Chapter 2 - Pintu

Aku melihat statusku dan aku melihat ada bar di bawah skill ku, aku berpikir jika bar itu adalah bar exp karena prinsipnya sama seperti game yang dulu pernah ku mainkan tapi ingatanku tentang kehidupan lamaku sudah mulai samar-samar dan hanya game yang sangat ku ingat karena yang lainnya adalah kenangan yang pahit.

Aku melihat title yang ada di bawah nama dan aku memiliki title kanibal, uggg aku merasa berdosa karena memiliki title itu aku memakan kaum ku sendiri.

Aku melihat skill yang ada disana dan berpikir untuk bagaimana cara menggunakannya, saat aku menggunakan skill analisis untuk membaca buku aku hanya perlu berpikir untuk membaca.

Aku melihat skill Gluttony level dua dan skill ini cukup berguna karena semua yang ku makan akan menjadi exp dan terkadang dapat mengambil skillnya, tapi skillnya sedikit membuat ku jijik aku harus mencari cara lain selain memakannya.

Skill Dark Element hemm aku tidak terlalu mengerti maksudnya sihir kegelapan macam apa yang bisa ku gunakan, tapi pertama-tama aku akan membayangkan bola kegelapan.

Ada bola hitam yang muncul di tanganku, Whoooo keren sekarang coba ku lemparkan, bola hitam itu ku lempar ke pohon tapi bola itu hanya terbentur lalu jatuh.

Huhhh skill macam apa ini sangat tidak berguna seperti melempar batu lumpur, ohh aku punya ide bagaimana jika aku memikirkan pedang.

Aku memikirkan pedang dan saat aku membuka mata hanya pisau dapur, huhhh apa-apaan ini aku memikirkan excalibur bukan pisau emak-emak.

Tapi masih lebih mending lah dari pada tidak ada senjata sama sekali aku coba menebaskan pisau itu ke ranting pohon, ooo lumayan tajam ranting pohon dengan mudah terbelah.

Skill Void skill tidak ada keterangannya sama sekali yah aku juga bingung maksud dari skill ini ya sudah lewati, Skill Magic Buff dari keterangnya seperti menambah kekuatan ke tubuh coba ku bayangkan jika tubuhku kuat.

Tiba-tiba tubuhku menjadi  ringan dan aku memukul pohon dan pohon itu berguncang lumayan juga skill ini dan sekarang aku harus bertambah kuat dengan menaikkan levelku sebelum melawan manusia.

Hemm tapi aku bingung musti melawan apa masa aku harus membunuh kaumku sendiri tidak mungkin itu ah aku ingat jika ada hewan Suci mungkin aku bisa berburu itu tapi aku tidak tau keberadaan hewan itu di mana.

Aku berjalan menuju menuju desa-desa monster untuk memeriksa jika masih ada yang selamat, dan aku menemukan mayat manusia dengan baju zirahnya.

Aku melihat mayat itu dan aku baru  sadar jika tubuhku belum seperti manusia tinggi ku saja hanya setengahnya, wajahku masih jauh dari kata mirip dengan kepala yang besar seperti penyakitan.

Dan kulitku putih seperti mayat dan badan yang besar ahhh ku pikir aku sudah mirip dengan manusia apa karena aku sudah lama tidak melihat manusia makanya gambaran manusia sudah hilang.

Tapi mungkin dengan berevolusi aku bisa mirip dengan manusia baiklah akan ku makan manusia ini terlebih dahulu, saat aku memakan manusia itu aku sama sekali tidak merasa jijik malahan aku merasa senang dan puas.

Selesai makan aku berjalan lagi dan menemukan satu desa tapi desa itu sudah hancur dan warga desa yang ada disana sudah digantung di tiang dengan banyak burung yang memakan mayat mereka.

Aku sangat kesal sekali melihat pemandangan yang menjijikkan itu, aku menurunkan mereka dan menguburkan mereka aku akan berjanji untuk tidak memakan kauku lagi aku hanya akan memakan manusia karena mereka sangat lezat.

Aku berjalan menyusuri hutan karena aku juga tidak tau di mana aku, saat aku berjalan aku melihat desa manusia, dengan keadaan desa yang damai, banyak manusia yang terlihat bahagia.

