Asal

Dwi hanya tersenyum mendengar ucapan sang Mama tepatnya mertua Jihan. Jihan yang tak mengerti pun hanya acuh.

"Mba ini kue nya mau di taruh dimana" tanya seseorang yang membawa kue pernikahan.

"Taruh aja di tempat yang muat" ucap Jihan dingin.

"Mang bentar mang" lanjut Jihan menghentikan orang yang sedang membawa kue pernikahannya.

"Jihan Ayudia dan Dwi putra S" ucap Jihan lirih.

"Iya mba ada apa" tanya orang yang membawa kue pernikahan.

"Eh... gak mang boleh lanjutkan pekerjaanmu" ucap Jihan hendak pergi namun mengurungkn niatnya.

"Pak Jihan mau bicara" ucap Jihan serius.

"Bicaralah disini" ucap Bapak Jihan.

"Pak yang Jihan pikirkan gak bener kan Pak ini semua bohong kan Pak dan ini bohong kan Pak" ucap Jihan dengan mata memerah.

"Maaf mba Jihan, anda harus menandatangani ini agar saya bisa mengurus surat nikah anda" ucap seorang penghulu.

Jihan menatap penghulu tersebut lalu mengerti apa yang sedang terjadi sekarang, Jihan menatap kedua orang tuanya dengan tajam lalu menandatangani semuanya tanpa berfikir panjang kemudian pergi keluar.

"Sudah apa kalian semua senang, tenang gue baik baik saja" ucap Jihan dingin lalu pergi ke teras.

"Ji" ujar Mona bingung.

"Seperti yang kalian dengar tadi gue udah nikah bahkn gue gak tau siapa yang jadi suami gue" ucap Jihan sayu menahan air mata.

"Apa perlu kita lanjutkan ini besok Ji" ucap Hana di angguki Mona.

"Gak perlu, kita selesaikan sekarang gue baik baik aja lagian mereka pasti ngerti kok" ucap Jihan melanjutkan tugasnya.

"Hm... oke kalau gitu yang penting lo baik sekarang" ucap Mona.

"Udah gak penting sekarang kita selesaikan sebelum otak gue gila dengan keadaan" ucap Jihan serius.

"Oke lagian gue juga gak mau kali jadi santapan pertam lo" ledek Hana.

"Kalau lo gak diem gue makan lo sekarang" ucap Jihan.

"Iya iya santai aja kali bro" ucap Hana tersenyum.

Jihan melanjutkan tugasnya, namun karena hatinya yang sedang kacau membuat dirinya tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik. Sedangkan ke dua sahabatnya yang tidak enak mereka mempercepat tugasnya kemudian berpamitan dengan Jihan.

"Ji kita udah selesai kita pulang dulu ya" ucap Monw dan Hana.

"Udah gak usah banyak alasan gue tau maksud kalian" ucap Jihan santai sembari merapikan buku bukunya.

"Hehe maaf ya Ji" ucap Hana.

"Hm iya ini bukan salah kalian lagi" ucap Jihan.

"Ji ngomong ngomong suami lo yang mana ganteng gak" tanya Hana.

"Gue gak tau, jangankan hafal parasnya tau aja gak yang mana suami gue" ucap Jihan santai.

"Bisa aja lo, kalau suami lo ilang baru nyaho lo" ledek Mona.

"Entahlah Mon, gue harap ini keputusan terbaik orang tua gue dan mungkin ini cara takdir buat gue bals budi sama orang tua gue" ucap Jihan.

"Lo yang sabar ya Ji, lo pasti bisa lewati ini dengan baik" ucap Mona.

"Iya makasih kaliam yang terbaik, sama jangan bilang sama temen temen yang lain oke" ucap Jihan.

"Kalian bisa diem gak si, lo kan gak tau mana suami dan mertua lo kalau mereka denger gimana" tanya Hana.

"Iya juga jangn jangan yang kita omongin denger" ucap Mona lirih.

"Sepertinya begitu" ucap Jihan santai.

"Maksud lo" tanya Hana.

"Kayaknya itu suami gue yang lagi senyum senyum gak jelas" ujar Jihan mengeraskan suaranya.

