Menyakitkan

📚

📚

📚

📚

📚

Aqila turun dengan mata yang sangat bengkak, tadi malam Aqila sudah menangis dan barudan lagi-lagi Aqila dibuat menangis oleh Raffa yang tidak lain suaminya sendiri.

"Aqila Sayang, ayo sarapan dulu," ajak Eyang Puteri.

"Maaf Eyang, Aqila buru-buru nanti biar Aqila sarapan di sekokah saja, kalau begitu Aqila berangkat dulu Eyang, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aqila mencium punggung tangan Eyang sebelum berangkat ke sekolah. Eyang melihat mata Aqila bengkak pasti Aqila sudah menangis.

Dan tidak lama kemudian Raffa pun turun dari kamarnya dan langsung duduk di meja makan.

"Selamat pagi Eyang!!"

"Apa yang sudah kamu lakukan kepada Aqila?" tanya Eyang.

"Maksud Eyang apa?"

"Jangan pura-pura Raffa, barusan Aqila berangkat tanpa sarapan dulu bahkan Eyang melihat mata Aqila bengkak seperti habis menangis, apa yang sudah kamu lakukan kepada Aqila?" bentak Eyang.

"Raffa tidak melakukan apa-apa sama wanita itu, memangnya dia sudah mengadu apa sama Eyang?" tanya Raffa dengan dinginnya.

"Aqila tidak mengadu apa-apa sama Eyang, tapi mata Aqila yang bengkak sudah membuktikan kalau Aqila habis menangis dan itu pasti gara-gara kamu, iya kan?" sentak Eyang.

Raffa tidak bisa menjawab sepatah katapun, Eyang yang sangat marah kepada cucunya itu memilih untuk meninggalkan meja makan dan tidak jadi sarapan.

Raffa pun akhirnya memilih untuk berangkat juga ke Kantor. Selama dalam perjalanan tidak ada pembicaraan antara Raffa dan Rei, sedangkan Rei tidak berani memulai pembicaraan karena melihat wajah sang Bos yang sedang tidak bersahabat membuat Rei ciut.

Sesampainya di Kantor, Raffa sudah di sambut oleh Clarissa dengan senyumannya yang mengembang dan itu membuat Raffa merasa senang karena Raffa seperti kembali melihat Claudia calon istri yang sangat dia cintai.

Clarissa mengikuti Raffa kedalam ruangannya untuk memberitahukan jadwal Raffa pagi ini.

"Selamat pagi Pak, pagi ini tidak ada jadwal apapun karena semuanya sudah di handle oleh Pak Rei, hanya itu saja kalau begitu saya permisi dulu," seru Clarissa.

"Tunggu Rissa..."

"Iya Pak, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Clarissa.

"Tidak ada apa-apa, aku cuma mau mengajak kamu makan siang bersama."

"Apa?" Clarissa merasa sangat terkejut.

"Kenapa, kamu tidak bisa ya? apa kamu sudah punya janji?" tanya Raffa.

"Ah tidak Pak, saya cuma terkejut saja."

"Ya sudah, kalau begitu nanti siang kita makan siang bersama."

"Baik Pak."

Clarissa pun pergi meninggalkan ruangan Raffa dengan senyuman yang mengembang. Clarissa yakin kalau Raffa sudah mulai tertarik kepada dirinya.

"Tanpa harus susah-susah merayu, aku bisa dengan mudah mendapatkan kamu Mas Raffa, dan sebentar lagi aku pasti bisa menggantikan posisi istrinya menjadi Nyonya Abraham," batin Clarissa dengan senyum yang mengembang.

Rei yang baru saja keluar dari ruangannya, merasa heran melihat Clarissa tersenyum sendiri di meja kerjanya.

"Kamu kenapa senyum-senyum?" tanya Rei dengan ketusnya.

"Ah tidak apa-apa Pak, saya cuma sedang bahagia saja," sahut Clarissa.

Dengan tatapan sinis dan tidak sukanya, Rei melangkah meninggalkan Clarissa dan memasuki ruangan Raffa.

"Maaf Tuan, ada apa memanggil saya? apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Rei.

"Tolong, booking sebuah restoran untuk nanti makan siang."

"Maaf Tuan, untuk berapa orang?" tanya Rei kembali.

"Dua orang saja, karena aku dan Clarissa nanti akan makan siang bersama," sahut Raffa.

"Apa?" tanpa sadar Rie berteriak.

"Kamu kenapa Rei? teriak-teriak seperti itu?"

