Setelah sampai ke dalam kelas Elyon pun kemudian duduk di bangkunya sambil menunggu Ellena datang setelah dia izin pergi ke toilet terlebih dahulu tadi itu.
Kanaya yang sedang membaca buku dan tak sengaja melihat Elyon yang masuk ke dalam kelas tanpa Ellena pun membuat Kanaya pergi menghampiri bangku yang di tempati oleh Elyon itu.
" Lho?? Kok Ellena ngak bareng sama lo ke kelasnya, El? " Tanya Kanaya dengan wajah kebingungan kepada Elyon itu.
" Izin ke toilet... " Balas Elyon dengan singkat dan jangan lupakan nada dingin nya kepada Kanaya itu.
" Ohh. Ya udah kalo gituh... " Kata Kanaya yang menganggukkan kepalanya mengerti dan kemudian pergi duduk di bangkunya untuk melanjutkan membaca bukunya kembali itu.
" Sial! Kenapa gw bisa lupa, Ellena kan mahasiswi baru di kampus ini, mana mungkin dia tahu seluk beluk kampus ini. Akhh!! Dasar bodoh Elyon... " Gumam Elyon yang menyalahkan dirinya sendiri karena meninggalkan Ellena untuk pergi ke toilet sendirian tanpa tahu arah itu.
" Apa gw susul ajah?... " Gumam Elyon dan kemudian bangkit beranjak dari duduknya untuk menyusul Ellena itu.
Tetapi sebelum Elyon pergi keluar kelas, sosok Ellena pun sudah masuk terlebih dahulu ke dalam kelas dengan pakaian yang dia kenakan sedikit terlihat basah entah karena apa itu.
Elyon pun hanya diam sambil menatap intens Ellena dari atas sampai bawah, kemudian dia pun menatap bingung pada objek sisi pakaian Ellena yang terlihat basah itu.
" Udah balik lho mas? Terus baju lo kok basah kayak gitu....? " Tanya Kanaya sambil beranjak dari duduknya untuk menghampiri Ellena dan Elyon yang masih berdiri di depan pintu kelas itu.
" N-gak papa kok, baju gw tadi basah ngak sengaja kecipratan air. Hehehe..." Balas Ellena yang sedikit cengengesan sambil mengeluarkan tersenyum manisnya itu.
" Beneran. Na? " Kata Kanaya dengan ragu sambil menatap intens Ellena yang mengeluarkan wajah sedikit gugup itu.
" i-iyah beneran kok. Jadi ngak perlu khawatir, gw baik - baik ajah kok..." Balas Ellena yang mencoba meyakinkan Kanaya agar tak curiga padanya dengan nada sedikit gugup itu.
" Ada yang yang aneh?? " Batin Elyon yang sejak tadi melihat interaksi Ellena dan Kanaya itu.
" Kok gw ngerasa Ellena nyembunyi in sesuatu yah? Tapi apa? Ah, mungkin pikiran gw yang terlalu negatif thinking deh... " Batin Kanaya yang masih tidak terlalu puas dengan jawaban yang di berikan oleh Ellena itu.
" Ohh. Ya udah kalau gitu... " Balas Kanaya sambil kemudian mencoba untuk menghilangkan pikiran negatif yang mulai menguasai otaknya itu.
" Terus ngapain Lo berdiri di sini? " Tanya Ellena kepada yang sedang menatapnya dengan penuh arti itu.
" Ngak... " Balas singkat Elyon yang kemudian berjalan menuju bangkunya kembali itu.
Sedangkan Ellena pun hanya mengangkat bahunya acuh tak peduli dengan sifat Elyon yang kadang sedikit aneh itu.
TRING TRING TRING....
Suara bel yang menandakan watu istirahat telah usai.
" Udah bel tuh, sama duduk!! " Kata Ellena dengan nada memerintah kepada Kanaya itu.
" Hmm! Ngak usah pakek ngusir juga dong... " Kata Kanaya dengan sedikit kesal dan kemudian pergi kembali ke bangkunya sambil menghentak - hentakan kakinya dengan keras di atas lantai itu..
Ellena pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya yang sedang merajuk karena perkataan Ellena tadi itu.
Kemudian Ellena pun menyusul Kanaya yang sudah duduk di bangkunya itu.
Kejadian saat Ellena masih berada di dalam toilet.
Setelah Ellena sudah menuntaskan panggilan alam di toilet WC tadi, Ellena pun langsung mencuci muka dan tangan nya di wastafel yang terdapat di dalam ruang toilet itu.
Suasana dalam toilet pun terasa sepi hanya terdapat Ellena yang masih berada di dalam toilet sendirian itu.
Mungkin karena semua mahasiswa dan mahasiswi lainnya yang sudah masuk ke kelas mereka masing - masing, karena bel masuk akan segera berbunyi itu.
