Pulang kampus, Hana dan Rena bergerak menuju rumah Melanie. Yang pasti bukan hanya menjenguk Melanie, menggibah adalah hobi utama dari setiap perkumpulan yang ketiga gadis itu lakukan.
"Melanie!!!!!!" Teriak Hana dan Rena dari luar gerbang.
"Eh Hana..... cari Melanie ya nak?"
"Siang tan, iya tan. Melanienya ada tan? " Tanya Hana tidak lupa menyalim tangan ibu Melanie yang sudah membuka gerbang rumah.
"Melanie di kamar, katanya badannya pegal semua!!!" sembari memberi ijin masuk.
"Eh ini namanya siapa?"
"Siang tan.... saya Rena tan, teman Melanie juga" jawab Rena memperkenalkan diri.
"Ya iyalah teman Melanie, makanya datang jenguk.... Gimana sih Ren!!" ceplos Hana membuat Rena dan Sera, ibu Melanie tertawa bersama.
"Benar juga ya..... " sambut Rena membenarkan Hana.
"Woi..... kalian niatan mau jenguk gue atau mau gibah sama nyokap gue sih!!!" teriak Melanie dari jendela kamarnya. Dia sudah tau jika kedua sahabatnya akan berkunjung ke rumah.
"Hahahahaha..... sorry sorry, kan sekalian mau kenalan sama tante cantik..." puji Rena.
"Sudah sudah, kalian buat tante jadi malu aja. Sana masuk!! dan Melanienya makin sakit karena gak di open sama kawannya, tante masih mau nungguin suami tercinta tante, mungkin sebentar lagi udah tiba" menyuruh Hana dan Rena agar masuk terlebih dahulu menemui Melanie.
"Ihhhh..... romantisnya, bikin iri aja deh tante..." goda Rena lagi, tidak habis habisnya membuat Sera tertawa karena dua gadis yang baru datang, Rena juga merasa sudah nyaman berbincang dengan Sera.
Hana dan Rena berpamitan dan masuk ke kamar Melanie. "Nih mie ayam permintaan loh!!! sakit kok minta mie ayam sih, yang benar aja!!!" ejek Rena.
"Ya namanya lagi ngidam!!! gimana sih, kalian benar-benar gak peka ya!!!" balas Melanie tidak terima dengan ejekan Rena.
"Gila lo pada ya.... nanti di dengar orang, hilang sudah harga diri loh" lerai Hana memperingatkan kedua sahabatnya.
"Hehehe.... gue lupa, loh sih Ren....."
"Gue kenak lagi dah!! ni anak memang minta di tampol ya....." balas Rena masih tidak terima jika dirinya disalahkan.
"Udah deh Mel, loh mau dengar cerita gak? klo mau duduk manis...." Ancam Rena membuat Melanie segera menurut. Melanie adalah salah satu orang yang tidak akan lepas dari bahan gosip.
"Cepat-cepat cerita, gue udah duduk baik ni" sambil menikmati mie ayam yang sudah di tuang ke dalam mangkuk yang sudah dia sediakan di kamarnya.
Hana yang sudah mulai merasa tidak enak dengan topik gibahan siang ini mengangkat salah satu alis sembari menatap Rena lekat. Mencoba memastikan bahwa yang akan menjadi topik gibahan adalah tidak lain dirinya.
"Loh tau gak, Hana diboncengin sama Indra tadi pagi" kata Rena dengan raut wajah membelalak, seakan akan masih sedang terkejut dengan apa yang masih baru dia ucapkan.
"What!!!!! yang benar aja??? kok bisa sih?? cerita-cerita Han!!! jangan diam-diam baik loh" jawab Melanie tidak kalah terkejut sama dengan ekspresi Rena saat pertama kali mendengar cerita itu dari Hana. Melanie menatap lekat wajah Hana, mencoba mencaritahu kebenaran cerita Rena dari Hana. Dan dibalas anggukan kepala oleh Hana.
"Wahhhh..... loh memang tidak pernah jauh dari gerombolan cowok tampan Han... tapi gue sekarang merasa tidak enak Han, kayaknya loh bakalan dapat masalah deh dari nenek lampir" Melanie yang masih tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar.
"Benar....Gue juga merasa gue sedang terancam punah!!!" jawab Hana asal, membuat Rena dan Melanie tersenyum lebar dengan jawaban Hana.
"Jadi saran gue, loh berdua harus selalu di sekitar gue. Kita gak tau nanti tiba-tiba saat gue sendiri, gue disekap sama geng mak lampir" tambah Hana.
