Apartemen Fani

Mobil putih itu berhenti di parkiran halaman sebuah cafe yang asri dan luas. Pepohonan nan rindang dan bunga-bunga serta tanaman hias yang tertata apik menghiasi halaman dan sudut cafe.

Tiga orang turun dari mobil tersebut, Rangga dan Kanya berjalan beriringan masuk ke dalam cafe yang jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi gedung kantor yang tadi mereka tinggalkan. Sementara si supir mengikuti di belakang setelah mengunci mobil.

Mereka memilih posisi duduk di pojok cafe yang dindingnya dipasang akuarium ikan yang besar serta ada pintu besar di samping untuk akses keluar masuk ke halaman belakang cafe. Hampir seluruh dinding cafe dipasang kaca agar pengunjung leluasa melihat ke halaman cafe yang asri.

Seorang waitress datang memberikan buku menu dan mencatat pesanan ke tiga orang tersebut. Setelah mencatat pesanan waitress itu kembali pergi menyiapkan pesanan pelanggannya.

"Kamu hutang penjelasan sama kakak!" ucap Rangga. Tatapannya menyorot ke wajah gadis dihadapannya.

Kanya tersenyum lebar, dia tak menjawab. tapi ekor matanya memberi kode kepada Rangga kenapa supirnya ikut duduk di bangku mereka di samping Rangga. Merasa dilirik dua orang di dekatnya, seseorang yang dianggap Kanya supir berdehem.

"O iya, Kanya ini Devan sahabat dan asisten pribadi kakak di kantor. Devan ini Kanya!" Tanggap Rangga memperkenalkan dua orang yang tidak saling kenal tersebut.

Sebenarnya Rangga bingung ingin memperkenalkan Kanya sebagai apa, makanya ia hanya menyebut namanya Kanya saja, tidak seperti ia memperkenalkan Devan kepada Kanya.

Kanya dan Devan saling bersalaman sambil menyebut nama masing-masing.

"Senang berkenalan dengan mu, Kanya! " Sapa Devan manis.

"Hai kak, maaf tadi aku pikir kakak supirnya kak Rangga, tapi kalo supir kok malah ngikut masuk kesini ga nunggu di luar, hihi .." balas Kanya.

"Apa?! emang kamu ga liat tampilan Kakak ganteng gini di bilang supir?" canda Devan.

"Haha, iya ya sejak kapan supir lebih gantengan dari bos? maaf ya kak salah sangka akunya! " jawab Kanya sambil tertawa yang diikuti Devan karena dianggap lebih ganteng dari Rangga yang merupakan bos plus sahabat karibnya itu.

Rangga yang mendengar ucapan kedua orang yang baru kenal didekatnya itu menanggapi dengan ekspresi mesem.

"Ehhemm!!!" dehem Rangga. Serentak dua orang itu menoleh ke Rangga. Rangga menatap tajam ke Kanya.

"Kamu hutang penjelasan sama kakak, jangan alihkan pembicaraan ke yang lain!" ketus Rangga.

Belum sempat Kanya menjawab waitress datang mengantarkan pesanan minuman ketiga orang tersebut. Setelah waitress pergi barulah Kanya menjawab pertanyaan Rangga.

"Kakak mau aku jelasin yang mana dulu?" Jawab Kanya.

"Kapan kamu tiba di sini dan kenapa ga kasih kabar ke kakak kalau kamu udah di tanah air?" cecar Rangga.

"Aku udah satu bulan di tanah air kak! yaa sengaja ga mau kasih tau kakak soalnya mau kasih kejutan. Kalo aku kasih tau ga jadi kejutan dong."

"apa??!!! jadi udah satu bulan kamu disini dan kamu ga kasih tau kakak sama sekali?!" tanya Rangga kaget sambil menggelengkan kepalanya.

