Gara-Gara Masker

"Beres," gumam Naura sembari menilik-nilik penampilannya yang baru selesai mengikat rambut.

Setelah libur panjang, ini hari pertama Naura memakai seragam lagi. Seragam berwarna putih keabuan dengan logo perusahaan di atas saku kanan bajunya, yang merupakan identitas dari perusahaan di mana Naura menggantungkan hidupnya sejak dua tahun ke belakang. Tidak lupa, masker sesuatu yang sangat penting akhir-akhir ini juga sudah terpasang dilehernya.

"Cantik," gumam Naura lagi. Sebelum keluar kamar, ia harus memastikan penampilannya sudah sempurna. "Sebelum memuji orang lain, mending puji diri sendiri aja dulu!" celoteh Naura pada dirinya sendiri di balik cermin.

Ranti sedang menyiapkan sarapan ketika Naura keluar dari kamar.

"Mah, Ara langsung berangkat, ya!" Naura pamit.

"Makan dulu, baru berangkat!"

"Nanti saja di pabrik, udah siang! Takut kesiangan ... Ara berangkat, ya!" Naura mencium pipi Ranti yang sudah tak muda lagi, "Dadah ... Mamah cantik!" Naura pergi dengan menenteng bekal berwarna pink.

Naura menghidupkan sepeda motor maticnya, bersiap menarik gas sampai suara melengking si mamah cantik yang selalu ingin dibilang kembaran Sahrini itu menghentikan langkahnya.

"Ara tunggu ...!" teriak si Ibu dari dalam sambil berlari dengan sapu di tangan.

"Ada apa, Mah? Ara gak nyolong mangga tetangga, ngapain bawa-bawa sapu segala?" Naura teringat saat dia harus mendapatkan sepuluh pukulan sapu saat ia ketahuan mengambil satu mangga milik Pak Rudi, padahal waktu itu Pak Rudi sendiri tak mempermasalahkannya. Dan itu selalu jadi momok yang mengerikan, setiap ibu menghampirinya dengan memegang sapu.

"Emang siapa yang mau mukul kamu? Ini, Mamah lagi nyapu di dalam!" jelas Ranti.

"Owh ... aku pikir mau pukul Ara lagi," Naura menghidupkan lagi motornya.

"Tunggu dulu Katemi ...." Ranti menghadang si anak yang hendak berangkat.

"Ya ampun, Mah, Katemi lagi Katemi lagi! Gak ada panggilan yang lebih baik apa selain itu?" Naura protes dengan panggilan yang selalu dilontarkan Ibunya itu. "Ara udah gak pernah nakut-nakutin Mamah lagi," lanjutnya lagi sambil memajukan bibirnya, cemberut.

"Iya, kamu sudah tak pernah nakut-nakutin Mamah, ganti nakut-nakutin laki. Sampai-sampai setiap lelaki yang main ke sini pada minggat," ujar Ranti tak mau kalah.

"Au ... ah," Naura tak mau lagi menanggapi ocehan sang ibu yang selalu merambat kemana saja bila diladeni. "Ara, mau berangkat udah siang, Mah! Minggir cantik ... hush ... hush sana!" ujar Naura dengan suara manja ala selebritis Ibu Kota sambil menggerak-gerakan tangannya.

"Motor Mamah kapan bisa diambil?" tanya Ranti langsung ke pokok permasalahan sebelum Naura benar-benar pergi.

Naura mencoba mengingat sesuatu, "Owh, itu! Rabu depan baru sidang, Mah! Nanti Ara ambil ke sana,"

"Maskermu!!" Ranti mengingatkan lagi.

"Ini ..." Naura memperlihatkan masker yang terkalung di lehernya, "kan selalu ingat pesan Mamah, 'Neng Ara jangan lupa pake masker, ya! pake ... pake ...'" Naura memperagakan jargon sebuah iklan menggalakan pakai masker di salahsatu stasiun televisi yang sering ia tonton.

"Masker dipake menutup mulut dan hidung bukan dijadiin kalung!"

"Iya .. iya, nanti Ara benerin! Sekarang yang penting berangkat dulu, sebelum dapat SP gara-gara kesiangan. Assalamualaikum," Naura menarik gas si matic, meninggalkan Ranti yang baru saja akan membalas salamnya.

"Waalaikumsalam," jawab Ranti untuk anak tercintanya yang sudah melesat jauh dengan kecepatan tinggi.

Naura membelah jalanan dengan kecepatan tinggi, yang menurutnya itu sangat menyenangkan. Selain itu, Naura juga ingin bisa sampai di pabrik tepat waktu dengan jarak rumah dan pabrik yang cukup jauh. Namun, tiba-tiba Naura memperlambat laju si matic ketika melihat seseorang dengan jarak lima meter di depan melambaikan tangan, meminta Naura menepi.