Kebencian hanya kata itu yang ada di pikiranku, aku melihat sekeliling tidak ada tentara disana, aku bersembunyi di semak dan pohon hingga ada pria tua yang lewat di depan ku.

Tanpa sadar aku menarik pria itu dan wajah pria itu ketakutan melihat ku saat dia akan berteriak aku menggigit lehernya hingga dia mati dan aku mendapatkan exp.

Aku memakan pria itu hingga tulangnya dan itu sangat lezat, darah dan kepalaku mulai tidak terkendali, aku menunggu hingga malam saat semua warga desa tertidur.

Saat sudah malam aku mulai masuk ke rumah-rumah dan membunuh semua orang yang ada di dalam rumah dan memakannya.

Hingga setengah rumah yang ada di desa itu sudah ku masuki dan saat aku menuju rumah selanjutnya aku melihat anak kecil yang sedang keluar dan saat dia melihat ke arahku dia langsung berteriak dengan kencang.

Aku melemparkan pisau kegelapanku ke arahnya tepat di kepalanya membuat anak itu terdiam dan jatuh kaku, tapi semua warga desa keluar dari rumahnya dan mereka berteriak.

Semua warga desa membawa senjata dan obor mengepungku dengan bahasa yang asing dan sorakan yang keras, aku berteriak sekencang-kencangnya hingga semua orang desa itu terdiam.

Dan mereka datang kepadaku sambil menodongkan senjata mereka, aku langsung menggunakan skill buff dan mengeluarkan pisau dan ku lempar kepada mereka.

Satu persatu pisau ku lemparkan sambil berputar, saat mereka sudah dekat aku melompat menjauh dari mereka dan melemparkan pisau kepada mereka.

Tiba-tiba aku kelelahan dan aku melihat statusku dan ternyata ada MP(Mana point ini adalah poin yang dibutuhkan untuk menggunakan sihir)

Aku berhenti menggunakan pisau kegelapan ku karena MP ku sudah tinggal sedikit, orang yang menerangku juga tinggal lima orang.

Aku mengeluarkan satu pisauku dan kupai sebagai senjata dan aku maju ke arah merek, wajah mereka penuh dengan keputusasaan dan tangis, itu membuatku senang.

Aku menebas mereka di bagian kaki karena tubuhku kecil sehingga cukup mudah, mereka terjatuh dan aku langsung menebas mereka hingga mati.

Dan saat aku membalikkan badanku untuk menyerang sisa penduduk yang tersisa, mereka sudah tidak ada, dan aku memakan orang-orang yang sudah kubunuh.

Setelah itu aku mencari barang berharga yang ada di desa itu dan aku menemukan peta dan aku menggunakan skill analisis untuk menyimpannya dalam otakku.

Dan saat aku memasuki suatu rumah yang cukup kecil aku melihat ada tong yang bergerak-gerak dan saat aku buka ternyata isi dari tong itu ada anak kecil yang menangis dan tanpa ragu aku membunuh anak kecil itu dan aku memakannya.

Setelah itu aku naik level ke level 2 dan skill Dark Element ku juga naik ke level 2, MP ku kembali penuh dan saat aku keluar dari rumah itu aku melihat cahaya yang cukup banyak dari hutan.

Aku melihat banyak prajurit manusia yang berdatangan, dengan cepat aku berlari menuju hutan yang tidak ada cahaya.

Aku terus berlari dan saat aku melihat kebelakang cahaya itu yang berasal dari obor juga ikut berlari ke arahku, di dalam kegelapan aku berlari hingga aku terjatuh di sebuah lubang yang dalam dan terjatuh hingga ke dasar tanah yang berisikan danau dangkal.

Aku bangun dengan tubuh yang kesakitan dan di dalam sangatlah gelap aku tidak bisa melihat apapun tapi sepertinya prajurit itu sudah tidak mengikutiku lagi.

Aku berjalan di dalam Gua itu dengan memegang dinding gua dan berjalan dengan pelan hingga menemukan suatu pintu yang besar.

Aku meraba pintu itu dengan tanganku dan ada huruf di pintu itu yang berbunyi, Abyss yang berarti neraka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***