FOLLOW INSTAGRAM AKU YAH TEMEN-TEMEN
@n.lita.s DI SANA AKU BAKALAN SHARE NOVEL-NOVEL AKU JUGA SPOILER :-)
***MAKASIHHH...
**************************************************************************************
Tamu tidak di undang mengunjungi rumah Salsa siang ini, saat Salsa berada di rumah sendiri. Seakan waktunya memang pas sesuai yang di inginkan tamu itu.
Gadis dengan rambut pirang blonde itu masih saja angkuh seperti saat dia dan Salsa bertemu pertama kali. Gaya nya seakan paling cantik sedunia, kaca mata hitam mahal yang bertengger di hidungnya sebagai bukti gadis itu hidup dengan berkecukupan dalam segi materi.
“Ngapain lo kesini?” Salsa tidak suka melihat siapa tamu nya. Dia ingin menolak tapi sang tamu terlanjur sampai di ruang tamu. Bahkan dia sudah duduk manis di sofa sebelum Salsa sempat mempersilahkan nya untuk duduk.
“Gue mau berbela sungkawa,” jawabnya dengan senyum yang dibuat-buat sembari menaruh kaca mata hitamnya di atas kepala, siapa pun yang melihatnya akan tahu senyum itu hanya terpaksa tidak ada ketulusan di raut wajahnya yang ayu. Dia lah Naya, artis yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir. Ketenarannya bahkan mengalahkan Celia. Dia adalah salah satu artis yang berada di bawahan naungan perusahaan entertaiment milik Jordan. Naya juga merupakan saingan cinta Salsa.
Salsa ingin mencibir ucapan Naya, namun, dia akan menganggap niat Naya tulus.
“Thanks,” ujar Salsa. “Lo mau minum apa?” tanya Salsa basa-basi.
“Nggak perlu, gue juga harus syuting dua jam lagi. Yah, maklum lah artis papan atas kayak gue banyak sibuknya dari pada nganggur nya,” Naya menyombongkan profesinya yang menghasilkan banyak uang.
Dalam hatinya, Salsa mencibir. “Prett, nggak ada yang nanya padahal. Mau sibuk kek apa kek, di pikir gue peduli apa?” batin Naya.
“Ah, iya mbak Naya kan memang sibuk sekali ya. Kalau begitu apa tidak sebaiknya mbak Naya berangkat sekarang dari pada terkena macet?Jalanan kota Jakarta cukup padat lho,” tutur Salsa sembari tersenyum manis. Dia, mengusir Naya secara halus.
“Pergi sana, eneg gue lihat mula lo!” Sekali lagi Salsa Hany membatin.
Sialan! Mungkin itu yang Naya pikirkan saat ini.
“Lo pikir gue juga mau lama-lama disini?” sinis Naya namun dia masih belum beranjak, masih duduk di sofa yang empuk dengan satu kaki dia silangkan di kaki yang lain. Cukup anggun, namun tidak sesuai dengan tabiatnya.
“Lalu?” Salsa memandang Naya. Kenapa tidak segera pergi jika Naya tidak ingin berlama-lama di rumah Salsa?
“Ada hal yang mau gue omongin sama lo..”
Salsa mengurut keningnya bertanya-tanya. Apa gerangan yang ingin Naya bicarakan dengan Salsa ?
“Kita enggak sedekat itu untuk saling mengobrol,” Salsa berucap dengan enteng. Memang benar dia dan Naya tidak se akrab itu.
“Ini menyangkut Jordan.” Ceplos Naya.
“Halah, apa lagi yang mau di bicarakan mak lampir ini?” Batin Salsa. Kenapa Naya selalu saja berada di antara dirinya dan Jordan?
Belum sempat Salsa menanggapi ucapan Naya. Naya bertanya . “Apa lo tau Jordan membatalkan rencana kuliahnya ke Harvard?”
Harvard?! Sejak kapan Jordan berencana kuliah di Harvard, Salsa sebagai pacar saja tidak mengetahui hal itu. Bagaimana Naya bisa tau rencana Jordan? Apa Jordan selalu menceritakan hal-hal penting pada Naya?
“Kenapa memangnya, ada masalah?” Salsa berpura-pura merespon dengan santai. Dia tidak ingin memperlihatkan keterkejutan nya pada Naya, atau Naya akan mengejek Salsa. Sungguh, dia sedang malas berdebat dengan Salsa. Apalagi perihal Jordan.
“Kenapa memangnya?Lo tanya kenapa memangnya?” Naya mengangkat sebelah alisnya heran dengan jawaban Salsa. “sebagai penyebab Jordan menggagalkan rencananya lo nggak seharusnya tanya kenapa,” sinis Naya.
“Karena gue?” batin Salsa. Tapi, apa hubungannya dengan Salsa?
“Maksud lo apa?”
“Ck, lo ga tau, Jordan batalin rencana kuliahnya karena lo. Dia kasihan sama lo yang udah nggak punya siapa-siapa. Dan, lo bisa-bisanya nanya ke gue kenapa memangnya? Pacar macam apaan lo? Lo menghambat masa depan Jordan tau nggak?” Ucap Naya sarkastis.
“Demi bisa nemenin lo, dia nggak ngejar mimpinya kuliah di Harvard. Mimpinya jadi pengusaha sukses, lo pasti tau ‘kan?” mengapa makin kesini Naya seakan menyudutkan Salsa.
Salsa tentu tau, dia tau Jordan ingin menjadi pengusaha yang sukses seperti Daddy nya. Tapi, untuk rencananya kuliah di Harvard, Salsa benar-benar tidak tahu.
