Keesokan harinya.
Ellena pun terbangun dari tidur panjangnya karena silaunya sinar matahari yang menelusup di celah - celah gordennya itu.
" Hoamm!!! " Kata Ellena yang menguap sambil mendudukkan dirinya dan menyandarkan nya di penyangga kasur, serta tak lupa meregangkan otot - otot tangan nya yang kaku itu.
Setelah mengumpulkan nyawanya, Ellena pun bangkit dari kasurnya untuk pergi menuju kamar mandi dan tak lupa mengambil handuknya, agar dapat cepat - cepat memulai ritual mandinya itu.
Setelah beberapa menit kemudian, Ellena pun keluar dari kamar mandinya. Lalu dia pun langsung pergi menuju ruang ganti yang berada di dalam kamarnya, serta berpakaian rapi untuk pergi ke kampus itu.
Ellena pun langsung keluar dari kamar nya setelah berpakaian rapi, lalu dia pun turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama dengan keluarganya itu.
Setelah sampai di ruang makan, Ellena pun menyapa semua anggota keluarganya dan tak lupa dengan senyum manis khas seorang Ellana Mizella Carion Anggara itu.
" Good Morning, All!!! " Sapa Ellena dengan nada sedikit tinggi dan tak lupa dengan senyum manis yang masih setia tersungging pada bibirnya itu.
" Morning sayang!!! " Balas Papa Erlando dan Mama Emely kepada Ellena itu.
" Morning too Dek, tumben bangun sendiri? Biasanya harus di bangunin Mama dulu..." Balas Ellen yang kemudian mengunyah roti yang berada di dalam mulutnya itu.
" Hmm! Emang kenapa Kak?! Ellena cuma mau mandiri aja kok... " Kata Ellena yang kemudian duduk di kursi dekat dengan Ellen sambil mengambil sepotong roti dan lalu memakannya itu.
" Ya bagus dong, kalo anak Mama mau belajar mandiri karena bentar lagi kan Ellena bakal menikah. Ya ngak pa? " Tanya Mama Emely pada Suaminya itu.
" Bener tuh Mah! " Jawab Papa Erlando sambil meminum kopi yang sudah di buatkan oleh Istrinya tercinta nya itu.
" Uhuk... Uhuk ... " Suara Ellena yang tersedak itu.
" Pelan - pelan dong dek, nih minum dulu! " Kata Ellen sambil memberikan segelas susu untuk adiknya dan kemudian menepuk - nepuk punggung adiknya itu.
" I-iyah, Kak. Uhuk... Uhuk... " Kata Ellena yang langsung mengambil segelas susu yang di berikan oleh kakaknya tadi itu.
Lalu Ellena pun langsung meminum segelas susu tersebut hingga tersisa setengah gelas itu.
" Huh. Makasih kak... " Kata Ellena setelah meminum susunya tadi.
" Hmm, lain kali pelan - pelan kalo makan. Ngak usah cepet - cepet! Ngak akan ada yang mau ambil makanan lo jugak! " Kata Ellen sambil melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda itu.
" Hmm... " Yang hanya di balas deheman oleh Ellena itu.
" Udah baikan sayang? " Tanya Mama Emely kepada putri satu - satunya itu.
" Udah kok Ma, tenang ajah... " Balas Ellena sambil tersenyum agar tak membuat Mamanya merasa khawatir itu.
" Ya udah lanjutin sarapannya gih! Nanti keburu telat ke kampus nya loh... " Kata Mama Emely kemudian untuk mengakhiri pembicaraan pada pagi hari itu.
" Iyah, Ma!!! " Kata Ellen dan Ellena secara bersamaan itu.
Mereka pun melanjutkan sarapan mereka kembali dengan hikmat tanpa ada yang berbicara sedikit pun itu.
Setelah beberapa menit, Ellena pun telah menyelesaikan sarapannya itu.
" Ellena udah selesai sarapannya! Yok kak berangkat... " Kata Ellena yang langsung berdiri dari duduknya sambil menggantung kan tali tas selempang nya ke atas pundaknya itu.
" Hmm. yuk! Kita berangkat ya mah? " Kata Ellen sambil menyalami kedua orang tuanya itu.
" Iyah sayang, hati - hati di jalan. Jangan ngebut - ngebut! Awas ajah kalau sampek Mana dapet laporan kamu kebut - kebutan di jalan! " Kata Mama Emely dengan nada penuh mengancam itu.
