JANGAN MENANTANG KAMI!

Hana terbangun dari tidurnya, dia segera beranjak dari kasurnya ke kamar mandi. Dia harus segera bersiap siap untuk ke kampus, tidak ingin terlambat lagi untuk hari kedua. Tidak ingin berurusan dengan senior senior yang menyebalkan untuknya. Selesai dengan pakaian dan mengucir rambutnya ke atas, dia menyambar tasnya dan berlari menuruni anak tangga. Hana berjalan menuju dapur, ingin mengisi perutnya yang sudah terasa lapar. Rasanya cemilan yang dia makan semalam, tidak cukup untuk memuaskan rasa laparnya.

"Woooouuuu!!", kejut Hana. Dia memang selalu berbuat jahil jika sudah melihat para asisten rumah bekerja dengan begitu fokus hingga tidak menyadari kedatangannya. Namun meskipun demikian, Hana tidak pernah dibenci oleh para asisten itu. Mereka justru akan merasa kehilangan jika Hana tidak ada di rumah seharian. Tidak akan ada yang membuat mereka tertawa. Tidak akan ada yang menjahili mereka. Karena itulah mereka selalu senang jika Hana berada di rumah. Mereka semua akan berlomba lomba menghidangkan makanan kesukaan Hana.

Tentu saja itu membuat seorang Remon, kakak laki laki dari Hana merasa iri. Dia bahkan terkadang sampai harus mengisengi adeknya agar dia juga bisa menikmati masakan yang asisten buat untuk Hana. Remon akan berbuat baik pada Hana, dia akan memberikan Hana tiket nonton konser BTS, memberikan Hana foto foto BTS dan banyak lagi. Jika itu bersangkutan dengan BTS, maka Hana tidak akan pernah menolaknya. Dia akan merasa sangat bahagia.

Hana akan berdiam diri di kamar jika dia sudah mendapatkan hadiah hadiah yang bersangkutan dengan BTS. Bahkan para asisten harus mengantarkan makanannya ke kamar. Namun sebelum itu, makanan yang khusus untuk Hana akan hilang sebagian besar. Siapa lagi kalau bukan Remon dalangnya. Safira bahkan akan tertawa karena melihat kekonyolan kedua anaknya.

"Nona ini!, bibi jadi terkejut, untung bibi punya kekuatan jantung yang baik, jadi aman deh. Hehehe...., ayo non makan!, ini makanan kesukaan nona loh!", mengharumi aroma makanan ke arah Hana.

"Mmmmm, harumnya enak bi!, bibi memang ter the best!", memberi jempol dua ke arah bi suri. Hana segera menarik kursi dan segera mendudukkan bokongnya di kursi. Dia segera mengucap syukur pada Sang Pencipta dan menyatap makanan yang sudah tersaji di depannya. Dia mengambil salah satu bagian ayam rendangnya dan memasukkan ke mulutnya. "Mmmmm, delicious!!", memuji masakan asisten rumah.

"Bibi senang deh jika nona menyukainya", tersenyum bahagia karena Hana sangat menyukai masakannya. Membahagiakan tuan rumah adalah prioritas mereka.

"Oh iya bi, ibu sama yang lainnya pada kemana?, kok dari tadi Hana gak lihat batang hidung mereka?", Hana yang mencari cari keberadaan orang rumah.

"Oh iya!, bibi hampir lupa memberitahu nona Hana. Tuan dan Nyonya besar sedang keluar kota, katanya ada urusan mendadak, jadi tidak sempat memberitahu nona. Untuk den Remon, dia udah pergi ke kantor, katanya ada urusan di kantor, jadi harus berangkat lebih awal", menjelaskan dengan terperinci.

"Wah wah wah...., mereka sangat sibuk ya bi. Lihatlah Hana, Hana tampak begitu santai. Kuliah aja masih santai", menyuapkan makanan kemulutnya. "Oh tidak..., ini sudah jam berapa?", melihat ke arah jam dinding di dapur.

