Bab 5 " Semua Berawal Dari Sign Name"

Sudah hampir 4 bulan , aku dan Anang tidak saling menyapa sejak chatingan terakhir ku dulu .

aku dan dia hanya menjadi penonton story .

aku pun juga tidak terlalu mengambil pusing itu ..bodoamat .

Jadi gini ya ..masa iya cewek disuruh chat duluan ? menyapa duluan , lagian dari awal seperti nya dia nggak nunjukin ketertarikan sama aku .

buktinya chat ku cuma di read doang lantas kenapa aku harus deketin dia lagi ? ya ya ya , aku mengaku kalo aku gengsi tapi kan emang percuma gitu lo kalau aku terlalu deketin dia ..bukan gayaku.

Aku melihat kearah jalan raya di depan konter ku hari ini nampak ramai sekali .

berbagai merk mobil dan motor nampak berlalu lalang di jalan jurusan Cepu - Randublatung ini .

Kulirik jam di layar handphone ku, pukul 12 siang .

pantas saja pasar mulai sepi , kios kios yang berada di dalam pasar nampak sudah banyak yang tutup meninggalkan beberapa pedagang yang masih mengobrol dengan pedagang lainnya .

Ting

nada notifikasi hapeku berbunyi mengalihkan fokus ku dari objek yang aku lihat sebelumnya , kulirik dari bilah notifikasi .

Ha ?Anang ? lah kok tiba tiba chat aku .

dengan segera kubuka pesannya , oh ternyata dia mengomentari salah satu story' wa ku.

mode chat on

" Loh Dev , anak gunung juga to ?

" Enggak mas , itu dulu dibuatin temenku " jawabku apa adanya

" Kirain anak gunung juga , kan lumayan kalau kamu anak gunung bisa aku ajak naik gunung bareng " balasnya .

" Hahaha enggak mas , mas Anang pasti hobi naik gunung " balasku

" Hehe iya dev , tiap liburan kerja atau hari Sabtu Minggu kalau emang ada temennya pasti berangkat " balas nya lagi .

" Eh iya mas , kalau begitu aku boleh dong titip sign name " balasku mulai antusias .

tidak sampai 5 menit langsung dibalas

" sign name gimana dev ? " balasnya

" Itu loh mas kayak kertas terus ada namaku hehe " balasku .

" Oh iyaa deh ntar kalo naik gunung lagi yaa " jawabnya

" Eh iya , konter kamu dimana sih Dev tempatnya , siapa tau bisa main ..masa iya kita kenal dan sekota juga tapi belum ketemu " balas dia lagi

" Oh , itu mas di depan pasar merah sini kalau mau main hehe " kataku seadanya

" Eh beneran boleh ? " balasnya

" Boleh dong hehe " responku singkat

" Ih cuek banget balesannya wkwk " balas anang

" Dih cuek gimana 😅 , cuma kaget aja gitu kok tiba tiba chat aku terus tanya konter aku dimana padahal kemarin kemarin sama sekali nggak ada chat aku bahkan chat ku cuma diread doang hahaha " balasku panjang lebar , sekalian kan ya aku luapin unek unek ku ke dia

Belom genap 5 menit Anang membalasnya

" hehe maaf ya dev , ya habisnya aku mikir cewek cantik kayak kamu pasti udah ada pacar jadi takut ganggu aja " balasnya

" Hahaha , aku single kok mas " balasku

"Eh yaudah kalau gitu jadi semangat buat deketin nggak sungkan lagi kalau mau chat kamu " balas anang .

" Hehe ..Mas Anang kerja ? " tanyaku basa basi

" Iya , ini mau keluar makan siang ..kamu udah makan ? mau sekalian aku bawain ke konter " tanya nya

Duh , kok cepet amat gini

" Eh , nggak usah mas ini ntar jam 3 balik kok aku ntar gampang makan di kost aja " balasku

" Lah kamu ngekost Dev ? " tanya nya balik

" Iya mas , udah 3 tahunan lah ..disini ada rumah bulek sih cuma gak enak aja ngerepotin " balasku

" Oh gitu , yaudah aku cari makan siang dulu ya dev" balas mas Anang .

