SALAH PAHAM

"Ingat yah! Jangan lakukan apapun!! hehehe...Sekalian, Hana belajar menyapu halaman, soalnya Hana di rumah gak pernah nyapu, jadi gantinya di kampus aja", Hana tersenyum tidak ingin membuat ayahnya kawatir. Lexon kemudian segera menjauh dari putrinya, meskipun sebenarnya tidak ingin membiarkan putrinya itu di hukum seperti itu.

Tapi hal tak terduga terjadi di depan mata Lexon. Lexon melihat Sandra yang terlambat tapi tidak mendapat hukuman dari dosen. "Tidak adil! Bagaimana bisa mereka menghukum putriku padahal gadis itu juga terlambat tapi tidak mendapat hukuman! Tidak bisa dibiarkan", geram Lexon. Lexon sengaja berjalan melewati setiap ruangan kelas. Sesekali dia tersenyum pada dosen dosen muda yang menyapanya. Siapa yang tidak mengenal Lexon Sunitra? semua mengenalnya. Lexon Sunitra, seorang pengusaha pakaian pakaian yang bermerek mewah. Ambasador di perusahaannya juga bukan asal artis, tapi mereka artis papan atas.

Jadi dianggap suatu kebanggaan bisa bertemu langsung dengan Lexon. Tak kalah dengan gadis gadis di kampus Hana. Mereka akan berusaha bersikap manis saat melihat Lexon, mereka tahu Lexon memiliki seorang putra yang begitu tampan. Tapi tidak dengan para pria, karena memang Hana tidak pernah ingin menunjukkan dirinya ke publik sampai dia lulus kuliah. Ayahnya juga sudah beberapa kali meminta Hana untuk ikut bergabung bersama mereka, tapi Hana selalu menolaknya dengan lembut. Lexon dan Safira hanya bisa menuruti kemauan putrinya.

Remon, dia memang harus selalu tampil bersama ayahnya. Karena dia adalah wakil ayahnya, bisa dikatakan sebagai calon pewaris dari ayahnya. Lexon akhirnya tiba di ruangan pimpinan kampus Hana, yang memang kebetulan salah satu teman dekat Lexon saat kuliah.

"Hay.... lexon! Lama tidak bertemu, entah angin apa yang membuatmu datang berkunjung kemari?", menyambut Lexon dengan bahagia. Lexon membalas rangkulan sahabatnya itu.

"Ah...., saya hanya ingin menemuimu. Sudah sangat lama kita tidak bertemu", kata Lexon mulai berbasa basi.

"Hahaha..., saya mengerti keadaanmu. Tapi kenapa kamu bisa ada waktu kemari hari ini? Apa mungkin kau sedang mendapat hukuman?" tebak Raka.

"Hahaha..., kau seperti putriku! Kalian mengenalku dengan baik! Hahaha....", jawab Lexon.

"Oh iya benar! Aku ingat kau punya putri, tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya? Dimana dia sekarang?" tanya Raka penasaran.

"Suatu saat kau akan bertemu dengannya. Dia tidak ingin terkenal sepertiku, aneh bukan? Hahaha....", Lexon kembali tertawa mengingat perilaku putrinya. "Lagi pula, dia tidak jauh darimu", tambah Lexon memberi kode.

Entah bagaimana, Raka seakan akan mengerti dengan arti ucapan sahabatnya itu. Tapi dia tidak memberitahu, dia tahu sahabatnya itu tidak ingin menunjukkan putrinya secara langsung. "Oh iya, apa kau pernah mendapat kabar dari si pria keturunan campuran itu? Aku sudah lama tidak mendapat kabar darinya. Entah bagaimana kabarnya sekarang? Nomornya juga sudah tidak aktif, apa dia sudah melupakan kita?" Tanya Raka tiba tiba mengingat sahabat mereka. Mereka adalah trio tampan di kampus mereka masa itu.

"Entahlah! Aku juga tidak pernah mendapat kabar darinya. Nomornya memang sudah tidak aktif lagi, jadi aku tidak bisa berhubungan juga dengannya", jawab Lexon ikut serta merasa kehilangan.

"Padahal aku ingat, kalian berdua selalu menjadi pria rebutan. Entah mengapa aku tidak menjadi pria rebutan, padahal penampilanku juga tidak buruk", kata Raka merasa lucu dengan dirinya sendiri.

"Sudahlah! Tidak perlu dikenang lagi. Hahaha...., toh kau sekarang mendapat istri yang cinta mati padamu, bukan seperti kami yang bersusah payah merebut hati gadis kami yang sekarang sudah menjadi istri kami", jawab Lexon. Tidak terasa mereka sudah menghabiskan waktu berbincang begitu lama. Lexon akhirnya pamit undur diri, tidak lupa meninggalkan sebuah kalimat yang membuat Raka sedikit tidak paham.

"Perhatikan setiap dosen dosen pengajarmu! Mungkin ada diantara mereka yang membeda bedakan mahasiswanya!", ucapan terakhir Lexon sebelum melangkah keluar. Tidak ingin memberitahu langsung apa yang sedang terjadi. Dia justru ingin bermain teka teki dengan sahabatnya itu.

Di rumah, Lexon bercerita banyak hal dengan istrinya. Dia menceritakan tentang percakapannya dengan Raka. Istrinya juga turut senang mendengarkan cerita suaminya. Tapi Lexon tidak menceritakan tentang putrinya, dia tidak ingin Safira merasa kawatir. Apalagi mengingat wajah putrinya yang tetap terlihat ceria, Lexon yakin bahwa putrinya kuat.

