FOLLOW INSTAGRAM AKU YAH TEMEN-TEMEN
@n.lita.s DI SANA AKU BAKALAN SHARE NOVEL-NOVEL AKU JUGA SPOILER :-)
***MAKASIHHH...
**************************************************************************************
“Aku akan pergi sendiri," tolak Jordan pada Naya yang merangkul lengannya. Jordan dengan halus melepaskan tangan Naya. "Jangan seperti ini, aku tidak mau orang lain berpikiran yang tidak-tidak!" tegas Jordan melangkah melewati Naya.
"Sialan.." Geram Naya mengepalkan tangannya.
Naya menyusul Jordan keluar ruangan. Jordan sudah lebih dulu berjalan di dampingi Kris, sekertaris sekaligus asisten pribadinya. Kris diangkat menjadi sekertaris Jordan setelah berhasil menyelesaikan misi yang di berikan Jessica. Kini Kris adalah orang kepercayaan Jordan.
"Carikan aku jadwal luang untuk pergi ke Jogja, Kris!" bisik Jordan pada Kris.
"Sepertinya akan sulit, Tuan. Jadwal anda satu bulan ini jika di tambah jadwal kuliah sudah full, bahkan malam hari hanya tersisa beberapa jam saja untuk beristirahat," jawab Kris.
Bukan tanpa alasan Jordan menjadi begitu sibuk. Dia tengah bertanggung jawab pada proyek baru perusahaan daddy Raka. Proyek kali ini adalah ujian awal dari Raka yang di berikan pada Jordan sebagai pewaris utama Pratama group. Mengingat Jordan adalah kandidat paling atas untuk mengurus perusahaan milik daddy Raka. Jessi sudah sibuk dengan bisnis butiknya, sementara si bungsu, Rey masih SMP. Rey adalah anak bungsu daddy Raka dan mommy ayu yang juga adik dari Jordan dan Jessica.
"Dua hari saja apa tidak bisa?" pinta Jordan.
"Tidak bisa, tuan."
"Baiklah, satu hari saja," tawar Jordan. Satu hari mungkin memang bukan waktu yang lama untuk bertemu Salsa tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali.
"Maaf, tidak bisa tuan,"
"Bahkan sehari saja tidak bisa, kau pelit sekali Kris, " Kesal Jordan meninggalkan Kris begitu saja sambil menggerutu.
Kris yang ditinggalkan jordan pun geleng-geleng kepala. Tuan nya sedang merajuk namun Kris tidak bisa berbuat apa-apa. Proyek kali ini penting bagi Jordan.
"Anda masih bisa menemui nona Salsa bulan depan tuan. Jangan terlalu kecewa," Ujar Kris saat berhasil mensejajari langkah kaki Jordan.
"Kau pikir merindu itu bisa di tunda?" tanya nya pada Kris.
"Mungkin bisa, tuan. Kan, hanya satu bulan," Kris menjawab sekedar nya karena dia memang tidak tau harus menjawab apa?
"Ah, sudahlah. Kau tau apa soal pacaran. Lain waktu jika senggang cari lah pacar jadi kau bisa merasakan rindu itu berat. Jangan hanya tau mengikuti ku ke mana-mana, aku tidak mau di gosip kan menjalin hubungan gelap denganmu. Apalagi kau selalu menempel pada ku," Gerutu Jordan kesal setiap hari yang dia lihat hanya Kris dari bangun tidur hingga menjelang tidur hanya Kris yang ada di hadapannya.
Begitu pun si Kris yang jomblo sejak lahir. Dia tidak tau apa itu pacaran? Jangankan pacaran, sepertinya bergetar karena perempuan pun Kris belum pernah. Itu karena dia terlalu kaku dan cuek pada perempuan. Terlebih semenjak menjadi bagian dari Pratama group, Kris mendedikasikan hidupnya sepenuhnya untuk bekerja dengan sungguh-sugguh pada Pratama group.
"Apa kau mendengarkan Kris?" Ulang Jordan karena tidak mendapat sahutan dari Kris.
