Dia Mamiku!
Kebanyakan orang bilang, lebih baik merantau kedaerah kota untuk menjamin kehidupan kedepannya. Nyatanya tidak, tidak semudah untuk mencari pekerjaan dilingkungan padat penduduk ditambah hanya dengan membawa beberapa sertifikat dan ijazah Sma.
Fikir Sania kali itu,
Tapi, Sania patut bersyukur mendapat pekerjaan begitu tiba dikota metropolitan ini. Begitu turun dari bus dan mencari tempat untuk tinggal sementara, ada seorang ibu-ibu yang menawarinya menjadi seorang pengasuh.
Sania yang sedang membutuhkan pekerjaan dan menyukai seorang anak kecil segera menyetujuinya. Walaupun sedikit ragu, tapi karena terus didesak Sania mengikuti ibu itu.
"nyonya, kenapa anda tahu Sania sedang mencari pekerjaan" Sania merapatkan tubuh, tidak ingin membuat kendaraan kotor karena ulah tubuhnya
"Sania? Jadi namamu Sania. Baiklah perkenalkan nama saya Ajeng. Jangan panggil saya nyonya, nyatanya saya hanya bekerja ditempat yang akan kamu asuh anaknya. Oh iya, kamu terlihat sedang memiliki banyak fikiran. Jadi, saya simpulkan kamu tidak memiliki uang atau kamu sedang mencari pekerjaan. Benar kan! Setelah saya tanya, kamu sedang membutuhkan pekerjaan"
"oh seperti itu. Apa Sania boleh memanggil dengan sebutan ibu?" tanyanya hati-hati
"boleh, sangat boleh. Ibu jadi senang kalau kamu memanggil dengan sebutan itu"
"baiklah bu, sebelumnya Sania berterima kasih banyak sama ibu karena telah mempercayakan saya untuk bekerja ditempat ibu"
"iya sama-sama nak, ibu liat kamu sangat baik. Semoga kamu juga memperlakukan anak itu dengan baik. Kasihan dia menjadi korban karena keegoisan orang tuanya"
Sania menoleh heran. Semua pertanyaan dibenaknya harus ditelan mentah-mentah, saat melihat keacuhan Ajeng.
"bu, setelah selesai bekerja apa Sania boleh ijin untuk mencari tempat tinggal?"
"tidak usah, rumah majikan ibu masih cukup kalu hanya menampung dirimu"
"maksud ibu, Sania tinggal dirumah majikan Sania?"
Ajeng mengangguk, "sudah, nanti ibu jelaskan kalau sudah sampai dirumah tuan Seno"
...~§~...
Ruangan yang biasanya kosong, kini mulai terisi dengan barang-barang Sania. Terlalu berlebihan jika dikatakan barang-barang, pasalnya Sania hanya membawa beberapa potong pakaian, ijazah, dan ponsel.
"Sania!" Sania segera keluar menghampiri sumber suara
"iya ada apa bu" mata Sania menangkap sesosok bayi digendongan Ajeng
Apa ini bayi yang akan aku urus?
Sania membawa bayi kegendongan, menimang-nimang sembari menepuk pelan bokongnya. Seperti keajaiban, bayi yang biasanya tidak mudah untuk ditenangkan kini terdiam digendongan Sania seraya menatap dengan mata berkaca-kaca.
"namanya siapa bu? Umurnya berapa?" tanya Sania tidak sabar
"Sean, den Sean. Sepertinya dia suka sama kamu. Den Sean baru berumur lima bulan. Ibu harap kamu bisa menggantikan sosok kedua orang tua yang baik untuknya"
"memangnya orang tua Den Sean kemana bu?"
