FOLLOW INSTAGRAM AKU YAH TEMEN-TEMEN
@n.lita.s DI SANA AKU BAKALAN SHARE NOVEL-NOVEL AKU JUGA SPOILER :-)
***MAKASIHHH...
**************************************************************************************
Semua korban di nyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat Juan Air, termasuk papa Damar. Tidak ada yang bisa Salsa lakukan kecuali menerima takdir kehilangan sang papa dengan ikhlas. Meskipun berat, dia harus bertahan demi mimpinya menjadi dokter.
“Masih belum mau keluar kamar?” Jordan bertanya pada Jessica yang sedang sibuk menyiapkan makan siang di dapur.
“Belum, Kakak bantu Jessi antarkan makan siang untuk Salsa,” Jessi meminta tolong.
“Apakah sudah siap makan siangnya?” tanya Jordan kemudian.
“Sebentar lagi.”
Jessi dan Jordan kakak beradik itu menginap di rumah Salsa untuk menemaninya. Jessi bergantian menginap dengan Celia menemani Salsa sejak kecelakan pesawat Juan Air terjadi. Untuk Jordan, dia selalu berada di sisi Salsa. Awalnya kaluarga Jessi meminta Salsa untuk tinggal di rumah utama keluarga Pratama, namun Salsa menolak dengan alasan ingin merasa lebih dekat dengan alm. sang ayah jika berada di rumah sendiri.
“Ini, pastikan Salsa untuk menghabiskannya ya, kak,” Jessi menyerahkan nampan berisi air putih satu gelas, nasi putih dalam piring, sop ayam kesukaan Salsa juga sambal tomat.
“Iya, buahnya mana?” tanya Jordan tidak melihat buah di nampan yang sudah ia bawa dengan dua telapak tangannya.
“Buahnya sudah ada di kamar Salsa,”
Jordan menganggukkan kepalanya dan pergi ke lantai dua, kamar Salsa berada.
“Sa, aku bawakan makan siang. Apa kamu tidur?” panggil Jordan dari balik pintu karena dia tidak bisa menyentuh pintu sebab kedua tangannya memegang nampan.
“Masuklah..” sambut Salsa membuka pintu kamarnya. “Kenapa kamu yang mengantarkan makan siang, dimana Jessi?” Salsa seakan tidak senang dengan kehadiran Jordan di kamarnya.
“Jessi, dia sedang bersiap-siap pergi ke rumah sakit mengecek kandungannya,” jawab Jordan melewati Salsa menuju nakas di sebalah tempat tidur Salsa. Dia meletakkan makan siang Salsa disana.
“Kemarilah..” Jordan melambaikan tangannya menyuruh Salsa yang masih berdiri di dekat pintu untuk mendekat. Salsa mendekat dan duduk di atas tempat tidur menghadap Jordan yang duduk di bangku sebelah tempat tidur.
“Aku akan kembali ke Jogja,” kata Salsa pada Jordan yang sibuk menaruh sop ayam dan sambal tomat di atas piring berisi nasi. Jordan cukup tau cara Salsa makan nasi dan sop ayam dengan di campur lalu di aduk.
Jordan menghentikan aktivitasnya dan menoleh, ia kaget. Baru kemarin Salsa bersikeras untuk berhenti kuliah namun hari ini dia sudah bilang akan kembali ke Jogja. Sungguh aneh baginya. “Kenapa terburu-buru?”
“Aku ingin cepat lulus dan bekerja,” jawab Salsa.
“Sebegitu inginnya kamu bekerja?”
Kemarin, selain bersikeras untuk berhenti kuliah, Salsa juga berniat bekerja untuk menghidup dirinya.
“Aku harus kerja, Jo, untuk menghidupi ku dan membiayai kuliahku,” jawab Salsa.
“Aku yang akan membiayai kehidupan mu, juga kuliah mu. Apa aku tidak cukup bagimu?” tanya Jordan.
“Aku hanya ingin mandiri, aku tidak mau menjadi beban orang lain,” ujar Salsa sambil menundukan kepala.
Apa kata orang jika Jordan membiayai hidupnya? Dia tidak mau hidup dengan belas kasih orang lain.
“Baiklah. Jika kau merasa menjadi bebanku karena aku membiayai hidup mu, kita menikah saja. Dengan begitu aku adalah kepala keluarga yang wajib memberimu nafkah. Aku akan bertanggung jawab penuh padamu,” tutur Jordan serius.
“Tidak bisakah kamu serius?” Salsa menghela nafas kesal.
“Semua yang menyangkut tentang mu, aku selalu serius,” jawab Jordan.
“Ah, berbicara dengan kamu sungguh membuatku sakit kepala, sudahlah mana makananku?” Salsa mengibaskan tangannya sambil menitik nakas dimana piring berisi makan siang nya bertengger disana. Dia mengambil piring berisi nasi dan lalu pauk itu.
“Aku serius Salsa...”
“Sudah bercandanya Jordan..” satu persatu suapan masuk kedalam mulut Salsa.
“Kenapa makanmu berlepotan sekali, seperti anak kecil,” Jordan mengambil sisa nasi di sebelah bibir Salsa dengan jari jemarinya.
