BEBAS DARI HUKUMAN

Pagi hari, Hana tidak langsung turun ke ruang tamu. Hana mencoba mendengar apakah klakson panjang akan memanggilnya. Jika klakson panjang masih memanggilnya, maka bisa dipastikan bujukan kakaknya tidak mempan kepada ibu. Demikian sebaliknya, jika tidak ada panggilan klakson panjang, maka bujukan kakak berhasil.

"Sepertinya bujukan kakak berhasil" gumam Hana dan segera keluar dari kamar. Dia tidak mendengar bunyi klakson panjang sedari tadi. Hana tersenyum lebar sambil menuruni anak tangga, dan memasuki dapur.

"Entah ancaman apa yang membuat kakakmu tunduk padamu! ibu heran, awas saja jika ibu mendapatimu membawa motor dengan kecepatan tinggi, ibu tidak akan segan segan menjual motormu" ancam Safira yang melihat kedatangan putri bungsunya.

"Iya mamaku sayang!! Tenang saja, Hana akan mengingat nasihat dan ancaman mama" jawab Hana masih dengan senyum bahagia. Hana dengan cepat menghabiskan sarapannya sebelum ibunya akan menceramahinya semakin panjang. Bisa ribet urusannya.

"Aku pamit mah, love you!!" pamit Hana sambil menyalim tangan Safira dan segera berlari menuju garasi.

"Entah mengidam apa aku pas ngandungnya!" gumam Safira heran dengan sikap putrinya.

"Tapi mama sayang dia kan?" jawab Lexon yang sudah turun dari lantai dua.

"Papah sih manjain dia sejak kecil! Lihat tuh hasilnya, putrimu semakin bar bar" keluh Safira pada suaminya.

"Biarkan saja ma, ayah yakin dia akan berubah jika sudah bertemu tambatan hatinya" Lexon mencoba menenangkan istrinya yang merasa kawatir dengan Hana.

"Aku kasihan pah nanti sama calon mantu kita, bagaimana dia nanti menghadapi sikap putri kita" Safira masih tidak habis habisnya mengutarakan kekawatirannya.

"Tenang saja ma, papa yakin calon mantu papa sanggup menghadapinya, mamah gak usah kawatir" kata Lexon masih menenangkan istrinya. Dia segera menghabiskan sarapannya setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Mah, papa berangkat! Ada meeting pagi ini, Remon tidak bisa menggantikan papah karena dia sibuk mengurus masalah di perusahaan" jelas Lexon dan mencium kening Safira.

Safira melihat kepergian suaminya hingga mobilnya tidak lagi terlihat. Dia kembali masuk ke rumah, itulah hari hari yang harus dilalui Safira sebagai istri yang memutuskan tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus anak anak. Sesekali dia akan keluar jika suaminya harus menghadiri pesta atau saat suaminya melakukan perjalanan bisnis.

"Eh tumben loh udah naik motor! Pake jurus apa loh untuk membujuk nyokap loh?" tanya Rena yang sudah mendapat pesan dari Hana agar tidak menjemput di tempat biasa.

"Iya tuh! Jangan bilang loh gunakan babang Remon sebagai pameng?" tebak Melanie dan di balas anggukan oleh Hana.

"What?? loh kejam ya! Kasihan babang Remon, pasti dia tersiksa punya adik kek loh" Melanie merupakan salah satu penggemar kakak Hana.

"Enak aja!! Dia sendiri yang buat dia kesulitan!" Hana tidak terima dikatai Melanie sebagai adik yang tidak sayang kakak.

"Emang loh lakuin apa sama kak Remon?" tanya Rena penasaran.

"Sini sini, loh berdua bakalan sakit perut tertawa nanti" ajak Hana menyuruh kedua sahabatnya berkumpul.

Hana membuka galeri di ponselnya dan menunjukkannya ke kedua sahabatnya. Seketika Rena tertawa terbahak bahak, ada rasa geli melihat foto Remon. Berbeda dengan Melanie yang masih setia memandang foto Remon. "Tampannya!!" kata Melanie mengelus foto di galeri ponsel.

