Di dalam ingatan Ellena.
" Hai Lyon, ini untukmu... " Kata gadis tersebut yang berada di dalam ingatan milik Ellena itu.
Terlihat jika gadis tersebut sedang memberikan sebungkus coklat batang yang terdapat pula surat berwarna pink untuk seorang pemuda yang berada di samping nya itu.
" Ha?? Coklat?? Tumben kamu kasih aku coklat? Ada suratnya pula? " Kata pemuda tersebut dengan wajah yang terlihat kebingungan namun tetap menerima sebungkus coklat batang tersebut dari tangan sang gadis yang berada di sampingnya itu.
" Emm, ini cumak tanda terima kasih aku ajah kok. Karna buat kalung yang kamu kasih ini ke aku... " Kata gadis tersebut sambil memperlihatkan kalung yang terpasang bagus di leher nya itu.
" Itu bukan masalah besar. Tapi terima kasih banyak untuk coklat, jadi tambah sayang sama Lena ku yang PD nya tingkat dewa ini. Hahaha..." Kata pemuda tersebut sambil mencubit pipi gadis dan tak lupa tawa kecil yang keluar dari bibir sexy nya itu.
" Ih, Lyon sakit tauk!!! " Kata gadis dengan wajah yang di tekuk karena merasa kesal itu.
" Walau pun aku PD gini kamu tetep suka kan sama aku... " Kata gadis tersebut yang sifat PD nya mulai ke luar itu.
" Hahaha. Iyah - iyah, apapun kelebihan sama kekurangan kamu aku tetep sayang kok sama Lena nya Lyon ini..." Balas pemuda tersebut yang kemudian memeluk gadis itu.
" Hmm. Aku percaya kok, jadi jangan tinggalin aku, okay? " Kata gadis tersebut yang membalas pelukan dari pemuda yang sekarang tengah mendekapnya itu.
" Tapi kenapa kamu bisa suka sama aku? padahal di luar sana masih ada yang lebih baik dari aku, lalu apa alasannya kamu milih aku untuk sebagai tempat kamu pulang? " Tanya gadis tersebut yang masih dalam pelukan hangat dari pemuda yang sangat dia cintai itu.
" Kamu lihat aku... " Sahut pemuda tersebut yang kemudian melepaskan pelukannya pada gadis tersebut lalu memegangi kedua pipi tembem miliknya itu.
" Aku ngak bisa kasih alasannya sama kamu dan kenapa aku bisa cinta sama kamu? " Lanjut pemuda tersebut sambil menatap lekat ke arah kedua manik mata hitam milik gadis yang amat berharga dalam hidupnya itu.
" Kenapa ngak bisa, kasih alasannya? Setiap pilihan yang kita ambil di dunia ini pasti memiliki alasan nya tersendiri kan?" Tanya gadis tersebut yang seperti nya menguji perasaan cinta yang di miliki pemuda itu.
" Memang benar, tapi karena aku mencintai mu dengan hati bukan dengan pikiran. Maka dari itu aku ngak punya alasan yang logis kenapa aku bisa cinta sama kamu. Perasaan ini tulus begitu pula dengan cintaku, kalo aku kasih alasannya sama kamu berarti aku suka kamu karena memandang dari segi fisik bukan karena aku mencintaimu dengan tulus..." Jelas pemuda tersebut dengan senyum hangat yang terbentuk sempurna di bibir nya itu.
" Kalo kamu masih mau tahu alasan, maka alasannya adalah karena takdir. Jika bukan karena takdir aku ngak akan mungkin bisa mencintai kamu seperti sekarang ini dan mungkin kita ngak akan pernah ketemu... " Lanjut pemuda tersebut sambil mengelus lembut pipi gadis yang telah berhasil menduduki tahta tertinggi di dalam hatinya itu.
Gadis tersebut yang mendengar jawaban dari pemuda yang amat berarti dalam hidupnya tersebut pun menangis karena terharu, seperti dia tidak akan pernah menyesal melabuhkan hati untuk pemuda itu.
" Ihh, dasar!!! Kamu suka banget sih bikin aku nangis karena ucapan kamu... " Kata gadis tersebut dengan kesal sambil menghapus air matanya yang entah tanpa aba - aba keluar dari pelupuk matanya itu.
" Kalo kamu nangis karena aku, berarti aku gagal dong jadi pacar kamu. Dan aku ngak pantas di sisi kamu, karena tugas aku adalah untuk membahagiakan kamu bukan menyakiti kamu..." Kata pemuda tersebut sambil menghapus air mata yang mengalir dari pipi gadis itu.
