Setelah makan siang, mereka pun pergi ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Tapi tidak dengan Ellen yang malah sibuk dengan game online di layar handphonenya itu.
" Ellena sayang, nanti Papa sama Mama mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu. Jadi untuk hari ini kamu jangan pergi ke mana - mana. Oke? " Tanya Mama Emely tanpa menatap anaknya namun malah sedang fokus menonton televisi yang menayangkan acara kesukaannya itu.
Ellena yang di tanya oleh sang mama tersebut pun langsung menoleh ke arah mamanya dengan wajah kebingungan itu.
" Emang, Mama sama Papa mau ngomong apa sih?! kayak serius banget... " Tanya Ellena balik kepada Mama Emely dengan penasaran yang mulai membuncah di dalam hati dan pikirannya itu.
" Nanti kamu juga tau kok sayang, tunggu Papa kamu pulang dulu dari kantor... " Kata Mama Emely yang masih fokus menatap ke arah layar televisi di hadapan itu.
" Ihh! Kenapa harus nunggu Papa pulang sih! Ellena kan jadi penasaran, sekarang ajah dong mah..." Kata Ellena dengan rasa penasaran nya yang mulai melambung ke atas permukaan itu.
" Dasar tukang kepo. Nanti kamu juga tau sendiri kok, setelah makan malam baru Papa sama Mama kasih tau kamu. Oke? " Kata Mama Emely yang kemudian menatap ke arah sang anak yang sedang memperlihatkan wajah kekesalannya itu.
Kemudian Ellena pun diam tanpa mau menjawab kembali dan tak lupa raut wajahnya yang berubah menjadi amat kesal itu.
" Kalau tau gini kenapa Mama kasih tahunya sekarang! Kan gw jadi penasaran ihh!!! " Batin Ellena yang kesal dengan Mamanya yang suka sekali main rahasia - rahasia an itu.
" Pasti Papa sama Mama mau bahas tentang hal itu... " Batin Ellen yang fokus dengan game online nya namun tidak dengan pikirannya yang sudah berkeliaran di luar sana itu.
" Ellena. Sekarang Lo harus kasih tahu gw tentang masalah lo sama cewek itu saat di toilet tadi. Sekarang!! " Kata Ellen sambil mematikan ponselnya dan lalu menatap Ellena dengan intens itu.
" Ohh. Tentang itu, cewek tukang gertak itu cumak ngak mau gw deket sama cowok yang dia sukai. Tapi faktanya cowok itu bahkan ngak suka sama dia, itu ajah sih..." Kata Ellena yang menceritakan masalah nya saat di toilet tadi secara singkat kepada Ellen dengan nada suara yang teramat santai itu.
" Dia ngak nyakitin lo kan? " kata Ellen dengan nada penuh selidik kepada adiknya itu.
" Tenang kak, cewek tukang gertak itu ngak nyakitin gw kok. Emm, cumak nyiram gw pakek air ajah sih... " Kata Ellena yang masih fokus dengan acara televisi yang dia tonton itu.
" Siapa yang berani - beraninya nyiram kamu sayang. Biar Mama hancurin keluarganya sekalian, karena ngak bisa didik anak dengan bener... " Kata Mama Emely dengan marah yang kemudian ikut campur setelah mendengar pembicaraan anak - anak nya itu.
" Ngak usah mah, dia cumak nyiram Ellena doang kok. Kalo dia masih berani gangguin Ellena lagi biar Ellena sendiri yang hancurin tuh cewek tukang gertak. Heh... " Kata Ellena lagi dan tak lupa dengan senyum smrik yang dia keluarkan itu.
" Ya udah kalo gitu, kalo sampek dia bertindak lebih jauh dari itu bilang sama kakak. Biar kakak yang urus orang itu... " Kata Ellen dengan aura membunuh yang mulai keluar dari dalam dirinya itu.
" Tenang ajah kak... " Kata Ellena dengan santainya dan tak lupa senyum menakutkan yang tersungging apik di bibir nya itu.
" Astaghfirullah! Nih dua anak! Mereka mirip banget sama Papanya. Kagak ada yang bener, punya aura membunuh semua... " Batin Mama Emely yang tiba - tiba di buat merinding karena tingkah kedua anaknya itu.
Waktu pun terus berjalan, akhirnya malam hari pun tiba dengan matahari yang sudah berganti dengan bulan itu.
Papa Erlando juga sudah pulang dari pekerjaan di kantornya selama seharian ini itu .
" Papa pulang!!! " Kata Papa Erlando sambil memasuki rumahnya itu.
" Ehh Papa udah pulang. Selamat datang Pa..." Kata Mama Emely, sambil mengambil alih tas kerja yang di bawa oleh suaminya itu.
" Hmm. Mana anak - anak? " Tanya Papa Erlando setelah mengecup lembut dahi istrinya itu.
" Ada kok, tuh di kamar mereka... " Balas Mama Emely dengan senyum manis nya itu.
" Hmm. Kalo gitu papa ke atas dulu... " Kata Papa Erlando sambil menaiki anak tangga untuk pergi menuju kamar miliknya dan istrinya yang berada di lantai atas itu.
" Iyah Pa. Mama juga mau lanjutin buat nyiapin makan malam... " Kata Mama Emely kemudian sambil berjalan menuju arah dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga hari ini itu.
