" Uluh uluh cantiknya kamu Git, gak sabar ya ketemu calon mertua ", ledek Pak Anto tiba-tiba saat Gita baru saja akan memarkirkan sepedanya.
" Pak Anto ngagetin tauuuu, eh emang orangtua Gerald udah di dalam? ", Gita menilik ke pintu utama.
" Oh jadi udah ngakuin Bu Siti jadi mertua nih Git? ", kembali Pak Anto menggodanya.
Begitulah kedekatan Gita pada semua yang ada di rumah ini, tak terkecuali pada Pak Anto, salah satu security penjaga pintu depan.
" Eh ular pak " , Gita menunjuk kaki Pak Anto.
Pak Anto terkejut gak kepalang, mengangkat sebelah kakinya " Ular eh ular. Gitttt, bapak sudah tua lho, masih aja dikerjain "
" Ya maap pak habisnya bapak yang mulai duluan. Siapa aja pak di dalam ? "
" Gak tau, Gita jahat bener ", Pak Anto pura-pura merajuk.
" Yeeee suka becanda tapi gak mau dibecandain, Pak Anto aneh ", Gita berjalan menuju pintu masuk.
" Hati-hati Git, yang suka becanda juga harus terbiasa diseriusin siap siap kamu ", teriak Pak Anto yang berhasil membuat jantung kita makin berdegup.
" Wah cucu nenek udah datang. Siti, ini Gita, calon mantu kamu ", nenek menggandeng Gita yang sedang gugup. Membawanya ke arah wanita yang melahirkan Gerald itu.
Cantik, manis, imut, itu yang timbul dalam benaknya saat pertama kali melihat Gita.
" Gita tante ", Gita mencium tangannya.
" Panggil bunda ya sayang ", balas bu Siti seraya memeluk Gita.
Disinilah mereka sekarang, di taman belakang ditemani dengan bolu kukus yang baru saja mereka buat.
" Kamu pintar masak Git, bunda seperti mencicipi rasa bolu di toko ", puji bu Siti.
" Terimakasih tan, eh bunda. Gita suka memasak, lebih sehat dan lebih murah hehe ", Gita memang sangat membiasakan hidup yang sehat.
Bu Siti terus memandangi Gita yang malah membuat Gita makin gugup, jantungnya seperti berlari kencang tak mengenal cape. Bagaimana tidak? Sejak tadi dia masih gemetaran, bahkan hampir menjatuhkan oven saat memasak bolu tadi. Mati aku, kenapa sih jantungku ini, tolonglah kerja samanya, ucap Gita dalam hati.
" Gerald itu anak baik Git, sangat baik ", Bu Siti tersenyum.
Baik sangat baik, haha. Bahkan dia tak datang saat nenek sakit begini, itu baik ya, protes Gita dalam hati.
" Dia memang dingin, terkesan tidak peduli dengan orang lain. Tapi, kamu harus dengar ini Git, ini dari wanita yang melahirkannya, bunda. Bunda tau sekali bagaimana hatinya, dia hanya akan mementingkan apa yang menurutnya penting, itu saja. ", lanjut bu Siti yang sekarang sedang memegang tangan Gita erat.
Gita masih saja diam dalam pikirannya, dia tak tahu harus memberi respon apa. Dia fokus melihat mata bu Siti, ada kejujuran yang sangat dalam disana. Gita tersenyum membalas mata itu, entah kenapa tangan bu Siti sangat membuatnya adem seperti dipeluk hangat oleh mamanya.
" Tapi Git, kamu belum mengiyakan pernikahan ini kan? Bunda tahu ini berat, bunda sudah mencari tahu tentang kehidupanmu, kamu anak yang baik kamu anak yang pintar. Percayalah, Gerald pasti akan menemanimu meraih masa depan yang cerah.
Kalian boleh menunda kelahiran anak dulu sampai kalian lulus. Jangan ragu sayang, kamu tidak sedang bahaya. Kamu hanya akan memulai dunia baru yang akan membawamu ke satu titik, kebahagiaan. Bunda percaya itu, semangat sayang ", Bu Siti mencium kening Gita.
" Eh eh eh udah langsung sayang sayangan nih, suka sekali ", tiba tiba nenek datang dari pintu samping, memecah situasi adem itu.
