Air mata yang mengalir dari sepasang mata sendu milik Somi kini melebur bersama dengan tetesan sang hujan di tengah malam. Tubuh lunglai berbalut kebaya putih yang seharusnya menjadi saksi prosesi sakral kini harus basah kuyup akibat derasnya air hujan.
Tak pernah terlintas di pikiran Somi sebelumnya bahwa ia akan mendapatkan ujian yang begitu hebat seperti ini. Di saat hari bahagianya, ia mendapatkan sebuah kado istimewa dari teman sekaligus calon suaminya.
Lalu kemana ia harus pergi membawa rasa sakit ini? Apakah semudah itu melupakan peristiwa yang terjadi begitu saja?
Apakah ini semua berkat nama Somalia? Somalia merupakan negara gagal yang berada di benua Afrika. Apakah nama pemberian papanya akan berpengaruh pada pernikahan gagalnya? Gagal? Pada kenyataannya memang hari bahagianya gagal karena telah direnggut paksa oleh Amara dan Alex yang secara tragis mengkhianati dirinya.
Dalam lebatnya hujan, wanita yang masih mengenakan baju pernikahannya tersebut berjalan tanpa arah dan tanpa tujuan. Ia tak tahu lagi harus kemana dan bagiamana. Baginya hidup di dunia ini sudah tak penting lagi. Ia sungguh lelah dan putus asa. Bagiamana ia bisa menghadapi semua tamu undangan? Rasa malu yang cukup kuat menambah luka di hatinya.
Hingga sebuah decitan dari mobil yang mengerem mendadak menyadarkan Somi dari lamunannya. Wanita frustasi tersebut kaget hingga membuat tubuh lunglainya terduduk di atas aspal kasar. Ia tersadar dan menatap silaunya lampu mobil yang berada tepat di depannya. Bodoh sekali kenapa tak sekalian saja orang itu menabrak aku hingga mati !
"Kau sudah bosan hidup Nona? Di mana otakmu?" Maki seorang lelaki dari dalam mobil yang sedetik lagi hampir merenggut nyawa Somi.
Somi meringis karena merasa sakit di bagian kakinya. Namun rasa sakit dan perih itu masih tak sebanding dengan rasa sakit akibat dikhianati orang-orang terdekatnya.
Siapa pria itu beraninya dia memakiku? Lebih baik ia menabrak aku saja sehingga aku bisa terbebas dari dunia ini.
Somalia berusaha bangkit dari tempatnya jatuh, pelan-pelan ia mulai berdiri dan menahan sakit di kakinya. Melihat Somi kesulitan, pria itu tak tega dan berniat membantunya. Sebagai orang hukum, ia tak ingin bila suatu saat ada seorang wanita menuntut dirinya.
Pria dewasa itu keluar dari dalam mobil yang hampir menabrak seorang wanita yang mengenakan busana pernikahan. Ia berjalan mendekat Somi yang tengah kesulitan dalam berjalan. Dengan kesal, pria bermanik tajam itu membuka dompet dan mengeluarkan lembaran uang kertas lalu mengulurkan beberapa lembar untuk Somi.
Somalia menatap ke arah pria itu dengan tatapan murka. Bisa-bisanya ia melakukan itu padanya. Seharusnya pria itu meminta maaf dahulu, bukan memberinya uang. Somi merasa tersinggung dan menolak uang dari pria itu dan berjalan meninggalkan pria itu.
"Dasar wanita gila! Jangan salahkan aku bila mengacuhkan dirimu, kau yang lebih memilih menolak ganti rugiku!" Maki pria itu dengan sedikit berteriak.
Persetan dengan orang itu, Somalia tak memedulikan setiap ucapan pria itu. Baginya tak ada gunanya mengurusi orang dia anggap gila itu. Ia lebih mengutamakan bagaimana caranya agar bisa membalas kekalahan yang ia terima malam ini.
Pun sama halnya dengan pria berjas lengkap tersebut, baginya juga tak penting mengurusi wanita yang ia anggap aneh itu. Ia bergegas masuk ke dalam mobilnya karena hampir basah kuyup lantaran keluar mobil tanpa mengenakan alat penghalau hujan.
"Lain kali jangan sampai aku bertemu denganmu lagi!" erangnya kesal karena penghinaan yang sudah Somi berikan padanya. Pasalnya baru kali ini ada wanita yang begitu acuh padanya dan menolak uang ganti rugi yang ia beri. Sebenarnya bukan sekali ini saja ia merasakan juteknya wanita, ada wanita yang terang-terangan menolaknya dan lebih memilih menjadi istri rival abadinya.
Memiliki tubuh atletis, wajah yang rupawan serta berkantong tebal tak menyulitkan Rudi Sugandhi untuk mengoleksi wanita. Namun nyatanya wanita yang ia temui baru saja tak tergoda dengan semua yang ia miliki.
Gandhi menjalankan mobilnya sambil menatap Somi yang masih kesulitan dalam berjalan lewat spion mobilnya.
Salah sendiri ia menolakku! Harusnya ia menerima uang dariku dan menggunakannya untuk naik taksi! Entah kenapa Gandhi memikirkan wanita yang hampir tertabrak mobilnya. Nyatanya ia sudah jauh meninggalkan wanita itu.
Entah setan apa yang baru saja merasuki dirinya, atau memang Gandhi sudah tak waras. Lelaki itu memutar arah mobil yang ia kendarai dan menjalankannya ke tempat ia hampir menabrak sang wanita pengantin itu.
Di tengah hujan di malam hari ini, Gandhi tak tega membiarkan seorang wanita yang terlihat buruk keadaannya seorang diri. Sebagai ahli hukum, ia juga punya hati nurani untuk menyelamatkan wanita itu.
Namun yang membuat Gandhi mengernyitkan dahinya adalah Somi. Wanita itu menghilang begitu saja. Tak mungkin dengan keadaan kali yang terluka ia bisa berjalan dengan cepat hingga Gandhi tak menemukannya.
"Bagaimana bila wanita itu menurutku? Seorang pengacara melakukan tindakan tabrak lari?" Gandhi bergumam karena menyadari hal bodoh yang telah ia lakukan. Seharusnya ia bertanggung jawab dan mengantar wanita itu ke rumah sakit, bukannya meninggalkan wanita itu begitu saja.
Gandhi memukul stang mobilnya karena kesal. Ia merasa sungguh bodoh. Bagaimana bisa ia melakukan itu begitu saja. Lelaki tampan itu merasakan kekesalan dan kekecewaan. Seharusnya Somi menerima uang darinya dan ia bisa lolos dari pertanggungjawaban.
Dengan diliputi rasa sesal, pria tinggi tersebut menjalankan mobilnya kembali di tengah guyuran hujan untuk segera pulang ke rumahnya. Harusnya ia hari ini merayakan kemenangannya pada sidang sengketa kepemilikan tanah yang diputuskan oleh hakim hari ini.
**
Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku
Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu
Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru
Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju
Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu
Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu
Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa?
Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku
Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja
Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba
Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Laurensiaming
kyk nya menarik nih cerita u thot.lanjut
2021-12-30
0
Dania
Membawa cinta ♥️♥️♥️♥️♥️
2021-11-30
0
astri rory ashari
terkadang untuk mendapatkan cinta sejati ..harus melewati ujian sampe berdarah2... Somi jodoh lu udah ditangan Otor y...mangat💪💪💪
2021-06-07
0