FOLLOW INSTAGRAM AKU YAH TEMEN-TEMEN
@n.lita.s DI SANA AKU BAKALAN SHARE NOVEL-NOVEL AKU JUGA SPOILER :-)
***MAKASIHHH...
**************************************************************************************
“Sialan..” teriak Naya.
Pyar .. pyar.. dia lempar sembarang barang yang berada di dekatnya, vas bunga yang indah di meja kaca ruang tamunya pun turut menjadi korban amukan Naya.
“Kenapa mereka baik-baik saja?” Naya gelisah, apa lagi mendengar Salsa menyebutkan Jordan sudah tertidur.
“Apa mereka tidur bersama?” pikiran Naya menerawang jauh menerka-nerka apa yang dilakukan Salsa dan Jordan saat ini. Apa Jordan dan Salsa sedang saling menggoda di atas tempat tidur? Apa Jordan mencium Salsa? Atau apa Salsa yang lebih dulu menggoda Jordan?
Jika saja ia tidak sedang syuting film, pasti dia akan dengan cepat menyusul Jordan ke Jogja. Memastikan apa yang Jordan dan Naya lakukan.
Dia mondar-mandir di ruangan itu memikirkan bagaimana cara memisahkan Salsa dan Jordan. Rencana yang sebelumnya memprovokasi Salsa gagal.
“Salsa sialan, gue bakalan bales perbuatan lo. Jordan cuman milik gue, dari awal milik gue,” kilat kebencian terlihat jelas di mata Naya. Salsa adalah musuhnya, musuh bebuyutan Naya. Saingan cintanya untuk mendapatkan Jordan.
Klek... Suara pintu terbuka. Pita, sang asisten sekaligus manajer Naya masuk ke ruangan itu.
“Astaga, Nay. Apa yang terjadi disini?” melihat serpihan pecahan vas bunga dan gelas kaca.
Naya melirik ke arah mana pandangan pita dan berdecak. “Gue yang lempar karena kesal,” terang Naya.
“Tapi kenapa? Syuting berjalan lancar, nggak ada masalah lain. Apa yang bikin kamu kesal?” tanya manajernya.
“Jordan, dia berduaan sama Salsa,” jawab Naya.
Bukan rahasia umum jika Naya mengejar Jordan. Pita selaku manajernya pun tau jika Naya tengah gencar mengejar Jordan selama satu setengah tahun terakhir. Bahkan, tidak sedikit staf sinetron yang Naya bintangi mengira Jordan adalah pacar Naya, melihat dari bagaimana sikap Jordan yang ramah pada Naya.
“Wajar mereka bersama, mereka ‘kan pacaran,” jika saja mempunyai nyali Pita ingin sekali berteriak seperti itu agar Naya tersadar dari obsesinya. Namun, Pita tidak berani, dia hanya berani membatin dalam hati. Dia masih membutuhkan pekerjaanya untuk membiayai keluarga di kampung.
“Tuan Jordan mungkin masih menemani Salsa karena masih berduka,” tutur Pita agar keadaan tidak semakin panas. Dia mencoba mendinginkan hati Naya yang sedang di liputi rasa cemburu buta.
“Iya menemani di kosan, lo pikir gue bodoh. Mereka nggak lagi berduka. Mereka pasti bermesraan, gue nggak rela. Arggg,” mengacak rambutnya frustrasi.
“Mulai lagi ni bocah,” sekali lagi Pita hanya berani membatin di dalam hati. Melihat Naya terlihat kesal dan tidak bisa mengendalikan emosinya Pita pun mendekati nya.
“Calm Down, Nay. Lo harus tenang, atur nafas,” dia memperagakan dengan kedua tangannya yang di naik turunkan sebagai cara mengatur nafas.
Naya mengikuti arahan Pita. “Gur gak bisa tenang, Pit. Gue susul mereka sekarang,” ujarnya tanpa berpikir panjang.