" Hati-hati nek ", Gita beranjak membantu nenek baiknya itu menuruni tangga kecil.
" Terimakasih sayang, kamu memang anak yang baik nenek gak salah pilih ", dia mengelus pipi Gita.
Mereka duduk bertiga, menghirup udara yang segar disini.
" Kita harus sabar Siti, Gita butuh waktu. Lusa kita akan mendapat jawaban, berdoalah ", ucap nenek mengarah pada menantunya itu.
" Enggak nek, Gita udah ada jawaban. Gita mau nek, Gita bersedia ", Gita mengucapkannya dengan lantang, itu membuat kedua insan itu terkejut penuh bahagia.
Mereka bertiga berpelukan dengan cinta, pipi Gita dibanjiri kecupan dari kanan kirinya. Dua orang yang sangat menginginkannya, sangat mencintainya, itu yang Gita rasakan. " Terimakasih sayang, terimakasih ", ucap mereka dengan air mata yang sudah menetes sedari tadi. Air mata bahagia.
Apapun itu Git, mama mohon jangan tolak pernikahan itu. Mama tau ini berat tapi percayalah semesta akan menguatkanmu. Bu Ajeng menderita kanker Git, hidupnya tak lagi lama, jantungnya juga melemah. Penyakit itu udah komplikasi Git, mama yakin kamu mengerti tentang itu semua, kamu mempelajarinya. Dia nenek yang baik untukmu Git, orangtua yang selalu saja mencintai dan menyanyangimu sejak kamu lahir di dunia. Mama mohon, jangan kecewakan mereka semua. Mereka orang baik, sayang , kata kata mamanya terngiang dalam pikiran Gita. Itulah pesan mamanya kemarin saat mereka ngobrol di kamar Gita.
Semoga ini keputusan terbaik, aku sayang mereka ini Tuhan, kuatkan aku , ucap Gita dalam hati. Dia makin mempererat pelukannya pada dua perempuan hebat di sampingnya.
Sekarang Gita akan pulang ke rumahnya, besok dia akan kembali ke Bandung. Penerbangannya dipercepat karna dia harus menemui dosen pembimbing magang yang tiba-tiba mendadak akan berangkat ke Jepang lusa.
Gita memeluk mereka kembali, seperti ada sesuatu yang terlupakan pikirnya. " Oh iya bun, om Herman dimana? Tidak ikut? ", tanya Gita.
" Panggil ayah sayang. Ayah buru-buru survey tadi ke Tanjung Balai, besok kalian pasti bertemu di bandara kami akan mengantarmu. Istirahatlah malam ini ", bu Siti menjelaskan keberadaan suaminya itu sambil terus mencium pipi Gita.
Gita kembali ke rumahnya, entah harus sedih atau bahagia, dia hanya bisa pasrah. Rasa penolakannya kalah dengan besar cintanya pada nenek baik dan bunda yang baru saja bertemu dengannya.
Dia ngeri membayangkan hidup dengan orang yang benar benar asing baginya, tidak dikenalinya tapi harus menemani hidupnya. Yang jelas dia tahu, apapun yang terjadi, dia disayangi dua keluarga baik yang selalu menemani dan mendukungnya.
Untuk semua yang sedang membaca, terimakasih sudah mampir. Aku benar-benar bangga ada yang mau membaca cerita haluku ini. Semangati aku lagi ya, jangan lupa like, vote komen dan masukkan ke list favorit supaya tidak ketinggalan info update cerita haluku ini hahahahaha.
Oh iya aku seorang mahasiswi, sekarang semester 6, iya fix ini gak penting untuk kalian, satu yang kupinta doakan aku tahun depan lulus ya, biar bisa nikah muda kayak Gita dan Gerald.
Eh eh eh emang nikah muda itu enak? Gak tau hahaha. Mungkin chapter selanjutnya jadi jawabannya, stay tune ya. Semangat author yang lain semangat juga untuk pembaca. Semoga terhibur ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Netty Ellyana M Tobing
berulang -ulang su baca, novel ini, nyata banget, kpn dilanjutkan thor, udh sethn Thot, apakah Thor sehat,
2022-01-12
0
Jafar
mantap
Ok
2021-04-29
2
《Kαɳɠ Cԋσι Yҽ-ɳa 마노반 》•gσσd 😼
dah masuk Fovorit:D
2021-04-02
1