Hana dan kedua sahabatnya kini ada di dalam toilet pertama, mereka bersyukur toilet itu tidak terlalu kotor kebetulan itu adalah toilet dosen. Ketiga gadis itu sudah lengkap dengan peralatan pembersih toilet di tangan mereka. Dengan semangat 45 mereka menyikat lantai kamar mandi, lanjut ke kamar mandi sebelahnya dan akhirnya selesai seluruh kamar mandi di lantai pertama.
Selanjutnya ketiga gadis itu menaiki tangga menuju lantai dua. Kemudian mencari toilet wanita dan kembali membersihkannya. Toilet itu masih aman, tidak terlalu bau karena hari masih pagi, jadi mahasiswa belum banyak yang masuk ke toilet. Begitulah Hana dan kedua sahabatnya yang begitu semangat untuk menyelesaikan hukuman mereka.
Waktu terus berjalan, Hana dan kedua sahabatnya juga sudah mulai kehabisan tenaga. Mereka harus membersihkan 3 toilet lagi di lantai terakhir. Mereka berusaha melangkahkan kaki menaiki anak tangga. Tiba di tujuan, mereka segera memasuki toilet satu persatu dan akhirnya tiba di toilet terakhir.
Di toilet terakhir, mereka terkejut dengan kondisi toilet tersebut. Bagaimana tidak di dalam toilet itu banyak sampah berserakan. Bahkan pembalut wanita ada diantara sampah tersebut.
"Sejak kapan toilet menjadi tempat sampah??", teriak Rena yang kebingungan dengan pemandangan di hadapannya.
"Entah!!!!, Tapi tunggu, aku curiga ada yang mengerjai kita.....", menutup mulutnya dengan jari telunjuknya, Melani sedang merasa curiga.
"Mmmmm....benar benar....tunggu tunggu, apa kalian mendengar langkah kaki?? ", tanya Hana sambil memperjelas pendengarannya.
Rena dan Melani juga mencoba mendengar langkah kaki yang hana katakan, dan benar saja seseorang baru datang ke arah toilet tempat mereka sekarang.
Hana dan kedua sahabatnya melangkah kaki secara perlahan, ingin melihat siapa yang ada di luar. Mereka bersembunyi di balik dinding toilet. Mereka bergantian melihat siapa yang ada di luar.
Sandra, kakak senior wanita yang membentak mereka tadi di ruang kelas sedang tertawa bahagia bersama gerombolannya. Mereka seakan akan sedang merasa senang karena baru sukses melakukan sesuatu.
"Hahahaha....biar mereka rasa!!!, siapa suruh mereka melawan indra tadi, masih anak baru udah berani membantah senior....", Sandra yang merasa bangga karena telah berhasil melakukan sesuatu.
"Hahahaha.......awas loh San, nanti Indra jatuh cinta tuh sama cewek yang lawan dia tadi, hati hati loh....jaga tuh gebetan loh", kata teman Sandra mencoba memberi nasehat pada Sandra.
Mendengar ucapan temannya, seketika sandra diam dan mencoba memikirkan apa yang dikatakan temannya. Dia sesekali mengangguk paham dengan apa yang temannya itu katakan. Sandra semakin menumbuhkan rasa bencinya pada Hana.
Hana yang mendengar itu hanya bisa terkekeh. Dia tidak menyangka, Sandra akan mengerjainya hanya karena masalah di ruangan kelas tadi pagi. Merasa tidak terima dengan apa yang mereka terima saat ini, ketiga gadis itu mulai merencanakan sesuatu. Mereka harus membalas perbuatan Sandra.Mereka tidak ingin Sandra dan gengnya menindasnya dan kedua sahabatnya.
Hari sudah semakin sore, Hana dan kedua sahabat nya masih terlihat sibuk membersihkan toilet terakhir. Mereka tidak lagi peduli kemana sandra dan geng pergi. Terkadang ketiga gadis itu mau memuntahkan isi perutnya yang kosong karena harus membersihkan pembalut.
Hana dan kedua sahabatnya bahkan tidak mengingat bahwa mereka belum mengisi perut mereka tadi siang. Ketiga gadis itu terlalu fokus membersihkan toilet.
Tanpa terasa, ketiga gadis itu akhirnya menyelesaikan hukuman mereka. Hana, Rena dan Melani segera mengambil tas mereka yang tergantung di dinding toilet. Ketiga gadis itu segera bergegas ke arah lift, berharap lift masih berfungsi.
