Sampai di rumah , Shasa mengetuk pintu . Ibu Nur , ibunya Shasa membukakan pintu .
"Assalamuallaikum bu ." mencium punggung tangan ibunya .
"waalaikumssalam nak ."
Shasa masuk dan duduk di ruang tamu yang berukuran kecil karna rumahnya sempit namun rapi .
"capek nak ." ucap Bu Nur sambil membawakan air putih untuk anaknya .
"sedikit hehehehe." meraih gelas dan meminumnya .
"bapak dimana bu?" tanya Shasa yang tidak melihat bapaknya .
"beliau belum pulang nak, karna masih berusaha mencari pinjaman uang ."
Shasa tahu masalah orang tuanya, namun Shasa tidak bisa berbuat apa apa . Shasa hanya bisa membantu untuk makan keluarganya karna gaji dari ia bekerja di cafe tidak cukup jika harus menanggung hutang orang tuanya.
"maaf bu,Shasa belum bisa membantu ibu dan bapak. Gaji Shasa masih belum naik bu . Dan ini ada sedikit uang untuk meringankan beban ibu untuk kebutuhan rumah ."
"tidak apa nak,simpan saja kau bilang kau ingin membuka usaha . Ini adalah tabunganmu ibu masih punya simpanan untuk makan kita sehari hari ."
"ambil saja bu , Shasa ikhlas." Shasa sedikit memaksa agar ibunya mau menerima uang yang Shasa berikan .
Karna paksaan dari Shasa, Bu Nur menerima uang yang Shasa berikan dan menyimpannya .
"baiklah bu, Shasa istirahat dulu badan Shasa remuk karna banyak pengujung yang datang ."
Bu Nur pun mengiyakan ucapan Shasa . Bu Nur merasa kasihan pada Shasa setiap ia mengumpulkan uang untuk tercapainya keinginannya,saat itu pula ia harus merelakan uang yang ia tabung untuk membantu orang tuanya .
Saat di kamar, Shasa merebahkan diri . Ia memikirkan Kejadian saat di depan Cafe bersama Nino .Tak terasa air mata nya tumpah seketika . Ia yang berangan angan akan menikah dengan Nino sirna sudah . Lelaki tersebut memilih pergi meninggalkan dirinya yang Selama ini menemaninya .
Di dalam hatinya , Shasa berdoa agar kesedihan yang ia alami tidak menjadi lama dan berlarut larut. Karna lelah pikiran,Shasa pun memejamkan matanya dan terlelap .
Keesokan pagi, Shasa bangun karna mendengar suara ketukan pintu. Shasa mengerjapkan matanya mengumpulkan tenaga . Ia berjalan gontai dan membuka pintu .
"ada nak Ira sama Sita datang,cepet mandi lalu temui temanmu itu ." ucap Bu Nur lembut .
Shasa mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di belakang rumah . Shasa mulai manjalankan ritual mandinya .
"kalian kesini." ucap Shasa pada temannya saat usai mandi .
"iya Sa, keluar yuk ." ajak Sita .
"kemana?"
"ya kemana gitu,bukannya hari ini kamu libur?" tanya Ira .
"maaf gue nggak ikut ,hari ini gue gak ambil libur."
"ayolah ,gue yang traktir,cepat bersiaplah ."
"tapi .."
Seketika tubuh Shasa di tarik oleh temannya menuju kamarnya agar lekas bersiap siap .
"ibu, Shasa saya ajak jalan jalan ." pamit Sita pada Bu Nur saat Shasa selesai bersiap .
"pergilah nak, ibu mengijinkan kalian tetap hati hati dan berdoa jangan lupa. "
Sita,Ira,dan Shasa bergantian mencium punggung tanga. Bu Nur . Sita dan Ira sudah menganggap Bu Nur seperti ibunya sendiri . Jadi Ia sudah terbiasa dengan Bu Nur .
"yuk Sa Kita berangkat ."
Sita menjalankn mobilnya keluar halaman . Sita dan Ira duduk di bangku depan,sedangkan Shasa duduk di bangku belakang .
Mereka sudah seperti saudara ,saat salah satu sahabatnya bersedih maka sahabat lain akan menghiburnya begitu seterusnya .
Sita menjalankan mobil kearah mall . Ia ingin mentraktir teman temannya makan dan juga ingin membantu Shasa melupakan kekasihnya .
Sita dan Ira tahu karena Shasa sudah mengumumkan keputusannya di grub wa saat berada taksi menuju pulang kerumah tadi malam .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
beginilah persahabatan yg tidak memandang Harta...kaya atau miskin sama..yg penting berteman itu Ikhlas..tidak merugikan teman lain.
2024-05-13
0
Lasmi Kasman
putus satu tumbuh seribu
2021-07-08
1
Lina Zascia Amandia
shbtnya baik2 bgt smg terus baik!
2021-07-05
0