" Gw ngak papa, lo ngak perlu khawatir. Awss..." Kata Elyon yang sedikit meringis kesakitan sambil memegangi kepala yang berdarah karena terbentur lantai saat dia jatuh bersama Ellena tadi itu.
Tanpa sadar mereka pun menjadi pusat perhatian para pengunjung perpustakaan saat ini karena kegaduhan yang mereka buat tadi itu.
Dan seorang wanita paruh baya pun berjalan cepat menghampiri mereka saat mendengar suara gaduh tadi itu.
" Apa ada masalah? " Tanya Wanita paruh baya tersebut yang bertugas sebagai penjaga perpustakaan itu.
" Maaf tidak perlu khawatir. Hanya saja terjadi sedikit problem tadi dan maaf untuk kalian telah karena telah menganggu kenyamanan kalian karena ulah kami... " Kata Ellena yang menundukkan kepalanya sedikit karena merasa bersalah telah membuat kegadugan saat di dalam perpustakaan tadi itu.
Setelah itu, mereka semua pun melanjutkan kembali aktivitas mereka masing - masing karena sempat tertunda akibat kegaduhan yang di buat Elyon dan Ellena itu.
" Apanya yang ngak papa!! lihat tuh kepala lo berdarah karna bantuin gw tadi kan? " Kata Ellena yang langsung memarahi Elyon yang malah terlihat santai padahal sedang dalam keadaan terluka itu.
" I'm fine Lena " Kata Elyon yang entah kenapa refleks menyebut nama Ellena dengan sebutan " LENA " itu.
" Ehh kok LENA?? Nama gw tuh Ellena bukan LENA, jangan sembarangan deh! Emang siapa tuh LENA? " Tanya Ellena yang merubah raut wajahnya dengan menatap Elyon penuh selidik itu.
" Ehh. Maaf gw tadi refleks manggil lo LENA... " Kata Elyon yang merasa bersalah kepada Ellena itu.
" Kenapa gw bisa nyebut Ellena dengan sebutan LENA sih! Dasar Elyon bodoh! " Batin Elyon yang sebenarnya merasa bingung sambil merutuki dirinya sendiri itu.
" Ngak masalah. Gw maafin, gw jugak ngak ambil pusing masalah tadi..." Kata Ellena dengan acuh tetapi sebenarnya hatinya merasa penasaran tentang nama " LENA" itu.
" Kenapa gw ngerasa familiar dengan nama LENA itu??" Batin Ellena yang merasa pernah mendengar nama itu.
Setelah lelah bergelut dengan hati dan pikiran nya Ellena pun langsung memelototkan matanya tajam, saat mengingat luka Elyon yang harus segara di obati itu.
" Ya ampun! Mending gw anter lo ke UKS buat obatin luka lo itu... " Lanjut Ellena yang tiba - tiba langsung menarik tangan Elyon untuk bangkit dari duduknya itu.
" Ngak perlu! Gw baik - baik ajah, ini cumak luka kecil nanti juga sembuh..." Kata Elyon sambil memegangi kepala nya yang masih sedikit terasa sakit itu.
" Ngak ada penolakan, ayo cepet ikut gw ke ruang unit kesehatan. Gw bakal obatin luka Lo dan jangan keras kepala! " Kata Ellena dengan nada yang tak ingin di bantah dan sambil memaksa Elyon untuk mengajaknya agar mau pergi ke ruang unit kesehatan itu.
" Hmm. Terserah!!! " Kata Elyon dengan nada yang terlihat pasrah itu.
Elyon pun hanya diam pasrah saat Ellena yang kekeh untuk mengajaknya pergi ke ruang unit kesehatan untuk mengobati luka di belakang kepala Elyon itu.
Kemudian mereka pun pergi ke ruang unit kesehatan setelah membereskan kekacauan yang mereka perbuat di perpustakaan tadi itu.
Di ruang unit kesehatan yang berada di dalam gedung Campus Galaksi itu.
" Lo duduk disini dulu! Gw mau ambil obat buat lo... " Suruh Ellena kepada Elyon untuk tetap duduk di tempat tidur khusus pasien yang terdapat di ruang unit kesehatan tersebut itu.
" Hmm... " Yang hanya di balas deheman oleh Elyon itu.
Sebenarnya di ruang unit kesehatan tersebut terdapat beberapa petugas penjaga yang dapat membantu mengobati luka Elyon, tetapi Ellena masih tetap kekeh untuk mengobati luka Elyon sendiri.
Mungkin karena rasa bersalahnya yang membuat Elyon terluka, anggap saja ini adalah bentuk pertanggungjawaban Ellena kepada Elyon itu.
Kemudian Ellena pun langsung pergi untuk mengambil kotak P3K sebagai alat untuk mengobati luka yang berada di belakang kepala Elyon itu.
Setelah itu Ellena pun menghampiri Elyon dengan tak lupa membawa kotak P3K di tangannya itu.
" Seharusnya lo itu ngak usah ngelindungin gw. Buat apa cobak ngelindungin gw, tapi pada akhirnya lo sendiri jadi luka kayak gini?!" Kata Ellena sambil mengoleskan obat antibiotik pada luka yang berada di belakang kepala Elyon agar nantinya tidak terjadi infeksi itu.
" Awssh... " Rintih Elyon saat Ellena mengoleskan obat antibiotik tepat pada lukanya itu.
" Eh ya ampun!! Maaf sakit yah? Huh... huh..." Kata Ellena sambil meniup luka di kepala Elyon agar mengurangi rasa perih saat di olesi obat antibiotik olehnya tadi itu.
" Hmm. Emang salah kalo gw bantu in lo? Gw cumak ngak mau lo luka... " Kata Elyon yang sedikit meringis karena menahan perih pada lukanya itu.
" Yah terserah lo dan makasih udah mau bantuin gw, tapi kalo mau nolongin orang jangan sampek terluka kayak gini lagi. Gw kan jadi merasa bersalah sama lo, karna gw kepala lo jadi luka kayak gini kan? " Kata Ellena yang masih merasa bersalah dan sambil memasang perban pada luka di belakang kepala Elyon agar tak lukanya tak infeksi itu.
" Hmm. Terserah, lain kali gw bakal lebih hati - hati... " Kata Elyon yang langsung menyudahi perdebatan kecil antaranya dengan Ellena itu.
"Nah gitu dong! Lo itu harus bisa menghargai diri lo sendiri dengan menjaga kesehatan diri lo... " Balas Ellena dengan nada sedikit bersemangat dan tak lupa senyum manis yang terukir di bibirnya itu.
" Baiklah. Tuan Putri... " Canda Elyon agar bisa membuat Ellena sedikit mengurangi rasa bersalahnya kepada nya itu.
" Ihh! Apaan sih! Jangan mulai deh... " Kata Ellena yang malah di buat salting oleh Elyon itu.
" Gw kenapa selalu ngerasa nyaman di deket lo? Padahal biasanya gw selalu risih kalo di deket cewek lain. Tapi kenapa kalo di deket lo gw ngerasa beda?? sebenarnya Lo itu siapa Ellena? " Batin yang penuh tanda tanya dengan semua perasaan yang muncul dan terasa familiar dalam dirinya setiap dia berada di dekat Ellena itu.
" Elyon. Kenapa gw selalu ngerasa bahagia dan nyaman saat di deket lo? " Batin Ellena yang juga penuh tanda tanya itu.
Tanpa mereka sadari terjadi acara saling tatap - menatap di antara mereka itu.
Mereka pun saling menatap satu sama lain dengan semua tanda tanya dalam pikiran mereka hingga yang terus berputar - putar dalam otak mereka hingga membuat mereka tak ada yang mau mengakhiri acara tatap - natap mereka itu.
Dan mereka juga tak sadar di balik jendela ruang unit kesehatan terdapat seseorang yang memperhatikan mereka sejak mereka masuk ke dalam ruang unit kesehatan tadi itu.
Sejak tadi orang tersebut pun memasang wajah yang amat sangat marah sampai - sampai wajahnya menjadi merah karena menahan marah yang berada dalam dirinya itu.
" Dasar wanita sialan! Tadi dia udah bikin gw malu di kelas dan sekarang dia malah dekat - dekat sama Elyon, yang gw udah suka dia selama ini dan dengan mudahnya dia bisa deket sama Elyon. Padahal gw yang selama ini cari perhatian sama Elyon ajah, ngak pernah di anggep satu kali pun sama dia. Tapi kenapa dengan cewek sialan itu bisa deket sama Elyon dan dapet perhatian dari Elyon sihh... " Batin orang itu yang tak lain adalah Luciana yang menahan amarahnya yang tengah meledak - ledak dalam dirinya itu.
" Ini bener - bener ngak ADIL! Gw harus kasih pelajaran sama cewek sialan itu! Karana lo udah ngerebut Elyon dari gw maka lo berurusan sama gw Ellena. Heh... awas aja lo cewek sialan tunggu pembalasan gw nanti... " Gumam Luciana sambil menggenggam tangannya dengan erat untuk menyalurkan amarahnya itu.
Sebenarnya sejak Luciana masuk di Campus Galaksi, dia sudah lama jatuh hati pada pandangan pertama dengan Elyon, tetapi Elyon yang bersifat dingin dan cuek tersebut itu.
Namun setiap Luciana mencari perhatiannya Elyon malah tidak pernah memedulikannya, karena Elyon sangat tidak suka dekat dengan wanita yang menurutnya tidak bisa membuatnya merasa nyaman itu.
Luciana pun akhirnya pergi dengan wajah yang sangat amarah dan pergi dari tempat persembunyiannya, serta meninggalkan Ellena dan Elyon yang masih dalam mode saling tatap menatap itu.
" Ekhm! Udah yuk ke kelas nanti keburu bel masuk bunyi... " Kata Ellena setelah sadar jika dia sedari tadi menatap Elyon itu.
" Hmm... " Yang hanya di balas deheman oleh Elyon itu.
Mereka pun pergi meninggalkan ruang unit kesehatan dan pergi menuju ke dalam kelas mereka, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi itu.
Saat di lorong kampus Ellena pun dengan tiba - tiba dia menghentikan langkah kakinya itu.
" Elyon! Gw ke toilet dulu yah? Gw kebelet banget nih... " Kata Ellena dengan gerak - gerik menahan hajatnya itu.
" Hmm. Sana! tapi jangan lama - lama nanti keburu bel masuk bunyi... " Jawab Elyon apa adanya itu.
" Hmm. Iyah ngak lama, ya udah gw pergi dulu yah. Bayy... " kata Ellena yang kemudian langsung berlari meninggalkan Elyon di sana itu.
Elyon pun hanya menatap diam Ellena yang berlari pergi ke toilet setelah bertanya pada mahasiswi yang sedang berlalu lalang di koridor kampus itu.
Kemudian Elyon pun melanjutkan langkah kakinya untuk pergi menuju ke kelasnya itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sholeha
Wahh...🤩🤩 Lanjuuttt dong thorr.. aku tunggu...
2021-03-17
2