"Kampret dah, hampir telat!!, Hana harus berangkat sekarang bi, nanti siang rendangnya Hana lanjut makan lagi. Jangan biarin dihabisin sama kak Remon ya bi!", meneguk air minum dengan tergesa gesa.

Hana segera mengambil ransel yang di letakkan sembarang di sofa ruang tamu. Dia berlari ke garasi, dia memandangi beberapa sepeda motor yang terparkir di sana. "Hahaha...., maaf kak", menyalakan motor bermerek kawasaki ninja hijau milik kakaknya. Setelah menyala, Hana kembali ke teras rumah, mengambil sepatu vans dari rak dan memakainya dengan terburu buru. "Bi!, Hana berangkat ya!, nanti kalau kak Remon merepet, bibi langsung pake Headphone Hana saja!, ada di samping TV!", teriak Hana dan kembali berlari kembali ke garasi.

"Apa maksud nona Hana ya?, kenapa den Remon merepet?", asisten itu segera berlari keluar, ingin menanyakan penyebab Remon merepet. "Maksud nona apa?", yang diajak bicara sudah tidak terlihat lagi. "Yahh, dia hilang!", merasa bodoh karena berbicara sendiri. Asisten itu kembali ke rumah, dia harus mengatur asisten bawahannya untuk mengurus rumah. Asisten yang selalu dekat dengan Hana itu adalah kepala asisten rumah. Dia yang akan mengatur asisten lainnya untuk mengurus rumah, terutama saat tuan rumah sedang tidak berada di rumah.

Hana tiba di parkiran, dia membuka helmetnya dan memperbaiki rambutnya yang berantakan. Dia sedikit aneh dengan tatapan orang orang disana. "Apa ada sesuatu di wajahku?", Hana segera bercermin di spion motornya. "Tidak ada apapun, tapi kenapa mereka memandangiku?, hahh..., mungkin karena aku terlalu tampan dengan motor ini", memuji dirinya sendiri.

"Iyahhhh, kau memang sangat tampan! Aku bahkan sampai jatuh cinta denganmu...muach!!", Rena menyahut dari belakang sambil memayunkan kan bibirnya. Dia terkekeh melihat gaya Hana yang membanggakan diri. "Sudah!, ayo masuk abang tampan!!", menggandeng tangan Hana dan segera masuk ke kawasan gedung jurusan.

"Melani dimana?", tanya Hana yang sadar bahwa Melani tidak bersama mereka. Biasanya Rena dan Melani akan selalu bersama, mereka tidak akan pernah terpisah.

"Oh..., dia mungkin sudah di kelas. Dia tidak ingin berurusan lagi dengan senior senior aneh itu", jawab Rena menebak. "Kita juga harus cepat, sebelum nenek rempong itu datang lagi mencari gara gara sama kita", memberi gelar baru untuk Sandra.

Hana dan Rena tertawa bersama, mereka segera berlari ke kelas. Di depan pintu ruangan, Rena mengeluarkan ponselnya dan memberi pesan WA ke Melani. Ingin mengetahui suasana di dalam ruangan. "Aman!!, belum ada senior ataupun dosen. Kalian berdua dimana?", pesan suara dari Melani.

Belum sempat mengirim balasan untuk Melani, gadis itu sudah muncul dari balik pintu kaca. "Ternyata kalian udah di sini. Sorry Ren, gue tinggalin loh. Soalnya ya, inces tuh gak mau berurusan dengan nenek rempong itu!", memperhatikan sekitar, takut Sandra sudah tiba. "Ayo masuk, sebelum dia datang", menarik kedua sahabatnya masuk.

"shittt, kunci motorku mungkin masih menempel dimotornya!", Hana yang menyadari bahwa dia belum mencabut kunci dari motornya. Dia langsung di tarik Rena saat di parkiran. Dia tidak mengingat bahwa kunci belum dia ambil.

