Setelah lelah berbelanja. Ryan dan Kiara akhirnya pulang kerumah. Belanja yang tadinya seperlunya saja di beli. Tapi Ryan menyuruh Kiara menambah lagi belanjaannya. Ryan membelikan semua keperluan Kiara. Ryan juga membelikan Kiara pakaian, tas, kosmetik dan lain sebagainya.
Di sepanjang perjalanan Kiara terus saja cemberut.
"Sayang...kamu kok diam aja?." tanya Ryan kepada Kiara. Karena sedari tadi di lihatnya kekasihnya itu menekuk wajahnya.
"Sayang? Mas ada salah ya? Kamu jangan diami mas gini dong?." ucap Ryan khawatir. Ryan tidak suka melihat Kiara mendiaminya. Lebih baik Kiara memarahinya saja.
Ryan menepikan mobilnya di pinggir jalan. Ia menoleh kearah Kiara. Di raihnya tangan Kiara dan di ciumnya. "Sayang ngomong dong. Kamu kenapa?"
Kiara menghela nafasnya. Ia pun melihat kearah Ryan. "Mas. Belanja kita tadi itu terlalu banyak. Gimana caranya Kia bayar semua sama mas." ucap Kiara bingung.
Ryan tertawa geli. "Sayang. Mas pikir kamu itu marah kenapa. Ternyata hanya karena masalah belanjaan tadi? Mas ikhlas membelinya untuk kamu. Gak perlu kamu menggantinya." ucap Ryan tulus.
"Tapi mas..."
"Uda ya sayang. Kamu terima ya pemberian dari mas?."
Kiara akhirnya mengiyakan saja. Ryan melajukan lagi mobilnya dan melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah.
Sampai dirumah Ryan menurunkan semua belanjaan yang mereka beli tadi dan membawanya masuk.
"Sayang...mas istirahat di sini ya?" pinta Ryan.
"Mas...tante Dewi sore nanti pulang dari toko. Kia gak enak sama tante mas." ucap Kia tak enak hati.
Ryan menghembuskan nafasnya kasar. "Yasudah mas pulang aja. Tapi...nanti malam mas bobok sama kamu ya?." ucap Ryan manja.
"Ih....mas ini. Ntar kalau tante Dewi tahu gimana?"
"Ya, jangan sampai tahu dong sayang...ya..ya...nanti malam mas bobok sama kamu." ucap Ryan memelas.
"Iy..ya mas." jawab Kia gugup. Kiara tahu, kalau Ryan tidur malam ini bersamanya. Di pastikan Ryan akan menyerangnya habis - habisan.
"Terimakasih sayang." ucap Ryan dan mengecup bibir Kiara. "Mas, pulang ya? Sampai ketemu nanti malam sayang?" bisik Ryan menggoda.
Kiara merona malu mendengar bisikan Ryan. Dan ia pun tersenyum manis. Bahagia sekali bisa bersama Dokter Ryan. Tapi, sayang sekali Dokter Ryan berstatuskan suami orang.
Kiara mengistirahatkan tubuhnya di kamar. Ia berbaring di ranjangnya. Seharian ini ia menghabiskan waktu berbelanja dengan kekasih gelapnya. Sambil menunggu tante Dewi pulang. Kia mengistirahatkan tubuhnya.
Ponsel Kiara berdering.
Triingg....tring....
Tertera di layar nama bunda nya Kiara. Tanpa menunggu lama, Kiara menggeser tombol hijau tandanya ia menjawab telpon dari ibunya.
☎ "Hallo sayang...apa kabar kamu?"
☎ "Bunda...Kia kangen bunda." ucapnya terisak.
☎ "Kamu kok nangis Ki, kamu jarang kasih kabar ke bunda nak? Kamu sehat kan?" tanya bunda khawatir.
☎ "Kia baik - baik aja bunda." ucapnya.
☎ "Bunda kangen sama kamu. Adik kamu Cyra selalu nanyak kamu sayang."
☎ "Gimana kabar Cyra Bun? Apa dia baik - baik saja?"
☎ "Alhamdulilah adik kamu sudah agak mendingan."
Obrolan antara Kiara dan bundanya berlangsung cukup lama. Mencurahkan rasa kangen diantara mereka. Kiara ingin mengatakan ke bundanya tentang Dokter Ryan. Tapi, Kiara masih belum berani untuk mengatakannya. Takut kalau bundanya akan marah. Pasti bundanya akan menganggap dirinya pengganggu rumah tangga orang.
*******
Malam ini, Ryan akan bersiap - siap untuk menemani kekasih hatinya. Seperti biasanya Ryan masuk dari pintu samping rumah tante Dewi. Beruntungnya Ryan karena tante Dewi tidak pulang kerumah. Tante Dewi nginap di tokonya bersama asistennya.
Jadi malam ini Ryan akan bebas untuk berduan dengan sang kekasih. Memadu kasih, mencurahkan rasa nikmat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Yani
No komen 🤭
2022-06-03
0
ೄྀ܀cInTa𖤝✒𝄞
gimna dk tnte dewi dk nginap di toko kue nya ,kan udah di atur am kaka thor😆😂jadi merdeka lah si mas rayan buat ngegmpur kiara
2021-08-16
1
Imas
hade kiaranya ko mudh bnget tergoda nya.. ga mikir kluarga nya apa
2021-07-17
1