Lagi lagi mereka harus merasa sial, saat mereka tiba di depan lift dan menekan lift, tiba tiba lift berhenti berfungsi. Ketiga gadis itu hanya bisa berteriak melampiaskan kekesalan mereka. Untung saat itu tidak ada lagi penghuni kampus karena jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Telepon Hana, Rena dan Melani berdering bersamaan. Orang tua mereka sedang mencari keberadaan ketiga gadis itu. Hana, rena dan melani hanya bisa berbohong kepada orang tua mereka. Mereka tidak ingin orang tua mereka tau bahwa mereka di hukum di hari pertama mereka masuk kuliah.
Satpam yang masih berjaga di gerbang kampus masih setia duduk menanti orang orang yang memiliki kendaraan yang masih terparkir di parkiran kampus. Pemilik kendaraan itu akhirnya tiba di parkiran, mereka menyalakan motor mereka, dan keluar melalui gerbang yang masih terbuka.
"Maaf pak....karena kita bertiga bapak lama menutup gerbang nya", kata Hana yang merasa tidak enak dengan satpam itu.
"Tidak apa apa nak....itu sudah pekerjaan bapak, kalian berhati hatilah di jalan, apalagi kalian naik motor....", kata pak satpam memberi nasehat.
Hana, Rena dan Melani mengangguk mengerti dengan nasehat pak satpam. Ketiga kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah masing masing.
"Malam......", sapa Hana dari pintu.
"Hana....kenapa lama pulang, kalian bertiga kemana aja keluyuran?? belum lagi kalian bertiga pasti naik motor....bikin mama kawatir aja deh.....",kata Safira yang menyambut kedatangan putri tercintanya.
"Hehehe.....maaf ma, habisnya kan ini hari pertama kita bertiga masuk kuliah....jadi kita bertiga, memutuskan untuk merayakannya", jawab Hana berbohong.
"Yasudah, kali ini mama maafkan, lain kali jika ingin merayakan sesuatu, sebaiknya merencanakannya dari awal, biar kalian tidak memakai motor, sebaiknya kalian naik mobil sayang, apalagi kalian pulang malam, kan kita gak tau, ada saja preman di luar sana", cerewet Safira menasehati putrinya itu.
"Ok mom....aman deh. Lain kali Hana akan melakukan apa yang mama katakan, Hana mandi dulu ya ma!", Hana segera menaiki anak tangga, dia tidak ingin di introgasi lagi oleh ibunya.
Saat akan menaiki tangga ke 3, Hana berhenti dia teringat dengan perutnya yang masih keroncongan karena tidak makan sejak siang. Tapi jika dia mengatakan kepada ibunya bahwa dia sedang lapar, maka ibunya akan curiga dengan kebohongan Hana. Hana akhirnya memutuskan hanya memakan cemilan yang selalu Hana sediakan di kamarnya secara diam diam.
Tiba di kamar, Hana segera masuk ke kamar mandi. Dia tidak ingin berbaring terlebih dahulu, dia merasa tubuhnya sangat kotor karena membersihkan toilet. Hana tidak ingin bau toilet yang masih menempel di bajunya menyerap ke dalam sprei kasurnya. Bisa bisa dia akan merepotkan asisten rumah tangganya lagi karena harus mengganti sprei Hana yang baru saja di ganti kemarin pagi.
Selesai mandi, Hana kini merasa tubuhnya terasa segar. Dia duduk di meja riasnya dan segera mengaplikasikan pelembab malam di wajahnya. Dia tidak ingin wajahnya merasa kering karena tidak diberi nutrisi yang cukup.
Selesai memakai pelembab, Hana segera membaringkan tubuhnya di kasur. Akhirnya kantuk menyerangnya dengan cepat. Bagaimana tidak, Hana sudah sangat kehabisan tenaga karena harus membersihkan toilet wanita di seluruh gedung jurusannya.
Hana ingin pagi segera datang, dia harus membalaskan perbuatan Sandra yang sudah melebihi batas. Hana juga tidak bisa membayangkan bagaimana jika Indra gebetan Sandra benar benar menyukainya, bisa bisa Hana akan semakin di benci Sandra dan bahkan pasti akan berani mencelakai Hana.
Hana juga sudah memikirkan apa yang akan dia lakukan jika Indra benar benar menyukainya. Dia tidak ingin berurusan dengan Sandra hanya karena seorang laki laki yang menurut Hana tidaklah menarik dan juga tidak menganggapnya sebagai kategori tampan.
Bagaimana tidak dianggap tampan, Hana hanya menganggap ayah, kakak laki laki dan member bts yang sangat tampan di matanya. Dia tidak peduli jika menyangkut pria lainnya. Itulah Hana seorang gadis yang tidak mengerti dengan kata cinta dan tidak terlalu tertarik dengan lawan jenisnya. Tapi bukan berarti dia penyuka sesama jenis, hanya saja belum ada pernah berhasil merebut hatinya. Itu saja, jangan berpikiran yang lain dengan Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments