HUKUMAN DARI MAMA

Di mobil, Hana dan kedua sahabatnya masih saja terdiam. Tidak ada yang berani memulai perbincangan. Mereka masih merasa tidak enak berbincang karena tatapan Reno yang masih belum bersahabat. Bahkan sesekali, Hana mendapat tatapan tajam dari Reno saat Hana mencoba melihat raut wajah kakaknya yang menyetir di sampingnya.

"Kakak tidak mengantar kedalam!!" kata Reno singkat saat menurunkan Rena.

"Sampaikan salamku pada orang tuamu!!" salam singkat lagi untuk Melanie setelah turun dari mobil.

"Tolong aku....." kata Hana berbisik pada sahabatnya dari jendela kaca mobil yang sudah Hana turunkan untuk melihat kepergian sahabatnya.

"Semangat!!!" balas melanie. Dia juga tidak bisa menyelamatkan nyawa Hana kali ini. Bahkan dia sendiri sejak dari mall sampai tiba di rumah, dia seakan akan susah bernapas. Seakan akan takut napasnya terdengar telinganya sendiri. Suasana yang begitu mencekam sedari tadi di perjalanan.

Hana hanya bisa pasrah. Dia sesekali melirik kakanya dengan ujung matanya. Ketika akan bertemu tatap dengan kakaknya, dia akan dengan cepat mengalihkan pandangannya.

Akhirnya tiba di rumah, Hana segera membuka sabuk pengaman dan akan segera berlari. Tapi Reno begitu pintar, dia segera mengunci mobil agar Hana tidak langsung kabur saat dirinya sedang membuka sabuk pengamannya. Kali ini Hana benar benar kalah cepat dari kakaknya. Hana benar benar harus pasrah dengan takdirnya saat ini.

Setelah Reno turun, dia membuka pintu untuk Hana dan segera menahan tangan Hana sembari membawa Hana masuk ke rumah. Wajah Reno masih belum terlihat bersahabat. "Bu!! ini Hana, bermain di mall hingga lupa waktu, mereka bertiga sudah menjadi pengunjung terakhir di mall!!" adu Reno pada ibunya yang sudah menunggu mereka sejak tadi. Terlihat raut kawatir di wajah ibu, membuat Hana semakin merasa bersalah.

"Maafin Hana bu!! Hana janji tidak akan mengulanginya!!" ucapan maaf dari Hana. Kedua tangannya di letakkan di telinga dan kaki kirinya terangkat. Hana sedang memberi hukuman pada dirinya sendiri karena memang ini sudah salah.

"Apa kamu tulus meminta maaf?" tanya Safira dengan raut wajah mulai melembut.

"Suerrrr, Hana tulus ma!! Mungkin sekitar 3 detik lagi, air mata Hana mungkin akan jatuh!" jawab Hana yang memang sudah menahan tangis karena sikap kakaknya sedari tadi begitu menyebalkan. Tidak seperti biasanya.

"Baiklah, mama maafkan. Tetapi masih ada hukuman lain" kata Safira masih belum benar benar ingin melepas Hana.

"Hukuman lagi?? yaudah deh ma, Hana terima!! Hana juga sadar salah" jawab Hana pasrah, kini tatapan tajamnya sudah membidik Reno yang masih setia menanti ibunya memberi hukuman pada Hana.

"Besok jangan naik motor ke kampus, besok kau di antar supir. Tidak ada bantahan!! Jika membantah, hukuman mama tambahin" kata Safira tegas dan berlalu meninggalkan Reno dan Hana di ruang tamu. Safira kembali ke kamar menemui suaminya yang tetap setia di kamar tidak membantu Hana. Itu terjadi karena Lexon memang sudah menadapat ancaman dari istrinya. Mau tidak mau, Lexon hanya bisa menurut pada istri tercinta.

"Dasar tukang ngadu!!! his....menyebalkan!!" kata Hana setengah suara dan meninggalkan Reno yang terlihat tersenyum menang. Dia memang tidak mau memarahi Hana, karena dia yakin dia tidak akan menang dari Hana. Hana selalu saja memiliki seribu macam cara untuk membuatnya kalah jika sudah berdebat, karena itu Reno memilih mendiamkan Hana dan membiarkan ibunya yang mengurus Hana.