"Eh itu, bener kan temen Abang lo yang tadi ke sekolah kita iya gak si Mon" ujar Hana.

"Bener banget tuh" timpal Mona.

"Gue gak tau, tadi di sekolah gak sempet liat wajahnya lagian Abang tadi ke sekolah kan bilangnya anter temen ada urusan penting doang gak ngomong yang lain lagian mana gue tau dia bakal jadi suami gue ya maaf kalau tadi gak nyaut lagian gak ngomong" ucap Jihan.

"Makanya lo jangan jutek jutek amat sama orang" ucap Mona.

"Udahlah, mending kalian pulang dulu gih mulai pusing gue kita lanjut di sekolah" ucap Jihan.

"Emang besok lo sekolah" ujar Hana.

"Sekolah lah emangnya kenapa gak sekolah" ucap Jihan polos.

"Kan kalian baru nikah ya kali bulan madu" ledek Hana.

"Gue gak mikir sampai situ gue gak mau gila sebelum masanya mending kalian pulang deh" usir Jihan.

"Iya iya , kita mau pamit dulu kali sama Mama lo sekalian kenalan sama suami lo" ucap Mona menggoda.

"Terserah deh, masuk sana" ucap Jihan.

Mona dan Hana masuk untuk berpamitan dengan Mama Jihan sekalian berkenalan dengan suami sang sahabat. Sedangkan Jihan merapikan buku bukunya untuk dia bawa ke kamarnya.

"Ji kita pulang dulu ya see you" ucap Mona dan Hana.

"Oke see you" ucap Jihan tersenyum.

Setelah kepergian ke dua sahabatnya Jihan menarik nafasnya panjang dan masuk ke kamarnya. Jihan menyibukkan diri agar Bapak dan Mama nya tidak melakukan hal yang tidak msuk akal.

"Ji kalau sudah bergabunglah ada yang ingin Mama bicarakan" ucap Mam Jihan.

"Oke Ma" ucap Jihan dingin.

Setelah menyelesaikan hal yang tidak seharusnya dia lakuakan Jihan berjalan lunglai ke arah Mamanya yang sedang duduk dengan Mama mertua dan juga suaminya. Jihan duduk tepat di samping Dwi yang terlihat santai sembari tersenyum padanya.

" Ji Mama mau ngomong" ucap Mam Jihan lembut.

"Ngomong aja" ujar Jihan dingin sembari menyandarkan diri di samping Dwi seperti yang Dwi lakukan.

"Sopanlah sedikit Ji" ucap Mama Jihan.

"Kurang sopan apa Jihan Ma" ucap Jihan masih dingin.

"Sudahlah semua terserah kamu, Mama cuma mau minta maaf tidak mengatakan semua ini sebelumnya dan Mama tidak meminta pendapatmu sebelumnya Mama harap kamu mau maafin Mama" ucap Mama Jihan lembut.

"Apa Jihan punya hak untuk menolak itu Mah gak kan, jadi Mama gak perlu merasa bersalah atas semua yang Mama lakuakan lagian Mama tidak memerlukan pendapat Jihan kalaupun Jihan menolak apa Mama mau menerimanya tidak kan" ujar Jihan santai namun air matanya sudah menetes beberapa kali.

"Maafin Mama Jihan" ucap Mama lembut.

"Iya " ucap Jihan.

"Ji bisakah kamu hormati Mamamu yang sedang berbicara" ucap Bapak yang baru saja datang dengan seseorang yang seumuran dengannya.

"Pak apa lagi yang tidak Jihan hormati, semua keputusan kalian Jihan hormati, bahkan Jihan berusaha menerima semua keputusan kalian tanpa protes kurang apa lagi Jihan buat menghormati kalian Pak, bahkan saat kalian tidak memikirkan perasaan Jihan" ucap Jihan dengan derai air mata.

"Jihan kamu" bentak Bapak Jihan.

Jihan tidak menjawab lagi, Jihan menangis Dwi yang melihat Jihan menangis merasa sangat bersalah Dwi mencoba untuk menenangkan Jihan namun Jihan menolak semua perlakuan Dwi padanya dengan kasar.