CEKLEK...
Suara pintu yang di buka itu.
BRAKK...
Suara pintu yang di banting itu.
Kemudian Ellena pun di buat kaget karena suara dobrakan pintu toilet yang keras hingga membuat nya reflek melatah itu.
" OMG!!! ELLENA CANTIK SEDUNIA... " Latah Ellena dengan reflek karena kaget itu.
" Damn it! Lo apaan sih! bisa ngak, lo tuh kalo nutup pintu ngak usah kasar! " Kata Ellena dengan nada yang marah setalah menoleh kepada orang yang telah membanting pintu dengan keras tadi itu.
Sedang kan yang di tatap marah oleh Ellena pun hanya memasang wajah dengan angkuh sambil melipat kedua tangan di atas dadanya itu.
" Kalo lo mau minta tanda tangan gw bilang elah! Ngak usah banting pintu juga kalik. Kurang kerjaan amat... " Kata Ellena dengan PD nya yang tingkat dewanya yang sedang mode on itu.
" Dasar belagu! PD amat lo! Siapa juga yang mau minta tanda tangan sama lo. Ngaca dong, dasar sampah!!! " Kata orang yang membanting pintu toilet tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Luciana itu.
" Hello! Kalo gw yang cantiknya SEJAGAT RAYA ini. Di bilang sampah, terus lo apa hah? Kotoran?? Hahaha... " Kata Ellena dengan PD nya sambil tertawa terbahak - bahak itu..
" Dasar wanita SIALAN!!! " Teriak Luciana sambil menekan kata " SIALAN " dengan mengepalkan tangannya karena menahan amarah kepada Luciana itu.
" Kalo iyah, emang kenapa? Masalah buat lo? Kayak lu kurang kerjaan banget cari masalah sama gw. Kalo gitu mau jadi pembantu gw? Biar ada kerjaan buat Lo? " Tanya Ellena sambil tersenyum remeh kepada Luciana itu.
" Gw ngak peduli! Siapa jugak yang mau jadi pembantu buat orang miskin kayak lo! Yang terpenting sekarang lo wanita sialan! Jangan pernah lo deket - deket Elyon lagi kalo ngak lo akan berurusan sama gw... " Ancam Luciana dengan wajah yang penuh akan amarah itu.
" Hah. Emang lo sapa ngelarang gw deket sama Elyon? Nyokap gw? Enggak kan? Bahkan nyokap gw ajah ngak ngelarang gw tuh deket sama siapapun. Lah? Lo sapa gw sampek ngelarang gw deket sama Elyon? Ngelucu Lo!! " Kata Ellena yang memandang remeh ke arah Luciana yang sepertinya tak bisa mengendalikan perkataan nya karena emosi yang membara dalam dirinya itu.
" Gw adalah anak dari pengusaha terkaya di dunia yang ke 8. Emang kenapa? Lo takut sama gw? Hah! Dasar anak miskin. Heh..." Kata Luciana yang berbalik menatap remeh Ellena dengan sikap arogan nya itu.
" Gw takut sama lo?! Gw?! Maaf yah, ngak level buat gw takut sama setan jadi - jadi an kayak lo! Ihh. GELAY, tau ngak! " Kata Ellena yang memandang jijik ke arah Luciana yang seperti bak kotoran yang harus di musnahkan itu.
BYURRR...
" DASAR ******!!" Teriak Luciana setelah menyiram tubuh Ellena dengan air mineral yang dia bawa tadi itu,
Dan kemudian alhasil pakaian Ellena pun basah di mana di titik di siram nya air oleh Luciana tadi itu.
Lalu tanpa sadar Ellena pun mengubah raut wajahnya menjadi datar sambil mengusap - usap baju nya yang basah karena ulah Luciana tadi itu.
Seperti Luciana telah salah mencari lawan, karena telah berani membangun singa betina dalam diri Ellena itu.
" Heh. Lo ngak tau kan siapa gw? Atau apa lo belum pernah ngerasain pukulan gw. Hmm? " Kata Ellena yang menatap Luciana sambil memasang senyum yang sangat menakutkan dan tak lupa mengeluarkan aura mengerikan nya itu.
Setelah itu Luciana di buat ketakutan karena aura yang di keluarkan oleh Ellena, dan Luciana pun melangkahkan kakinya mundur saat Ellena yang berjalan mendekati nya itu
" M-mau apa lo? " Kata Luciana yang terlihat sedikit ketakutan saat melihat Ellena yang akan mendekatinya itu.
Luciana pun tak dapat berjalan mundur kembali karena tubuhnya yang sudah mentok menabrak dindingdi belakangnya itu.
Dia pun hanya diam menatap Ellena ketakutan dan tak bisa berbuat apa - apa saat Ellena terus berjalan mendekatinya dengan masih mengeluarkan aura yang mengerikan yang membuat Luciana sesak itu.
