Ikbal pov
hari ini pekerjaan dibengkel cukup banyak, setelah kepulangan Dery,
aku tidak bisa menghubunginya, bahkan Roby yg biasanya cuek ikut panik takut Dery marah karena obrolan kami siang tadi,
memang aku hanya mendengarkan obrolan mereka,
aku tau Dery begitu menghormati orang tuanya tak sedikitpun dia membantah,
apa yg diinginkan orangtuanya akan Dery lakukan dengan tulus, walau menurut ku itu terlalu memaksa.
Sebenarnya Dery tau jika aku menaruh hati padanya tapi aku juga tau jika dia hanya menganggap ku sahabat,
pernah satu kali semasa sekolah terang-terangan menyatakan cinta padanya, dia hanya bilang jika ingin fokus dengan pendidikannya dan dia takut akan merusak persahabatan kami yang sudah dibangun sejak pertama kali masuk kesekolah itu.
Aku mengerti aku sangat mengerti, Dery memang gadis yang berbeda dia begitu mandiri, tegas, baik hati, cantik dengan kulit seputih susu bibir sedikit bervolume dan mata indah lentik dia juga pandai dalam segala bidang,
nilai akademi yg selalu bagus dia memang idaman banyak pria, usianya yg dua tahun lebih muda dari aku dan dua sahabat ku membuat kami terkadang minder dengan kecerdasan nya yg diatas rata-rata.
Malam ini aku begitu panik berulang kali menelfon Iwan, sampai pukul dua pagi aku masih belum bisa tidur memikirkan Dery yg tak ada kabar bahkan ponselnya tidak bisa lagi dihubungi,
_wan plis lo besok pagi harus jemput dery_
_iyaa ndoro besok gue jemput Dery, sekarang gue mau tidur klo Lo terus-terusan telfon, gue gak bisa tidur besok gue jadi kesiangan_
_oke tapi jangan sampe Lo lupa, jemput dery_
_pastikan dia baik-baik aja kemanapun dia pergi_ oceh ku pada Iwan
_iyaaaaaaa gue tau. lagian Lo yg jatuh cinta kenapa jadi gue yang repot sih_ teriak Iwan lalu mematikan telpon
Aku coba pejamkan mata, lagi-lagi senyum manis Dery yang terbayang "haaaaaahhh klo gini terus gimana gue bisa tidur" gerutu ku sendiri.
Pagi ini aku bangun dengan tidak bersemangat, masih sangat mengantuk karena baru bisa tidur pukul empat pagi. Bersiap berangkat ke bengkel, mandi secepat kilat karena Roby sudah menelpon berulang kali.
Sampai dibengkel yang masih sepi aku memutuskan untuk membeli sarapan,
nasi dengan ayam penyet ekstra sambal dan es jeruk untuk Dery, 3 menu lain ayam penyet level standar.
"hallo wan, udah sama Dery?" kalimat pertama yang keluar saat Iwan mengangkat telfon "dia baik-baik aja kan? dia marah gak sama gue?" cerocos ku
"tanya satu-satu bisa kagak" gertak nya "iyaa ini udah sama Dery, lagi masukin lamaran dipersahaan XXX, satu lamaran lagi kita langsung ke bengkel. udah ya itu Dery udah balik" senyum ku samar
Sedikit tenang karena Dery sudah bersama iwan, aku buru-buru membayar pesanan dan segera kembali ke bengkel, aku memilih tidak langsung menyantap sarapan karena sengaja menunggu Iwan dan Dery, menyibukan diri dengan membereskan bengkel yang sedikit berantakan, baru saja duduk Dery dan Iwan sudah datang, anak ini begitu menggemaskan tanpa rasa bersalah sudah membuat kami panik dia langsung cerewet dengan santai nya,
aku yang berpura-pura marah malah dibuat gemas dengan tingkahnya.
Hari ini aku berencana mengajak Dery dan dua sahabat ku jalan, bengkel memang hanya buka sampai siang, hitung-hitung liburan sebelum Dery benar-benar pindah kerja, karena aku yakin akan lebih sulit bertemu setelah Dery pindah kerja.
*cerita ini hanya fiktif*
_jangan lupa like dan komen ya dear_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Iie Bae
kisah real jg oke klo enak alurnya
2021-09-05
0
maestuti dewi saraswati
lanjut thor kelihatanya asyik ni 😂
2021-04-14
1
Susie Tapa
Dery cewe ?..Ijah yg mana pula
2021-04-04
3