Di tengah malam , perut kosong yang sedari pagi di biarkan melilit bernyanyi tanda butuh di isi dengan makanan . Shasa yang merasa perutnya keroncongan mengerjapkan mata sambil meringis , saat ia menggerakkan tubuhnya ia merasa perutnya tertimpa benda . Shasa melihat ke arah perut dan melotot tak.percaya ,dengan kasar ia mengibaskan tangan kekar milik suaminya .
Mata Vaiz pun terbuka saat merasa tangannya di gerakkan dengan kasar oleh seseorang . Ia pun menjauh dari Shasa .
"bukankah ini masih tengah malam? apa yang membuatmu terbangun?" tanya Vaiz dengan suara serak khas bangun tidur .
Tanpa menjawab , Shasa pun keluar kamar menutup pintu dengan kasar berjalan menuruni tangan dan berlalu menuju dapur .
Ia membuka kulkas mengambil bahan yang ia perlukan untuk memasak sesuatu untuk membungkam perutnya yang keroncongan .
"nyonya anda butuh apa?biar kami yang memasaknya silahkan nyonya duduk saja ini tugas saya ." ucap pelayan yang akan mengambil alih kegiatan Shasa .
"aku bisa sendiri . Kembalilah tidur aku akan memasak untuk diriku ." ucap Shasa yang masih mencari cari sesuatu yang di butuhkan .
Ya, para pelayan tersebut sudah tidur , namun salah satu dari mereka membangunkannya karna mendengar suara gaduh di dapur . Saat para pelayan mengecek area dapur mendapati Shasa sedang bekutat di dapur . Niat hati ingin mengambil alih namun di tolak oleh Shasa lalu pergi saat melihat Tuannya memberi instruksi untuk pergi dengan bahasa tubuh .
Setelah memerintahkan para pelayan untuk istirahat Vaiz duduk di meja makan memandangi istri yang baru dua hari dinikahinya .
"sayang aku juga lapar ,kau sekarang istriku maka aku minta siapkan makanan untukku ." ucap Vaiz .
Shasa yang mendengar namun tak menjawab tetap melanjutkan masaknya .
Shasa menyodorkan makanan tersebut di depan Vaiz .
"terimakasih . Dimana makananmu ?" tanya Vaiz bingung saat mendapati hanya satu piring saja yang tersedia di meja makan .
Shasa berjalan kearah kamar tak menggubris ucapan suaminya . Selera makannya hilang saat Vaiz mengikutinya ke dapur dan mengganggu dengan suara cerewetnya yang membuat Shasa malas .
Karna lelah menunggu jawaban,Vaiz pun berjalan menyusul istrinya dengan sepiring makanan di tangannya . Ia berjalan cepat dengan sedikit emosi .
"Sha, apa salahku hingga kau tidak ingin berbicara padaku bahkan ucapanku sama sekali tak kau jawab ."
"sebenci itukah kau denganku sampai kau tak mau berada di dekatku bahkan melihatpun kau tak sudi ." lanjut Vaiz sedikit meninggikan suaranya .
Mendengar ucapan Vaiz yang meninggi , Shasa pun menoleh menatap Vaiz dengan marahnya .
"iya , aku tidak suka denganmu, dari awal aku tidak menyetujui pernikahan ini dan aku meminta keringanan untuk mencicil hutang ayahku ,namun apa kau tetap ingin menikahiku ,apa yang kau mau. Apa yang kau inginkan dariku?" ucap Shasa tak kalah marahnya .
"aku hanya ingin kau ,kau menjadi istriku. Aku ingin memilikimu selamanya karna kau tahu di saat aku melihatmu wajahmu sudah terukir dihatiku aku percaya pada saat itu jika kau jodohku. " ucap Vaiz lembut .
"Apa dengan ucapan lembutmu lalu aku bisa percaya . Kau orang kaya tuan sedangkan aku orang tak punya bahkan kita beda status . Jika kau hanya ingin tubuhku bicaralah . Aku akan memberikan tapi aku minta setelah itu lepaskan aku ." teriak Shasa .
"Shaaaaaaaaaaaa." teriak Vaiz sambil mengepalkan tangannya .
Mendengar teriakan suaminya ,sontak Shasa menutup mulutnya . Ia tak mengontrol ucapannya hingga berbica tanpa sadar .
"makanlah makananmu , setelah itu tidurlah ." Setelah meredam emosinya , Vaiz mendekat menyodorkan piring tersebut lalu berjalan ke ranjang tidur memunggungi istrinya .
Shasa menoleh manatap punggung suaminya . Ia pun memakan hidangan tersebut ,namun teringat ucapan suaminya saat di dapur yang juga kelaparan .
Ia pun mendekat mengguncang guncang tubuh kekar suaminya . Vaiz yang baru akan memejamkan mata merasa tubuhnya ada guncangan pun berbalik . Ia melihat istrinya sudah berada di sampingnya .
"makanlah berdua denganku . kau juga kelaparan." ucap Shasa tanpa memandang suaminya .
"tidak perlu , habiskan makananmu lalu istirahatlah ." ucap Vaiz .
Tanpa berbicara , Shasa pun menyodok makanan tersebut menyodorkan ke arah Vaiz . Vaiz pun membuka mulut menerima suapan pertama dari istrinya . Shasa pun kembali menyendokkan makanan bergantian memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya . Melihat sendok bekasnya masuk kedalam mulut istrinya . Vaiz pun menyunggingkan bibirnya.
Selesai makan , Shasa pun meletakkan piringnya pada nakas lalu meneguk air minum dan kembali merbahkan tubuhnya memunggungi suaminya .Mereka saling memunggungi dalam tidurnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Arlie Ariesta
Buat jatuh harga diri kami saja cerita ini
2024-03-30
0
runma
🥺🥺🥺
2021-10-16
0
Nelfi Erawati
besar dosa lu sha!!!!
2021-09-08
1