Vaiz menarik tangan Shasa saat hendak memberhentikan bus yang terlihat dari kejauhan ,ia menggandeng Shasa memaksa masuk mobilnya . Shasa yang kalah saat ingin membrontak hanya melipat tangannya kedadanya dan duduk sambil memanyunkan bibirnya .
"kondisikan bibirmu , jika tetap seperti itu jangan salahkan aku jika sewaktu waktu menciummu . Lagian seorang istri harusnya menurut apa kata suami." ucap Vaiz menjalankan mobilnya .
Shasa melotot mendengar ucapan suaminya . Ia pun mengalihkan pandangannya pada ponselnya untuk membuka sosial medianya .
Mobil berhenti tepat di parkiran luas . Merasa sudah sampai Shasa terbelalak mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru . Vaiz tidak mengehentikan mobilnya di cafe tempatnya bekerja .
"hai tuan dimana ini , bukannya anda tahu jika aku akan bekerja . Dan ini bukan tempatku bekerja anda tidak amnesia kan ?" ucap Shasa ketus .
"siapa yang meminta mu bekerja . Kau tidak meminta persetujuan dariku sayang . Aku melarangmu bekerja ." jawab Vaiz terkekeh .
"kita pernah berjanji sama sama tidak akan ikut campur urusan masing masing . Aku menerima pernikahan ini semata mata karna orang tuaku ." Shasa mengehmpaskan tubuhnya pada sandaran mobil .
"bukannya kau istriku , jadi kau tanggung jawabku . Sekarang kau tidak perlu bekerja ." perintah Viaz .
"tidak bisa,aku harus bekerja . Aku butuh uang untuk menghidupi diriku dan keluargaku . Enak saja kau melarangku ,"
"aku yang akan menanggung kebutuhanmu dan keluargamu . Aku juga sudah bicara dengan manager cafe bahwa kau akan berhenti bekerja ." perintah Vaiz tegas keluar dari mobilnya berjalan membuka pintu mobil meminta istrinya keluar .
Vaiz menggandeng tangan Shasa dengan erat seolah takut jika istrinya kabur . Ia mengajak Shasa di kantor miliknya ,meminta istrinya menemani bekerja .
Saat memasuki kantor para karyawan memandang atasannya tanpa bekedip . Ia begitu bertanya tanya siapa wanita yang di gandeng oleh presdir tampannya . Sedangkan Vaiz yang kini menjadi pusat perhatian tak memperdulikannya . Ia memasuki lift khusus untuk menuju ruangannya .
"Selamat pagi pak ." ucap Rahma sekertaris Vaiz .
Vaiz hanya mengangguk tetap menggandeng Shasa menuju ruangannya . Rahma yang melihat wanita yang di bawa atasannya hanya bergumam .
pacar pak Vaiz mungkin,haduh kalah cepet gue . gumam Rachma .
"kenapa anda menyeret saya sampai disini . Bukannya saja sudah bilang jika saya ingin bekerja ." ucap Shasa teriak menarik tangan yang selalu di genggam Vaiz saat keluar mobil sampai masuk ruangannya .
"temani suamimu bekerja ." ucap Vaiz pelan . Berjalan menuju kursi kebesarannya .
"duduklah sayang , jika kau berdiri terus aku yakin kau pasti lelah ." melihat kearah Shasa yang berdiri mematung .
Shasa pun menghempaskan tubuhnya dengan kasar sesekali mengumpat lirih . Mengambil ponsel dari tasnya lalu memulai berselancar pada akun sosial medianya .
Vaiz yang menatap Shasa hanya menggelengkan kepala . Ia pun meminta Rahma untuk memesankan makanan untuk istrinya .
Tok!tok!tok!
"masuklah." perintah Vaiz .
"pak ini pesanan yang anda pesan ," ucap Rahma meletakkan makanan tersebut di meja tepat di depan Shasa yang sesang fokus pada ponselnya .
"baiklah,letakkan saja." pinta Vaiz
"kalau begitu saya permisi pak ." di angguki Vaiz .
Vaiz berjalan duduk di salah satu sofa . Ia duduk di dekat Shasa .
"makanlah sayang , kamu belum sarapan kan ?" ucap Vaiz pelan .
"tuan bisakah anda tidak memanggil saya dengan sebutan sayang , rasanya kupingku panas mendengar panggilan anda?" protes Shasa .
"lalu aku harus panggil apa? Shasa? aku panggil Sa tapi lidahku tidak nyaman memanggil namamu hanya dengan kata Sa makanya aku aku tambahkan kata Yang , kalau di jadikan satu menjadi sayang ."
"aku tidak mau ada tambahan . Jadi tolong jangan panggil aku sayang ,"
"baiklah makanlah ." Vaiz tak ingin memperpanjang masalah hanya dengan sebutan . Maka dari itu ia memilih mengalah .
Shasa meraih piring yang berada di meja tak jauh darinya . Ia melahap sarapannya karna sedari tadi perutnya tidak bisa diajak kompromi . Vaiz melanjutkan pekerjaannya saat melihat Shasa sudah melahap sarapannya dengan baik .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Arlie Ariesta
Kalau buat cerita buat yang mendekati real jangan terlalu DUNGU
2024-03-30
0
Salmah S
Semangat yaa thor👍
2021-11-12
0
Djunaidhy Hassan
Tidak habis habisnya benci terhadap suami....
2021-11-05
0