" Aku menangis bukan berarti kamu gagal membahagiakan aku, tapi kamu hanya sedang lalai untuk membahagiakan aku. Bukankah kamu pernah bilang jika manusia itu gak ada yang sempurna.... " Balas gadis tersebut yang akhirnya senyum manis terbit di bibir nya itu.
" Ngak ada kata lalai dalam kamus aku Lena, Andai, ada satu kata yang bisa ngungkapin betapa bahagianya aku bisa jadi salah satu tokoh yang amat penting dalam hidup kamu. Maka aku akan beritahu kenapa dunia jika aku ngak pernah menyesal telah di pertemukan dengan seorang gadis seperti kamu... " Kata pemuda tersebut dengan penuh ketegasan yang tersirat di dalam manik mata hitam pekatnya lagi.
" Terimakasih telah kamu menjadi salah satu tokoh yang amat berarti dalam hidup aku... " Balas gadis tersebut yang entah lah dia harus bersyukur dengan cara apa lagi untuk mengungkapkan betapa berharga pemuda yang berada di hadapannya itu.
" Aku hanya ingin kamu bahagia bersamaku..." Kata pemuda tersebut dengan penuh harapan itu.
" Haha. Iyah Lyon nya Lena, aku selalu bahagia kok sama kamu... " Balas gadis tersebut di sertai dengan tawa kecil yang keluar dari. Bibir mungil nya itu.
" Ohh yah, Kamu kenapa kasih aku kalung yang berbentuk E♥️E ini. Apa kalung ini karena berlambangkan nama depan kita... " Tanya gadis tersebut sambil memperlihatkan kalung yang dia pakai di lehernya itu.
" Bukan cumak karena nama ajah. Aku hanya mau kamu tahu kalo kamu ngak sendirian di dunia ini. Karena aku akan selalu ada di sampingmu dan akan selalu mendampingi mu untuk melewati semua rintangan yang akan kamu lewati nanti... " Jelas pemuda tersebut sambil menggenggam erat tangan gadis itu.
" Ada atau ngak nya aku, kamu harus tetep yakin jika takdir memang menginginkan kita untuk bersama maka rintangan apapun yang berusaha untuk memisahkan kan kita maka kita akan tetap bersama... " Lanjut pemuda tersebut yang seperti merasakan jika akan ada banyak rintangan yang harus mereka hadapi di masa depan itu.
" Lyon aku tahu kok kamu pasti akan selalu ada buat aku, jadi kenapa aku harus khawatir akan hal itu? " Kata gadis tersebut dengan penuh keyakinan jika semua akan baik - baik saja dan kata perpisahan tidak akan pernah hadir dalam hubungan mereka itu.
" Lena nya Lyon, akan ada waktu yang di mana membuat aku ngak bisa selalu ada di samping kamu. Karena hidup seperti roda begitu juga dengan perasaan yang terkadang akan berubah silih berganti, Lena ini dunia fana tidak ada yang akan abadi di dunia ini. Begitu juga dengan kita... " Jelas pemuda tersebut karena dia tidak mau gadis yang berada di hadapannya ini terlalu berharap dengan hubungan mereka yang bisa saja akan berakhir kapan saja itu.
" Namun cobaan apapun yang akan terjadi nanti aku akan berusaha untuk tetap ada di sisi kamu dan berusaha untuk ngak kan pernah meninggalkan mu... " Lanjut pemuda tersebut sambil menatap lembut seorang gadis yang berhasil mengubah hidup nya itu.
" Hmm, apapun yang akan terjadi aku juga akan berusaha untuk tetep ada di samping kamu. Walau pun aku harus menunggumu suatu saat nanti, aku pasti akan menunggu sampai kau kembali dalam sisiku lagi... " Balas gadis tersebut yang kemudian menggenggam erat tangan pemuda tersebut dia berharap waktu berhenti sejenak agar dia dapat dengan penuh melihat wajah pemuda yang berhasil meneduhkan hatinya itu.
" Hmm, aku akan berusaha membuat mu bahagia. I love you..." Kata pemuda tersebut yang tanpa aba - aba mengecup lembut dahi gadis nya itu.
" I love you too... " Balas gadis tersebut yang memejamkan matanya agar dapat merasakan kecupan hangat dari seorang pemuda yang berhasil menaklukkan hati nya itu.
" Haha... kalo aku sayang sama kamu... berarti aku ngak cinta dong sama kamu... kalo aku cinta sama kamu udah pasti sayang dong sama kamu... haha... dasar tukang ngambek..." Kata pemuda itu sambil tertawa kecil.
" Ohh, iyah jangan lupa baca suratnya yah... " Kata gadis tersebut setelah merasa setelah pemuda tersebut melepaskan bibirnya dari dahi milik nya itu.