Ada apa ini? Masa iya pagi-pagi udah dapat hadiah lagi?

Naura berhenti di depan seorang berseragam dinas yang dengan sengaja menghentikannya.

"Selamat pagi, Mba!" ujar petugas itu.

"Pagi," Naura melihat tanda pengenal dibaju petugas kepolisian tersebut. Ya ampun ketemu dia lagi, dia lagi. Sempit banget ini dunia, dari beribu-ribu polisi kenapa ketemunya dia mulu? rutuk Naura dalam hati.

"Ada apa ya, Pak? Sekarang aku komplit lho ... udah pake helm, SIM dan STNK juga bawa," Naura menunjuk helm yang dipakainya lalu membuka tas, menunjukan SIM dan STNK.

Tidak seperti satu minggu ke belakang, Bagaimana Naura harus merelakan sepeda motornya di bawa polisi karena ia tidak memakai helm serta tidak membawa SIM dan STNK. Dan sialnya polisi yang menilangnya adalah orang yang sama dengan polisi yang menilangnya minggu lalu.

"Helm ada, STNK dan SIM juga ada. Lalu maskernya mana?" tanya si polisi dengan nama Dimas Rusliana Hartono yang tertera di name plate-nya.

Naura langsung meraba mukanya sendiri, maskernya masih mengalung di leher belum terpasang. "Ya, Tuhan, aku lupa! Kawalat sama Mamah ini mah," Naura merutuki dirinya sendiri yang tadi sudah diingatkan oleh ibunya.

"Ini maskernya, Pak!" Naura menunjuk masker yang masih pada lehernya lalu memakainya dengan segera.

"Anda tahu kesalahan anda kali ini apa?" tanya Dimas dengan suara yang begitu tegas dan lugas.

Naura hanya mengangguk, mengakui kesalahannya. Tetapi buka Naura namanya jika tidak mencoba membela diri.

"Tapi sekarang saya sudah memakai masker, Pak! Jadi saya boleh lanjut perjalanan, ya!" ucap Naura dengan memelas.

"Anda tidak lihat? Setiap pelanggar mendapatkan hukuman! Itu adalah supaya kalian jera dan tidak mengulanginya lagi. Anda pun hari ini melanggar aturan, jadi sudah seharusnya anda mendapatkan konsekuensinya." Dimas tak termakan wajah memelas Naura.

"Tapi saya harus bekerja, sebentar lagi jam masuk tiba dan—" Naura masih mencoba memberi penjelasan.

"Daripada terus memberi alasan, lebih baik anda mengerjakan hukuman seperti pelanggar lain, supaya anda bisa cepat melanjutkan perjalan," tutur Dimas, memotong pembicaraan Naura.

"Ish ..." Naura mendelik kesal, entah mengapa bawaannya jika bertemu polisi satu itu selalu saja dirinya ketiban sial.

Dengan terpaksa Naura harus menyapu kawasan taman, tempat ia ditilang gara-gara tidak memakai masker. Naura juga harus menyanyikan lagu Indonesia Raya sampai selesai sambil menyapu.

Happy reading, Kak ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah itu JODOH kamu yg di dlm mimpi..

