Dalam perjalanan menuju ke apartemen Karen, mereka berdua bercanda dan tertawa bersama tidak ada lagi kesedihan dimata Karen. Mereka sangat bahagia dan menikmati kebersamaan dan tanpa terasa mereka sudah sampai.
David membuka mobil kemudian membuka pintu mobil dan mengeluarkan tangannya untuk menggengam tangan Karen. Berjalan bersama saling menautkan jari tangan dan menggenggam saling lempar senyum sampai di depan pintu Karen terkejut Daren menunggu sambil menatap tajam kedua pasangan tersebut.
Karen hanya diam dan memasukkan pin kemudian masuk ke apartemennya diikuti David dan Daren. Daren dan Karen berdebat sedangkan David hanya memperhatikan mereka berdua.
" Siapa dia Karen?" tanya Daren
" Calon suamiku, kenapa ?" jawab Karen
" Oh aku baru tahu ternyata kamu menyuruhku berhubungan dengan Siska biar kamu langsung mutusin aku ya? jahat kamu, ngga nyangka ternyata cinta****ku yang tulus kamu balas seperti ini, menyesal kenal kamu, DASAR JALANG!!!" bentak Daren
" Iya aku jalang sudah tahukan, sekarang pergilah, aku mau bercinta dengan calon suamiku." usir Karen
Plak
Plak
Karen di tampar, David ingin membalasnya tapi tangannya di tahan oleh Karen
" DASAR JALANG" bentak Daren
Brak
Pintu apartemen di banting oleh Daren
Karen duduk menangis menahan sakit di tampar Daren, David langsung menariknya berdiri dan memeluknya. Karen menangis dan berguman
" Maafkan aku Daren, aku terpaksa berbohong agar kamu mau menikah dengan Siska." ucap Karen
David hanya diam sambil mengempalkan tangannya rasanya ingin membunuh pria tersebut. Setelah puas menangis David melepaskan pelukkannya kemudian mereka berdua duduk.
Karen meminta maaf atas kejadian tersebut dan menceritakan semuanya tentang rekaman Siska yang menceritakan kalau Daren tidak mau bertanggungjawab dan ingin kembali kepada Karen. Siska juga menceritakan kalau Karen harus berjanji untuk melupakan Daren kalau tidak dia ingin bunuh diri.
"Apakah aku salah melakukan ini semua aku tidak tega melukai sahabatku apalagi sampai bunuh diri karena itulah aku berbohong kalau kita akan bercin*a." ucap Karen
" Kamu tidak salah Sayang." ucap David
" Benarkah aku wanita jalang Mas?" tanya Karen sambil menangis.
" Kamu bukan jalang sayang, Mas akan memberi pelajaran sama laki - laki itu karena sangat berani mengatakan seperti itu." ucap David.
David sangat marah sampai matanya memerah menahan amarah dan menggengam tangannya dengan erat
" Berjanjilah padaku Mas, jangan lakukan itu biarlah dia berpikiran buruk tentangku asalkan dia mau menikah dengan sahabatku dan melupakanku." ucap Karen sambil memeluknya
" Baiklah sayang." sambil membalas pelukkannya.
Selesai memeluk kemudian Karen dan David duduk di sofa panjang sambil menonton TV. David tiduran di sofa kepalanya direbahkan dipangkuan Karen kemudian Karen membelai kepalanya David.
David duduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Karen.
cup
David mengecup bibir Karen karena terbawa suasana tanpa sadar David sudah berada di atas sambil menciumnya David membuka satu persatu kancing baju milik Karen hingga tubuh mereka polos.
Pandangan David sudah mulai menggelap dan kerisnya sudah berdiri tegak. David memasukkan kerisnya tapi sangat susah, Karen meringis menahan sakit akibat keris milik David.
Karena tidak tega David berdiri dan masuk ke dalam kamar Karen untuk meredakan hasratnya.
Karen langsung mengambil pakaian dan memakainya. David keluar dari kamar dalam keadaan segar dan duduk di samping Karen.
