Cinta melemparkan tubuh ke atas kasur dengan teriakan bahagianya. Dia menenggelamkan wajah ke dala. bantal dakron berwarna pink miliknya dan kaki jenjangnya yang menendang-nendang udara dengan tidak teratur. Dia bersikap seolah baru saja mendapatkan lotre ratusan juta.
Aaa ... senangnya bisa dijemput Tahta ... aku merasa seperti dijemput suamiku. Ya ampun ... coba kalau setiap hari bisa begini. Apalagi saat melihat dia bersikap seolah akan melindungiku, rasanya ... aaa ....
Cinta menggulingkan badannya yang tidak kecil itu ke sana kemari. Bantal pink itu kini sudah beralih tempat di dalam dekapannya. Cinta tidur terlentang, matanya menatap langit-langit kamar yang bernuansa serba pink di sana-sini. Kilasan tentang awal pertemuan mereka kembali berkelebat di dalam ingatannya.
"Cinta, Nana, Tante tahu kamu pasti masih sangat terpukul dengan kejadian itu, tapi Tante harap kalian bisa memulai hidup baru di sini. Jika ada apa-apa kalian harus cepat memberitahu Tante," ucap seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di depan makan malamnya.
"Tante membawamu ke sini agar Tante bisa mengawasi kalian dengan baik. Tante yakin tidak akan terlalu sulit untuk kalian beradaptasi di Malaysia, di sini hampir mirip dengan Indonesia, kan?"
Gadis yang disebutnya sebagai Cinta itu mengangguk. Gadis cantik dengan kulit putih bersih dan rambut panjang lurus sepinggang itu melempar senyum simpul pada wanita paruh baya yang ada di hadapannya.
"Ibu, makanlah dulu. Makanan ini akan dingin jika tidak segera di santap," sela seorang pria meletakkan beberapa lauk ke piring keramik ibunya.
Pandangan Cinta terfokus pada pria itu. Rona kekaguman tergambar jelas di matanya. Sama sekali tidak berkedip, dia memperhatikan setiap gerakan pria bertubuh atletis itu. Cinta tanpa sadar ikut menarik kecil kedua sudut bibirnya saat melihat senyuman pria itu yang begitu memabukkan.
Dia penuh dengan perhatian dan hangat. Mata elangnya dan sikap lembutnya mengingatkan Cinta pada mendiang ayah yang sangat dirindukannya. Seolah dia bisa melihat kembali ayahnya yang baru dua bulan pergi meninggalkannya, hanya dengan menatap pria itu.
"Kak!" Satu tepukan kecil di pundak Cinta berhasil membuyarkan lamunannya.
"Eh ... iya, Na?" Cinta dengan cepat menoleh ke arah adiknya.
"Tante Laras nyuruh kakak makan."
"Oh, iya. Maaf, Tante saya kurang fokus. Mari makan," ucap Cinta tersenyum canggung pada Laras.
"Apa kita tidak nungguin Om, Tan?"
"Ah, nggak usah. Dia akan sangat sibuk dan tidak akan makan malam."
"Kau akan kelaparan kalau harus nunggu orang itu, jadi kita tidak perlu repot memikirkannya," ucap pria muda yang ada di sebelah Laras.
Cinta mengangkat kedua alisnya bingung mendengar ucapannya. Tapi disatu sisi hatinya begitu berdebar mendengar suara pria tampan itu. Bagaimana mungkin ada makhluk bersuara seindah ini, rasanya dia bisa melayang hanya dengan mendengar ucapannya.
"Benar apa yang dikatakan Tahta. Sebaiknya kita makan duluan," sahut Laras.
Cinta mengangguk mengiyakan. Dia mulai menyantap makanan yang terhidang di hadapannya. Sesekali mata nakalnya mencuri pandang ke arah pria bernama Tahta tersebut. Pria berwajah oval dengan dagu bulat dan rambut bergaya undercut berwarna hitam, membuatnya terlihat begitu berkarisma.
Cinta menurunkan sedikit pandangannya dan mulai mengintip bagian dada pria itu. Telinganya bersemu merah saat mata itu sampai pada titik yang dia tuju. Dada bidang, bahu lebar, dan perut dengan roti sobek begitu menggoda keteguhan hati wanita. Cinta meneguk salivanya dengan bersusah payah.
"Kau tahu, Cinta," ucap Laras yang baru saja mengelap mulutnya dengan tisu. "Jika bukan karena kakek mu, mungkin hidup kami tidak akan bisa seperti ini."
"Benarkah, Tante?"
"Ya. Dulu Om Zain hanya pengamen jalanan. Kakek kalianlah yang telah menyekolahkannya dan bisa jadi seperti ini," ungkap Laras dengan mata menerawang seolah sedang berkelana dalam kenangan masa lalu.
Cinta menatap tak percaya. Kilasan tentang kejadian dua bulan yang lalu melintas di kepalanya. Orang tua cinta yang sedang berusaha merintis usaha meninggal karena kecelakaan beruntun di tol Jagorawi. Cinta begitu kebingungan saat itu. Dia belum bekerja, adiknya baru saja masuk SMA, dan keluarga mereka sudah tidak punya apa-apa lagi setelah perusahaan bangkrut. Tiba-tiba saja sahabat orang tuanya yang sudah sangat lama tidak ada kabar datang dan menawarkan diri untuk merawat dan melindungi mereka.
Dia selama ini selalu bertanya-tanya kenapa keluarga ini bersikap begitu baik bahkan mau membantu keluarganya saat sudah bangkrut. Dan sekarang dia sudah mendapatkan jawabannya. Ini mereka lakukan sebagai bentuk balas budi pada kakek yang hanya memiliki ayah sebagai anaknya.
"Terima kasih sudah mau menerima kami, Tante. Saya dan Nana berjanji tidak akan merepotkan Tante di sini," ucap Cinta dengan senyum mengembang.
Cinta dan Nana tinggal di sebuah apartemen yang telah disiapkan oleh Laras. Mereka berdua hidup dengan baik di negara tetangga ini. Nana sibuk dengan sekolahnya, dia termasuk siswi yang pandai dan cantik di sekolahnya. Dia selalu berusaha untuk tidak membuat kakaknya yang sedang gila cinta itu khawatir.
Ya, sudah tiga tahun berlalu sejak kedatangannya ke kediaman Mahardika. Dan sejak saat itu juga Cinta tergila-gila pada Tahta, pria yang berhasil mencuri perhatiannya di awal jumpa. Pria dengan segudang kelembutan dan keelokan paras. Pria yang bisa memberikan perhatian padanya di tempat baru ini.
Cinta terus berusaha agar bisa dekat dengan pujaannya itu. Segala cara dilakukannya termasuk meminta izin untuk bekerja di perusahaan Tahta. Namun nihil. Dia yang lulusan pendidikan bahasa Inggris itu tidak bisa bekerja di perusahaan Tahta.
Ceklek!
"Kakak, aku pulang ...."
Cinta sadar dari lamunannya saat suara cempreng adik perempuannya memenuhi seisi apartemen. Dia bergegas bangkit untuk menyambut gadis periang yang setahun lagi akan lulus SMA itu.
...Bersambung .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Watilaras
sampe sini aku dah kebawa suasana 🔥🔥🔥
2021-08-13
1
Kiki Sulandari
Kasihan Cinta dan adiknya harus tinggal di negeri tetangga ketika orang tia mereka wafat..😥😥😥
Apakah Tahta juga mencintai cinta?,,.
2021-07-13
1
nizam dan teman teman Nizham dan aliya
Lanjut ka Simi... 💪💪💪
2021-03-12
1