"Enak aja!!! loh mau ngorbanin kita berdua??" tolak Melanie.
"Loh berdua kejam ya!! selalu aja mau ngorbanin sahabat sendiri, loh tega yang nengok rambut gue di jambak sama gadis gadis tengik itu!!!" balas Hana dengan ekspresi wajah sedih.
"kayaknya gue gak yakin deh mereka sanggup lakuin itu sama loh" tebak Rena yang sudah tau dengan sikap Hana.
"Benar-benar..... yang ada gadis-gadis itu lari terbirit-birit karena ulah loh" dukung Melanie.
Hahahahahaha........ tawa bersama ketiga gadis itu memenuhi ruang kamar.
To...tok...tok... suara ketukan yang terdengar dari luar menghentikan kegiatan ketiga gadis itu. Melanie berlari membukakan pintu kamar. "Eh ayah... ada apa yah??'tanya Melanie yang menemukan wajah Raka dari balik pintu yang sudah terbuka.
"Katanya Hana datang ya nak?? ajak makan!!! kalian belum makan siang kan? awas sakit lagi, trus gak bisa masuk kampus lagi" kata Raka tidak ingin Melani membuat alasan sakit untuk tidak masuk ke kampus.
"Iya yah, Melanie masih agak kenyang. Habis makan cemilan dibawain mereka" tidak mau memberitahu yang sebenarnya.
"Setidaknya ambilin minum untuk mereka" suruh Raka lagi.
"Santai aja om!!! nanti klo kita udah haus atau lapar, kita bakalan ambil sendiri kok om, kita kan udah besar" kata Hana mencoba membantu Melanie menjawab agar ceritanya tidak berkelanjutkan.
"Yasudah, om tinggal ya!!" pamit Raka , lalu berjalan ke arah kamarnya.
"Baik ya bokap loh" kata Rena sedikit merasa sedih.
Hana dan Melanie tahu bahwa Hana tidak memiliki ayah. Terkadang Hana dan Melanie penasaran dengan keberadaan keluarga Rena. Tetapi mereka enggan untuk bertanya, takut Rena tidak enak hati dengan pertanyaan mereka.
"Hahah.... baik dari mana? Han, dia gak tau Han gimana ayah gue" kata Melanie melempar pertanyaan untuk Hana.
"Emang loh udah pernah jumpa bokap Melanie??" tanya Rena.
"Udah!!! kebetulan ayah Melanie sahabatan dengan ayah gue sejak kuliah. Jadi gue udah pernah jumpa sama bokapnya" kata Haha memberitahu.
"Wah.... berarti gue aja yang selalu ketinggalan " jawab Rena tidak terima.
"Udah ah... nanti kan bakalan jumpa" balas Hana.
"Loh yakin gak makan dulu sebelum balik?" tanya Melanie meyakinkan.
"Gak usah Mel, kita makan di rumah aja. Ibu tadi udah masak enak keknya" jawab Rena menolak lembut.
Hana dan kedua sahabatnya keluar kamar. Melanie ingin mengantar kedua sahabatnya keluar.
"Kalian sudah mau pulang?" tanya Raka mengejutkan ketiga gadis itu.
"Hehhh...... kok... kok bapak ada disini??" tanya Rena yang lebih terkejut dengan keberadaan Raka di rumah Melanie.
"Ya ini kan rumah bapak" balas Raka tersenyum melihat wajah terkejut Rena.
Rena menatap kedua sahabatnya dengan tatapan tidak mengerti dengan kejadian barusan. Hana hanya mengangguk, mengiyakan pemikiran Rena.
"Wahh.... pantas saja yang kemarin kejadian di kantin loh berani Mel... Ternyata begini" Rena teringat kejadian saat Melanie melawan Raka saat di kantin. Kejadian saat Raka memasuki kantin karena penasaran dengan keberadaan anak Leston , Hana.
"Sorry, gue belum ngasih tau loh....." maaf dari Melanie.
"Iya Ren, gue juga tau baru-baru ini pas acara makan bersama" jelas Hana. Merasa tidak enak dengan Rena.
"Wah....wah.... lagi-lagi gue ketinggalan info" jawab Rena masih tidak percaya. Ketiga gadis itu bahkan lupa, jika Raka masih bersama mereka. Sedangkan Raka kembali fokus dengan ponselnya, tidak menggubris perbincangan ketiga gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments