Cinta setengah berlari menuju kamarnya sambil mengusap air mata dengan sia-sia. Hatinya benar-benar runtuh saat ini. Isakan tangis itu bahkan terdengar begitu jelas di telinga Nana yang sedang asyik menonton drama Korea kesukaannya.
Gadis remaja yang sebentar lagi berusia delapan belas tahun itu, mengerutkan keningnya saat Cinta berlalu begitu saja dan masuk ke dalam kamarnya. Dengan segera dia menaruh toples cemilan berisi makaroni dan menyusul saudara perempuannya tersebut.
"Ada apa?" tanyanya sambil membuka pintu agar kepalanya bisa melongok ke dalam.
Melihat kakaknya yang tertidur tengkurap sambil membenamkan wajahnya di bantal, Nana berinisiatif untuk mendekat pada wanita yang sedang patah hati itu. Dia duduk di pinggir ranjang dengan sprei berwarna peach.
Cinta yang merasakan kehadiran Nana di dekatnya ikut mendudukkan diri di tengah kasur. Bantal berwarna merah muda yang sudah kuyup oleh air mata itu berada di dekapannya.
"Apa kakak di tolak Bang Tahta?" tanya Nana dengan santai.
"Bagaimana mungkin aku ditolak. Aku bahkan belum menyatakan cinta padanya."
"Lalu?"
"Dia sudah punya pacar." Cinta melengkungkan bibirnya ke bawah membuat ekspresi seperti anak kecil yang kehilangan permen.
"Benarkah?" tanya Nana sedikit terkejut. "Ya sudah, berarti Bang Tahta bukan jodoh, Kakak."
Seketika Cinta mengarahkan tatapan mata tajam pada adiknya. "Bagaimana kau tahu dia bukan jodohku? Jodoh itu hanya Tuhan yang tahu. Dia aja baru pacaran dua tahun, sedangkan kakak sudah mencintainya selama tiga tahun. Lebih lama kakak," ucapnya dengan serius dan kembali melanjutkan isakan tangisnya yang sempat terhenti beberapa saat.
"Nah, selama tiga tahun ini kakak ngapain aja? Udah bilang kalo kakak cinta Bang Tahta?" Cinta menggeleng atas pertanyaan Nana.
"Cinta itu jangan dipendam, Kak tapi diungkapkan. Emangnya dunia nyata kayak dunia sinetron atau novel yang kalau kita bicara dalam hati semua orang bisa tau?" Nana memutar bola mata.
"Ya kali, Na. Masak cewek nembak duluan? Malu dong. Harga diri, Na." Cinta tertunduk lemas dengan memasang wajah cemberut.
"Ya ... siapa tau setelah ditolak Bang Tahta langsung, Kakak bisa ikhlas," ucap Nana dan tersenyum garing memperlihatkan deretan gigi putihnya pada Cinta.
Wanita dengan mata sembab itu mengangkat kepala dan mengarahkan tatapan tajamnya pada Nana. "Hah!" Cinta membuang napas berat dan menghapus air mata yang sudah mengering di pipi mulusnya.
"Ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Dia juga sudah punya kekasih. Aku cuma bisa menganggapnya teman atau saudara biar bisa seperti biasa," pungkasnya pasrah.
Nana mengangguk setuju dan menepuk bahu kakaknya dengan lembut. Meskipun usia mereka terpaut delapan tahun, tapi hubungan mereka cukup dekat. Cinta tidak sungkan untuk sekedar mencurahkan isi hatinya pada Nana yang masih SMA. Ini juga cara yang dilakukan Cinta agar Nana bisa lebih terbuka padanya dalam segala hal seperti yang dia contohkan. Sikap Nana yang terkadang lebih dewasa dari usianya membuat interaksi mereka tidak terlalu kaku.
"Gimana kalau kita makan tteokbokki, Kak? Dijamin galaunya kakak bakal ilang seketika." Suara gadis yang tiba-tiba berubah ceria itu membuat mood Cinta sedikit membaik.
"Boleh. Kakak juga penasaran sama rasanya, tapi kayaknya tetep enak seblak, deh," tebak Cinta sambil beranjak dari ranjangnya.
Nana mencibikkan bibirnya mendengar tebakan Cinta. Dia menaruh kedua tangannya di bahu Cinta dan mendorong wanita itu dari belakang ke arah dapur. Mulut mungil itu rasanya sudah gatal ingin melahap makanan khas Korea tersebut.
...Bersambung .......
...****************...
Wahhh, Alhamdulillah Simi bisa update lagi.
Maaf, ya Gaes kemarin keluarga Simi kumpul, jadi sibuk banget di rumah. Insyaallah Simi bakal update dua bab hari ini untuk bayar hutang yang kemarin. hiks ... hiks ....
Terima kasih banyak sudah ngikutin ceritaku sampai saat ini, absen dong man-teman, siapa aja sih yang lagi baca novel Bang Tahta ini.
Salam sayang buat kamu~. (Iya kamu ... yang lagi baca ini dalam hati ... cieee :))
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Watilaras
semangat kak novel nya bagus ♥️💐
2021-08-13
1
Kiki Sulandari
Nana..penghibur lara hati Cinta😘😘😘
2021-07-13
1
Susan
jangan lama2 ka up nya
2021-03-16
2