" Hmm. Tapi kenapa kamu kasih aku coklat? Kemarin kamu kasih aku kotak P3K yang kamu buat sendiri, kata nya supaya aku selalu inget kalo aku harus selalu menghargai diri aku sendiri. Dengan ngak ngebuat tubuh aku terluka... " Kata pemuda tersebut dengan tatapan yang penuh rasa penasaran itu.
" Ohh itu kan karena aku ingin kamu bisa belajar untuk selalu bisa LOVE YOUR MY SELF, kamu selalu ajah rela terluka untuk orang lain. Sekali - kali kamu perlu egois agar dapat memperhatikan diri kamu sendiri..." Jawab gadis tersebut sambil tersenyum manis itu.
" Hmm. Berarti kamu kasih aku coklat dan surat ini pasti ada sesuatu yang tersembunyi kan? Kamu kan selalu kasih teka - teki buat aku dengan semua hadiah yang kamu kasih?" Tanya pemuda tersebut dengan bingung sambil memandang sebungkus coklat batang yang tertempel surat itu.
" Ngak ada yang sesuatu yang amat tersembunyi tuh, aku cumak pingin kasih tahu kamu bahwa kamu itu berhak untuk bahagia. Kamu bisa selalu membuat aku bahagia, tapi kamu lupa kalo kamu juga berhak untuk bahagia..." Jawab gadis tersebut sambil menampilkan tersenyum hambar itu.
" Karena itu aku pingin kamu bahagia juga dengan selalu ingat coklat ini, aku harap hidup kamu bisa semanis coklat. Jadi selalu berbahagialah Lyon nya Lena... " Kata gadis tersebut sambil mengusap pipi pemuda tersebut dengan penuh kasih sayang itu.
" Gamsahabmida Lena nya Lyon... " Kata pemuda tersebut sambil menggenggam erat sebungkus coklat batang yang berada di tangan nya itu.
Pemuda tersebut pun langsung memeluk gadis itu lalu menangis dalam diam pada pundak gadis tersebut, dia yang menyadari jika baju nya basah pun langsung mengeluarkan lembut punggung tegap milik pemuda yang masih setia memeluk nya itu.
" Ihh! Masak Raja Gombalnya Lena yang paling di takutin seantero sekolah kok nangis, ngak cocok tauk sama gelar kamu itu... " Kata gadis tersebut yang berniat untuk menghibur pemuda itu.
" Kamu adalah hadiah dari Tuhan yang amat berharga dalam hidup aku. I really love you Lena nya Lyon..." Kata pemuda tersebut sambil melepas pelukannya pada gadis tersebut setelah puas menangis itu.
" Lalu surat ini untuk apa?? " Tanya pemuda tersebut dengan wajah yang bingung itu.
" Untuk surat ini kamu hanya mau kamu yakin aku selalu ada di sisimu dan akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik lagi untuk ke depannya. Tapi surat ini ngak akan bisa menggambarkan seberapa besar rasa cintaku ke kamu, karena aku mencintaimu dengan tulus dan tanpa syarat..." Jelas gadis tersebut.
" Kamu cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan adalah dengan cara menulis sebuah surat... " Lanjut gadis tersebut sambil tersenyum bahagia itu.
" Terimakasih, kamu setiap kata dan hadiah dari kamu telah berhasil mengubah hidupku..." Kata pemudanya tersebut yang amat sangat bersyukur dapat memiliki gadis yang sedang menatap nya dengan penuh kehangatan bukan dengan tatapan yang penuh kekaguman seperti gadis - gadis di luar sana itu.
" Hahaha.... " Mereka pun tertawa bahagia bersama seperti tiada takdir yang dapat memisahkan mereka itu..
Itulah gambaran dari pikiran Ellena sekarang.
" Ahh!! sakit... " Batin Ellena yang meringis karena menahan sakit itu.
" Ingatan apa ini? Kenapa kalung yang di pakai gadis itu mirip dengan kalung yang gw pakai... " Batin Ellena yang bertanya - tanya sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit itu.
" Akhh!!! Sakit... " Rintih Ellena yang tiba - tiba terjatuh ke atas lantai itu.
" ELLENA!!! " Teriak teman - teman Ellena dengan terkejut serta khawatir saat melihat Ellena tersungkur di lantai sambil menahan kesakitan itu.
" ELLENA! Lo kenapa? Apa yang sakit? " Tanya Kanaya dengan nada yang amat khawatir saat melihat Ellena terus menahan rasa sakit pada kepalanya itu.
Ellen yang melihat Ellena menahan kesakitan pun langsung menghampirinya, begitu pula dengan Elyon dan yang lainnya itu.
