BUCIN

Keesokan paginya, seperti biasa Hana si gadis aneh itu akan terlihat sibuk berlarian. Entah mengapa, dia tidak pernah terlihat santai, selalu terlihat buru buru. Padahal, sejak subuh tadi alarmnya sudah berbunyi, tapi tetap saja Hana terlihat buru buru ke kampus. Kalian pasti bisa menebak, kenapa Hana terlihat buru buru. Apalagi jika bukan kebiasaannya untuk mematikan alarmnya dan kembali ke alam mimpinya. Bahkan ibunya sudah berkali kali memanggilnya, tapi Hana enggan untuk menyahut panggilan ibunya. Hana memilih untuk menutup telinga dengan bantal gulingnya.

Hana biasanya akan bangun jika ibunya sudah datang ke kamarnya. Safira biasanya akan menarik selimut yang menutupi tubuh putrinya dan menggelitiki telapak kaki putri semata wayangnya. Kegiatan itu yang selalu Safira lakukan, karena memang hanya cara itu yang sukses membangunkan Hana. Hana tidak pernah berpenampilan rapi jika ke kampus. Perdana dia terlihat rapi hanya saat hari pertama masuk kampus. "Mah! Hana berangkat ya!!!", teriak Hana dari arah pintu keluar. Hana segera masuk ke garasi, dia menyalakan sepeda motor beatnya. Sudah lama dia tidak menggunakan jagoan kecilnya.

"Jangan ngebut!", teriakan Safira yang tidak pernah terdengar di telinga Hana karena Safira selalu tiba di halaman saat Hana sudah melajukan sepeda motornya. "Entah siapa yang dia tiru", kesal Safira pada putrinya, Hana. Awalnya dia mengira putrinya itu akan tumbuh menjadi gadis feminim, karena sejak dia mengandung Hana, Safira selalu menjaga penampilannya agar tetap cantik. Tapi sejak Hana duduk di bangku Sekolah Dasar, Hana tidaklah seperti yang Safira kira. Hana justru mencetak rekor sebagai siswi ternakal. Safira bahkan pernah di panggil ke sekolah hanya karena Hana bertengkar dengan 2 siswa laki laki sekelasnya.

Safira bahkan tergesa gesa berangkat dari rumah karena takut putrinya akan terluka. Tapi, lagi lagi yang dia pikirkan salah. Hana terlihat baik baik saja, justru kedua anak laki laki yang menjadi lawannya yang mengalami luka luka. Safira bahkan bertanya pada guru perihal apa yang disaksikan oleh kedua matanya. Hana bertengkar dengan dua siswa dan kedua siswa sekelasnya mengalami kekalahan. Benar benar diluar nalar Safira. Safira selalu mengadu pada Lexon tentang sifat Hana. Tapi yang dia dapat bukanlah ucapan sabar untuk Safira agar tidak menyerah mendidik Hana.

Lexon justru terlihat memuji putrinya, karena bisa melindungi diri.Lexon selalu sukses tertawa karena tindakan tindakan lucu Hana. Lexon tidak pernah memberitahu Safira bahwa dia diam diam mengajarkan putrinya ilmu bela diri. Jika Safira tahu, maka bisa dipastikan Lexon akan mendapat hukuman dari Safira.

Di kampus, Hana tiba dikelas dengan tepat waktu. Hana sangat beruntung karena jalanan tidak terlalu macet. Hana yang baru tiba di kelas langsung di samperin Melani dan Rena. "Tumben loh tiba tepat waktu, udah tobat ya!", ledek Rena.

"Tobat tobat, tobat apanya! Ini juga sudah hampir telat tau", Melani yang tidak mendukung Rena. Dia justru memarahi Rena karena mendukung Hana yang selalu datang terlambat.

"Entah ni si Rena, gue lagi beruntung aja, karena jalanan tidak macet. Emang loh liat muka gue, muka orang yang sudah tobat apa?", mendekatkan wajahnya ke wajah Rena.

"Ahh...sudah sudah, kalian berdua tidak pernah bisa diam jika tidak didiamkan. Dosen sudah datang, jangan ribut! Nanti gue lakban juga tuh mulut", Melani melerai kedua sahabatnya yang selalu saja berdebat, meskipun tidak berantam sungguhan. Tapi, tetap saja itu membuat Melani merasa malu karena mereka menjadi bahan pandangan orang.

Dosen mulai melakukan aktivitas mengajarnya. Ketiga gadis yang duduk di belakang terlihat sangat serius mendengarkan arahan dosen. Yah mereka terlihat serius karena kebetulan itu mata pelajaran kesukaan mereka. Akuntansi, manajemen bisnis, kesekretariatan, semua pelajaran yang menyangkut bisnis menjadi pelajaran yang ketiga gadis itu sukai. Jika sudah diluar bisnis, ketiga gadis itu biasanya akan melakukan kegiatan kegiatan yang menurut mereka asyik jika dilakukan. Seperti chatan sesama mereka, tertidur dengan buku berdiri di depan wajah agar tidak terlihat dosen dan macam lagi kegiatan yang mereka lakukan.

Hingga tak terasa dosen sudah mengakhiri pelajaran. Dosen itu keluar dengan sedikit senyuman di wajahnya karena merasa puas dengan kelas yang sedang dia masuki. Kelas itu sepertinya sangat berminat dengan pelajarannya. Dia juga menatap tiga gadis yang selalu duduk di belakang. Dia memang selalu memperhatikan tingkah ketiga gadis itu karena dosen yang lain selalu mengeluh karena ketiga gadis itu. Tapi berbeda setiap kali pelajarannya, gadis gadis yang di belakang tidak pernah mengulah. Mereka justru tampak serius.

"Ada apa dengan dosen itu? sepertinya dia selalu memperhatikan kita sedari tadi. Apa mungkin dia juga tertarik dengan kita ya? Jangan bilang dia sama seperti pimpinan kampus" Rena kembali teringat dengan Raka saat bertingkah aneh di kantin.

"Woi jangan gitu juga lah, kan kemarin pak Raka bilang bahwa di sedang cari seseorang. Jadi jangan suujon, dosa tau!" Melani ingin menghentikan Rena karena biar bagaimanapun, yang Rena bicarakan adalah ayahnya. Hana dan Rena memang tidak tahu siapa orang tua Melani. Sama halnya dengan Melani dan Rena yang tidak tahu bahwa orang tua Hana dan Melani menjalin persahabatan. Mereka berteman, tapi tidak terlalu mengenali keluarga masing masing.

Mereka menganggap itu tidak terlalu penting, mereka hanya perlu untuk tetap bersama dan saling mendukung satu sama lain. Mereka tidak peduli dengan status keluarga, karena bagi mereka persahabatan yang mereka jalin itu murni. Tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain.

"Oh iya! nanti gue gak bisa pulang sama loh berdua. Gue mau ada acara sama keluarga, jadi gue mau cepat cepat balik", kata Melani sembari merapikan buku buku yang berantakan di mejanya. Dia berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu keluar. Anehnya langkahnya tidak diikuti dua sahabatnya.

"Loh berdua mau diet? tumben gak ngekor ke kantin", Melani berbalik saat sadar kedua sahabatnya tidak mengikuti langkahnya.

"Ya mana kita tahu loh mau ke kantin, lohnya gak ngajak", jawab Rena sambil tersenyum tipis ke arah Hana.

"Hehe....sorry! gue kira loh udah ngekori gue kayak biasanya", jujur Melani. Dia kembali ke tempat dimana kedua sahabatnya masih duduk. "Anak buahku, ayo! mari jalan ke kantin", ajak Melani sambil merayu kedua sahabatnya.

Seperti biasa, kantin akan selalu dihuni oleh Sandra and gengs. Jika ada Sandra, pastinya ada Indra. Sandra dipastikan selalu ada dimana Indra berada. Entah Indra sadar akan hal itu, Hana dan kedua sahabatnya tidak tahu. Lagi pula, mereka tidak untung jika ikut campur dengan kehidupan cinta Sandra. Ketiga gadis itu menganggap tindakan itu merepotkan.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!