"Jihan" bentak Bapak kembali.

"Sudahlah pak Joko biarkan saja dia butuh waktu untuk semua ini" ucap Mama Dwi menenangkan.

"Maafkan dia ya jeng" ucap Mama Jihan.

"Iya saya tau perasaan menantu saya ini, Ji maafkan saya dan keluarga" ucap Mama Dwi memeluk Jihan.

Jihan hanya mengannggukkan kepalanya pelan di dalam pelukn sang Mertua, Jihan menarik nafas panjang mencoba menenangkan diri dan menghentikan tangisnya.

"Maafkan Jihan Tante" ucap Jihan melepas pelukan Mertuanya.

"Bukan tante tapi Mama" ucap Mama Dwi.

"Baiklah, maafkan Jihan Ma Jihan belum tau cara menempatkan diri dan maafin Jihan yang belum bisa menerima anak Mama" ucap Jihan menunduk.

"Tidak masalah sayang, justru Mama yang minta maaf sudah buat kamu berada di posisi ini. Yang saya pikirkan adalah apa yang akan kamu lakukan saat kamu mengetahui semua ini Mam takut kamu marah dan akan pergi dari rumah" ucap sang mertua.

"Marah mungkin Mama benar itu yang sedang saya rasakan saat ini, tapi untuk pergi itu tidak pernah saya terfikirkan" ucap Jihan pelan.

"Kenapa kamu kan tidak bisa menerima ini begitu saja" ucap Mama Dwi penasaran.

"Karena males Ma kalau pergi pintu cuma dua pintu utama dan pintu belakang kalau lewat pintu depan gak mungkin kalau lewat pintu belakang juga gak mungkin karena harus lewati sawah yang licin lagian Jihan juga gak mau harus kerja buat biaya hidup di luar" ucap Jihan membuat semua orang tercenngang.

"Kamu mau pergi aja mikirnya banyak banget" ledek Papa Dwi yang sedari tadi diam.

"Kan harus pikiran akibatnya juga kalau kita bertindak pah" ucap Jihan.

"Bener juga, tuh Wi kalau mau melakukan sesuatu pikirlah akibatnya" ucap Mama Dwi.

Jihan tersenyum hangat melihat semua orang tertawa, Jihan tidak lagi memeikirkan apa yang akan terjadi di kehidupannya. Dwi yang pertama kali melihat senyum Jihan yang tulus membuatnya semakin terpesona. Dengan tidak sengaja Dwi mengacak acak rambut Jihan gemas mendapat sambutan tatapan tajam dari Jihan.

"Eh maaf" ucap Dwi gugup.

"Jangan asal sentuh" ucap Jihan penuh penekanan membuat semua orang kembali tertawa.

"Iya maaf gak sengaja" ucap Dwi.

"Mah Jihan pamit keluar dulu mau angkat jemuran udah mendung" ucap Jihan cepat.

"Izin juga sama suami mu" ucap Bapak Jihan.

"Hm... gue harus panggil dia apa nama aja gue gak tau" ujar Jihan lirih namun masih bisa di dengar membuat semua orang tersenyum geli.

"Woi gue harus panggil lo siapa gue gak tau nama lo" ucap Jihan dingin.

"Nama lengkap apa nama panggilan" ledek Dwi.

"Udahlah kalau gak mau ngomong gak penting juga" ujar Jihan.

"Gak penting nanya" cibir Dwi.

"Ya udah kalau gak mau ngomong " ucap Jihan berdiri.

"Gue Dwi Putra Suseno lo bisa panggil gue Dwi" ucap Dwi berdiri di belakang Jihan.

"Dwi Putra Suseno, oh oke" ucap Jihan melangkah pergi.

"Lo gak mau kenalin diri lo" ujar Dwi.

"Bukannya udah tau nama gue, atau jangan jangan lo pas ijab kabul tadi asal sebut nama ya hayo ngaku kalau iya kan gue seneng" ucap Jihan tersenyum licik.

"Ngarep banget lo gue salah, gak bakal salah sebut gue Jihan Ayudia" ucap Dwi percaya diri.