2023-12-18

0

Eka Kurniawati

Eka Kurniawati

🤣🤣🤣

2021-12-21

0

Priatin Ningsih

Priatin Ningsih

cerita nyata di musim Pandemi Joss 👍👍👍 pokoknya maturnuwun Thor,,,

2021-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Siapa Dia?
2 Gara-Gara Masker
3 PCR
4 Permintaan
5 Gadis Ceroboh
6 Cinta yang Salah
7 Jalan Bareng
8 Bertemu Lagi
9 Awal Jumpa
10 Kacamata Kuda dan Segitiga Keropi
11 Kacamata Kuda dan Segitiga Keropi 2
12 Caman
13 Pesona Gadis Ceroboh
14 Misi Pertama
15 Pasca Sidang
16 Lepaskan
17 Tom and Jery
18 Dunia yang Sempit
19 Konspirasi
20 Mengantar Pulang
21 Tamu tak Terduga
22 Kecelakaan
23 Perjanjian
24 Ketakutan Irma
25 Ana VS Bayu
26 Perjanjian Pra-nikah
27 Perjanjian Pra-nikah 2
28 Menuju Akad
29 Akad
30 Rayuan Malaikat
31 Tragedi Gayung
32 Gara-Gara Gayung
33 Satu Hati Dua Cinta
34 Gelisah
35 Ngelindur
36 Papol
37 Hari Nina
38 Bertemu Nina
39 Bertemu Nina 2
40 Bertemu Nina 3
41 Kebelet
42 Aahh ....
43 Bukan Salah Dia
44 Balas Budi
45 Makan Malam
46 Rumah Baru
47 Mi Instan
48 Fobia
49 Kesambet
50 Ular Tangga
51 Lencana
52 Petuah Ibu Mertua
53 Petuah Ibu Mertua 2
54 Makan Malam
55 Awal Baru
56 Makan Siang
57 Ada Apa Dengannya?
58 Buktikanlah!
59 Kedatangan Mamah Ranti
60 Kencan
61 Welcome Hari Senin
62 Di Tilang
63 Polisi Somplak
64 Masa Depanku
65 Tausiyah
66 Malam Panjang
67 Masih Menunggu
68 Di Penghujung Sabtu
69 Di Penghujung Sabtu 2
70 Di Penghujung Sabtu 3
71 Di Penghujung Sabtu 4
72 Hanya Aku yang Memilikimu
73 Terciduk
74 Mabuk Asmara
75 Pengkhianat
76 Kesakitan Irma
77 Seperti Tawon
78 Ngawal Jahe
79 Lari Pagi
80 Lari Pagi 2
81 Gara-Gara Novel
82 Bukti Cinta
83 Menghilang
84 Proklamasi
85 Takdir Alam
86 Dia Kembali
87 Ruangan Pasien
88 Anugerah
89 Pengakuan
90 Hanya Milikmu
91 Jus Rambutan
92 Rambutan, Oh, Rambutan
93 Masuk Angin
94 Bukan Telenovela
95 Aku Mencintaimu
96 Perusak Kesenangan
97 Lanjutkan
98 Hadiah Terindah
99 Pengumuman PI2L S2
100 Promosi 'Miss Culun dan Mr. Arrogant'
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Siapa Dia?
2
Gara-Gara Masker
3
PCR
4
Permintaan
5
Gadis Ceroboh
6
Cinta yang Salah
7
Jalan Bareng
8
Bertemu Lagi
9
Awal Jumpa
10
Kacamata Kuda dan Segitiga Keropi
11
Kacamata Kuda dan Segitiga Keropi 2
12
Caman
13
Pesona Gadis Ceroboh
14
Misi Pertama
15
Pasca Sidang
16
Lepaskan
17
Tom and Jery
18
Dunia yang Sempit
19
Konspirasi
20
Mengantar Pulang
21
Tamu tak Terduga
22
Kecelakaan
23
Perjanjian
24
Ketakutan Irma
25
Ana VS Bayu
26
Perjanjian Pra-nikah
27
Perjanjian Pra-nikah 2
28
Menuju Akad
29
Akad
30
Rayuan Malaikat
31
Tragedi Gayung
32
Gara-Gara Gayung
33
Satu Hati Dua Cinta
34
Gelisah
35
Ngelindur
36
Papol
37
Hari Nina
38
Bertemu Nina
39
Bertemu Nina 2
40
Bertemu Nina 3
41
Kebelet
42
Aahh ....
43
Bukan Salah Dia
44
Balas Budi
45
Makan Malam
46
Rumah Baru
47
Mi Instan
48
Fobia
49
Kesambet
50
Ular Tangga
51
Lencana
52
Petuah Ibu Mertua
53
Petuah Ibu Mertua 2
54
Makan Malam
55
Awal Baru
56
Makan Siang
57
Ada Apa Dengannya?
58
Buktikanlah!
59
Kedatangan Mamah Ranti
60
Kencan
61
Welcome Hari Senin
62
Di Tilang
63
Polisi Somplak
64
Masa Depanku
65
Tausiyah
66
Malam Panjang
67
Masih Menunggu
68
Di Penghujung Sabtu
69
Di Penghujung Sabtu 2
70
Di Penghujung Sabtu 3
71
Di Penghujung Sabtu 4
72
Hanya Aku yang Memilikimu
73
Terciduk
74
Mabuk Asmara
75
Pengkhianat
76
Kesakitan Irma
77
Seperti Tawon
78
Ngawal Jahe
79
Lari Pagi
80
Lari Pagi 2
81
Gara-Gara Novel
82
Bukti Cinta
83
Menghilang
84
Proklamasi
85
Takdir Alam
86
Dia Kembali
87
Ruangan Pasien
88
Anugerah
89
Pengakuan
90
Hanya Milikmu
91
Jus Rambutan
92
Rambutan, Oh, Rambutan
93
Masuk Angin
94
Bukan Telenovela
95
Aku Mencintaimu
96
Perusak Kesenangan
97
Lanjutkan
98
Hadiah Terindah
99
Pengumuman PI2L S2
100
Promosi 'Miss Culun dan Mr. Arrogant'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!