"Kita berdua maklum kok sama ketuaan loh, iyakan Ren?", menyenggol Rena.Mereka memang tahu bahwa Hana sering teledor, jadi mereka tidak akan terkejut lagi. Ketiga gadis itu memilih langsung berlari ke arah parkiran. Mereka harus mengambil kunci motor Hana, apalagi motor itu bukan motor Hana, itu motor Remon.

Di parkiran mereka kebetulan melihat Sandra memarkiran mobil putih dengan stiker hello kitty. Ketiga gadis itu segera bersembunyi setelah mengambil kunci motor. Sebuah ide tiba tiba terbesit di kepala Hana. Dia tesenyum jahil, dan diikuti kedua sahabatnya. Melani dan Hana bisa menebak, Hana saat ini sedang mendapat ide brilian. "Mengerjainya!", serentak Rena dan Melani. "Bingo", jawab Hana membenarkan tebakan dua gadis disamping kiri kanannya.

Ketiga gadis itu segera keluar dari tempat persembunyian setelah Sandra menghilang dari parkiran. Mereka segera memperhatikan CCTV di setiap sudut. Dirasa CCTV yang mengarah ke mobil Sandra tidak ada, mereka langsung bertindak. Melani bertugas sebagai pengawas, Hana dan Rena bertugas menjalankan rencana.

"Selesai!", Hana dan Rena memberi kabar kepada Melani bahwa rencana sudah selesai di jalankan. Mereka segera kembali ke ruangan mereka. Tidak lupa memperhatikan sekitar untuk yang terakhir kalinya. Dikelas mereka sangat beruntung karena kelas masih hanya dihuni mahasiswa baru. Hana dan kedua sahabatnya memilih duduk di meja paling pojok di belakang. Ketiga gadis itu memilih akan duduk di satu meja sebelum senior senior aneh itu masuk keruangan mereka. Mereka memilih untuk bercengkerama ria, membayangkan bagaimana reaksi Sandra saat melihat nasib Mobil hello kittinya.

Pintu ruangan terbuka, para senior masuk ke kelas. Hana dan kedua sahabatnya langsung mendapat tatapan mematikan dari Sandra and gengs. Hana hanya bisa mengajak kedua sahabatnya untuk tidak melawan tatapan Sandra, dia menyarankan agar menyerah saja.

"Duduk dengan rapi!" teriak Indra setelah berdiri tepat di depan para mahasiswa baru. Semua orang segera mengambil tindakan, mereka langsung kembali ke tempat mereka masing masing. tak terkecuali dengan Hana dan Rena. Mereka menarik kursinya kembali ke meja mereka, tepatnya di samping meja Melani.

"Kalian bertiga!, apa kalian tidak bisa mengangkat kursinya?, kalian membuat kebisingan!, telinga kita kita jadi sakit!", teriak Sandra yang sangat terganggu dengan kehadiran ketiga gadis di belakang. Sandra sudah mulai memasang bendera perang dengan ketiga gadis itu.

"Ahh, maaf kak. Tangan kita lemas karena lelah membersihkan toilet kemarin. Jadi tidak ada tenaga lagi untuk mengangkat kursinya, kita cuman bisa narik kursinya aja. Lihat noh, tangan Hana saja sampe biru!", menunjukkan tangannya yang membiru. Mungkin bisa menipu Sandra.

"Coba aku lihat!" Indra mendekat ke arah Hana. Dia meraih tangan Hana dan memperhatikan tangan Hana yang membiru. Memang benar, tangan Hana membiru. Indra pun membantu Hana mengangkat kursinya, sekalian dengan kursi Rena. Indra kembali ke depan ruangan setelah mengurus kursi Hana dan Rena.

Di belakang, Rena menyenggol tangan Hana. "Tangan loh memang membiru karena kemarin kita bersihkan toilet?", Rena bertanya. Ingin mencaritahu apa yang sedang Hana rencanakan.

"Hahaha..., gila loh!, darimana datangnya tangan gue langsung biru hanya karena membersihkan toilet?, Ini membiru saat gue ngambil headphone gue yang terjatuh di kolong tempat tidur", menceritakan kejadian ketika salah satu ujung tempat tidur mengenai tangannya hingga menghasilkan memar di tangannya. Rena hanya bisa terkekeh karena ide sahabatya selalu saja luar biasa. Selalu saja ada ide yang dimunculkan Hana saat sedang merasa disudutkan.

Mereka pada akhirnya memutuskan akan mendengarkan pengarahan dari senior. Jadi dengan begitu mereka tidak akan di marahi si bos besar. Tidak, mereka tidak cocok dengan sebutan bos besar. Mereka cocok disebut, bos penyiksa.

Episodes
1 AWAL MASUK KULIAH
2 MEMBALAS
3 JANGAN MENANTANG KAMI!
4 TERBALASKAN
5 HANA, SIGADIS NAKAL
6 KELUARGA HARMONIS
7 KETULUSAN HANA
8 SALAH PAHAM
9 BUCIN
10 DIJODOHKAN?
11 MIRIP PRIA BLASTERAN
12 HANA PENASARAN
13 SAKIT ATAU HUJAN???
14 LUPA WAKTU
15 HUKUMAN DARI MAMA
16 RENA TERPESONA
17 MENJENGUK MELANIE
18 MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19 BEBAS DARI HUKUMAN
20 GODAAN INDRA
21 IJIN MAMA
22 KEBAHAGIAAN MELANIE
23 RAYUAN MAUT
24 PANTAI
25 MENJADI PEMENANG
26 MELUPAKAN ULANG TAHUN
27 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28 HADIAH ULANG TAHUN
29 RATU JALANAN
30 GADIS DI SUDUT
31 ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32 KOBARAN API CEMBURU
33 DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34 MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35 PERINGATAN REMON
36 ISTRI PAMIT KE SUAMI
37 BERITA PAGI
38 PILIHAN HANA
39 TIGA SAHABAT
40 PERGANTIAN GENRE FILM
41 HADIAH DARI RENA
42 MALU DAN ROMANTIS
43 Pengumuman!!!
44 HARI PERTAMA MAGANG
45 RINDU
46 DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47 HANA VS MAXIM
48 PERDEBATAN PARA JOMBLO
49 SABAR
50 ASISTEN YANG BAIK
51 BOS YANG BAIK
52 MENGGENAPI TANTANGAN
53 OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54 BERSIKAP ROMANTIS
55 HANA YANG POLOS
56 CINTA GILA
57 PAK BOS JATUH CINTA???
58 DIRESTUI ORANG TUA
59 PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60 DILAMAR
61 PELUKAN RINDU
62 VIRUS CINTA
63 CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64 BERSIKAP ROMANTIS
65 MENGAKUI PERASAAN
66 HARAPAN HANA
67 CALON KAKAK IPAR
68 CURHAT KE SAHABAT
69 PEMANDANGAN LAUT
70 STATUS BELUM BERUBAH
71 ACARA KELULUSAN
72 RENCANA PERNIKAHAN REMON
73 WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74 RESTU AYAH
75 HARI PERTAMA KERJA
76 MAKAN MALAM ROMANTIS
77 HARI BAHAGIA
78 PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79 PINDAH KE TEMPAT BARU
80 KENALAN LAMA
81 SERANGAN RENA
82 SANDRA SI MAK LAMPIR
83 MENANG
84 TAMPARAN DARI SANDRA
85 PERHATIAN MAXIM
86 TEROR
87 RUMAH SAKIT
88 TEMAN BARU
89 MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90 MENDONGENG
