Di pagi hari yang cerah, di dalam kamar yang bercat pink muda dan putih. Berbaringlah seorang perempuan yang sedang tertidur pulas.
" Sayang, bangun dong katanya mau kuliah kok malah molor terus sihh. " Kata wanita paruh baya itu.
" Iyah mah, lima menit lagi. Ellena masih ngantuk nih, mah. " Jawab anak perempuan yang sedang tertidur pulas itu.
" Ihh ngak ada lima menit lima menitan, ayo cepet bangun Ellena Mizella Carion Anggara cepet bangunn...!! " Teriak wanita paruh baya tersebut, yang sebenarnya adalah Mama dari anak perempuan itu, yang tak lain bernama Ellena Mizella Carion Anggara.
" Iyah. Mamaku tersayang yang bernama Emely Alara Carion Anggara yang tak lain adalah istri dari pengusaha ternama No.1 di Dunia yang bernama Erlando Kenzo Carion Anggara. " Kata Ellena panjang kali lebar itu.
" Udah - udah, ngak usah bicara panjang kali lebar. Kayak rumus matematika ajah! " Jawab Mama Ellena yang bernama Emely Alara Carion Anggara itu.
" Iyah - iyah mah. Ini Ellena juga udah bangun kok, jangan kayak toa gitu dong mah. Jadi sakit nih telinga cantik Ellena yang denger Mama teriak - teriak terus. " Kata Ellena sambil menutup telinganya itu.
" Berani yah sekarang ngatain Mamanya sendiri kayak toa!! Udah ngak mau di kasih uang jajan lagi kamu!!! " Ancam mama Emely anak perempuannya yang tak lain bernama Ellena itu.
" Jangan dong mah, kan Ellena cumak bercanda mah. " Kata Ellena sambil mengeluarkan pupy eyesnya yang imut itu.
" Ya udah. Cepet sana kamu mandi terus turun ke lantai bawah untuk sarapan, udah di tungguin sama papa dan Kakak kamu tuhh di ruang makan..." Kata Mama Emely itu.
" Hmm. Ya udah Ellena mandi dulu yah mah..." Kata Ellena lagi itu.
" Ya Udah sana cepetan mandi! " Balas Mama Ellena sambil keluar dari kamar Ellena untuk turun menyiapkan sarapan untuk keluarganya itu.
" Hmm... " Jawab Ellena dengan dehemannya itu.
Tak lama setelah itu Ellena pun mengambil handuk yang ada di tempatnya dan memasuki kamar mandi di kamarnya untuk memulai ritual mandinya itu.
Tak butuh waktu lama untuk Ellena melakukan ritual mandinya. Mungkin hanya membutuhkan waktu 20 menitan, lalu Ellena pun memakai pakaiannya untuk pergi ke kampus karena hari ini adalah hari pertama dia masuk ke kampus. Setelah itu Ellena pun keluar dari kamarnya dan turun kebawah untuk sarapan bersama dengan keluarganya di ruang makan itu.
Ellena pun menuruni anak tangga untuk pergi ke ruang makan yang sudah di duduki oleh anggota keluarganya itu.
" Good Morning, semua!!! " Sapa Ellena kepada semua anggota keluarganya itu.
" Morning too sayang. Ayo sini duduk dan makan sarapan mu, sayang. " Kata mama Emely sambil menyiapkan piring untuk Ellena itu.
" Morning juga sayang. " Sapa Papa Ellena yang bernama Erlando Kenzo Carion Anggara itu.
" Morning too, adikku yang PD nya tingkat dewa. " Sapa Kakak laki - lakinya Ellen yang tak lain adalah calon pewaris selanjutnya dari keluarga Carion Anggara yang bernama Ellen Andana Axell Carion Anggara itu.
" Ihh, apaan sihh kak. Kalau ngajak gelud tuhh mending cari orang lain dahh, males gw harus gelud sama orang sedeng kayak kakak. Kagak ada faedahnya sama sekali. " Jawab Ellena sambil duduk di kursi yang kosong di samping kiri kakaknya itu.
" Dasar adek laknat, Emang lo lupa dek sama kejadian kemarin. Apa harus kakak kasih tahu sama Mama sama Papa kalau lo. Emmhhh!! " Perkataan Ellen pun terpotong karena mulutnya di bungkam oleh Ellena dengan paksa itu.
" Ihh kakak apaan sih, jangan beritahu Mama sama Papa dong. " Bisik Ellena kepada kakaknya sambil melepaskan tangannya pada mulut kakak laki - lakinya untuk membungkamnya tadi agar Ellen tidak melanjutkan perkataannya itu.
" Huh... huh. Dasar adek laknat, maen bungkam mulut orang seenaknya ajah. Nanti kalo kakak kehabisan nafas, gimana? " Balas Ellen sambil mengatur nafasnya kembali.
" Yahh. Maaf habisnya kakak pakek ngancem segala sihh. " Jawab Ellena dengan santai itu.
" Jadi aku bungkem ajah dehh. Hihihi... " Kata Ellena lagi dan sambil cengengesan itu.
" Udah - udah. Kok malah berantem sih, bukannya sarapan malah berantem. Ohh yah, tadi Ellen mau ngomong apa? " Tanya Mama Emely kepada anak sulungnya itu.
"Ehm. itu mah..." Kata Ellen dan perkataannya pun terpotong karena diberi pelototan mata yang tajam oleh Ellena yang mengisyaratkan untuk tidak melanjutkan perkataannya itu.
" Ngak ada apa-apa kok mah. " Lanjut Ellen itu.
" Udah - udah, cepet selesaikan sarapan kalian. Nanti kalian bisa terlambat loh...? " Kata Papa Erlando yaitu ayah dari Ellen dan Ellena itu.
" Iyah. Pah..." Kata Ellen dan Ellena secara bersama-sama itu.
Lalu mereka pun menikmati sarapan paginya dengan hikmat dan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun lagi, hanya terdengar suara sendok dan piring mereka saja yang sedang beradu itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Delia Nurhasanah❣︎
wahh semangat
2021-07-06
1
Delia Nurhasanah❣︎
dah mampir ni
2021-07-06
1
Black Rose
Like untukmu dari " Trauma Masa Lalu "
2021-03-11
2