" Kenapa lo ngehindar dari gw? Dan di mana rasa berani lo tadi sampek lo nyiram gw ? " Kata Ellena dengan nada dingin sambil berjalan terus mendekati Luciana yang terlihat ketakutan melihat nya itu.
" Heh. Lo ngak akan bisa kemana-mana sekarang. karena apa? Lo udah melakukan kesalahan dengan membangun singa betina yang tidur dalam diri gw?! " Kata Ellena dengan nada yang penuh penekanan itu.
Kemudian Ellena pun berhenti tepat di depan Luciana dengan jarak beberapa cm dengan Luciana itu.
" Kenapa Lo ketakutan ngelihat gw? Kenapa takut sama gw? " Kata Ellena dengan senyum menyeringai nya kepada Luciana itu.
" G-w ngak pernah takut sama l-lo!! " Kata Luciana dengan nada sedikit gugup sambil berusaha menutupi rasa takut dalam dirinya karena ulah Ellena tadi itu.
" Ohh gituh. Tapi lo dengerin gw baik - baik, kalau gw bukan ****** yang lo maksud! Apa lo ngak sadar? Kalau ****** yang sebenarnya itu, karena tanpa sadar lo ngeklaim Elyon milik lo! Padahal dia ngak pernah peduli sama lo kan? Uhhh. Kasiyan, hahaha... " Kata Ellena yang kemudian tertawa dengan keras, namun sayangnya terdengar mengerikan di telinga Luciana itu.
" Dasar cewek sialan!! " kata Luciana dengan tangan kanan nya yang mengayun berniat untuk menampar Ellena tanpa memperdulikan kembali rasa takut dalam dirinya itu.
Tetapi dengan sigap Ellena pun langsung menahan tangan tersebut dengan kuat dan kemudian memelintir lengan Luciana dengan keras tanpa adanya rasa bersalah itu.
KREK...
Tanpa sadar perbuatan Ellena tersebut dapat membuat lengan Luciana yang dengan berani akan menamparnya mengeluarkan suara terdengar seperti tulang yang patah itu.
" Akhh!! Ellena lepasin tangan gw apa - apaan lo!!! " Rintih Luciana karena lengan nya yang di pelintir oleh Ellena dengan kuat hingga mungkin membuat tulang nya menjadi patah atau mungkin tergeser itu.
" Ini peringatan buat lo! Kalo lo masih berani sama gw. Gw pasti kan lo bahkan keluarga lo hancur! Sehancur - hancurnya. LO NGERTI!! " Kata Ellena yang penuh penekanan dan dengan tegas yang malah membuat nya tanpa sadar meningkatkan aura dalam tubuhnya itu.
Kemudian Ellena pun langsung melepaskan cekalannya dan lalu mendorong tubuh Luciana dengan kasar hingga terjatuh ke atas lantai yang dingin di toilet itu.
"Akhh! Sialan!! " Rintih Luciana sambil mengumpat saat tubuhnya bersentuhan dengan lantai di toilet itu.
" DASAR CEWEK SIALAN!!! " Teriak Luciana dengan penuh amargo dan rasa dendam yang terus menyeruak kedalam dirinya itu.
" Awas lo gw akan bikin perhitungan sama lo!! Dasar cewek sialan!! " Ancam Luciana yang belum kapok mengusik ketenangan Ellena itu.
Luciana pun kemudian berdiri dan meninggalkan Ellena sambil meringis memegangi lengannya yang terasa sakit karena ulah Ellena itu.
" Cihh!!! Dasar tukang GERTAK!! Gw tunggu ancaman Lo. LUCIANA... " Kata Ellena yang memasang wajah remeh kepada Luciana dan tak lupa menekan nama orang yang telah mengusik nya tadi itu.
" Awas lo cewek ******, tunggu pembalasan gw nanti!!! " Batin Luciana yang berjalan keluar dari gedung Campus Galaksi tersebut dengan mengeluarkan aura kemarahan yang menggebu - gebu dalam dirinya itu.
Lalu bagaimana dengan kampusnya? Tentu saja dia tak peduli dengan hal tersebut, sekarang ini dia hanya sedang memikirkan bagaimana dia akan membalas perbuatan Ellena kepadanya itu.
Sedangkan Ellena pun keluar dari dalam toilet dan berjalan menuju ke kelasnya karena bel akan segera berbunyi dengan memasang raut wajahnya yang seperti tak pernah terjadi apa - apa itu.
Begitulah kejadian Ellena saat berada di dalam toilet tadi dan saat belum masuk ke kelasnya itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Dree Minerva
aku merasa puas😄😄
2021-07-07
0
Sholeha
Wahhh Ellena sadis banget yahh... pasti sakit tuhh bokong si pelakor😂😂
2021-03-18
2