"Baik, tuan. Jika senggang saya akan mencari pacar," jawab nya, "namun, seperti nya saya dan anda tidak akan mempunyai waktu senggang, tuan," mengingat bagaiamana penuhnya jadwal Jordan. Jika Jordan tidak mempunyai waktu senggang, Kris sebagai asisten tentu saja sama tidak mempunyai waktu senggang.
"Hah.. Dasar kau gila kerja.."
Naya terlihat melangkah mendekati Jordan.
"Sepertinya fans anda sedang menuju kemari, tuan," ucap Kris.
"Mau apa lagi dia?" gumam Jordan, "dia sudah seperti benalu saja,"
"Jordan, apa aku bisa menebeng mobil mu nanti?" tanya Naya dengan suara centilnya.
"Mobil mu kemana?" tanya Jordan.
"Manajer ku pulang lebih dulu, karena ada urusan penting. Dia terpaksa meninggalkan ku sendiri."
Siapa yang tau manajernya benar-benar meninggalkan nya karena urusan penting atau hanya akal-akalan Naya agar bisa semobil dengan Jordan.
Jordan melirik ke arah Kris meminta sang asisten itu untuk mengurus Naya.
"Maaf nona sepertinya tidak bisa, tuan Jordan masih harus bertemu klien penting setelah acara ini," sela Kris menolak permintaan Naya.
"Good job, Kris!" Jordan bersorak dalam batinnya. Kris memang bisa diandalkan jika berhubungan dengan Naya.
"Ah sayang sekali, Nay. Kau tidak bisa ikut mobilku, padahal aku tidak keberatan mengantarmu tapi jadwalku tidak tepat," ujar Jordan berpura-pura merasa tidak enak.
Naya bergeming. "Aku bisa ikut dengan mu menemui klien, tidak papa aku bisa menunggu mu selesai bekerja," usul Naya, dia justru merasa senang jika bisa ikut Jordan menemui rekan bisnis nya. Dia akan berlagak menjadi kekasih Jordan di depan rekan bisnis Jordan. Tapi, sayang pemikiran halu Naya tidak akan terwujud selama ada Kris.
"Begitu?" tanya Jordan dan Naya menganggukkan kepalanya antusias. "Tidak papa aku bisa menunggu sampai kau selesai menemui klien dan pulang," balas Naya senang. Dia merasa Jordan memberikan harapan.
"Tidak bisa nona, undangan bertemu klien hanya untuk dua orang. Saya," Kris menjeda ucapannya menunjuk dirinya dengan jari telunjuk, "dan tuan Jordan," lanjut Kris tegas.
"Begini saja, aku akan menyuruh orang untuk mengantarmu. Kau tunggu lah di sini," Tutur jordan sambil melangkah mencari salah satu staf hotel yang dia kenal. Kebetulan jamuan makan malam yang mereka hadiri diadakan di hotel milik daddy Raka.
"Trik anda sangat mudah di baca, nona. Lain kali gunakan trik yang lebih berkelas," Sindir Kris dengan senyuman mengejek lalu menyusul Jordan.
Sial! Naya melotot saat ternyata Kris bisa membaca triknya. Dia menatap Kris dengan kesal. "Dasar asisten sialannnn," batin Naya. Gagal lagi Naya berduaan dengan Jordan.
Sejak awal Naya memang tidak menyukai Kris. Dia merasa Kris selalu saja ikut campur urusan nya dengan Jordan.
Bagaimana tidak ikut campur, Kris adalah agen ganda. Selain bekerja untuk Jordan, Kris juga bekerja pada jessica secara diam-diam. Untuk mengawasi Jordan dan Naya.
"Kau awasi mereka. Jangan sampai Naya mendekati kakakku, Kris. Jangan pernah biarkan mereka berduaan. Naya itu ular, dia pasti akan menggunakan segala cara untuk menggoda kakakku.Jangan sampai itu terjadi, Kris!" Perintah jessica pada Kris.
"Baik, nona. Saya akan menjaga tuan Jordan dari nona Naya," balas Kris.
