Monster [ REVISI II ]

‘ MONSTER! Yang mulia sebelumnya bahkan tidak sampai seperti ini.’ Jinan bergidik ngeri sekaligus tak menyangka dengan kekuatan junjungannya itu.

“ Jinan elemen apa yang aku miliki?” ucapnya penasaran, dia berpikir bahwa dia tidak memiliki elemen, sehingga bola ini akan retak jika seseorang yang menyentuhnya tak memiliki elemen.

Dia tiba-tiba menjadi takut, bagaimana jika nanti dia tidak punya elemen, bagaimana dia bisa balas dendam?!

“ maaf sebelumnya yang mulia tapi anda begitu menyeramkan.” ucap Ji nan yang masih bergidik ngeri.

“Maksudmu? Kau bilang aku menyeramkan?” Tanya Xhi Wen kesal

“hei kau tau aku seimut ini. Bisa bisanya kau berkata seperti itu.” Ucap Xhi Wen kesal di katai oleh Ji Nan.

Apakah Xhi Wen melupakan masa lalunya di dunia sebelumnya?, pria yang dikatuki oleh orang banyakpun takut untuk melihatnya.

“Maaf yang mulia, bukan seperti itu, maksud hamba anda seperti monster.” ucapnya yang kini masih menunduk.

" maksudnya " tanya nya tak mengerti dan bisa bisanya bawahannya mengatakan hal sedemikian.

“ begini yang mulia, di dunia ini manusia hanya memiliki batas elemen, hanya 1elemen saja. Sejenius apapun manusia tidak akan lebih dari tiga elemen. Sedangkan yang mulia memiliki semua elemen.” ucapnya yang kini menatap junjungannya dengan serius serta bersemangat.

“ tapi yang mulia, apakah yang mulia baik-baik saja?. Apakah tidak pusing?.” Jinan langsung khawatir.

Junjungannya bahkan memiliki semua elemen.

sedangkan kabar burungnya, jika manusia hanya bisa mendapatkan satu elemen saja, dan maksimalpun hanya tiga elemen saja.

Tiga elemen!

Jika lebih dari tiga seseorang itu akan gila.

Berapa semua elemen yang ada di dunia ini? Itu delapan elemen!

Ada apa ini? Kenapa bisa junjunganya yang bahkan masih berumur 13 tahun mendapatkan semua elemen, bahkan dia terlihat baik-baik saja dengan itu.

Apakah dunia ini sudah berubah?, apa dia terlalu lama berada di dalam ruang dimensi?

Sedangkan di posisi Xhi Wen.

" cukup menarik, lalu apa selanjutnya Jinan?" ucapnya yang kini sudah antusias.

"Untuk lebih lanjut, yang mulia putri bisa membaca dalam buku yang berada di perpustakaan di sayap kiri istana, hamba akan menunjukan jalannya yang mulia." ucap Ji nan sambil mengarahkan tangannya penanda untuk mempersilahkan junjungannya jalan.

saat membalikkan badan xhi Wen terbelalak melihat istana tersebut.

dia emang tidak terlalu memperhatikan semuanya

Dia hanya fokus untuk menjadi lebih kuat, dia tidak punya waktu banyak, dia harus balas dendam!

" Jinan ini, ini istana milik siapa? sangat besar, siapa yang memilikinya?" tanya nya dengan mulut ternganga jika sudah ada lalat pasti sudah masuk di mulutnya itu.

" jelas saja ini milik yang mulia putri yang diturunkan oleh dewi kematian terdahulu. Dan semua fasilitas yang berada di dalam dan didunia dimensi ini, memang sudah disediakan untuk sang pemilik.”ucap Jinan dengan ekspresi bahagia yang tidak dapat ditutupi. Matanya yang sipit makin seperti bulan sabit saking senangnya ia melihat Xhi Wen.

Dia sudah lama kesepian disini. apalagi, seorang diri menjaga dan menunggu tuannya.

“tunggu-tunggu mengapa kau selalu memanggilku dengan embel-embel yang mulia, itu sangat mengusik telingaku, sebaiknya kau memanggilku dengan putri saja Jinan.” Ucapnya sambil mengernyitkan dahi mulusnya.

“Meskipun kau ditugaskan untuk menjadi bawahanku, tapi aku akan menganggapmu sebagai teman, jadi jangan memanggilku dengan embel-embel yang membuat aku kesal, panggil saja aku Nona, mengerti?" ucap Xhi Wen yang langsung, Tanpa mendengarkan Jinan.