Siang hari , saat makan siang mobil mercedes Benz GLC-Class berhenti di pelataran milik Vaiz , Pemilik mobil tersebut turun dengan gagah . Siapa lagi kalau bukan Pervaiz Taban , pria tampan yang hampir seminggu ini berganti status menikah .
Ia berjalan memasuki rumah mewah miliknya dengan di sambut pelayan.
"selamat siang tuan." ucao Salah satu pelayan membungkukan badan di ikuti 2 pelayan lainnya .
"hmmmm,dimana istriku?" tanya Vaiz mengedarkan pandangannya pada penjuru ruangan .
"nyonya berada di depan tv tuan ."
Tanpa menjawab ucapan pelayannya , Vaiz bergegas menuju arah yang di tunjukkan pelayannya . Sampai di ruangan tersebut ia mendapati istrinya sedang menatap layar ponsel miliknya , Vaiz tersenyum dan mengampiri istrinya .
"apa yang kau lihat ?" tanya Vaiz sambil mendudukan tubuhnya di samping Shasa . Melirik sekilas ponsel yang sedang di tatap Shasa .
"apa tidak ada kursi lain tuan ? kenapa harus dekat dengan saya?" tanya Shasa sinis .
"hey , aku yang membeli sofa ini jadi terserah aku mau duduk dimana? ini milikku sayang ." ucap Vaiz membel dirinya sendiri .
"lagian kenapa kau disini dan apa yang sedang kau lihat ?" mencondongkan tubuhnya mendekati istrinya .
"jauh jauh tuan , apa yang aku lihat itu bukan urusanmu,ini ponselku . Lagian apa yang ingin anda katakan hingga anda meminta saya untuk kembali ke rumah menyesakkan ini." ucap Shasa sedikit meninggikan suaranya .
"kenapa kau pergi dari kantorku saat aku metting dan kau tidak pamit suamimu , kau tahu aku panik mencarimu ." ucap Vaiz lembut .
"baik akan aku jelaskan pada anda tuan, pertama aku tidak ingin berada di kantormu , ke dua aku ingin bekerja tapi kau dengan lancangnya berbicara kepada managerku meminta ijin mengundurkan diri untukku ,ketiga dari awal sebelum menikah aku sudah pernah bilang jangan ikut campur masalahku sekecil apapun ,namun kau ingkar tuan. Sekarang kau seolah olah tidak tahu menahu semuanya . Ini ulahmu aku kehilangan pekerjaan,aku butuh bekerja butuh uang untukku dan keluargaku disana." jelas Shasa panjang lebar sembari berteriak .
"aku sudah bilang kau tidak perlu bekerja semua akan aku tanggung kebutuhanmu dan keluargamu , aku serius bahkan niatku menikahimu juga serius . Aku menyukaimu sejak awal melihatmu . Tapi kau malah membenciku ." ucap Vaiz .
"aku tidak perduli dengan perasaanmu ,yang hanya aku sesali kau terlalu merasa berkuasa hingga kau mulai ikut campur dengan kehidupanku , bahkan aku masih berdiri dengan janjiku yang tidak akan mencampuri segala urusanmu tuan ."
"maaf , aku hanya tidak ingin istriku bekerja . Maafkan aku ." ucap Vaiz .
Shasa pun berlari kearah kamar mereka berdua . Membanting pintu kamar dengan sekencang kencangnya . Vaiz mengusap kasar wajahnya. Diam terpaku dan tidak kembali ke kantor .
Shasa berbaring menangis hatinya dongkol karna ulah suaminya . Terlalu lama menangis membuatnya ia lelah , namun matanya tidak bisa di ajak untuk kompromi untuk di ajak tidur . Shasa bangkit dari ranjang berjalan ke arah sofa yang ada di kamarnya . Mendududkan tubuhnya pada sofa tersebut .
ceklek ..
Vaiz masuk ke dalam kamar ia berjalan ke arah kamar mandi , sebenarnya Vaiz merasa bersalah namun jika mereka sama sama di sibukkan bekerja ia tidak mungkin bisa membuat istrinya jatuh cinta padanya .
Maka dari itu Vaiz memutuskan untuk Shasa tidak bekeraja.
"maafkan aku , aku hanya ingin kamu berada di rumah untuk mengurusiku aku butuh istriku saat berangkat dan sepulang kerja tetap berada di rumah , melayaniku saat aku butuh sesuatu ." ucapnya beralasan .
Shasa tak menanggapi ucapan Vaiz yang beberapa hari ini menjadi suaminya dan yang hari ini membuatnya marah .
"Sha. " panggil Vaiz menghampiri Shasa .
Namun bukan Shasa kalau hatinya luluh , Shasa hanya diam tak menggubrisnya . Vaiz yang duduk di samping Shasa menatap wajah yang sekarang tetlihat emosi .
Shasa pun berjalan keluar kamar untuk menghindari suaminya . Ia tak ingin lebih lama lagi melihat wajah menyebalkan suaminya (menutut versi Shasa).
Vaiz menatap punggung istrinya yang semakin menjauh tak lama menghempaskan tubuhnya dan menghembuskan nafas kasar . Entahlah harus bagaimana caranya meluluhkan hati istrinya karna Vaiz tak kenal ter lalu dekat oleh istrinya dan belum mengenali sifat sifat istrinya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
SuciAnti
Sasa sudah miskin terlalu sombong
2022-02-06
0
Hevi Agustina
karakter shasa dirubah thort,,kok kasar banget
2021-12-18
0
Nelfi Erawati
vaiz harus berjumpa dengan mertuanya,agar mertuanya dapat menasehati shasa
2021-09-08
0