" Iya mas , Hati hati yaa " balasku

mode chat end

kutegakan badanku , hampir dua jam aku chattan dengan anang .

setiap melihat foto profil wa nya aku seperti familiar dengan wajahnya tapi aku ketemu dimana ya ..senyumnya wajahnya seperti pernah ketemu ..oh sudahlah aku tak ingat .

Kulangkahkan kaki ku ke teras konter .

kepalaku celingukan ke kanan dan kiri

ini sudah jam 2 harusnya Nevy sudah sampai di konter .

Baru saja aku ingin masuk , dari arah kiri seorang grab berhenti di depan konter , Nevy turun dari sana .

loh tumben nggak naik motor batinku .

" Loh nev tumben nggak naik motor ? " tanyaku penasaran .

" Ban ku bocor " ia mengerucutkan bibirnya sambil masuk ke konter , aku mengikutinya dari belakang .

" Bocornya dimana ? " tanyaku sambil mengambilkan dia minum .

" Thanks , di depan Grand Mega itu Lo " jawabnya sambil menerima minuman yang kusodorkan .

" Capek gue nyet , mana jalannya lu tau sendiri kan kayak gimana " katanya bersungut-sungut .

" Wkwk iya tau lah , maka itu gue kalau lewat sana hati hati banget ya karna itu takut bocor "

kataku sambil mengambil tas selempang ku .

" Eh nev , bakso depot Bu Retno buka nggak ya ? " entah kenapa hari ini aku pengen banget makan bakso beranak , baru ngebayangin kuah anget nya aja rasanya air liurku ingin menetes keluar .

" Kalau bakso mending di pasar plaza deh nyet , enak ..murah lagi " ucap nevy .

" Lantai bawah itu ? emang masih buka jam segini ? " tanyaku .

" Buka dong , kan tutupnya jam 4 " jawab nevy .

" Yaudah deh , gue pulang sekarang ya ..pengen makan bakso gue " kataku sambil berjalan keluar .

" Iya , hati hati di jalannya " teriak nevy , aku hanya mengacungkan ibu jariku untuk membalas ucapannya .

Aku menempuh perjalanan sekitar dua puluh menitan untuk menuju pasar plaza .

setelah masuk ke wilayah parkir dengan segera aku memarkirkan motorku dengan rapi setelah mengunci stang aku segera menuju kios bakso beranak langganan nevy itu .

" Bu bakso satu porsi ya , sambel saosnya dipisah sama lontongnya satu buk " kataku .

Setelah membayar pesanan ku ..aku segera menuju motorku.

Langit sore mulai mendung , tetes demi tetes air hujan turun membasahi jalan raya untung kost ku sudah tidak jauh lagi dari sini .

aku menambah kecepatan motorku agar segera sampai di kost ku .

Setelah sampai kost ku , aku segera memasukan Selena ke garasi dan bergegas masuk ke kamar ku .

hujan sudah turun dengan deras menciptakan hawa dingin di sore hari ini .

Kuletakan kresek baksoku ke atas meja kamarku ,

tas selempang yang dari tadi tergantung di badanku kulemparkan ke arah kasurku .

dengan segera aku memasuki kamar mandi ku untuk membersihkan diri .

Seperempat jam kemudian aku keluar dengan keadaan yang lebih segar , keadaan diluar masih hujan bahkan suara petir mulai terdengar.

"Wah kalau hujan terus kayak gini bisa banjir " kataku pada diri sendiri sambil membuka korden jendela ku untuk melihat kearah luar.

Aku melangkahkan kaki ku menuju meja kamarku mengambil bungkusan bakso yang tadi ku beli.