"Tuh tau, kenapa si harus bener salahin ngapa" ujar Jihan.

"Gue udah latian lama sia sia latian gue kalau salah" cibir Dwi.

Jihan hanya mengangkat ke dua bahunya acuh membuat semua orang semakin tidak bisa menahan tawanya atas kelakuan Jihan dan Dwi.

"Mau kemana lo belum selesai gue" ucap Dwi mennggenggam tangan Jihan.

Jihan tersentak sembari melirik arah tangannya dengan matanya lalu menatap tajam Dwi membuat Dwi melepaskannya cepat.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa dukungannya ya....

Like vote dan komennya jangan lupa...

Terpopuler

Comments

Taurus girl

Taurus girl

maaf baca sampai bab sini lom terlalu paham

2022-02-16

1

Dasmi Lismi

Dasmi Lismi

ya ampun suer duer aku ga paham sekali ini cerita awalnya tau tau nya da nongol aja
🤣🤣🤣🤣nikah gitu

2022-01-15

1

🌹Mami zila##

🌹Mami zila##

emang bisa nikah tanpa mempelai wanitanya??

2021-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Asal
3 Hujan
4 Membiasakan diri.
5 Ganteng
6 Penasaran
7 Pak Guru
8 Gue Istrinya
9 Kejutan I
10 Kejutan II
11 Happy Birthday
12 Sayang
13 Sepupu
14 Teruslah Tersenyum
15 Sengaja
16 Berusaha
17 Coba Aja
18 Pernyataan
19 Di Jodohin
20 Gado Gado
21 Cemburu
22 Sombong
23 Alergi
24 Ujian Pertama
25 Bungkam Mereka
26 Bener
27 Sahabat
28 Kerasnya Jalan
29 Sebentar
30 Sahabat
31 Pergi
32 Satu Juta per Hari
33 Kan Bener
34 Lo Gila
35 Cemburu
36 Jangan Bahas
37 Kevin
38 1M
39 Gak Peka
40 Tanggung Jawab
41 Manis
42 Bukan Lo
43 Jalan Takdir
44 Coba
45 Hadiah
46 Hak Gue
47 Wanita Gila
48 Menikmati Pertengkaran
49 Morning Kiss
50 Tuan Muda
51 EP 51
52 Sepiring Bertiga
53 Malam Pertama
54 Senyum Lo
55 Suka Fero
56 Kalian Kalah
57 Surat Izin
58 Dia Orangnya
59 Dari Siapa
60 Kotak Air Mata
61 Potong Rambut
62 Debat
63 Eps 63
64 Perjanjian 1
65 perjanjian 2
66 Janji
67 Good Mood
68 Mulai ada Rasa
69 Kebenaran
70 Bucin
71 Hamil
72 salangheyo
73 Kesekian Kali
74 Racun
75 Drama
76 Drama part dua
77 Menikahlah Denganku
78 Yakin
79 The Queen
80 Pesta Pernikahan
81 Perpisahan
82 Maraton
83 Bintang Di Hatiku
84 Suami Sah Gue
85 Kapten
86 Pertama
87 Satu Aja
88 Arti Cinta
89 Pasangan terbaik
90 Pesta pernikahan
91 Awas Jatuh Cinta
92 Eps 92
93 Di luar Dugaan
94 Kalian Jahat
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 eps 98
99 Eps 99
100 Kok Sedih
101 Terpesona
102 Semoga
103 Kakak Hiro
104 Lihat Semua
105 Eps 105
106 Ampun
107 Pura pura bahagia
108 Gue lemes
109 Mencoba
110 konsekuensi
111 Ganggu Lo
112 Siapa Jihan
113 Buatin Cucu
114 Makanya Cinta
115 Eps 115
116 Di goda Bocil
117 Gila Lagi
118 Obat Gila
119 Berharga
120 Eps 120
121 Pura Pura
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 24
125 Wanita tangguh
126 Dewasa Sebelum Waktunya
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Bos mata duitan
130 Eps 130
131 Tidak Ada Rahasia
132 Eps 132
133 Berhenti jadi Mama
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Harimau Kelaparan
143 Monster Menakutkan