“Apa lo nggak bisa hidup mandiri? Lo udah gede, apa harus Jordan selalu nemenin lo? Lo egois, Sa! Jordan, dia berhak mengejar mimpinya, tapi lo menghambatnya,” kalimat yang Naya ucapkan kali ini cukup pedas. Hingga membuat Salsa membisu.
Naya beranjak dari duduknya, sudah cukup dia memprovokasi Salsa. Melihat dari raut wajah Salsa yang pucat, Naya tau rencananya memprovokasi Salsa sudah berhasil.
“Gue udah ucapin apa yang perlu gue katakan sama lo. Gue harap lo bisa mikir lebih dewasa dan nggak egois. Jangan jadi penghambat masa depan Jordan,” ucap Naya sambil melangkah memunggungi Salsa menuju pintu keluar. Ia tersenyum puas bisa memprovokasi saingan cintanya.
“Tunggu..” tahan Salsa.
Dan, Naya menoleh. “Ada yang mau lo katakan?” tanya Naya.
“Dari mana lo tau Jordan mau kuliah ke Harvard? Apa Jordan yang ngasih tau lo?” dengan polosnya Salsa bertanya. Apa Salsa tidak bisa lebih bodoh lagi? Mana mungkin Naya akan menjawab bukan, dia tentu akan menjawab dengan jawaban yang lebih bisa memprovokasi Salsa lagi.
“Tentu saja Jordan yang memberitahuku. Kau tau ‘kan hubungan kami cukup dekat,” jawab Naya sombong. Padahal kenyataannya hubungannya dengan Jordan tidak lebih dari seorang atasan dan bawahan.
“Kenapa Jordan lebih milih ngasih tau Naya dari pada gue?” batin Salsa kecewa. Jordan menganggap dirinya apa? Hal penting seperti itu Salsa tidak tahu sementara orang lain tahu.
“Apa ada hal lain yang mau lo tanyakan?” tanya Naya.
“Hati-hati di jalan,” ucap Salsa.
Naya mengangguk sembari memakai kaca matanya dan berjalan berlenggak lenggok keluar dari rumah Salsa. Dia sangat puas hari ini bisa memprovokasi Salsa. Naya yakin dengan karakternya yang baik, Salsa pasti akan membujuk Jordan untuk melanjutkan kuliah di Harvard. Dengan begitu Naya mempunyai banyak waktu untuk merebut Jordan dari Salsa. Memisahkan Jordan dan Salsa dengan jarak adalah langkah awal Naya untuk memisahkan keduanya.
Di dalam perjalanan menuju tempat syuting Naya mengingat bagaimana dia bisa mengetahui Jordan mempunyai niat kuliah di Harvard. Tentu saja Naya tau bukan dari Jordan. Dia tidak sengaja mendengar percakapan Jordan dan mommy Ayu saat dirinya berada di perusahaan Jordan. Saat itu Naya hendak mendiskusikan masalah pekerjaan dengan Jordan di perusahaan Jordan, namun, tidak di sangka dia justru mendapatkan berita penting.
Flashback 4 jam yang lalu di perusahaan milik Jordan.
“Jadi, kamu mau batalin rencana kuliah di Harvard?” ulang mommy Ayu bertanya.
“Iya, mom. Salsa lebih penting dari Harvard,” jawab Jordan menjeda ucapannya dan mengingat bagaimana Salsa menangis histeris saat terbangun di tengah malam karena merasa sudah tidak memiliki siapa-siapa. Saat itu salsa bahkan menganggap dirinya yatim piatu. “Jordan nggak mungkin ninggalin Salsa,” lanjut Jordan.
Mommy Ayu sudah tau seberapa besar perasaan putranya pada sahabat putrinya itu. Mommy Ayu akan mendukung semua keputusan Jordan jika itu menyangkut kebahagiaan Jordan.
“Nggak masalah, kamu masih bisa kuliah di sini. Jadi, bisa bolak balik ke Jogja nyusulin Salsa. Atau, kalian nikah aja,” usul mommy Ayu.
Usulan mommy Ayu bukan hal buruk. Tapi, apa Salsa mau menikah dengannya?
“Bagaimana, jaman sekarang yang menikah saat masih kuliah juga banyak?! Dengan begitu kamu bisa bertanggung jawab penuh sama Salsa, Jo,”
“Jordan mau, mom. Tapi, Salsa?” dia pesimis tidak bisa membujuk Salsa untuk menikah dengannya.
“Tenang, biar mommy yang bujuk.” tutur mommy Ayu.
Tanpa mereka sadari di balik pintu yang tidak tertutup rapat, ada Naya sedang menguping percakapan antara mommy Ayu dan Jordan. Naya, dia mengepalkan tangannya marah. Menikah? Tidak akan Naya biarkan Jordan menikah dengan orang lain. Jordan milik Naya, hanya milik Naya! Naya membalik tubuhnya dan meninggalkan tempat itu dengan ledakan amarah.
Flash back off
“Gue nggak bakalan biarin lo milikin Jordan, Sa. Nggak akan pernah!” Ucap Naya tersenyum licik. Bahkan, sopir yang melihat Naya dari kaca spion merinding melihat senyum Naya.
***
Tinggalin Like, koment yaa guys 🙂
Jangan lupa di favorit kan biar bisa dapat notif update 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Lani Kusmaryani
salsaharus lebih dewasa jangan terpropokasi ama naya jordan pecat aja naya
2021-08-12
3
Agnia Rianita
lanjut thor
2021-08-11
0
Heny Hennay🌻
naya gk tau trima ksih bgt..ud d bntuin jdi artis mlah kek gt...jordan juga...ngp en bantuin..
mlah jdi boomerang buat hub loe ma salsa
2021-08-11
1