91 KECURIGAAN HANA
92 KEMBALI BEKERJA
93 LAGI LAGI BALAS DENDAM
94 BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95 AYAH EGOIS
96 MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97 VISI MENCARI PENGHIANAT
98 I'M A QUEEN
99 MENDAPATKAN IJIN
100 MENJUMPAI DOKTER
101 PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102 KELUARGA BARU
103 ADU GOMBALAN
104 HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105 PENGGILING KERTAS
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL MASUK KULIAH
2
MEMBALAS
3
JANGAN MENANTANG KAMI!
4
TERBALASKAN
5
HANA, SIGADIS NAKAL
6
KELUARGA HARMONIS
7
KETULUSAN HANA
8
SALAH PAHAM
9
BUCIN
10
DIJODOHKAN?
11
MIRIP PRIA BLASTERAN
12
HANA PENASARAN
13
SAKIT ATAU HUJAN???
14
LUPA WAKTU
15
HUKUMAN DARI MAMA
16
RENA TERPESONA
17
MENJENGUK MELANIE
18
MEMBUJUK BERUJUNG MALU
19
BEBAS DARI HUKUMAN
20
GODAAN INDRA
21
IJIN MAMA
22
KEBAHAGIAAN MELANIE
23
RAYUAN MAUT
24
PANTAI
25
MENJADI PEMENANG
26
MELUPAKAN ULANG TAHUN
27
PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN
28
HADIAH ULANG TAHUN
29
RATU JALANAN
30
GADIS DI SUDUT
31
ANAK KEPALA ASISTEN RUMAH TANGGA
32
KOBARAN API CEMBURU
33
DETAK JANTUNG YANG BERUBAH
34
MENGERJAIN DAN DIKERJAI
35
PERINGATAN REMON
36
ISTRI PAMIT KE SUAMI
37
BERITA PAGI
38
PILIHAN HANA
39
TIGA SAHABAT
40
PERGANTIAN GENRE FILM
41
HADIAH DARI RENA
42
MALU DAN ROMANTIS
43
Pengumuman!!!
44
HARI PERTAMA MAGANG
45
RINDU
46
DRAMA JAM 12 MALAM DAN PAGI HARI
47
HANA VS MAXIM
48
PERDEBATAN PARA JOMBLO
49
SABAR
50
ASISTEN YANG BAIK
51
BOS YANG BAIK
52
MENGGENAPI TANTANGAN
53
OH TIDAK!! JANTUNGKU!!
54
BERSIKAP ROMANTIS
55
HANA YANG POLOS
56
CINTA GILA
57
PAK BOS JATUH CINTA???
58
DIRESTUI ORANG TUA
59
PERTEMUAN KEDUA BELAH PIHAK
60
DILAMAR
61
PELUKAN RINDU
62
VIRUS CINTA
63
CINTA BOS JADI BEBAN RAKA
64
BERSIKAP ROMANTIS
65
MENGAKUI PERASAAN
66
HARAPAN HANA
67
CALON KAKAK IPAR
68
CURHAT KE SAHABAT
69
PEMANDANGAN LAUT
70
STATUS BELUM BERUBAH
71
ACARA KELULUSAN
72
RENCANA PERNIKAHAN REMON
73
WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT
74
RESTU AYAH
75
HARI PERTAMA KERJA
76
MAKAN MALAM ROMANTIS
77
HARI BAHAGIA
78
PENDEKATAN MAXIM DENGAN LEXON
79
PINDAH KE TEMPAT BARU
80
KENALAN LAMA
81
SERANGAN RENA
82
SANDRA SI MAK LAMPIR
83
MENANG
84
TAMPARAN DARI SANDRA
85
PERHATIAN MAXIM
86
TEROR
87
RUMAH SAKIT
88
TEMAN BARU
89
MAKANAN RUMAH SAKIT VS BUATAN MAXIM
90
MENDONGENG
91
KECURIGAAN HANA
92
KEMBALI BEKERJA
93
LAGI LAGI BALAS DENDAM
94
BUKAN IBU IBU, BUKAN OM OM
95
AYAH EGOIS
96
MEMBAHAGIAKAN KEKASIH
97
VISI MENCARI PENGHIANAT
98
I'M A QUEEN
99
MENDAPATKAN IJIN
100
MENJUMPAI DOKTER
101
PERDEBATAN KECIL DI MOBIL
102
KELUARGA BARU
103
ADU GOMBALAN
104
HUKUMAN TIDAK MASUK AKAL
105
PENGGILING KERTAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!