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170 [pengakuan]
171 Eps 171 [pengakuan 2]
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180 Pertemuan Pertama
181 memohon
182 Eps 182 merindukanmu
183 Eps 183 Masih suami
184 Eps 184 Mau Menerimaku Kembali
185 Eps 185 Terjun Bebas
186 Eps 186 Alasan
187 Eps 187 Marga
188 Eps 188 Benci Daddy
189 Eps 189 Bunuh Ayahmu
190 Eps 190 Wanitaku
191 Eps 191 Kencan Buta
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Asal
3
Hujan
4
Membiasakan diri.
5
Ganteng
6
Penasaran
7
Pak Guru
8
Gue Istrinya
9
Kejutan I
10
Kejutan II
11
Happy Birthday
12
Sayang
13
Sepupu
14
Teruslah Tersenyum
15
Sengaja
16
Berusaha
17
Coba Aja
18
Pernyataan
19
Di Jodohin
20
Gado Gado
21
Cemburu
22
Sombong
23
Alergi
24
Ujian Pertama
25
Bungkam Mereka
26
Bener
27
Sahabat
28
Kerasnya Jalan
29
Sebentar
30
Sahabat
31
Pergi
32
Satu Juta per Hari
33
Kan Bener
34
Lo Gila
35
Cemburu
36
Jangan Bahas
37
Kevin
38
1M
39
Gak Peka
40
Tanggung Jawab
41
Manis
42
Bukan Lo
43
Jalan Takdir
44
Coba
45
Hadiah
46
Hak Gue
47
Wanita Gila
48
Menikmati Pertengkaran
49
Morning Kiss
50
Tuan Muda
51
EP 51
52
Sepiring Bertiga
53
Malam Pertama
54
Senyum Lo
55
Suka Fero
56
Kalian Kalah
57
Surat Izin
58
Dia Orangnya
59
Dari Siapa
60
Kotak Air Mata
61
Potong Rambut
62
Debat
63
Eps 63
64
Perjanjian 1
65
perjanjian 2
66
Janji
67
Good Mood
68
Mulai ada Rasa
69
Kebenaran
70
Bucin
71
Hamil
72
salangheyo
73
Kesekian Kali
74
Racun
75
Drama
76
Drama part dua
77
Menikahlah Denganku
78
Yakin
79
The Queen
80
Pesta Pernikahan
81
Perpisahan
82
Maraton
83
Bintang Di Hatiku
84
Suami Sah Gue
85
Kapten
86
Pertama
87
Satu Aja
88
Arti Cinta
89
Pasangan terbaik
90
Pesta pernikahan
91
Awas Jatuh Cinta
92
Eps 92
93
Di luar Dugaan
94
Kalian Jahat
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
eps 98
99
Eps 99
100
Kok Sedih
101
Terpesona
102
Semoga
103
Kakak Hiro
104
Lihat Semua
105
Eps 105
106
Ampun
107
Pura pura bahagia
108
Gue lemes
109
Mencoba
110
konsekuensi
111
Ganggu Lo
112
Siapa Jihan
113
Buatin Cucu
114
Makanya Cinta
115
Eps 115
116
Di goda Bocil
117
Gila Lagi
118
Obat Gila
119
Berharga
120
Eps 120
121
Pura Pura
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 24
125
Wanita tangguh
126
Dewasa Sebelum Waktunya
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Bos mata duitan
130
Eps 130
131
Tidak Ada Rahasia
132
Eps 132
133
Berhenti jadi Mama
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Harimau Kelaparan
143
Monster Menakutkan
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170 [pengakuan]
171
Eps 171 [pengakuan 2]
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180 Pertemuan Pertama
181
memohon
182
Eps 182 merindukanmu
183
Eps 183 Masih suami
184
Eps 184 Mau Menerimaku Kembali
185
Eps 185 Terjun Bebas
186
Eps 186 Alasan
187
Eps 187 Marga
188
Eps 188 Benci Daddy
189
Eps 189 Bunuh Ayahmu
190
Eps 190 Wanitaku
191
Eps 191 Kencan Buta
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!