"Aku percaya padamu, Kris."
Percakapan antara Kris dengan Jessica saat awal Kris bekerja dengan Jordan.
***
Acara perjamuan selesai Jordan dan Kris pulang. Jadwal bertemu klien hanya karangan yang dibuat Kris untuk menolak Naya. Seperti pesan Jessica, Kris akan menjaga Jordan dari wanita-wanita licik yang berusaha merebut Jordan dari Salsa. Seperti Jessica, Kris sudah mengakui hanya Salsa lah yang pantas bersanding dengan tuan nya. Selain Salsa, Kris akan menyingkirkan para wanita itu.
"Apa anda tidak merasa nona Naya terlalu bermain trik, tuan?" Kris bertanya sembari fokus pada setir bundar nya. Dia dan Jordan tengah dalam perjalanan menuju apartemen Jordan.
"Entahlah," jawab Jordan cuek.
"Nona Jessi berpesan untuk menghalangi anda dan nona Naya berduaan,"
"Itu sebabnya kau selalu mengekori ku ke mana pun?"
"Kalau itu karena tugas saya, tuan. Memastikan pekerjaan anda lancar dan keselamatan anda terjamin."
"Apa Jessi menyuruh mu hal lain?"
Adik kecil Jordan itu terlalu over kedekatan Jordan dan Naya. Selain itu Jordan tau seberapa bencinya Jessi pada Naya.
"Nona hanya berpesan untuk selalu menjaga posisi nona Salsa. Jadi, saya harus menyingkirkan siapapun wanita yang mendekati anda," Jujur Kris.
Yah, Jordan tidak heran karena Salsa memang sahabat Jessica. Jessi sangat menantikan hari dimana Salsa menjadi kakak iparnya.
"Kenapa tidak kau laporkan hanya ada kau di sekeliling ku, dari pagi sampai malam aku tidak pernah bertemu wanita. Kau sendiri tau kita ke mana-mana berdua, aku bahkan hampir muak melihatmu setiap hari," keluh Jordan.
"Yang itu sudah saya laporan, tuan." jawab Kris polos.
"Kau ini sebenarnya bekerja pada ku atau Jessi, Kris?" kesal Jordan.
"Tentu saja pada anda, tuan,"
"Kalau begitu laporkan yang baik-baik saja Jessica."
"Itu seperti nya tergantung anda, tuan."
Jordan menghela nafas kesal. "Sudahlah, terserah kau saja"
"Baik, tuan."
Sampai di apartemen nya, Jordan kembali menghubungi Salsa dengan pesan singkat.
Sayang, apa kau sudah tidur?
Sejurus kemudian balasan masuk ke dalam aplikasi pesan Jordan.
Aku baru selesai mengerjakan tugas. Ini mau tidur, maaf mengabaikan telepon mu. Tadi aku sibuk.
Membaca balasan dari Salsa membuat hati Jordan menghangat. Perasaan cemas yang dia simpan sejak tadi sirna seketika.
Tidak papa, aku tau kau sibuk dengan tugas-tugas kuliah mu. Tidur lah, kau pasti lelah. Aku merindukanmu.
Sebenarnya Jordan berniat menelepon Salsa. Dia merindukan suara Salsa, namun, ia mengurungkan niatnya. Dia ingin Salsa beristirahat lebih cepat.
Baiklah, aku tidur bye.. Aku juga sangat merindukan mu, muuah..
Balasan terkakhir dari Salsa menjadi pengantar tidur bagi Jordan. Sebelum tidur Jordan mencium benda pipih dengan wallpaper foto Salsa itu dengan penuh cinta.
"Good night, my love," gumam Jordan sambil mencium gawainya. Foto Salsa di layar gawai nya itu hasil jepretan tangan Jordan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Yunni Hary
next lg thorku syg🥰🥰🥰 pembacamu menunggu💙💙
2021-08-17
0
lilo
Jordan laki2 kan ? Tegas saja kok hrs dr adik punya anak buah ?
2021-08-17
0
re
Next
2021-08-16
0