"Ihh..... sakit sudah anak ini, loh benar benar udah dipelet sama kak Remon ya!" Hana tidak terima Melanie masih memuja Remon.

"Bisa kirim fotonya samaku? aku mau tempel di kamar, hitung hitung nambah semangat hidup gue" pinta Melanie membujuk Hana agar mau mengirim foto lucu Remon.

"Terserah deh, gue benar benar heran sama penglihatan loh" Hana langsung mengirim foto itu pada Melanie. Hana yakin Melanie tidak akan mau macam macam dengan foto aib Remon.

"Gue harap cinta loh terbalaskan!" doa Rena sambil mengelus punggung Melanie.

"Amin! Terima kasih sobat" jawab Melanie sambil mengelus foto yang sudah dia terima dari Hana.

"Tapi loh gak masalah Han dia jadi kakak ipar loh nanti?" tanya Rena membuat Hana berpikir sejenak.

"Gak masalah sih, asal dia berhasil merebut hati kakak gue yang tampan itu" dukung Hana.

"Terima kasih dukunganmu calon adik ipar!" Melanie memeluk Hana.

"Ihh..... kan belum!" berusaha melepas pelukan Melanie yang membuatnya merasa panas.

"Gue doakan loh berdua bahagia sampai akhirat!" Rena mendoakan kedua sahabatnya yang dia rasa sudah aneh sejak tadi.

Rena langsung bergegas meninggalkan kedua gadis yang masih berpelukan. Rena segera ke kantin setelah melihat geng Indra menuju kantin. Entah sejak kapan gadis itu mulai mengenal cinta.

"Tunggu!!!" teriak Hana dan Melanie bersama sambil berlari menyusul Rena.

"Pantas saja keluar cepat!" kata Hana membuat Melanie bertanya tanya.

"Why? Apa aku ketinggalan informasi?" tanya Melanie menatap Hana penuh selidik.

"Sepertinya sahabat kita sedang jatuh cinta sama senior Indra, lihat wajahnya! terlihat jelas kan?" jawab Hana sambil menunjuk ke arah Rena yang tampak curi curi pandang ke arah Indra.

"Wah.... sepertinya dia akan menjadi target mak lampir! Dia dalam bahaya! ayok kita lindungi putri yang sedang jatuh cinta itu!" ajak Melani menggandeng tangan Hana dan duduk di dekat Rena.

"Lama ya loh berdua?"

"Woi mata woi.... awas keluar tuh bola mata!" ejek Melanie membuat Hana cengingisan.

"Awas mata loh di congkel sama mak lampir, dia sudah di belakang!" Hana memperingati.

"Bodoh amat! Siapa cepat dia dapat dong!" jawab Rena asal, masih tidak mau mengalihkan pandangannya dari Indra yang tampak menikmati makanannya.

"Tapi Han, sepertinya tuh senior sukanya sama kamu! gimana dong?" seketika raut wajah Rena berubah.

"Tenang saja, gue gak suka dia kok. Gue udah dijodohkan sejak gue belum jadi zigot!" jawab Hana, lagi lagi membuat Melanie dan Rena memandangnya penuh tanya.

"Heheh..... kan loh udah tau Mel, kok sok kaget lagi sih" sungut Hana.

"Jadi maksud om Lexon sama bokap gue itu benar ya?" tanya Melanie.

"Maybe!" jawab Hana singkat.

"Woiii... gue disini manusia!! bukan robot!" kesal Rena yang merasa bodoh karena tidak tahu apa yang kedua sahabatnya itu perbincangkan.

"Ceritain Mel!" pinta Hana yang tidak terniat bercerita.

Melanie akhirnya bercerita panjang kali lebar, membuat Rena sesekali tersenyum tidak percaya dengan cerita Melani.

"Gue yakin dia tampan Han, loh jangan kawatir, tebakan gue gak pernah salah" kata Rena meyakinkan Hana.

"Amin!!!" ketiga gadis itu berdoa demi ketenangan hati Hana.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!