"sudahlah untuk yang itu kamu tidak perlu tahu. Intinya kedua orang tua Den Sean, sibuk dengan urusan masing-masing. Tugas kamu hanya mengurus den Sean dengan baik"
"baik bu" Sania terus menimang-nimang Sean dan membawanya kehalaman rumah
Kau masih kecil tapi sudah menjadi korban keegoisan orang tuamu, Sania mengusap rambut Sean
"tahh... tahhh..." tangan kecilnya menunjuk bunga-bunga
Sania melangkah menuju bunga yang ditunjuk Sean, "bunga! Ini namanya bunga. Bunga yang indah, seindah den Sean" Ucap Sania lalu menjawil pipi Sean membuatnya tertawa kecil
"kamu masih kecil udah ganteng banget. Apalagi sudah gedenya, semoga kamu tidak menjadi playboy seperti orang-orang kebanyakan ya" monolog Sania
Sean tertawa kecil melihat tingkah orang yang menggendong nya yang tidak pernah berhenti bicara. Lengan mungilnya menggapai wajah Sania.
"duh, sitampan kalau ketawa makin lucu banget. Sayang banget, masih kecil sudah tidak merasakan kasih sayang orang tua" ucapnya, "tapi den Sean tenang saja, Sania akan terus menjaga den Sean seperti anak sendiri" Sean menatap bingung kepada Sania lalu kembali tertawa
Anak sendiri? Sania jadi ingin tertawa. Walaupun dikampung sudah biasa terjadi pernikahan dibawah umur, Sania mengukuhkan diri untuk tidak terjerumus kedalamnya. Bukan karena pernikahan dibawah umur menjadi perbuatan yang buruk, tapi Sania hanya ingin merasakan dunia luar tanpa terkekang oleh tali pernikahan.
Maka dari itu, Sania memilih untuk meninggalkan kampung dan mengiming-imingi uang kepada orang tuanya. Walaupun harus meninggalkan kekasihnya dikampung.
Suara decitan kendaraan terdengar, Sania menoleh dan segera mendatangi pintu utama. Sania menunduk sopan melihat dua orang dewasa datang, ia mengira mereka merupakan kedua orang tua Sean. AKA majikannya.
"sore, Nyonya... Tuan...."
"sore. Jadi kamu pengasuh baru anak saya Sean. Jaga baik-baik anak saya" ucapnya seraya bergelayut manja dilengan laki-laki itu, "anak bunda sini"
Sean melengos, ia menelungkup wajah didada Sania. Respon Sean membuat Sania menjadi tidak enak. Ia tersenyum canggung.
"sudah tidak apa-apa. Perkenalkan saya, Karin ibu Sean dan Alex, pacar saya. Saya harap kamu tidak macam-macam dengan pacar dengan saya"
"iya Nyonya"
Pacar? Nyonya dan Tuan terlihat sangat mesra, bahkan saat sudah menikah saja mereka masih berasa seperti orang pacaran. Bahkan nyonya masih menyebut suaminya sebagai pacarnya. Sania terkikik.
Sean menguap dipelukan Sania. Tangannya terkepal dan dimasuki kedalam mulut kecil Sean. Sesekali Sania mengeluarkan lengan Sean. Ia ingin membawa Sean kekamar dan menidurkan anak majikannya itu. Sebelum berbalik ia dikagetkan dengan kedatangan dua orang yang menatapnya aneh.
"kamu siapa?"
"Saya pengasuh den Sean, tuan" ucapnya sopan
"Saya ayah kandung Sean, Seno. Ini pacar saya, Ranty. Tolong jaga anak saya dengan baik" Seno dan Ranty berlalu meninggalkan Sania yang terkejut
Tadi, ibu kandungnya sama pacar. Sekarang, ayah kandungnya sama pacar juga. Loh-loh, ini maksudnya bagaimana?
Kebingungan Sania terhenti saat Sean menangis kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Diah Susanti
wong tuone podo gendenge
2024-07-05
0
Inaqn Sofie
aduhh giman cer9tanya suami istri lomba pacaran sm selingkuhannya msg2🤣🤣
2022-06-25
0
yuliana
anjayyyy😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-06-17
0