KELUARGA HARMONIS

Suara mobil terdengar, Hana bisa tahu bahwa itu suara mobil BMW kakaknya. Hana segera berlari pintu penghubung ruang tamu dan bagasi, Tampak ibu dan ayahnya keluar dari mobil. "Bu! bawa ole-ole tidak?", tanya Hana yang sudah mendekati ibunya. Hana mulai melirik lirik tas ibu dan juga isi mobil.

"Hana! itu mulut bisa ga di bersihin dulu! Udah kuliah, tapi makannya selalu aja celomotan. Sana! cuci tanganmu!", perintah Safira. Heran melihat anak gadisnya yang tak ada dewasa dewasanya. Dia melirik suaminya yang justru ingin tertawa melihat tingkah lucu Hana.

"Iya ma, iya...., sekarang cokelatnya mana?", tanya Hana lagi. Tak kunjung pergi untuk membersihkan mulutnya yang kotor karena bekas sambal rendangnya yang dia makan. Dia memang langsung berlari meninggalkan makanannya saat sudah mendengar suara mobil Remon.

"Mama gak bakalan kasih sebelum kamu bersihin mulutmu. Sana bersihin!", menatap Hana dengan tegas. "Pa! bisa gak putri bapak ini suruh bersihin mulutnya dulu, kan lucu anak kuliahan makannya celomotan", kesal Safira pada suaminya yang tak juga membantunya menyuruh Hana membersihkan mulutnya.

"Hahaha...., ma... ma, masa kalah sama putri bapak sih! Hahahaha...., ayok sayang, kita cuci mulutnya", ajak Lexon sembari merangkul tangan putrinya. Hana segera membalas rangkulan ayahnya, dia tersenyum terkekeh melihat ekspresi ibunya. Memang hobi Hana selalu saja aneh, membuat asisten rumah terkejut, membuat ibunya kesal, membuat kakaknya selalu single dan masih banyak lagi. Entah siapa nantinya yang membuat gadis aneh ini berubah.

"Huh, anak sama ayah sama aja! Bikin ibu kesal aja", rengek Safira dan langsung beranjak masuk ke rumah meninggalkan Remon yang kebingungan dengan tingkah ketiga orang yang dia sayangi. "Hana... Hana", gumam Remon dan segera menyusul ibunya setelah terdengar bunyi bib dari mobilnya, pertanda mobil sudah terkunci.

Hana kini sudah terlihat membongkar isi tas ibunya. "Yey...., ibu memang terbaik! Tau aja deh Hana sedang cari rasa baru", memeluk cokelat rasa baru yang baru dia temukan dari tas ibunya. "Tahu gak bu, Hana tuh sebenarnya pengen banget makan rasa ini, tapi tidak ada dijual disini, yaudah deh, Hana cuman berharap aja ibu belikan untuk Hana. Eh... ternyata ibu benar benar beliin untuk Hana, berarti hubungan antar ibu dan anak ini masih kuat, iya gak pa!", melirik ayahnya.

"Ya iyalah, masa iya", mendukung putrinya. Meski sebenarnya dia yang mengusulkan untuk membeli cokelat itu. Safira yang tahu rasa cokelat baru itu, dia berencana hanya akan membelikan putrinya gaun, tapi bertolak belakang dengan Lexon yang ingin membeli putrinya cokelat. Dia tahu putrinya lebih senang dibelikan cokelat daripada pakaian. Bahkan jika harga pakaian itu mahal, Hana akan tetap memilih cokelat.

Hana segera membuka plastik pembungkus cokelat. Segera mendekat ke arah kakaknya yang sibuk menonton pertandingan bulu tangkis. Hana mulai sibuk mengisengi kakaknya, dia mulai memutari cokelat yang sudah dia buka di arah hidung kakaknya, mencoba menarik minat kakaknya. "Hana! bisa tidak cokelatnya itu jauhin dari kakak? Entah apa rasanya itu, masa iya cokelat dibuat rasa durian? yang benar aja! Mencium aromanya saja kakak mau muntah", kesal Remon sambil menjauh dari Hana. Remon menutup hidungnya agar tidak mencium bau durian yang ada di cokelat.

Durian memang salah satu buah favorit Hana. Dia bahkan pernah mabuk karena kebanyakan makan durian. Ibunya bahkan sampe kewalahan mengurus putrinya itu. Karena itulah mengapa Safira tidak ingin membeli cokelat rasa durian tadi. Dia tahu putrinya akan meminta buah durian lagi saat sudah terpancing dengan aroma cokelat itu.

"Ihhh, kakak manja bangat deh! Masa iya kalah sama aroma durian, padahalkan durian tuh rasanya enak loh kak, gak percaya coba deh makan satu gigitan. Kakak bakalan ketagihan nantinya", menyodorkan tangan kanannya yang berisi cokelat. "Nih, makan!",

Tapi lagi lagi Remon menghindar, dia memilih untuk masuk kamar daripada harus meladeni Hana. Dia tahu Hana tidak akan menyerah jika belum sukses mengerjainya. Aroma durian yang begitu menyengat membuat Remon seakan akan ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya keluar. Entah kenapa dia sangat tidak sula dengan aroma durian dan kenapa Hana justru sangat senang dengan durian.

Mungkin Safira mengidam durian saat mengandung Hana. Remon jadi penasaran, apa yang ibunya idamkan saat mengandung dirinya. Rasanya tidam ada yang spesial bagi Remon kecuali KFC dekat kantin SMA Hana. Tidak mungkinkan ibunya mengidam KFC, yang jadi masalahnya, Remon hanya suka dengan KFC dari arah sekolah Hana. Apa mungkin ada cerita di balik KFC itu?

"Bu!", teriak Remon dari tangga. Dia segera bangkit dari duduknya saat pikiran aneh itu menghampirinya. Entah kenapa Remon sangat ingin tahu jawaban dari pikiran pikiran anehnya.

"Ada apa sih Remon, itu suara bisa gak dikecilin volumenya, telinga ibu gak pekak tau!", cerewet Safira yang tidak terima karena suara Remon memenuhi rumah.

"Hehehe...., maaf bu. Remon mau tanya, tapi ibu jangan ketawa dulu ya! jawab aja yang jujur, ini hanya pikiran aneh Remon aja, tapi pengen tahu juga, hehehe....", Remon duduk di samping ibunya. Tidak lupa, dia sudah memakai masker untuk penutup hidungnya. Aroma durian yang berasal dari cokelat Hana masih tercium.

Hana terlihat sibuk bercengkerama dengan ayahnya. Tapi saat Remon ingin menanyakan sesuatu, fokus Hana dan Lexon beralih ke arah Remon dan Safira. Lexon dan Hana bisa tebak, pertanyaan Remon pasti hal yang tidak diduga. Siapa sih yang tidak kenal Hana dan Remon, kedua anak Safira yang super super aneh. Diluar rumah saja mereka terlihat berkarisma, nyatanya di rumah, mereka adalah orang teraneh dan terkonyol. Tidak tahu itu penyakit menular dari siapa, mungkin itu dari Lexon. Karena Safira tidak mungkin, dia terlihat sangat anggun, tegas, bijaksana, pokoknya sangat tidak mungkin.

"Bu, ngomong ngomong ibu ngidam apasih pas ngandung Hana? Apa mungkin durian? Masa iya dia doyan durian, Remon kok gak ya, malah Remon mau muntah setiap cium aroma durian", tanya Remon. Dia sedikit terkekeh melihat dirinya sendiri. Menyadari pertanyaannya yang begitu konyol.

"Hahahahahahahahaha......., kan benar!!", serentak Lexon dan Hana tertawa bersama. Tebakan mereka benar, Remon benar bebar menanyakan hal konyol. Bahkan Hana sendiri yang di kenal konyol tidak pernah terpikir akan pertanyaan Remon. Safira pun terlihat sedang menahan tawa, tapi dia menahannya, dia tidak ingin membuat putranya kesal dan malu.

"Emang iya, ibu tuh pas ngandung Hana ngindam durian. Makanya ayah tuh cape cari duriannya sampe tengah malam. Ibu ingat dulu, pas tengah malam, ibu tiba tiba aja ngidam durian, ibu bangunin ayah, trus paksain ayah deh untuk beliin duriannya", Safira bernostalgia kembali.

"Iya tuh benar, ayah tuh sampe putar putar keliling kota cariinnya. Soalnya itu belum masa durian, untung ada kakek kakek yang kebetulan punya taman buah, jadi ayah tuh minta tolong biar dikasih tuh duriannya. Awalnya kakeknya gak mau, tapi karena ayah selalu dekati dia, kakeknya berubah pikiran deh, tapi ayah disuruh bersihin kebun dulu, hahahahahaha.....", cerita Lexon.

