Hari demi hari berlalu, dan Hana masih harus diantar supir. Jujur Hana rasanya begitu merindukan rasanya naik motor. Entah sudah dimana ibunya meletakkan motornya. Hana hanya melihat motor kawasaki Reno di garasi. Hana hanya bisa melampiaskan kekesalannya pada si kawasaki hijau dengan mengempeskan ban depan dan belakang.
"Pak, tau dimana motor Hana?" tanya Hana pada supir yang terlihat fokus pada jalanan. Hana masih penasaran dimana keberadaan motornya.
"Saya tidak tau non, saya kira nona menjualnya karena kurang uang jajan!!" jawab supir ceplos membuat Hana semakin menggerutu dalam hati.
(Enak aja dijual!!! yang ada gue mau museumkan motor gue!!) gumam Hana dalam hati.
"Eh bapak bisa aja ya!! yang ada klo Hana butuh uang jajan, Hana bakalan jual mobil ini pak!! klo tidak, mungkin aku jual mobil kesayangan kak Reno, biar tau rasa dia" kata Hana masih kesal dengan Reno.
"Hahahahaha....nona memang selalu bisa buat orang kalah debat!! saya sendiri tidak tahu mau jawab apa lagi non" bingung harus menjawab apa untuk Hana. Karena ucapan Hana seakan akan tidak terjawab lagi. Padahal niatan mau bercanda.
"Nah itu bapak jawab kok, kan bapak gak diam!! Hahahahaha...... pak pak, santai saja!! jangan lupa pak berhenti di depan!" kata Hana mengingatkan supir, takut supir lupa karena perbincangan mereka.
"Iya non siap!!!" menginjak rem dan segera turun dan membukakan pintu untuk Hana.
Tapi tidak ada siapapun disana menunggu. Rena maupun Melanie tidak terlihat. Hana langsung mengambil ponselnya dan mencoba memeriksa pesan, manatau kedua temannya mengirim pesan.
'Han, sorry....sekarang giliran gue jemput loh, tapi sorry gak bisa jemput, gue lagi demam, tapi gue udah ngirim pesan ke Rena kok, jadi di jemput sama Rena ya!!! Miane....😘' pesan dari Melanie.
'Oke oke, no problem!!! GWS!!' jawab Hana dan lanjut ke pesan yang dikirim Rena.
'Hannnnn.....gawat gawat!!! gimana nih!! motor gue tiba-tiba kempes!!! gimana dong??? belum lagi abang tukang tambal bannya masih ngumpulin nyawa, abis gue gedor gedor rumahnya😁 untung gue gak di campak!! Gimana dong?? loh mau kita sama-sama terlambat??' pesan Rena.
'Gila loh!!! yang ada gue ditambah hukuman sama nyokap gue klo sampe tau gue telat, klo bokap sih aman. Apalagi sekarang jadwal kuliah akuntasi, kan loh tau gue gak bisa lewati itu, loh aja pasti gak rela lewati matkul itu' balas Hana.
"'Yah!!! jadi gimana dong, keknya gue pesan grab motor aja, biar gak telat!! jadi loh gimana?? mau gue pesanin juga??' tanya Rena.
'Gak usah Ren, gue punya aplikasinya. Gue pesan sendiri saja, udah cepat pesan grabmu, keburu telat' memperingati Rena agar tidak keasyikan balas pesan.
'Oke!!! miane....😉' pesan akhir Rena.
"Temannya dimana non?? ini hampir telat non, bapak antar saja ya ke kampus" pinta supir, tidak ingin Hana terlambat ke kampus.
"Tidak perlu pak, Hana naik grab saja" mencoba membuka aplikasi grab, tapi semua motor grab tidak ada yang posisinya dekat dengan kampus, harus membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba di posisi Hana. Hana hanya bisa pasrah, masih bertekad tidak ingin di antar supir.
Tin....... suara klakson panjang tiba tiba mengejutkan Hana.
"Anjrittttt!!!! masih banyak jalan disana woiii....emang ini jalanan bapak loh aja!!!" kesal Hana dan menatap pengendara yang berhenti di sampingnya.
"Hy!!!! butuh tumpangan???" tanya Indra setelah membuka kaca helmetnya.
"Gimana non, masih butuh bapak antar??" tanya supir lagi.
"Sudah pak balik saja!! nanti dimarahi sama nyonya besar karena bapak lama, apalagi keknya nyonya besar mau pergi" jawab Hana ke supir, menolak dengan lembut.
"Butuh tidak?? atau gue tinggal, ini udah telat!" peringatan Indra karena merasa tidak digubris Hana.
"Yaudeh deh, gue ikut!! Tapi nanti klo pacar loh marah gue gak tanggung jawab" jawab Hana ceplos. Dia juga harus menerima tawaran Indra karena 5 menit lagi dia akan telat masuk kelas.
"Hahahaha.... tenang aja, gak akan ada yang marah, gue masih cowo single tau!" langsung menancap gas setelah Hana duduk dengan aman.
5 menit cukup untum sampai di kampus, karena Indra membawa motor dengan kecepatan tinggi. Hana sama sekali tidak takut, karena dia juga pengendara motor yang gila.
"Thanks!!!" ucap Hana setelah turun dari motor Indra dan segera berlari menuju kelas.
"Oke, santai!!" jawab Indra, tapi si pendengar sudah menghilang. Membuat Indra hanya bisa menelan salivanya.