"Ma--maaf Tuan, saya cuma kaget saja saya kira Tuan akan makan siang bersama Nyonya Aqila," pancing Rei.

"Sudah jangan banyak bicara kamu, ikuti saja apa yang saya perintahkan dan sekarang kamu boleh pergi."

"Baik Tuan, saya permisi dulu."

Rei pun pergi meninggalkan ruangan Raffa, sekilas Rei melirik kearah Clarissa dengan tatapan sinis.

"Jadi itu alasan wanita ini dari tadi senyum-senyum, dasar pelakor kasihan Nyonya Aqila," batin Rei.

Sementara itu di sekolah, ruangan guru seketika menjadi gaduh karena Pak Gustav yang merupakan kepala sekolah di SDN CITA-CITA BANGSA hari ini berulang tahun.

"Ayolah Pak, masa diulang tahun Bapak kita tidak makan-makan sih," seru Zahra dengan rayuannya.

Memang setiap Pak Gustav ulang tahun, Pak Gustav selalu mengajak makan-makan semua guru secara Pak Gustav merupakan masih saudara jauh Eyang Puteri.

"Astaga Bu Zahra, you berani sekali menggoda Pak Gustav," seru Ranti.

"Aku menggoda Pak Gustav disaat ulang tahun saja supaya kita bisa makan-makan enak, lumayan kan makan gratis setahun sekali," celetuk Zahra dengan polosnya.

"Assalamualaikum...wah ada apa ini kok gaduh sekali ruangan guru ini?" tanya Aqila dengan semangatnya.

"Eh, you lupa kalau hari ini hari ulang tahunnya Pak Gustav dan seperti biasa Pak Gustav akan mengajak kita makan-makan siamg ini," sahut Zahra dengan antusiasnya.

"Mana katanya Pak Gustav mau ngajak kita makan di restoran mahal lagi, iya kan Pak Gustav," seru Ranti.

"Asyiiiiiikkkk....makan gratis," sorak Aqila.

"Astaga Bu Aqila, sudah menjadi Nyonya Abraham juga masih saja girang dengan gratisan," sahut Bu Wati.

"Sudah..sudah, baiklah saya akan mentraktir kalian. Bu Zahra tolong booking restoran buat nanti kita makan siang," seru Pak Gustav.

"Horrreeee....akhirnya, restoran mana Pak yang mau di booking?" tanya Zahra dengan semangatnya.

"Terserah Bu Zahra saja, saya ikut kalian saja."

"Asyiiiiikkkkk....."

Dengan cepat Zahra mencari-cari restoran yang mahal dan terkenal, setelah menemukannya tanpa menunggu persetujuan Pak Gustav, Zahra langsung membooking tempat untuk semua para guru.

"Sudah saya booking Pak, di restoran ALOHA RESTO," seru Zahra.

"Busyet...itu restoran mahal Oneng," ucap Ranti.

"Biarin saja, toh Pak Gustav juga bilangnya terserah aku, iya kan Pak Gustav?" seru Zahra.

"Iya, terserah Bu Zahra saja."

Waktupun berjalan dengan cepat, semua anak-anak dipulangkan semuanya karena semua guru akan merayakan hari ulang tahunnya Pak Gustav selaku kepala sekolah di sekolahan itu.

Aqila sudah dijemput oleh Pak Burhan, Zahra dan Ranti ikut bersama Aqila, sedangkan Bu Wati dan Pak Beno ikut mobil Fathir, sedangkan Pak Gustav sudah di jemput oleh istri dan anaknya.

Raffa dan Clarissa sampai di restoran itu, diikuti oleh Rei cuma Rei beda meja dan makan sendirian.

"Tuan dan Nona mau pesan apa?" tanya sang pelayan dengan ramahnya.

"Fettucini lada hitam," ucap Clarissa dan Raffa bersamaan.

Mereka berdua saling pandang dan akhirnya tertawa bersama.

"Ya ampun, Tuan dan Nona pesanannya sama jangan-jangan jodoh," puji sang pelayan.

"Ah, cuma kebetulan saja Mbak," sahut Clarissa tersipu malu.

"Jodoh juga tidak apa-apa kok," seru Raffa yang menatap kearah Clarissa.

"Oh iya, minumannya apa?" tanya sang pelayan menyadarkan Raffa dan Clarissa.

"Saya Milk shake saja," sahut Clarissa dengan cepat.

"Kalau saya vanilla latte."

"Baik kalau begitu, silakan Tuan dan Nona tunggu sebentar."

Pelayan itu pun akhirnya pergi....

"Maksud ucapan Mas Raffa apa?" tanya Clarissa pura-pura polos.

"Tadi kan pelayan itu bilang kalau kita berjodoh, aku tidak keberatan kalau memang sampai kita berjodoh, karena jujur dari awal aku bertemu dengan kamu, aku serasa menemukan jiwaku lagi mungkin karena kamu mirip sama Claufia dan rasa cinta itu mulai tumbuh kembali," ucap Raffa dengan tatapan penuh cinta kearah Clarissa.

"Tapi Mas, bukannya Mas baru saja menikah? bagaimana dengan istri Mas, aku tidak mau menjadi seorang pelakor," sahut Clarissa dengan pura-pura sedih padahal dihatinya bersorak penuh dengan kemenangan.

Raffa kemudian menggenggam tangan Clarissa dan menatapnya.

"Rissa, sejak awal aku menikah dengan wanita itu hanya karena menuruti keinginan Eyang, aku sama sekali tidak mencintai dia lagipula asalan kamu tahu, aku menikahi dia karena aku ingin balas dendam atas kematian Claudia," jelas Raffa.

"Maksud Mas apa?" tanya Clarissa bingung.

"Dulu, Claudia meninggal karena ada seorang Bapak-bapak yang mengendarai motor menabrak kearah taxi yang ditumpangi Claufia, dan kamu tahu siapa Bapak-bapak itu?" tanya Raffa.

Clarissa menggelengkan kepalanya...

"Bapak itu adalah Ayahnya Aqila, makannya aku sangat membenci dia dan tujuan aku menikahi dia karena aku ingin balas dendam atas katian Claudia yang disebabkan oleh Ayahnya, aku akan membuat dia menderita selama menikah denganku," ucap Raffa dengan emosinya.

"Apa?"

Rei yang mendengar obrolan Bosnya dan Sekertaris barunya itu tiba-tiba tersedak, untung Raffa dan Clarissa tidak menyadarinya.

"Tuan Raffa, benar-benar sudah gila dia mau balas dendam kepada Nyonya Aqila atas kematian calon istrinya itu, sungguh tidak berprikemanusiaan, sampai kapanpun hanya Nyonya Aqila yang menjadi Nyonyaku, aku tidak sudi memanggil wanita rubah itu dengan sebutan Nyonya, sungguh kasihan nasib Nyonya Aqila," batin Rei.

"Bagaimana Rissa, apa kamu bersedia menungguku? aku akan membuat Aqila menderita dan setelah itu aku akan membuangnya seperti sampah," seru Raffa.

"Iya Mas, aku akan setia menunggu Mas karena sejak awal aku melihat Mas, aku sudah langsung jatuh cinta sama Mas," sahut Clarissa dengan senyumannya.

Raffa mencium tangan Clarissa, dan tidak lama kemudian pesanan merekapun sampai. Sementara itu rombongan Aqila baru saja sampai di sebuah Restoran mewah, semua orang sampai heboh dan tidak sabar untuk segera masuk kedalam restoran itu.

Rei sudah selesai makan dan berniat akan menunggu Bosnya didalam mobil karena dia merasa jijik melihat kelakuan Bos dan Sekertarisnya itu yang terang-terangan berselingkuh.

"Rei, sedang apa kamu disini?" tanya Aqila dengan ramah.

Rei membulatkan matanya, dia tidak menyangka akan bertemu dengan istri Bosnya itu.

"Nyo--nyonya," sahut Rei gelagapan.

"Kamu sedang makan siang ya disini? apa kamu bersama Mas Raffa juga?" tanya Aqila.

"I--iya Nyonya, Tuan Raffa ada didalam."

"Oh, ya sudah aku masuk dulu ya."

Rei hanya menganggukkan kepalanya, Rei tidak akan bisa membayangkan betapa sakitnya hati Aqila melihat suaminya sendiri sedang makan siang dengan wanita lain.

"Siapa Oneng? lumayan tampan juga," seru Ranti.

"Jangan mulai deh, dia asisten pribadinya Mas Raffa dan di sudah menikah jadi you mau jadi pelakor?" ledek Aqila.

"Idih amit-amit, you tega banget ngomong seperti itu sama teman sendiri, mending aku jomblo seumur hidup daripada aku harus menjadi seorang pelakor, malu dong sama profesi aku," sahut Ranti.

"Sudah-sudah, ayo kita masuk," seru Zahr menghentikan perdebatan yang tidak penting itu.

Mereka semua tidak menyadari kalau Raffa ada disana sedang makan siang dengan Clarissa. Untung mereka dapat tempat dipojokkan yang terhalang oleh dinding jadi mereka tidak bisa melihat Raffa.

"Silakan kalian mau pesan apa saja bebas sesuka hati kalian," seru Pak Gustav.

"Horeeeeee...." semuanya tampak bersorak-sorai seperti mendapat lotre saja.

"Maaf aku ke toilet dulu sebentar, Oneng pesanan aku samakan saja sama kalian ok," seru Aqila.

"Ok."

Aqila pun dengan terburu-buru melangkah ke toilet tapi disaat Aqila mau belok ke toilet, ekor matanya melihat sekelebat bayangan Raffa. Dengan cepat Aqila membalikan tubuhnya.

Jedaaaaaarrrrrr....

Aqila melihat Raffa dengan mesranya sedang disuapi oleh Clarissa dan Raffa tampak bahagia dan tertawa lepas.

Tes.....

Airmata Aqila menetes, Raffa menjadi sosok yang sangat hangat kalau bersama wanita itu tapi akan berubah menyeramkan kala berhadapan dengan Aqila.

Aqila membalikan tubuhnya kembali dan berniat ingin kembali ketempat teman-temannya tapi seorang pelayan yang berada tepat dibelakang Aqila di tabrak oleh Aqila sehingga piring dan gelasnya jatuh dan mendapatkan perhatian dari semua pengunjung tak terkecuali Raffa dan Clarissa yang langsung menoleh.

"Maaf Mbak saya ga sengaja," ucap Aqila dengan bibir yang bergetar.

Dengan cepat Aqila merogoh dompet yang ada ditasnya dan mengambil uang kemudian Aqila memberikannya kepada si pelayan.

"Ini ganti ruginya Mbak, sekali lagi maaf ya."

Aqila dengan cepat berlari menuju pintu keluar dan memutuskan untuk pulang.

"Aqila, ngapain dia ada disini?" batin Raffa.

Fathir melihat Aqila berlari keluar langsung menyusulnya, dengan cepat Fathir menghentikan langkah Aqila dengan menarik tangannya. Disaat Aqila membalikan tubuhnya, betapa terkejutnya Fathir kala melihat Aqila menangis.

"Qila, kamu kenapa nangis?" tanya Fathir khawatir.

"Aku tidak apa-apa Fathir, tolong kamu sampaikan kepada yang lainnya aku pulang duluan soalnya tiba-tiba aku ga enak badan," dusta Aqila.

"Ya sudah, biar aku antar kamu pulang."

"Tidak usah Fathir, aku bisa pulang sendiri."

Aqila langsung menghentikan taxi dan dengan cepat masuk kedalam taxi itu. Fathir pun tidak bisa berbuat apa-apa selain kembali masuk kedalam, Rei yang melihat kejadian itu merasa kasihan kepada Aqila tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Disaat Fathir hendak memasuki Restoran, Fathir tidak sengaja berpapasan dengan Raffa. Fathir memperhatikan Raffa dan melihat wanita yang berada disampingnya tampak merangkul lengan Raffa dengan mesranya

Seketika darah Fathir naik ke ubun-ubun, tangannya ia kepalkan dan rahangnyapun mulai mengeras.

"Kurang ajar, jadi ini yang membuat Qila menangis," batin Fathir dengan tatapan tajamnya.

Raffa membalas tatapan Fathir tapi dengan santainya Raffa dan Clarissan melewatinya seperti orang yang tidak merasa bersalah.

Raffa dan Clarissa masuk kedalam mobil, selama dalam perjalanan tidak ada obrolan yang terdengar, Raffa tampak melamun bayangan Aqila yang barusan menangis membuat dirinya merasa bersalah.

📚

📚

📚

📚

📚

Ayo dong mana dukungannya, tekan jempol gratis kok ga bayar tapi kenapa reader-readerku pelit sekali tekan jempolnya😞😞

Jangan lupa

like

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU😘😘😘

Terpopuler

Comments

Lilik Purwantini

Lilik Purwantini

jangan menyesal kamu raffa kalau ditingggal aqila

2023-06-29

1

Goesmalla Thee_wii 🐈💕

Goesmalla Thee_wii 🐈💕

claudia bukan claufia ✌️🤭

2023-01-17

1

Goesmalla Thee_wii 🐈💕

Goesmalla Thee_wii 🐈💕

kematian bukan katian 🤭✌️

2023-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Rencana Eyang Part I
3 Rencana Eyang Part II
4 Permintaan Part I
5 Permintaan Part II
6 Permohonan Eyang Puteri
7 Menentukan Keputusan
8 Kejutan Tak Terduga
9 Pernikahan
10 Pernikahan Part II
11 Awal Penderitaan
12 Pura-pura Bahagia
13 Istri Pajangan
14 Menyakitkan
15 Mencintai Orang Yang Salah
16 Hati Yang Tersakiti
17 Sedikit Perhatian
18 Pria Yang Kejam
19 Kabar Mengejutkan
20 Kehilangan
21 Kehilangan Part II
22 Mengambil Keputusan
23 Kepergian Aqila
24 Penyesalan
25 Hancur dan Kacau
26 Sakit
27 Kebusukan Clarissa
28 Kemarahan Raffa
29 Merelakan
30 Bayi Siapa Itu??
31 Kepulangan Aqila
32 Hot Daddy
33 Bertemu Kembali
34 Bertemu Kembali Part II
35 Penyesalan Raffa
36 Meminta Maaf
37 Perjuangan Dimulai
38 Gagal Lagi..Gagal Lagi..
39 Mulai Cemburu
40 Merindukanmu
41 Honey Moon
42 Honeymoon Part II
43 Kedatangan Clarissa
44 Kebenaran Terungkap
45 Menerima Kenyataan
46 Pertemuan Tak Terduga
47 Sensitif Tingkat Dewa
48 Positif
49 Moment Mengharukan
50 Kejutan
51 Perlakuan Manis
52 Angel Carolina Rahadian
53 Bertemu
54 Possesif
55 Terkejut
56 Raffa Nakal
57 Para Cogan dan Kekonyolannya
58 Bertahan Demi Cinta
59 Liburan Bersama
60 Cemburu Tak Beralasan
61 Semua Karena Aqila
62 Menyusun Rencana
63 Surprise Untuk Aqila
64 Akhirnya
65 Ngambek
66 Senang, Sedih, Terharu
67 Keseruan Semuanya
68 Rinduku
69 Menyesakkan Dada
70 TAMAT (END)
71 Extra Part RAQILA
72 PENGUMUMAN
73 Kabar Bahagia
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Awal Kisah
2
Rencana Eyang Part I
3
Rencana Eyang Part II
4
Permintaan Part I
5
Permintaan Part II
6
Permohonan Eyang Puteri
7
Menentukan Keputusan
8
Kejutan Tak Terduga
9
Pernikahan
10
Pernikahan Part II
11
Awal Penderitaan
12
Pura-pura Bahagia
13
Istri Pajangan
14
Menyakitkan
15
Mencintai Orang Yang Salah
16
Hati Yang Tersakiti
17
Sedikit Perhatian
18
Pria Yang Kejam
19
Kabar Mengejutkan
20
Kehilangan
21
Kehilangan Part II
22
Mengambil Keputusan
23
Kepergian Aqila
24
Penyesalan
25
Hancur dan Kacau
26
Sakit
27
Kebusukan Clarissa
28
Kemarahan Raffa
29
Merelakan
30
Bayi Siapa Itu??
31
Kepulangan Aqila
32
Hot Daddy
33
Bertemu Kembali
34
Bertemu Kembali Part II
35
Penyesalan Raffa
36
Meminta Maaf
37
Perjuangan Dimulai
38
Gagal Lagi..Gagal Lagi..
39
Mulai Cemburu
40
Merindukanmu
41
Honey Moon
42
Honeymoon Part II
43
Kedatangan Clarissa
44
Kebenaran Terungkap
45
Menerima Kenyataan
46
Pertemuan Tak Terduga
47
Sensitif Tingkat Dewa
48
Positif
49
Moment Mengharukan
50
Kejutan
51
Perlakuan Manis
52
Angel Carolina Rahadian
53
Bertemu
54
Possesif
55
Terkejut
56
Raffa Nakal
57
Para Cogan dan Kekonyolannya
58
Bertahan Demi Cinta
59
Liburan Bersama
60
Cemburu Tak Beralasan
61
Semua Karena Aqila
62
Menyusun Rencana
63
Surprise Untuk Aqila
64
Akhirnya
65
Ngambek
66
Senang, Sedih, Terharu
67
Keseruan Semuanya
68
Rinduku
69
Menyesakkan Dada
70
TAMAT (END)
71
Extra Part RAQILA
72
PENGUMUMAN
73
Kabar Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!