercoreng karena menghajar anak orang.

“WOI WOI PENGUMUMAN NIH!! DENGARIN GUE DONG!” Teriak Peter sang ketua kelas dari semester pertama.

“Tadi para ketua kelas kan disuruh kumpul di-,” ucap Peter, namun terpotong.

“Langsung inti aja!” ucap murid bernama John dari barisan belakang.

“Hah, iya iya. Jadi selama awal semester ini, kita cuma bakalan belajar sendiri alias jam kosong selama 2 hari. Itu aja, makasih,” ucap Peter sambil kembali ke tempat duduknya.

____

Hingga waktunya pulang, Aileen pun mendatangi kelas kakaknya bermodalkan ingatannya saat mengantar tas kakaknya tadi.

Bersyukur otak nya cukup pintar untuk bisa mengingat setiap sudut-sudut sekolah dalam waktu singkat, hingga ia bisa menemukan kelas kakaknya tersebut. Namun karena melihat sang kakak belum keluar dari kelasnya, ia pun menunggu sang kakak.

Karena bosan, ia pun melihat-lihat sekitar mencoba mengusir rasa bosannya tersebut. Namun tiba-tiba matanya melihat seorang pria yang berwajah putih pucat dengan wajah dingin sedang memandang kearah pintu kelas Felysia seakan menunggu kemunculan seseorang.

“Dek, lo udah keluar ternyata. Yok pulang!” Ucap Felysia yang baru keluar dari kelasnya.

Namun mata Aileen justru asik memperhatikan siapa yang dilihat pria itu. Dan benar saja sekarang, pria itu sedang tersenyum tipis, bahkan sangat tipis, bahkan seakan tidak tersenyum.

“Hai Daniel,” Sapa Felysia pada pria tadi.

“Ah, hai. Eh ini siapa?” Tanya Daniel menunjuk Aileen.

Aileen yang sejak tadi hanya bergulat dengan pikirannya tentang apakah benar bahwa orang ditunggu pria ini adalah kakaknya atau tidak, tiba-tiba merasakan sebuah tepukan di tangannya. Yang mana tepukan itu berasal dari sang kakak, yang sejak tadi memanggil-manggil nama Aileen.

“DEK!” Ucap Felysia kuat.

“Ah, nama gue Aileen Kak. Salam kenal,” ucap Aileen cepat sambil menjulurkan tangan untuk berjabat tangan.

“Oh, nama gue Daniel. Salam kenal ya Dek,” jawab Daniel seramah mungkin.

“Kita pamit duluan ya Dan,” pamit Felysia sambil tersenyum manis pada Daniel. Dan dibalas juga dengan senyuman manis dari Daniel.

“Kak, perasaan kita udah lama pisah sama tuh yang namanya kak Daniel, kok lo masih tetap senyum-senyum aja?” Tanya Aileen yang melihat wajah Felysia yang sejak tadi, senyuman di bibirnya tak kunjung hilang.

“Ah gak apa kok, gue cuma lagi senang aja di hari pertama semester genap ini,” jawab Felysia dengan senyum semakin merekah.

“Dasar aneh,” cibir Aileen melihat sang kakaknya.

Terpopuler

Comments

Nurul Lukmana

Nurul Lukmana

hizkia ku pikir wadon ternyata Lanang haha..🤣

2021-05-01

1

Candra

Candra

aillen itu cewek apa cowok?

2021-04-28

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!