Setelah memasuki kamarnya Papa Erlando pun bergegas membersihkan dirinya agar dapat cepat - cepat berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama keluarga kecil nya itu.
Setelah Papa Erlando membersihkan diri, dia pun kemudian turun ke bawah untuk makan malam bersama keluarganya itu.
Keluarga Carion Anggara pun memulai sesi makan malam mereka dengan penuh hikmat dan tanpa ada yang berbicara itu.
Karena sudah menjadi kebiasaan di keluarga besar Carion Anggara untuk tidak berbicara saat makan itu.
Hanya memerlukan beberapa menit acar makan malam keluarga Carion Anggara pun telah selesai itu.
Setelah itu, mereka pun berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu kepada Ellena yang di beritahu oleh Mama Emely siang tadi itu.
" Pa... Ma. Sebenernya mau ngomong apa sih?! Ellena sejak tadi buat penasaran lho... " Tanya Ellena yang memulai sesi pembicaraan mereka untuk malam ini itu.
" Emm. Jadi sebenernya Papa dan Mama ingin menjodohkan kamu dengan anak laki - laki dari temen bisnis Papa... " Kata Papa Erlando yang menjawab semua rasa penasaran putrinya sejak siang tadi itu.
" HAH... APA!! " Teriak Ellena yang terkejut dengan jawaban sang Papa yang tak pernah terpikirkan olehnya itu.
" Papa sama mama mau jodohin Ellena?! Ngak Pa! Ellena ngak mau! Ellena masih pengen kuliah dan bekerja dulu Pa. Bahkan Ellena bisa kok cari pendamping Ellena sendiri tanpa adanya acar jodoh - jodohan kayak gini! " Tolak Ellena tanpa pikir panjang kepada sang Papa itu.
" Bahkan Kak Ellen ajah belum nikah Pa. Masak Papa malah mau nikahin Ellena dulu sih!!! " Lanjut Ellena yang tak habis pikir dengan perkataan Papa yang sungguh di luar ekspektasi nya itu.
" Tapi sayang, sebentar lagi kan Kak Sherly akan ke Indonesia. Jadi setelah kamu menikah nanti kakak kamu bisa menyusul kok sayang, jadi kamu tenang ajah yah?" Kata Papa Erlando yang mencoba meyakinkan putrinya agar mau menerima perjodohan yang telah dia rencanakan jauh - jauh hari itu.
" Sayang mau kan terima perjodohan ini. Papa kamu melakukan ini semua untuk kebaikan kamu sayang. Jadi please terima permintaan Papa dan Mama kali ini yah? " Kata Mama Emely dengan nada memohon kepada putrinya itu.
" Tapi kan mah... " Kata Ellena yang terpotong itu.
" Cukup Ellena, Papa ngak mau ada PENOLAKAN titik!!! " Kata Papa Erlando dengan nada tegas dan sambil menekan kata " PENOLAKAN " itu .
" Pa please dong, Ellena belum siap untuk menikah. Kak Ellen bantuin dong Kak, kok diem ajah sih!! " Kata Ellena yang mencoba meminta tolong pada kakaknya agar mau membujuk kedua orang tua mereka agar mau membatalkan rencana perjodohan ini itu.
" Sorry dek, Kakak ngak bisa bantu. Lo harus nya tau Papa paling ngak bisa di bantah" Kata Ellen yang sedikit memasang wajah sedihnya karena tak dapat membantu sang adik itu.
" Maaf dek kakak ngak bisa bantu lo, karena ini semua juga demi kebahagian lo dek. Maaf... " Batin Ellen yang merasa bersalah kepada adiknya itu.
" Oke - oke FINE! Aku mau terima perjodohan ini demi kalian... " Kata Ellena dengan nada pasrah sambil menekan kata " FINE" itu.
" Bagus! Makasih yah sayang. Jadi besok malem kita akan bertemu dengan calon suami kamu di rumah ini... " Kata Mama Emely dengan wajah yang sangat senang dan bahagia itu.
" Hmm. Terserah... " Kata Ellena dengan nada pasrah itu.
" Ya sudah. Kalo gitu mending kalian pergi ke kamar dan tidur, jangan lupa gosok gigi sebelum tidur... " Kata Mama Emely pada Ellen dan Ellena itu.
" Hmm. Yah mah! " Kata Ellen dan Ellena secara bersamaan itu.
Kemudian mereka pun beranjak dari duduknya dan lalu pergi ke kamar mereka untuk menggosok gigi mereka terlebih dahulu itu.
Lalu mereka pun tidur dan bersiap pergi menuju alam mimpi yang indah yang telah menunggu mereka namun hal tersebut tidak berlaku untuk Ellena itu.
Di kamar Ellena.
" Semoga gw bisa mendapatkan suami yang baik dan bisa mendampingi gw untuk melewati semua rintangan yang akan gw hadapi nanti... " Gumam Ellena sebelum tidur.
Setelah itu Ellena pun tertidur pulas dan pergi ke alam mimpi yang indah itu.
Ellena juga tidak tahu, jika orang yang akan menjadi suaminya nanti adalah orang yang sangat spesial di dalam masa lalu Ellena itu.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sholeha
semoga aja Ellena cepet ingat Elyon begitu juga dengan Elyon 😊
2021-03-19
3