Di kampus, Hana sudah berada di kantin bersama kedua sahabatnya. "Sorry sorry, kita berdua gak bisa bantuin loh tadi", kata Melani minta maaf pada Hana.

"Ok ok, tidak masalah. Gue juga gak mau ajak loh ke penderitaan gue! Gue gak sejahat itu kali!", jawab Hana sembari memberi senyuman termanisnya. Melihat senyuman itu sukses membuat seseorang disudut kantin merasa terpesona. Siapa lagi jika bukan Indra. Namun, ada juga yang merasa iri, Sandra. Wanita itu iri sekaligus kesal karena melihat Indra menatap Hana begitu lama.

Suasana kantin yang awalnya ribut seketika menjadi hening saat Raka pimpinan kampus sekaligus kepala jurusan mereka datang ke kantin. "Ada apa dengan pak Raka? Apa dia sedang kurang sehat? kenapa dia datang berkunjung ke kantin?", tanya Rena pelan.

"Mana aku tahu? Emang aku putrinya?", jawab Melani ketus dan tetap lanjut menyantap makanannya.

"Iyahh...Siapa tahu kan!", Hana menjawab Melani untuk mendukung Rena.

Raka memperhatikan setiap wanita yang ada di kantin itu. Mungkin para siswa disana akan merasa risih dengan tatapan Raka. Mereka mungkin sudah menilai Raka sebagai pimpinan mata keranjang. "Apa mungkin pak Raka mau cari istri muda lagi ya? kok natap seluruh mahasiswa cewek sih? Mudah mudahan aku gak ikut di tatap", Rena berharap.

Raka akhirnya tiba di meja tempat Hana dan gerombolannya sedang menikmati jajanan mereka. "Eh bapak! Apa cari pak?", tanya Rena berbasa basi.

"Oh tidak, bapak sedang mencari seseorang saja. Maaf ya! tidak perlu sungkan, nikmati saja makananmu! Sepertinya enak", mengambil salah satu makanan di meja mereka.

"Maaf pak itu makanan saya! Enak saja main ambil!! , Melani tiba tiba menahan makanan yang hendak di ambil Raka.

Raka segera melihat siswa yang berani beradu dengannya. "Oh makananmu ya! Ambil saja, bapak tidak jadi ambil", mengembalikan makanannya. Tatapannya kemudian bertemu dengan Hana yang senyam senyum sedari tadi. Dia sangat ingin tertawa melihat tingkah Raka pimpinan kampus itu. Tidak disangka pimpinan mereka itu justru bisa melakukan hal konyol. Padahal, wajahnya yang begitu berkarisma sangatlah ditakuti di kampus. Tapi kali ini, wajahnya justru terlihat lucu. Apalagi saat Melani beradu dengannya.

Saat bersitatap dengan Hana, Raka segera pergi. Dia mempercepat langkahnya, seakan akan sadar bahwa seseorang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. "Wah! Bulu kudukku merinding! sepertinya seseorang sedang menatap tajam padaku", gumam Raka dan segera meninggalkan kantin. Tangannya menyambar salah satu makanan ringan yang terletak di salah satu meja mahasiswa dikantin.

"Ada apa dengan bapak itu? Kenapa main pergi aja yah setelah datang ke meja kita? Apa kita begitu menakutkan?", Tanya Hana yang merasa bingung.

"Entahlah", jawab Rena cepat. Mereka segera kembali ke kelas setelah makanan di meja mereka sudah masuk kedalam perut.

"Bagaimana bisa? Aku juga pasti akan mendapat hukuman dari rumah, oh Lexon, semua teka tekimu sungguh menyulitkanku", sungut Raka di ruangannya. Dia seakan akan sedang memikirkan nasibnya. Entah apa yang terjadi padanya.

"Ren, loh bawa mobilkan? Aku numpang ya! Aku tadi datang bersama ayah, jadi gak bawa motor", pinta Hana saat mereka sudah keluar ruangan kelas.

"Ok! Aman! Kita pulang bersama", merangkul kedua sahabatnya.

"Bu! ayah tadi melirik gadis gadis kampus!!" teriak Melani setelah tiba di rumah. Dia tersenyum jahil, " Hehe.. , ayah! Miane!", gumam Melani dan segera masuk kamar setelah mendengar suara mobil yang dia kenal pasti.

"Apa ingin mencari istri muda? Enak ya melirik gadis gadis cantik di kampus?", kejut Sera pada Raka. Di tangannya sudah terlihat sebuah pedang panjang, apalagi jika bukan sapu rumah.

"Heh eh eh......, sabar sabar sayang! Aku bisa jelasin. Jadi biarkan aku masuk dulu! Aku hanya mencintaimu, jadi tenang saja, aku tidak tertarik dengan mereka", goda Raka.

"Huffhhh..., banyak alasan!", meninggalkan Raka dan duduk di sofa menunggu penjelasan Raka. Raka segera mendekari istrinya, dia mencium kening istrinya dan meluruskan kesalahpahaman.

"Aku hanya sedang mencari putri sahabatku, putrinya Lexon loh ma! Lexon Sunitra!", Raka menjelaskannya baik. Dia ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.

"Apa ayah juga kenal dengan ayahnya Hana?" Melanie tiba tiba menampakkan diri dari dalam kamar.

"Tentu saja! Dia teman kuliah ayah. Kami dulunya trio tampan. "Tapi ngomong ngomong, kenapa kau tidak memberitahu ayah bahwa Hana sahabatmu?", Raka kesal dengan tindakan putrinya.

"Yah karena ayah juga tidak menanyaiku", balas Melani dan segera meninggalkan ayahnya. Melani kembali ke kamar dan mengunci kamar.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!