" Iya, Ma... " Jawab Ellen dengan muka yang sedikit malas karena mendengar kalimat yang di lontarkan oleh Mamanya selalu sama setiap paginya itu.
" Ma! Papa juga mau berangkat ke kantor, hati - hati di rumah. Kalau ada apa - apa tinggal hubungi Papa! " Kata Papa Erlando yang seperti memberikan perintah sambil mengecup kepala istrinya itu.
" Iyah, Pa. Tenang ajah, nanti Mama hubungi Papa kok kalau ada apa - apa. Hati - hati di jalan Pa... " Balas Mama Emely sambil mencium punggung tangan Suaminya itu.
Kemudian Papa Erlando, Ellen, dan Ellena pun keluar dari rumah secara bersamaan dan pergi berangkat ke tempat tujuan mereka masing - masing dengan mengendarai mobil mereka sendiri itu.
Tentunya terkecuali Ellena yang memang satu mobil bersama dengan kakaknya, sedangkan Papa Erlando mengendarai mobil miliknya sendiri untuk berangkat ke kantor nya itu.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Ellen dan Ellena pun telah sampai di tempat di mana mereka menimba ilmu dan kampus yang menjadi kebanggaan mereka tersebut yaitu bernama CAMPUS GALAKSI itu.
Tetapi, Ellen menghentikan kendaraan nya di pinggir jalan dekat dengan kampus tersebut, sesuai dengan apa yang mereka sepakati kemarin itu.
Lalu Ellena pun turun dari mobil milik Kakaknya dan melanjutkan perjalannya untuk memasuki gerbang gedung Campus Galaksi tersebut dengan berjalan kaki itu.
Berbeda dengan Ellen, setelah Ellena turun dari mobilnya Ellen pun menjalankan mobilnya tersebut untuk memasuki gerbang kampus dan memarkirkan mobilnya tersebut di tempat parkir yang di sediakan oleh pihak kampus itu.
Setelah itu, Ellen pun langsung berjalan masuk ke dalam gedung kampus tersebut untuk langsung menuju kelasnya itu.
Begitu juga dengan Ellena yang telah masuk kedalam gedung Campus Galaksi dan sedang berjalan menuju ke dalam gedung untuk menuju ke dalam kelasnya itu.
Namun dengan perasaan sedikit lesu karena masih memikirkan tentang masalah perjodohannya kemarin itu.
" Apa calon suami gw nanti bisa menerima gw? Apa dia bakal menerima sikap gw yang PD nya tingkat dewa ini? " Batin Ellena yang penuh akan kebimbangan itu.
" Huh... " Suara Ellena yang menghela nafas lesu itu.
Tetapi langkah lesu Ellena pun di buat terhenti saat terdengar suara yang sedang memanggilnya dari arah belakangnya itu.
Selang beberapa detik panggilan tersebut Ellena pun langsung menoleh ke arah sumber suara yang memanggil nya itu.
" ELLENA....!!! " Teriak gadis itu yang tak lain adalah teman barunya yang kemarin mengajak berkenalan dengan nya, yang tak lain dan tak bukan adalah Kanaya itu.
" Ohh Kanaya. Kenapa? " Tanya Ellena dengan wajah sedikit lesu itu.
" Selamat pagi Ellena! Ngak kenapa - kenapa sih, cumak mau nyapa ajah. Hehehe..." Sapa Kanaya yang di sertai dengan cengiran khas seorang Kanaya itu.
" Kenapa kok kelihatannya lo lesu banget? " Tanya Kanaya selanjutnya kepada Ellena itu.
" Morning too. Gw ngak papa kok, cumak badmood ajah hari ini dan kayak ngak ada semangatnya sama sekali. Huh... " Kata Ellena yang kemudian menghela nafas dengan lesu itu.
" Ohh. Ayo semangat dong!Faithing, Ellena!!! " Kata Kanaya yang sedikit berteriak untuk memberikan semangat kepada Ellena itu.
" Senyum dong. Smile!!! " Kata Kanaya kembali sambil menarik bibir Ellena untuk membentuk senyuman walau terpaksa itu.
" Ihh! Apaan sih, Kanaya!!! " Kata Ellena yang langsung melepaskan tangan Kanaya dari wajahnya itu.
" Gw bisa senyum sendiri kok. Nih lihat! Hmm... " Kata Ellena sambil tersenyum manis walaupun hanya terpaksa itu.
" Nah gitu dong!! Baru ini temen gw! Hahaha..." Kata Kanaya sambil tertawa kecil itu.
" Lo kenapa bahagia banget hari ini? Ngak kayak biasanya. Ohh, pasti karena habis di kasih hadiah sama Ayang Beb lo kemarin kan itu kan? Hayo ngaku! " Kata Ellena yang mencolek - colek pundak Kanaya untuk menggodanya itu.
" Apaan sih, Ellena! Emang lo tau dari mana kalo gw di kasih hadiah sama Argara kemarin? " Tanya Kanaya dengan pandangan yang kecurigaan kepada Ellena itu.
" Ya tau lah! Orang lo sendiri yang post, gw liat di story akun Instagram lo! " Balas Ellena yang secara spontan menjawab pertanyaan Kanaya itu.
" Lho?? Lo kok tau akun Instagram gw? Lo tau dari mana? Gw kan belum kasih akun Instagram gw ke lo kemarin! " Tanya Kanaya dengan cara beruntut itu.
" Emm. I-tu g-w dapet dari se-seseorang yah, dari seseorang! Hehehe... " Kata Ellena yang tiba - tiba wajahnya mulai menampilkan raut kegugupan itu.
Padahal sebenarnya Ellena mendapatkan nomor dan akun Instagram teman - temannya tersebut dari Kakaknya itu.
"Mampus gw! Kalo sampek Kanaya curiga..." Batin Ellena sambil merutuki mulutnya yang amat sangat jujur sekali itu.
" Lah?? Seseorang siapa maksud lo Ellena? " Tanya Kanaya dengan penuh selidik kepada Ellena itu.
" Ah, i-tu... " Kata Ellena yang terpotong itu.
" Elyon selamat pagi!!! " Kata Ellena yang tiba - tiba menyapa Elyon saat melihat Elyon yang baru saja turun dari motor besarnya itu.
Elyon yang tiba - tiba di sapa oleh Ellena tadi pun membuat Elyon berjalan ke arahnya itu.
" Too..." Balas Elyon dengan sedikit kebingungan dengan gelagat Ellena yang terlihat aneh itu.
" Nah! Ini dia! Gw dapet akun Instagram lo dari Elyon..." Kata Ellena sambil menunjuk tangan nya ke arah Elyon sebagai alasan jawaban untuk pertanyaan Kanaya tadi itu.
" Ohh gitu... " Balas Kanaya yang menganggukkan kepalanya mengerti itu.
" Yakk!!! Elyon! Dasar lo yah! Kalo mau kasih akun Instagram orang tuh, izin dulu sama yang punya napak. Dasar Es! " Kata Kanaya yang langsung melontarkan kemarahan kepada Elyon tanpa takut jika yang dia hadapi adalah seekor raja singa yang dapat memakannya kapan saja itu.
Elyon yang tak tahu apa - apa pun di buat diam dan kebingungan dengan apa yang sedang di bicarakan oleh Ellena dan Kanaya, yang bahkan mengikut sertakan namanya itu.
" Maksud lo?? " Tanya Elyon yang kebingungan dengan nada dingin nya itu.
" Udah! Iya in ajah! Apa susahnya sih! Please!!!" Kata Ellena yang memberikan kode kepada Elyon itu.
Elyon yang di beri kode oleh Ellena dengan gerakan mulut pun di buat terdiam sejenak, namun pada akhirnya hari nuraninya pun berniat untuk membantunya si mahasiswi baru yang dia bantu kemarin itu.
" Sorry...." Balas Elyon dengan singkat, padat, jelas, dan jangan lupakan nada dingin serta raut wajahnya yang selalu datar itu.
" Hmm. It's okay, tapi awas ajah sampek lo ulangin lagik! " Balas Kanaya dengan nada suara yang penuh intimidasi, namun sayang nya tak di gubris sama sekali oleh Elyon itu.
" Dah yuk masuk! nanti keburu bel... " Kata Ellena untuk mengakhiri sesi pembicaraan pada pagi hari itu.
" Ya udah yuk!!! " Balas Kanaya sambil menggandeng tangan Ellena untuk mengajaknya berjalan bersama menuju kelas mereka itu.
Kemudian mereka pun berjalan bersama sambil di selingi canda tawa, sedangkan Elyon hanya berjalan di belakang mereka sambil tersenyum tipis saat memandangi Ellena sedang tertawa itu.
" Tawa yang indah... " Batin Elyon sambil tersenyum tipis tanpa semua orang sadari itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sholeha
Semangat...
2021-03-23
2
Sholeha
Lanjuttt... terus...😊
2021-03-23
2