"Hahah.....dia memang lucu sejak awal!!" tambah Indra berbicara sendiri sambil berjalan menuju kelasnya.
Hana tiba di depan kelas dan bertemu dengan dosen yang mengajar akuntansi. "Pagi bu!!" sapa Hana dan segera masuk ke ruangan. Dia langsung mencari keberadaan Rena. Dia sudah tiba di kelas.
"Baiklah pelajaran kita mulai!!" kata pembuka dari dosen.
'Loh dimana Han?? klo belum tiba!! udah jam berapa ini??' pesan dari Rena yang tidak sempat dibaca Hana karena mungkin sedang di jalan. Rena juga sudah melakukan panggilan beberapa kali, tapi tidak terdengar karena hp Hana dimode senyapkan.
Setelah sibuk membaca pesan, Hana kembali fokus pada pelajaran. Karena begitu konsentrasi, jam pelajaran sudah selesai. Dosen meninggalkan kelas. Rena langsung berlari menghampiri Hana.
"Loh kok lama sih?? untung loh gak telat!! loh jadi naik grab??" tanya Rena.
"Gak!! Ada cowok baik yang ngasih tumpangan!!" jawab Hana sambil membenahi bukunya dan memasukkannya ke dalam laci.
"Siapa?? ganteng gak?? jangan asal baik aja?? lebih ganteng dari rapmonster gak??" tanya Rena yang mulai penasaran dengan sosok yang Hana katakan.
"Biasa aja!! dan rapmonster tidak akan terkalahkan!!"
"Emang siapa sih?? bikin penasaran saja" tanya Rena yang masih penasaran.
"Indra" jawab Hana singkat.
"What!!!!! Indra??? Indra gebetan nenek lampir??" teriak Rena tidak percaya. Bahkan Hana sampai kewalahan menutup mulut Rena.
"Jangan ngomong kuat kuat!! loh mau kita diserang nenek lampir klo dia sampe tau??" memperingati Rena.
"Oh iya, maaf... loh serius di bonceng sama dia?? kok bisa??"
"Ya bisalah!! dia kebetulan lewat tadi, jadi dia nengok gue, tapi masalahnya sekarang, mungkin dia akan penasaran dengan hidup gue karena tadi gue masih sama supir" kata Hana teringat kejadian tadi.
"Yah....gimana dong Han!! bang Indra udah tau keknya!! Apalagi keknya plat mobil loh plat yang keren, mati sudah...penyamaran terbongkar" Rena membuat Hana semakin panik.
"Loh harus temanin gue" menarik tangan Rena.
"Kemana?"
"Nutup mulut orang" jawab Hana lagi ceplos.
"Ahh.... gue mana mau!! dosa tau.... dikasih mulut kok di tutup sih!!" cerewet Rena sambil mencoba menyeimbangi langkah Hana.
"Goblok dah teman gue ini" tetap menarik tangan Rena.
"Kak In!! " teriak Hana setengah suara, takut di dengar banyak orang. Untung saja Indra menoleh dan menemui Hana.
"Ada apa?? mau traktir sebagai ucapan terima kasih??" sambil menyunggingkan bibirnya menunjukkan gisulnya.
(Anjirrrr....ternyata ni senior tampan juga ya!! kok gue gak sadar dari dulu!!!) puji Rena dalam hati. Dia memerhatikan wajah Indra lekat, jarang jarang bisa bertemu senior tampan ini. Apalagi ini jaraknya begitu dekat.
"Gak kak, hehehe... itu... itu...gue mau bilang masalah tadi, kejadian di luar kampus. Jangan bilang siapa siapa ya!!" pinta Hana.
"Ahhh... itu, tenang aja!! masih banyak kok orang yang hidupnya lebih sulit dari loh, yang pentingkan kerjaan bokap loh halal. Iyakan???" jawab Indra, membuat Hana dan Rena sedikit bingung namun sekaligus senang.
"Ohhh....ohhh.... i...iya kak betul, gue juga udah bilang gitu sama Hana!! iyakan Han" menatap Hana sambil memberi kode.
"Ohhh iya kak" jawab Hana masih mode bingung.
"Supir itu kerja halal, apalagi keknya bokap loh sayang bangat sama loh... jadi loh pasti beruntung bangat" tambah Indra yang salah sangka dengan kejadian diluar kampus.
"Heheh...iya kak, makasih ya kak!! makasih karena udah pengertian, kita pamit dulu!" kata Hana dan segera pamit, tidak ingin berlama lama.
"Oke, lain kali gue minta traktir loh" jawab Indra sambil mengukir senyuman di bibirnya.
"Hah....ahhh..."
"Iya kak aman, gue bakalan ingatin dia" jawan Rena ceplos. Dia tahu Hana bakalan menolak, tapi Rena masih ingin bertemu senior tampan itu. "Ayo Han" menarik tangan Hana dan berlalu meninggalkan Indra.
"Wahhh..... gue memang sedang beruntung, penyamaran gue masih bisa lanjut. Iyakan Ren??" tanya Hana.
"Eh Han, ternyata kak Indra tampan ya?? kok gue gak sadar dari dulu ya?? jawaban Rena benar benar membuat Hana membulatkan mata. Dia habis pikir dengan pemikiran Rena. Dia hanya bisa menyentil dahi Rena yang terlihat melamun membayangkan sesuatu.
"Auhhhh....sakit tau!!!" jerit Rena tersadar dari lamunan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments