Bab 18 Mimpi Buruk (part 2)

Dikampus jam pelajaran sedang berlangsung, Yasmin tengah melamun memikirkan mimpinya tadi malam. Rina sudah melihat sahabatnya melamun terus.

"Ada apa Yas? dari tadi kok melamun terus" kata Rina.

"Loh.....kok pada bubar semua, memangnya sudah selesai" tanya Yasmin yang melihat sudah tidak ada orang dikelasnya.

"Dari tadi sudah selesai, apa sih yang kamu pikirkan sampai tidak memperhatikan pelajaran" tanya Rina.

"Tadi malam aku mimpi melihat seorang gadis kecil disekap disebuah gudang. Terus aku lihat seorang wanita dan seorang pria berdiri didepan gadis itu saat mereka pergi. Gudang itu tiba - tiba terbakar, itu seperti nyata, seperti aku yang mengalami", jelas Yasmin.

"Kamu tidak lihat wajah gadis itu" tanya Rina

"Aku tidak tau, itu kenangan masa kecilku atau hanya mimpi saja"  kata yasmin.

"Kenapa kamu tidak bertanya pada Paman Rudi. Mungkin saja itu kenangan masa lalumu karena kamu pernah bilang padaku kalau kamu sama sekali tidak ingat dengan masa kecilmu" kata Rina.

"Ayah pasti tidak akan memberitahuku" jawab Yasmin.

"Kalau paman tidak memberitahumu dia pasti punya alasan" kata Rina.

"Aku juga selalu merasa aneh setiap berada dirumah Bima. Saat pertama kali aku masuk ke rumah itu terasa sangat familiar, semua orang disana seperti sudah lama aku kenal" kata Yasmin.

"Bukankah kamu memang sudah dijodohkan dari kecil jadi pasti kamu pernah ke rumah itu" balas Rina.

"Bukan itu maksudku, aku seperti pernah tinggal dirumah itu. Aah sudahlah..sebaiknya kita pulang, sudah sore" kata Yasmin.

Mereka pun pergi meninggalkan kampus, Yasmin sudah naik mobil dan pulang bersama Mba Nita asistennya. Setelah beberapa menit, mereka tiba di Kediaman Mahesa. Yasmin langsung masuk ke kamar tanpa menghiraukan Pak Joseph. Ia langsung melemparkan tubuhnya ke kasur.

"Haaaa....Capek sekali, aku tidur sebentar dulu lah. Si lemari es itu juga belum datang" gumamnya sambil memejamkan matanya.

Yasmin pun tertidur pulas di atas kasur. Ia  kembali bermimpi buruk, kali ini mimpinya benar - benar terasa jelas seperti pernah mengalaminya. Ia berteriak memanggil manggil seseorang.

"Paman.....paman...paman tolong aku...tolong aku paman" kata Yasmin dalam tidurnya.

Saat itu Bima masuk dan melihat Yasmin berkeringat sambil menyebut nyebut paman.

"Hei....Yasmin....Yasmin, kamu kenapa?" sambil memegang tubuh Yasmin dan memanggilnya dengan suara keras.

Saat itu Yasmin kaget dan langsung bangun melihat Bima sudah ada didepannya.

"Maaf...aku ketiduran" kata Yasmin sambil menunduk.

"Kamu baik - baik saja kan, wajahmu terlihat pucat?" tanya Bima.

"Aku baik - baik saja, tapi maaf aku ketiduran dan tidak tau kalau kamu sudah pulang" jawab Yasmin.

"Aku sengaja tidak memberitahumu, kamu lanjutkan saja tidurmu. Aku ke ruang kerja dulu masih ada pekerjaan" kata Bima sambil tersenyum.

"Baik...sa..yang" jawab Yasmin dengan ragu ragu.

"Kenapa kamu gugup begitu?" kata Bima.

"Maaf.....aku belum terbiasa memanggilmu sayang" jawab Yasmin.

"Biasakanlah mulai sekarang" kata Bima.

"Baik sayang"jawab Yasmin.

Bima kemudian memencet alat komunikasi yang ada disampingnya.

"Pak...bawa secangkir kopi ke meja kerjaku dan segelas susu untuk Yasmin, bawa ke kamar" Kata Bima.

Terdengar suara dibalik telfon."Baik tuan".

"Nanti ada Pak Joseph antar susu. Kamu minum susu dulu baru tidur supaya kamu bisa tidur dengan nyenyak" kata Bima sambil mengelus kepala Yasmin.

"Baik, terima kasih" jawab Yasmin.

"Hari ini kenapa dia perhatian sekali padaku" dalam hati Yasmin.

Bima pun pergi ke ruang kerjanya meninggalkan Yasmin dikamar.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***