Lina Pulang

Lina setelah dari bandara, menuju makam ayahnya. Lina membawakan banyak bunga tulip segar berwana putih. Dia berbicara di depan makam kalau dia sudah kembali ke kota dan sangat merindukan ayahnya. Lina menangis di atas makam ayahnya. Setelah itu Lina beranjak dari makam ayahnya.

Rumah besar dan mewah yang penuh dengan banyak bunga segar. Lina sudah pulang ke rumahnya dan hendak makan bersama ibunya, ayah tirinya dan saudara tirinya.

Ayah tirinya, Yovi Andreas berkata, "Senang karena Lina sudah pulang dan ibunya bahkan sudah membuatkan semua makanan kesukaan untuk Lina. Dia menyuruh semuanya untuk mulai makan."

Ibu memberikan daging sapi untuk Lina dan menyuruhnya makan. Saudara tirinya, Ella melihat dengan sinis. Ibu juga mengambilkan iga untuk Ella dan hendak meletakkannya di nasi Ella, namun Ella menolaknya.

Lina melihatnya dengan tidak suka. Sementara Ibu, berkata "Kalau dia lupa kalau Ella bilang dia sedang diet. Iga berkalori tinggi dan menyarankan Ella untuk banyak makan sayur."

“Kau punya anak kandung. Tak perlu peduli dengan yang lain,” ujar Ella sinis.

Ella kembali membuka pembicaraan dengan memberitahu Lina kalau ibunya sudah merencanakan kencan buta untuk Lina karena takut Lina tidak akan menikah. Di samping itu, dia membuat video mengenai Lina dan memasangnya di website terkenal dan akhirnya menemukan orang elit dari industri keuangan. Ella mengira kalau dengan memberitahu hal itu akan memancing kemarahan Lina yang tidak suka dijodohkan. Namun, ternyata Lina malah menanggapinya dengan santai.

Ayah tiri Lina, Yovi Andreas, juga memberitahu Lina untuk beristirahat beberapa hari. Pak Yovi mengajak Lina bekerja di perusahaannya dan akan mulai kerja di perusahaannya setelah Lina sudah siap bekerja. Dia sudah menyediakan posisi untuk Lina. Ella yang mendengarnya langsung protes karena Lina pasti bisa mencari pekerjaan sendiri. Dia bahkan berpura-pura peduli pada Lina dengan mengucapkan "Kalau orang dalam perusahaan tahu Lina masuk dengan koneksi akan menjadi hal yang memalukan bagi Lina."

Tapi, Lina malah menjawab "Saya suka rasa malu yang seperti itu karena artinya dia memiliki koneksi orang atas." Dia bahkan berterima kasih pada Om Yovi (Lina tidak memanggil Pak Yovi dengan sebutan ayah tetapi Om). Ella sampai kehilangan kata-kata dan pergi dari meja makan dengan marah.

Ibu Lina tidak enak, dan mengganti topik. Setelah makan ingin mengajak Lina ke kebun belakang di sana Ibu Lina menanam banyak bunga yang sangat cantik.

Setelah makan, Lina mengikuti ibunya ke belakang rumah.

Rumah kaca yang di penuhi banyak bunga di belakang rumah Lina. Saat melihat bunga-bunga tersebut, Ibu Lina bilang kalau dia kangen atau sedih memikirkan Lina yang membuat dia terhibur adalah bunga-bunga ini karena dulu Lina suka sekali dengan bunga-bunga.

Lalu Lina menjawab, "Sayangnya Saya sudah tidak suka bunga lagi." dengan muka yang kesal dia meninggalkan ibunya ke dalam rumah. Di pikiran Lina, dia masih menyimpan amarah kepada ibunya karena meninggalkan dia dan ayahnya saat dia masih kecil.

Ibu Lina menangis, dan Om Yovi datang menghibur Ibu Lina.

Lina naik ke lantai dua menemui adiknya, adiknya sedang tertidur dan Lina meletakan oleh-oleh buat adiknya. Setelah itu, Lina keluar kamar adiknya dan masuk ke kamar Lina untuk beberes.