Reno memang sudah melihat Hana di mall saat Reno akan menemui manajer mall. Tetapi Reno sedikit marah pada Hana karena Hana lupa waktu untuk pulang dan bahkan membuat para pegawai mall juga belum pulang karena menunggu ketiga gadis itu selesai bermain. Mereka merasa enggan mengganggu kebahagiaan ketiga gadis itu. Terutama saat para pegawai melihat tatapan Reno yang tidak mau lepas dari ketiga gadis itu.

Pegawai mall bisa merasakan bahwa hubungan ketiga gadis itu dengan pria yang disegani itu tidak biasa. Membuat mereka semakin segan untuk menyuruh ketiga gadis itu untuk pulang. Setelah tersenyum puas, Reno kembali ke kamar.

Keesokan harinya, Hana yang sudah siap berpakaian segera berlari karena mendengar klakson mobil dari halaman rumah. Bisa dipastikan, supir sudah menunggu dan Hana pastikan bahwa ibunya juga sudah ada di halaman. Karena itu supir berani membunyikan klakson panjang.

"Hana!!! ini sudah jam berapa?? belum lagi nanti macet, kau tidak naik motor Hana..." ocehan pagi Safira untuk putri bungsunya.

"Iya mamaku sayang!! Hana sudah disini!! Hana berangkat ma!" ijin Hana sembari mencium pundak tangan Safira.

"Hati hati!!" mengelus pucuk kepala putrinya yang selalu berhasil membuatnya tersenyum, kesal, dan marah

"Pak!! nanti tidak usah antar sampai gerbang kampus!!" perintah Hana, tidak ingin menjadi bahan pandangan seluruh kampus. Apalagi Hana tidak pernah terlihat memakai mobil ke kampus, apalagi sekarang mobil yang mereka gunakan bukan mobil biasa. Ditambah lagi dengan supir yang pasti akan membukakan pintu untuk Hana. Hana benar benar tidak nyaman jika dilihat penghuni kampus.

"Tapi non, nyonya besar tadi...."

"Jangan kawatir!! ibu tidak akan tau jika bapak tidak memberitahu pastinya" jawab Hana sambil tersenyum meyakinkan supirnya.

Sekitar 3 meter dari gerbang kampus Hana menyuruh supir untuk berhenti. Hana sudah menyuruh Rena untuk menunggunya disana. "Tenang pak, itu teman saya sudah menunggu" Kata Hana sambil menunjuk Rena yang sedang menunggu kedatangannya.

"Baik non, saya mengerti" menghentikan mobil. Supir tidak langsung pergi, dia masih mengikuti motor Rena hingga motor memasuki area kampus.

"Hana........ aku kira kita tidak akan bertemu lagi!!" kata Melani sambil berlari memeluk Hana yang sudah tiba di kelas bersama Rena.

"Hahah..... kalian memang sadis, sahabat yang tega mempertaruhkan sabahat sendiri!!" jawab Hana bercanda, mencoba memprovokasi kedua sahabatnya.

"Maafin kita kita ya Han, kita benar benar tidak mampu menolong lo kemarin. Tatapan kakak Reno yang tamfan tiba tiba berubah menjadi seperti dinosaurus yang siap menyantap mangsa. Takut tau!!" jawab Melanie jujur.Dia memang pertama kalinya melihat ekspresi marah Reno, kakak laki laki Hana.

"Iya Han, jujur.... gue sendiri gak berani natap kakak loh!! bernafas aja gue enggan saat kita di mobil!" ungkapan jujur dari Rena.

"Hahahahaha.....sudahlah!! santai, jangan dibawa ke hati!! Kak Reno cuman mau cari gara gara denganku, gak usah takut!!" kata Hana menenangkan kedua sahabatnya.

"Gue aman kok, cuman gue dapat hukuman harus diantar supir setiap ke kampus" adu Hana kepada kedua sahabatnya.

"Pantas loh naik mobil, gue kirain loh gak Hana yang dulu lagi" kata Rena yang tahu Hana tidak suka pamer.

"Mmmm.... jadi sebagai ucapan maaf loh berdua, loh harus bergantian menjemput gue di tempat tadi Ren. Gue gak mau jadi bahan perhatian orang orang. Setuju??" Hana meminta pertanggungjawaban dari kedua sahabanya.

"Siap bos!! kami siap melayani nona muda sunitra" kata Rena dan Melanie bersamaan membuat Hana sigap menutup kedua mulut sahabatnya. Takut orang lain mendengar gelarnya. Dia yakin banyak orang mengenal keluarga Sunitra.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!