📚
📚
📚
📚
📚
Raffa tampak melamun dan menerawang jauh ke langit-langit ruangan kerjanya, pikirannya teringat saat kenangan dirinya bersama sang calon istri.
Flashback....
Dulu seminggu menjelang pernikahan mereka, Raffa baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya dari Luar Negeri, Claudia yang tahu akan kepulangan sang calon suami memutuskan untuk menjemput Raffa ke Bandara.
Meskipun banyak yang melarangnya, tapi Claudia tetap keukeuh menjemput Raffa menggunakan taxi, didalam perjalanan seorang Bapak-bapak yang menggunakan motor tampak panik karena motor yang dikendarainya mengalami kebocoran gas sehingga laju kendaraannya tidak bisa dikontrol.
Dari arah berlawanan taxi yang ditumpangi Claudia melaju dengan kecepatan tinggi karena permintaan Claudia, Claudia ingin cepat sampai di Bandara karena rasa rindu yang sudah memuncak sampai ubun-ubun.
Brrruuuuukkkkk....
Mobil taxi dan motor itu saling bertabrakan, Bapak-bapak pengendara motor itu terpental sampai beberapa meter, sementara mobil taxi yang di tumpangi Claudia berguling-guling di jalanan.
Claudia meninggal di tempat, sang sopir taxi masih bisa diselamatkan walaupun sempat mengalami koma, sedangkan Bapak-bapak pengendara motor sempat sadar sebentar walaypun pada akhirnya beliau pun sama meninggal dunia.
Hati Raffa benar-benar hancur saat itu, Raffa sangat mencintai Claudia. Claudia bukan dari kalangan keluarga orang kaya, Claudia adalah gadis sederhana yang cantik dan lemah lembut sehingga bisa menaklukkan seorang Raffael yang notabene pria paling dingin dan kejam.
Sebenarnya Raffa adalah pria yang baik hati dan ceria tapi setelah Raffa melihat kejadian kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan maut di depan mata kepalanya sendiri, senyum Raffa perlahan menghilang dan Raffa berubah menjadi pria yang dingin dan angkuh.
Kehadiran Claudia membuat sifat Raffa kembali seperti semula, senyumannya pun mulai terlihat kembali di wajah tampannya tapi sayang sepertinya takdir sedang mempermainkan perasaan Raffa saat itu, hingga lagi-lagi kecelakaan merenggut orang yang dia sayangi dan cintai.
Dari semenjak itu dan sudah 4 tahun berlalu, senyuman di wajah tampan Raffa benar-benar musnah, bahkan Raffa semakin kejam dan angkuh. Raffa tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta, menurut Raffa cinta hanya membuatnya menderita.
Pada saat di rumah sakit, Raffa sempat melihat wajah Bapak-bapak yang menabrak mobil taxi yang di tumpangi Cluadia dan sampai saat ini Raffa masih ingat wajah itu, orang yang menyebabkan wanita yang di cintainya pergi untuk selama-lamanya.
Flash on.....
"Claudiaaaa....." teriak Raffa.
Raffa tampak celingukan ternyata barusan Raffa tidur sebentar dan memimpikan Claudia, Raffa mengusap wajahnya kasar dan tidak lama kemudian ponsel Raffa pun berbunyi dan tertera nama Rei disana.
"Hallo Rei, bagaimana? kamu sudah mendapatkan info mengenai wanita itu?" tanya Raffa.
"Sudah Pak, saya sudah mengirimnya lewat email semuanya lengkap tidak ada satu informasipun yang terlewatkan," sahut Rei.
"Ok, terima kasih Rei."
Raffa pun mengakhiri percakapannya, dan dengan cepat membuka laptopnya untuk melihat email yang dikirimkan oleh Rei. Raffa membaca dengan sangat teliti.
"Wanita itu seorang guru di SDN.Pancasila, itu kan sekolah milik Eyang juga," gumam Raffa.
***
Sementara itu, didalam ruangan guru semuanya sedang fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing memeriksa hasil pekerjaan para anak didik mereka.
