Segel budak [ REVISI II ]

Kejadian sebelumnya membuat Xhi Wen overthingking, dia tidak bisa lagi mudah percaya dengan pertemanan.

“ yang mul..” sebelum ia selesai berkata Xhi Wen sudah melototi Jinan.

Apanya yang seram, bahkan Jinan sedang menahan diri untuk tidak mencubit pipi cuby junjungannya.

“ Nona, saya paham bahwa putri tidak akan mudah untuk percaya kepada saya saat ini, untuk itu saya dapat mengajarkan sebuah metode segel budak pada Nona” Ucap Jinan tenang, tidak ada jejak kemarahan ataupun tersinggung di dalam perkataanya.

“ maksudmu? Metode apa itu?” Tanya Xhi Wen penasaran.

“Nona bisa menyegel kehidupan saya menjadi milik Nona”

“segel budak yang terjalin akan membuat budak tidak bisa mengkhianati sang pemilik. Jika dia berpikir untuk menyakiti tuanya, kepalanya akan sakit. Dan jika ia menyakiti tuannya dengan sengaja, dia akan mati.”

“Segel budak ini juga membuat tali kehudapannya dengan tuannya terhubung menjadi satu, yang artinya jika tuannya mati, maka sang budak juga akan ikut mati. Namun, jika budak mati, tuannya tidak akan mati”. Ucap Jinan menjelaskan.

“Apa-apaan itu, kejam sekali. Tidak masalah jika mereka akan sakit atau mati jika mengkhianatiku. Namun, aku tidak dapat menerima aturan bahwa jika tuan mati, budak juga ikut mati, Aku tidak segila itu”. Balas Xhi Wen yang ngeri sendiri, mendengar penjalasan Jinan.

“Apakah ada jalur lain yang lebih ringan?” Tanyanya lagi

Jinan yang melihat respon itupun tersenyum, kenapa dengan itu? Jika dia menjadi budak junjungannya, tidak masalah jika dia ikut mati bersama junjungannya.

Mati dengan junjungannya adalah suatu kehormatan besar buatnya.

Namun dia juga senang, terlihat bahwa, hati tuannya sangat lembut.

“ tentu ada Nona.” Jawab Jinan.

“Bagus! Gunakan itu saja.” Ucap Xhi Wen.

“ putri bisa mengatakan ini dengan saya.”

Jinan menyerahkan buku yang sudah tersikap, dan menampilkan sebuah tulisan seperti mantra.

Dia pun mempraktikannya, dengan jari yang ia lukai dan meletakkannya di dahi Jinan, ia pun berkata.

“ AKU XHI WEN, MENGIKATMU MENJADI BUDAKKU, SELALU PATUH DAN SETIA DENGANKU, JIKA KAU SETUJU, SEBUTKAN NAMAMU!.”

“JINAN”. Jinan pun menjawab, lalu dahi Jinan yang terkena darah Xhi wen membuat suatu simbol seperti tetesan darah berwarna merah.

Segel budak pun berhasil, membuat Xhi Wen kembali tersihir.

‘Apa aku juga bisa sulap?, jika aku memikirkan semua kejadian yang ada di dunia ini, aku akan menjadi gila!’ Pikir Xhi Wen.

Sungguh ia tak habis pikir, kenapa begitu ajaib sekali, jelas seperti cerita fiksi.

“Apakah itu sakit?” Tanya Xhi Wen sedikit khawatir.

“Tidak putri, ini sangat nyaman” jawab Jinan sambil tersenyum cerah.

Beberapa kali dia menyentuh jidatnya yang terdapat gambar segel budak dengan sangat gembira.

“Apakah sesenang itu?” Tanya Xhi Wen lagi

Mendengar pertanyaan Xhi Wen membuat Jinan sedikit malu

Diapun hanya tersenyum malu menanggapi pertanyaan Xhi Wen

“ Jinan bawa aku ke perpustakaan sekarang” perintah Xhi Wen sambil menatap istana di depannya.

“Baik Nona” Ucapnya dengan senyuman yang mengambang.

“Haish kau ini, senyummu itu, jangan seperti itu terlalu sering kepadaku ataupun orang lain, itu membuatku jengkel.” Ucap Xhi Wen yang memalingkan mukanya yang kesal.

Ya dia memang kesal, karena jantungnya seperti mau berpindah tempat saking tak sanggup melihat senyuman manis Jinan.

setalah obrolan itu tidak ada lagi yang berbicara sampi mereka di tempat perpustakaan.

"apa ini Jinan bagaimana bisa perpustakaan sebesar ini ada?, dan juga ini lebih besar dari perpustakaan negeri!” Ucap Xhi Wen berdecak kagum melihat sekeliling ruangan tersebut.