“Memang kenapa kalau aku seperti anak kecil, bukankah malah imut?Aku terlihat menggemaskan ‘kan?” mulailah mode on centil ala Salsa.
“Kamu selalu menggemaskan bagiku,”
Blush... pipi Salsa memerah bak kepiting rebus kala ia tersipu malu akan gombalan Jordan.
“Apa jantungmu berdebar?” tebak Jordan melihat raut wajah Salsa.
“Ti-tidak, mana mungkin jantungku berdebar.. haha, mana mungkin,” elaknya salah tingkah.
“Aku senang bisa melihat mu kembali tersenyum,” Jordan mengacak-acak rambut Salsa dengan gemas.
“Jangan menggangguku, Jordan. Aku sedang makan,” dia mengerucutkan bibir. Membuat Salsa semakin menggemaskan di mata Jordan yang selalu merasa jatuh cinta pada gadis itu.
“Makan yang banyak sayang, agar pipi mu semakin meng gembul,” kali ini Jordan mencubit pipi kanan Salsa. Lalu mentoel-toelnya dan tertawa.
“Berhenti menggangguku..” dia kembali cemberut karena ulah Jordan membuat gelak tawa Jordan yang semakin keras.
Tanpa mereka sadari, di balik pintu, tiga pasang mata sedang mengintip. “Akhirnya mereka berbaikan..” ujar Celia yang baru datang bersama Radit kekasihnya beberapa saat setelah Jordan naik ke kamar Salsa.
“Memang mereka bertengkar?” tanya Radit.
“Gue bersyukur Salsa udah punya semangat hidup lagi,” timpal Jessi sambil menutup pelan pintu kamar Salsa agar tidak ketahuan. “Ayo turun!” Ajaknya pada Radit dan Celia. Keduanya menurut.
“Cel, kamu belum jawab pertanyaan saya,” ujar Radit sambil berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga.
“Pertanyaan yang mana kak Radit sayang?” tanya Celia.
“Yang tadi, apa mereka bertengkar?Kayaknya adem-adem aja tuh..” Radit si lelaki dewasa sahabat dari suami Jessica yang tidak tau percintaan remaja. Dia hanya berfokus pada satu perempuan bernama, Celia.
“Ayem dari mana, mereka habis melewati huru-hara karena si Naya, tuh.” Jawab Celia.
“Ow,” Radit hanya ber oh ria.
Tiba di ruang keluarga, Jessi menyalahkan televisi. “Kalian jadinya balik ke luar negeri?” tanya Jessi pada Celia dan Radit.
Di ketahui saat ini Celia sahabat Salsa dan Jessica tengah menjalani syuting di luar negeri selama beberapa bulan, sedangkan Radit yang menemani Celia bekerja sebagai karyawan magang di perusahaan milik orang tua Jessi yang berada di luar negeri. Keduanya pulang karena Salsa sedang berduka.
“Rencana besok gue sama kak Radit balik, Jes. Soalnya gue udah izin lama, nggak enak sama CAST yang lain,” jawab Celia.
“Iya juga sih, kak Radit juga?” balik bertanya ora Radit yang sudah memangku toples kaca berisi kacang bawang kesukaannya. Camilan itu selalu tersedia di kediaman Radit.
“Kemana Celia pergi, saya pasti ikut Jes,” jawab Radit sambil memasukan satu raukkan kacang bawang.
“Heleh Lebay,” cibir Celia.
“Tapi kamu suka ‘kan?” memandang Celia sambil mengedipkan sebelah matanya.
Jessi merasa mual melihat Radit dan Celia. “Dek, nanti kalau udah lahir jangan kayak tante Celia atau om Radit, ya. Mami geli,” tutur Jessi lembut sambil mengelus-elus perutnya yang sedikit membuncit.
“Hahaha, emang kenapa kalau kayak gue?” tanya Celia.
“Edian kalau kayak lo, mana lemah. Nggak berani sama orang, plin plan lagi, dah gitu centil. Jangan ya Allah, jangan sampai anak gue kayak lo,” Jessi membayangkan saja sudah kesal jika anaknya mirip Celia.
“Lo lupa, lo lebih centil dari pada gue. Kak Yoga adalah saksi bisu betapa centil nya lo saat itu,” Celia berucap diiringi gelak tawa.
“Pfttt,” juga Radit yang ikut menertawakan Jessi mengingat bagaimana Jessi mengantuk Yoga dan bersikap centil pada Yoga.
Skakmat bagi Jessi! Dia tidak bisa berkutik jika menyangkut masalalu saat dirinya mengejar Yoga, yang kini menjadi suaminya. Meskipun akhirnya Yoga mencintai Jessi dengan tulus. Namun, perjuangan Jessi menjadi cewek centil dan ambisius untuk mendapatkan Yoga sepertinya sudah tertulis di dalam sejarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Heny Hennay🌻
up lagi thor
2021-08-10
0
Yunni Hary
up ny jgn trllu lama thor novelmu yg mulai dr mommy smpe jessi uda sy baca skrg tggl lanjutin yg ini g sabar liat crta jordan lg🥰🥰🥰
2021-08-09
0
lilo
Zzz bokap baru diketahui meninggal sehari, bisa2 an centil2 an dpn jordan 😒
2021-08-09
1