" Maaf sayang, tadi mas hampir keblabasan." ucap David.
" Tidak apa - apa Mas, aku juga minta maaf karena terbawa suasana." ucap Karen.
" Kalau kita besok pagi secara agama bagaimana? Mas tidak sabar ingin memakanmu." ucap Davis
" Sabar ya Mas, kan kita mesti minta restu orangtuaku dulu soalnya orangtuaku meminta lulus kuliah dulu." ucap Karen
" Yah.. baiklah." ucap David menghembuskan nafas dengan berat
Cup
cup
cup
Karen mencium pipi kanan,kiri dan bibir ketika ciuman bibir akan dilepas David menahan leher Karen dan melu*****tnya sampai Karen memukul dada David karena kehabisan nafas. Barulah dilepaskan oleh David agar Karen bisa bernafas kembali
" Sayang adikku bangun lagi nih." ucap David
" Tahan ya jangan mikirin mesum dulu, hehehehe.".tawa Karen
" Tega kamu yang.. " ucap David sambil cemberut
Karen diam saja sambil berusaha mencari perhatian agar David tidak berfikiran mesum.
" Mas, ceritain donk masa kecil Mas?" pinta Karen
" Buat apa terlalu menyakitkan buatku." ucap David
" Aku akan setia mendengarkan." jawab Karen
" Jika Mas cerita jujur apakah kamu tidak akan meninggalkanku? Maukah kamu berjanji?." tanya David ragu.
" Iya saya janji apapun itu saya janji tidak akan meninggalkan Mas." ucap Karen meyakinkan David.
Setelah diam agak lama kemudian David menceritakan masalalunya tentang ibunya yang meninggalkannya waktu kecil sampai David menjadi psychopath. Karen hanya diam ternyata kisahnya sangat menyedihkan dan menyakitkan tidak terasa airmatanya jatuh. David menatap Karen karena melihat Karen menangis dan menghapus airmatanya dengan ke dua jarinya.
" Sekarang kamu takut padaku, aku tahu ceritaku pasti kamu tidak menyangka bukan. Aku tidak marah kalau kamu akan pergi meninggalkan aku." ucap David, David tahu tidak akan ada yang mau menikahi dengan seorang pshcopath, sebenarnya David tidak ingin cerita tapi suatu saat Karen pasti akan tahu.
David menatap Karen dengan sendu kemudian bangun dari sofa dan berjalan menuju pintu ketika hendak membuka knop pintu
greb
Karen memeluk tubuh David dan menangis, David hanya diam menikmati pelukan Karen.
" Aku sudah janji untuk tidak meninggalkanmu. Tapi kumohon Mas berjanji****lah padaku**** jangan menyiksa atau membunuh orang jika seandainya Mas marah dan ingin melukai orang datanglah padaku dan balaslah padaku. Aku rela jika kumati di tanganmu asalkan aku adalah korban terakhir." ucap Karen
David membalik badannya kemudian menghapus airmata Karen
" Bagaimana aku bisa melukaimu sayang, Mas sangat mencintaimu." ucap David bahagia karena Karen mau menerima dirinya apa adanya.
" Kalau benar mencintaiku jangan lukai orang lain berjanjilah padaku." pinta Karen
" Ya Mas janji." ucap David
" Terima kasih Mas." ucap Karen
David sekarang merasa lega Karen mau menerima apa adanya. Ketakutannya sekarang agak berkurang.
Hari sudah larut David pulang menuju mansion setelah pulang Karen menutup pintu dan menguncinya.
Karen masuk ke kamar menyiapkan pakaian ganti karena merasa gerah Karen mandi. Selesai mandi Karen istirahat karena besok sudah mulai sidang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yunita Poetra Daus Pratama
Mkin kesini mkin seru ceritanya😍😍😍
2021-05-03
1
liani
baper aku baca eps ini
2021-04-24
8
Susilawati Dewi
semoga lancar sidang skripsinya
2021-04-01
1