Hana seketika merasa bersalah, "Yah..., maafin Hana ya, gara gara Hana ayah jadi susah deh!", sungut Hana seketika. Dia memeluk ayahnya erat.

"Yaampun, ayah kira cokelatnya kurang! Rupanya karena itu, yaudah nak gak usah nangis, kan itu udah kewajiban ayah", mengelus kepala Hana.

"Jangan nangis dong, masih ada yang lebih lucu Han!", Safira menyela.

"Jangan bilang itu tentang aku ma!", tebak Remon.

"Hahahaha....kok tahu", jawab Safira cepat.

"Ayok bu cerita, enak aja cuman ceritain Hana, kak Remon juga dong! jangan akunya aja yang di ketawain", tambah Hana mendukung agar ibunya bercerita.

"Ayah ke kamar dulu ya!", pamit Lexon ingin segera meninggalkan obrolan.

"Yah!!!, mau kemana? kan ceritanya belum selesai, sini duduk", Safira menghentikan Suaminya. Hana pun segera menyambar tangan ayahnya dan menyuruhnya duduk kembali. Wajah Safira sudah terlihat bahagia, senyumnya melebar.

"Abang suka makan KFC dekat SMA Hana kan? Menurut abang kenapa abang suka KFC itu, yang lain abang gak suka?", tanya Safira.

"Jangan bilang, mama ngidam KFC itu ya? Hahahahahaha.....", Hana tertawa keras. Dia memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

"M, mama saja heran, kenapa coba mama bisa ngidam KFC itu, sedangkan mama sendiri tidak suka makan KFC, kan aneh!", Safira menampakkan wajahnya yang terlihat bingung. "Tapi, setelah mama pikir pikir lagi, mungkin mama tahu jawabannya", tambah Safira.

"Apa ma? cepat dong! Jangan bikin penasaran dong", desak Hana. Safira bercerita tentang Remon yang heboh Hana.

"Mama rasa, itu karena ayahmu!", jawab Safira sambil menatap suaminya. Lexon yang mendapat tatapan Safira segera menunduk, seakan akan malu. Entah apa cerita lucu dibalik KFC itu.

"Kenapa jadi ayah ma?, kan mama ngandung Remon, apa kaitannya sama ayah?", tanya Remon bingung.

"Soalnya ayah tuh pandangan pertama sama mama di sana! hahahahaha.....", Safira akhirnya melepas tawanya. Remon dan Hana justru bingung, tidak ada niat untuk tertawa. Mereka hanya menatap Lexon yang menunduk malu.

"Emang gimana sih ceritanya ma?" tanya Remon lagi.

"Mama tuh sering bangat nongkrong disana, tapi bukan makan KFC nya, Kalian pasti gak tahu siapa pemiliki KFC itu? gak tahu kan?", tanya Safira lagi. Dia memang tidak pernah bercerita tentang KFC itu pada kedua anaknya.

"Gak, emang kita kenal ya yang punya KFC nya?", tanya Hana.

"Ya kenallah, itu punya kakekmu! Mama tuh kalau pulang kampus selalu kesana, dan ternyata ayahmu juga sering kesana, dia itu anaknya teman kakekmu. Tapi mama gak tahu, soalnya setiap kali bertemu, mama gak suka sama ayahmu, entah kenapa mama selalu saja jahil sama ayahmu, soalnya dia selalu curi curi pandang sama mama!", Safira mengingat masa itu, tampak senyumannya yang merekah karena bahagia mengingat masa itu.

"Trus trus?", desak Hana.

"Yaudah! sejak ayahmu tahu bahwa mama anaknya kakekmu, ayahmu bersusah payah kejar mama, mama bahkan sampe suruh dia makan KFC sampe kenyang, ayahmu bahkan mau makannya, mama ingat, wajah ayahmu sampe memerah karena tidak sanggup lagi, hahahahahaha.....", Safira tertawa kencang.

"Ternyata mama jahat juga ya pa?", Hana mendukung ayahnya. "Kasihan ya ayah, tapi mungkin dendam ayah terbalaskan, kan ibu jadi ngidam KFC, hahahaha....", ledek Hana ke Safira yang sedang tertawa puas. Seketika suara tawa dari Lexon dan Remon pecah, mereka tertawa menyusul Hana yang sudah tertawa sedari tadi. Tinggal Safira yang akhirnya terdiam karena merasa sudah kalah dari ketiga orang itu.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!