Sedangkan Aqila disaat dia sedang mengotak-ngatik laptopnya, tanpa sadar dia ketiduran dan tidak ada yang tahu kalau Aqila tertidur...
"Ayaaaaaaahhhhhh...." teriak Aqila yang membuat semua penghuni ruangan guru terperanjat karena kaget.
Begitu juga dengan Pak Beno saking terkejutnya Pak Beno langsung berdiri dari duduknya dan siap-siap memasang kuda-kuda.
"Ciattt...ada apa? mana orang jahatnya bu guru cantik biar Babang Beno yang hadapi," seru Pak Beno dengan masih menggerak-gerakkan badannya seolah-olah siap menghajar siapapun yang ada dihadapannya.
"Wow..wow..wow..Pak Beno tenang dulu," seru Ranti.
"Hai, you kenapa sih teriak-teriak bikin kaget aja kalau aku punya penyakit jantung bagaimana, aku belum mau ko'id aku pengen nikah dulu," bentak Zahra yang masih memegang dadanya.
"Kamu kenapa Qila?" tanya Fathir yang datang menghampiri Aqila.
"Ah, maaf-maaf barusan aku mimpi," sahut Aqila kikuk dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Whaaaattt mimpi? jadi dari tadi you tidur?" teriak Ranti dengan suara cemprengnya.
"Busyet deh, tuh toa mesjid bikin telingaku pengang," sahut Aqila dengan menutup telinganya.
"Astaga Bu guru cantik, aku pikir ada orang jahat tadi makannya aku sudah siap-siap dengan jurus andalanku," seru Pak Beno.
"Maaf," sahut Aqila cengengesan.
"Dasar Oneng, kalau ngantuk sana pulang tidur di rumah," seru Ranti.
"Aku malas pulang rumah."
"Kenapa?" tanya Zahra.
"Malas saja, masih betah di sekolah."
Semuanya tampak geleng-geleng kepala dan kembali fokus pada tugas masing-masing.l
***
Sementara itu, Raffa yang baru saja mendapatkan informasi mengenai dimana Aqila mengajar, langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian casual dan berniat mau menemui Aqila di sekolah tempatnya mengajar.
Raffa mengendarai mobil sport miliknya menuju SDN.Pancasila, waktu sudah menunjukan pukul 14.00 siang, mudah-mudahan Aqila belum pulang dari sekolahnya.
Sesampainya di depan sekolah, Raffa melihat memang sekolah sudah sepi karena memang sudah melebihi jam pulang sekolah tapi Raffa melihat masih ada bebarapa motor dan satu mobil masih terparkir di parkiran sekolah.
Raffa keluar dari mobilnya dan menghampiri security, dan security itu tampak terkejut karena tidak ada angin, tidak ada hujan seorang cucu pemilik sekolah datang menghampirinya.
"Maaf Pak mau nanya?"
"Iya Tuan, mau bertanya apa?" tanya Security itu.
"Apa Bu guru yang bernama Aqila sudah pulang belum ya?" tanya Raffa.
"Oh, Bu guru cantik sepertinya belum pulang soalnya itu motornya masih ada Tuan, ada yang bisa saya bantu Tuan? apa mau saya panggilkan Bu guru cantiknya?" tanya Security itu.
"Ah tidak usah, biar saya tunggu saja didalam mobil terima kasih Pak," seru Raffa.
"Sama-sama Tuan."
Raffa pun memutuskan untuk menunggu didalam mobil, tidak lama kemudian semua guru-guru itupun keluar, Raffa tampak memperhatikan Aqila dari dalam mobilnya.
Terlihat Aqila berjalan bersama teman-teman yang lainnya sembari tertawa bercanda bersama dan itu tidak lepas dari perhatian Raffa. Aqila segera memakai helmnya hendak pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nailil Ilma
Semangat up kak...
Jangan lupa mampir di Cinta Anak Pesantren
2021-06-29
0
Siti Jumriani
Kalau SDN berarti sekolah negeri milik pemerintah, masa sekolah negeri milik pribadi 🙏🙏
2021-06-17
5
Rendi Akbar
lanjut
2021-06-15
0