" Ellena? Lo kenapa?" Tanya Ellen dengan nada yang khawatir kepada Ellena yang memejamkan matanya menahan sakit pada kepalanya nya yang seperti di di tusuk beribu - ribu jarum itu.
Tanpa banyak waktu Ellen pun memapah Ellena untuk duduk di bangku yang kosong lalu memberikan nya minum itu.
Ellena pun meminum air yang di berikan oleh Kakaknya sambil meringis kesakitan itu.
" Hah, siapa mereka?? Kenapa gw ngak bisa lihat wajah mereka?? Dan siapa itu Lena sama Lyon kenapa mereka ada di ingatan gw?" Gumam Ellena dengan perasaan yang bercampur aduk antara bingung dan juga penasaran itu.
Tetapi Ellen yang berada di samping nya masih bisa mendengar gumaman Ellena tadi.
" Apa sudah lebih baik? " Kata Elyon yang seperti nya sangat mengkhawatirkannya keadaan Ellena itu.
" Hmm. Gw ngak papa, Lo ngak perlu khawatir.." Jawab Ellena dengan suara yang lirih yang hanya di balas helaan nafas oleh Elyon itu.
" Gimana kita ngak khawatir, tiba - tiba lo kesakitan kayak tadi. Kita kan takut lo kenapa - kenapa... " Kata Ellina dengan nada sedikit meninggi karena cemas itu.
" Mending kita anter lo ke ruang unit kesehatan atau lo pulang ajah biar lo bisa istirahat... " Kata Gerio yang menyarankan itu.
" Udah gw ngak papa kok Ger, tenang aja. Gw istirahat di kelas aja ngak papa kok, mending kalian pergi ke kantin gih! Emang kalian ngak laper?" Kata Ellena yang bermaksud mengusir mereka agar mereka tidak mengkhawatirkannya itu.
" Masa kita ninggalin sendirian sih! Temen macam apa kita. NGAK, gw akan anter lo kelas buat istirahat dan jagain lo... " Kata Ellina sambil menekan kata " NGAK " itu.
" Ngak perlu gw... " Kata Ellena yang terpotong.
" NGAK ADA PENOLAKAN... " Kata Ellina dan Kanaya secara bersamaan dan penuh penekanan di setiap katanya itu.
" Makasih yah, kalian udah mau peduli sama gw... " Kata Ellena dengan nada yang terharu karena kepedulian para teman nya yang bahkan belum terlalu lama mengenalnya itu.
" Iyah kan kita peduli sama lo karena kita kan teman lo, jadi harus ada suka maupun duka dong... " Kata Kanaya dengan penuh keyakinan itu.
" Makasih sekali lagi, kalian bener - bener temen yang terbaik yang pernah gw miliki..." Kata Ellena sambil memasang senyum bahagia di bibirnya itu.
" Uhh. Co cweet, sini gw peluk kalian... " Kata Ellina dengan nada yang di imut - imut kan itu.
Ellena, Ellina, dan Kanaya pun saling berpelukan seperti layaknya kartun Teletubbies itu. Sedangkan para pria yang melihat mereka saling berpelukan pun hanya bisa tersenyum bahagia.
" Lo beruntung banget dek, bisa dapet temen - temen yang baik dan peduli dengan lo. Tetep bahagia dan semoga Lo bisa ceper inget seseorang yang spesial dalam hidup Lo... " Kata Ellen yang ikut tersenyum bahagia itu.
" Udah - udah dong pelukannya, ayo kembali ke kelas masing-masing. Nanti keburu bel dan biar Ellena bisa istirahat..." Kata Gerio pada mereka itu.
Akhirnya kemudian mereka pun melepaskan pelukan hangat mereka itu.
" Ya udah, ayo Ellena ke kelas. Biar lo bisa bisa cepet istirahat... " Ajak Kanaya pada Ellena itu.
" Kanaya jaga in Ellena yah,jangan sampek dia sakit lagi... " Kata Ellina pada Kanaya itu.
" Tenang ajah, gw bakal jaga in Ellena kok jadi lo tenang ajah... " Jawab Kanaya dengan penuh keyakinan itu.
" Oke. Ya udah gw balik dulu ke kelas yah, bay... " Kata Ellina sambil melambaikan tangan nya itu.
" Bay... " Balas Ellena dan Kanaya secara bersamaan yang ikut melambaikan tangan mereka ke arah Ellina itu.
Mereka pun pergi menuju kelas mereka masing - masing karena bel masuk yang akan segera berbunyi itu. Namun masih bersarang rasa penasaran tentang ingatan yang muncul dalam memori otak Ellena itu.
" Siapa mereka?? " Batin Ellena yang bertanya - tanya itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Dree Minerva
uwuu
2021-07-07
0
Sholeha
Ahh... bucin...😍😍
2021-03-26
2