“Tunggu,” Pita menahan tangan Naya, “plis, berpikirlah secara logis, Nay. Lo jangan emosi kayak gini, lo gak bisa pergi sekarang,” keukuh Pita menahan Naya.
“Gue harus pergi, Pit. Lepasin tangan gue,” pintanya pada Pita.
“Nggak, gue gak akan ngelepasin tangan lo!” Tolak Pita. “Lo mesti mikir, Nay. Lo lagi kerja disini, kalau lo pergi lo sama aja lo nggak bertanggung jawab. Eksistensi lo di dunia hiburan bakalan di pertanyakan, selain itu Kuta harus bayar denda yang besar karena lo nggak ngikutin jadwal syuting yang udah di sepakati!” Jelas Pita mengingatkan apa saja kerugian mereka jika Naya pergi saat ini.
“Gue nggak peduli, gue bakalan bayar denda nya,” sombong Naya, dia merasa sudah memiliki uang yang cukup banyak.
“Lo yakin?”
“Kenapa nggak? Demi Jordan gue rela bayar denda,” dia mengibaskan tangan Pita yang menahannya dan membuka aplikasi m-banking di ponselnya, “sebutin berapa dendanya gur transfer sekarang,” ujarnya.
“1,5 M,” ucap Pita.
“Apa?? Kenapa banyak banget?” Naya membelalak kaget. Denda nya terlalu banyak jika hanya karena kesalahan meninggalkan jadwal syuting yang sudah di sepakati.
“Memang segitu, lo yakin mau bayar dendanya?” Naya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Pita.
“Ya udah, kalau enggak duduk,” Pita menunjuk sofa agar Naya duduk di sana. Naya pun menurut dan langsung duduk dengan manis.
“Lain kali kalau tanda tangan kontrak gue mau baca dulu kontraknya,” ucap Naya menyesal tidak pernah membaca kontrak nya dengan teliti setiap kali mendapat job.
“Gue juga udah sering ngingetin.”
Terpaksa Naya tidak akan bisa tidur malam ini, dia akan begadang semalaman memikirkan Jordan yang sedang bersama Salsa.
Sementara di Yogyakarta, Salsa bisa tidur nyenyak sepulang kencan dengan Jordan. Dia merangkul boneka besar pemberian Jordan, di peluknya erat boneka itu bak guling tidurnya. Salsa merasa puas sudah bisa mengibuli Naya. Dia bisa tidur nyenyak karena sudah menyebabkan seseorang tidak bisa tidur malam ini. Salsa dilawan, Naya pikir dia bisa mengalahkan Salsa. Mimpi!
Salsa sengaja mengompori Naya dengan mengatakan Jordan sudah tidur saat Naya menelepon ke ponsel Jordan. Dengan begitu Naya akan berpikir Salsa dan Jordan tidur bersama padahal kenyataannya tidak. Setelah mengantar Salsa pulang ke kosan, Jordan kembali ke rumah yangti. Selama di Jogja, Jordan tinggal di rumah yangti. Kasihan Naya, dia mengkhawatirkan hal yang bahkan tidak terjadi.
Kabut masih sedikit menyelimuti jalanan kabupaten Gunungkidul pagi ini. Sesuai rencana semalam, hari minggu ini Jordan dan Salsa berwisata menuju salah satu pantai di kabupaten Gunungkidul. Gunungkidul merupakan salah kabupaten di provinsi Yogyakarta yang menyumbang cukup banyak penghasilan dari sektor pariwisata. Terutama penghasilan dari wisata pantai. Dari kecamatan panggang sampai kecamatan rongkop yang paling ujung timur di kabupaten Gunungkidul, banyak destinasi wisata pantai yang bisa di kunjungi.
Kruyuk... Bunyi perut keroncongan yang muncul dari perut Salsa memecah keheningan. Jordan yang sedang mengemudikan mobil pun tersenyum. “Mau sarapan apa?” tanya Jordan.
“Apa aja yang penting makan, cacing di perut aku udah konser,” jawab Salsa.
“Aku juga nggak tau ada makanan apa jam segini,” melirik jam tangannya yang masih menunjukan pukul 07:00 pagi, masih terlalu pagi bagi warung makan yang biasanya buka pukul 08:00 WIB.
“Kayaknya sih nggak bakalan nemu warung makan nih, dari tadi lewatnya rumah-rumah warga tapi ga lihat ada warun makan,” ujar Salsa fokus mengamati jalanan yang mereka lewati.
“Ada, pasti ada. Terpaksa nya sarapan di pantai kalau enggak nemu warung makan,” sahut Jordan.
Sasya menoleh ke kursi bagian belakang, mengambil kresek besar disana.
“Aku lupa ada camilan,” dia teringat camilan yang di beli semalam. Bekal yang sengaja Salsa persiapkan untuk perjalanan ke pantai hari ini.
“Kapan kamu taruh disana?” Jordan tidak tau Salsa sudah menyimpan satu kresek besar plastik berisi makanan dan minuman ringan.
“Semalam, pas kamu antri isi bensin di pom, pas kamu nyuruh aku ambil uang di ATM. Itu aku sekalian jajan di minimarket pom,” jawab Salsa.
“Pinter,” mengelus kepala Salsa dengan tangan kirinya.
Di pantai Salsa dan Jordan banyak mengambil foto Selfie. Selain di pantai, Salsa juga mengambil beberapa foto Selfie di dalam mobil dan di warung makan.
“Ngapain senyum-senyum sendiri? Kaget punya pacar cakep banget?” Goda Jordan mengganggu Salsa yang sedang mengedit foto Selfie nya bersama Jordan.
Saat ini mereka berada di rumah yangti, Salsa akan menginap di rumah yangti karena besok pagi Jordan akan kembali ke Jakarta.
“PD banget, kamu kali yang kaget punya pacar secantik aku, mana baik hati suka menolong dan menabung lagi,” ujar Salsa.
“Bagus yang mana?” tanya Salsa meminta pendapat Jordan sambil menggeser-geser layar ponselnya memperlihatkan beberapa foto mereka berdua.
“Em, yang ini bagus. Semua bagus,” kata Jordan menilai.
“Benarkah?” Jordan mengangguk. Salsa senang dan langsung mendapat ide jahil. “Aku post di patgram boleh nggak?” meminta izin pada Jordan untuk memposting foto-foto mereka di akun media sosial milik Salsa.
“Boleh, lakukan saja.”
“Yes.”
Sigap Salsa langsung memposting foto-foto Selfie nya bersama Jordan di akun patgram nya dengan caption “qtime with My bf” di tambah emot love.
Postingan itu langsung mendapat banyak tanggapan dari teman-teman dunia maya Salsa. Tak lupa dua sahabat Salsa turut berkomentar disana.
Dimana Jessi dengan akunnya @JessicaAyu berkomentar “curang gak ajak-ajak” ditambah dengan emot sedih.
Sementara Celia dengan akunnya @CeliaAn berkomentar “Uwuu sekalih, bikin ngiri”.
Di tempat lain, Naya yang juga mengikuti akun patgram Salsa dengan akun fake turut melihat postingan baru Salsa. Dia geram melihat kemesraan antara Jordan dan Salsa.
“Salsaaaaaaaaaaa,” raungnya penuh amarah.
Sekali lagi, Naya kalah. Dia hanya orang luar bagi Jordan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Titiek Yeti
gak tau malu Naya, emang Jordan suka dia??? ngaca ooiii ngaca
2021-08-16
0
mesya.mutia
awas thor ulet keket panggungnya jgn agresif bgt. jdi gemes gtu. bikin salsa kuat, jordan juga kudu kuat sm godaan ulet keket yg gak tau trimakasih
2021-08-16
1
Yovi Ramadani Safitri
plisss bahagia selalu jordan dam salsa
2021-08-15
0