"hehehe, soalnya kemarin aku nyampe langsung ada urusan yang harus segera diselesaikan kak. Jadi kemaren-kemaren benar-benar sibuk, biar urusan cepat kelar! dan begitu ada waktu makanya aku langsung pengen nemuin kakak dan nunggu di depan kantor!" jelas Kanya.

"Jadi pas kamu ngechat kakak tadi kamu sudah nongkrong di depan kantor? sengaja nungguin gitu? kalau Devan bawa mobil laju terus ga sempat ngerem gimana coba? pantas aja tadi kamu bolak balik nanyain kapan KK siap kerja? kapan pulang kantor? ternyata, ck ck ck!!!" cecar Rangga sambil menarik pelan Rambut gadis yang duduk di hadapannya.

"Aduh kak, maaf." cengenges Kanya.

"Paling kalo ga sempat ngerem ya lewatlah!" cengirnya lagi!

"Ya kira-kira setengah jam-an lah aku nunggu di depan gerbang, tadinya aku nongkrong di taman kota seberang jalan kantor kakak, pas kakak balas chat kalo bentar lagi pulang baru deh aku nyebrang nungguin di gerbang! " lanjutnya lagi.

Devan yang melihat keakraban dan kehangatan antara Rangga dan Kanya jadi penasaran tentang siapa gadis yang ada di hadapan dia dan Rangga saat ini. Rangga tak pernah terlihat dekat dengan gadis manapun, kecuali Elsa sekretaris nya. Rangga cenderung dingin jika berhadapan dengan wanita. Walaupun Devan tahu banyak wanita yang tergila-gila dengan Rangga. Bukan hanya karena tampang dan pembawaannya yg tampan dan cool, tapi juga posisi dan kedudukan sosial dia dan keluarganya. Rangga juga tidak pernah sekalipun bercerita tentang gadis di hadapannya meskipun mereka telah lama bersahabat.

"Jadi kamu ngapain disini? nginap dimana?" tanya Rangga lagi.

"Aku lagi ada proyek sama Fani kak, teman SMA ku itu, Kakak ingatkan? nah aku nginap di apartemennya Fani. Aku juga sebenarnya lagi coba mencari pekerjaan sih di sini." terang Kanya.

Waitress kembali datang mengantarkan pesanan makanan mereka. Pembicaraan terhenti hingga waitress selesai menghidangkan pesanan mereka dan pergi.

"Nyari kerja? kenapa kamu ga lanjutin kerja di.." ucapan Rangga terhenti karena segera dipotong Kanya.

"Kak.. kakak tau kan aku ga mau, aku ga suka, jadi plisss, ga usah dibahas!" Kesal Kanya.

Devan menengahi percakapan kedua orang didekatnya "Sudah-sudah, tunda dulu ngobrolnya, kita makan dulu, nanti ga enak keburu dingin pesanannya" ucap Devan.

Rangga dan Kanya hanya diam, mereka mengambil piring pesanannya. Menikmati makanan mereka masing-masing sambil diselingi obrolan kecil.

Selesai menikmati pesanannya ketiga orang tersebut segera meninggalkan cafe setelah membayar semuanya.

Hari sudah menjelang malam. Ketiganya sudah masuk kedalam mobil. Devan yang mengendarai mobil membuka percakapan sambil melirik Kanya yang duduk di kursi belakang.

"Kita mau kemana lagi?" Tanyanya.

Rangga hanya diam menunggu jawaban Kanya.

"Sebentar kak, aku tanya Fani dulu, dia masih di butik atau sudah di apartemennya. aku minta antar ke tempat dia boleh kan?" Tanya Kanya minta persetujuan kedua orang yang duduk di depannya.

"Ya sudah" Jawab Rangga pendek. Sementara Devan sibuk menyetel musik.

Kanya nampak berbicara melalui ponselnya, tak lama ia pun menutup ponselnya.

"Kak, tolong antarkan aku ke Apartemen SM yaa di sini" ucap Kanya sambil menjelaskan sebuah alamat.

"Oke!" sambut Devan. Ia mulai melajukan kendaraan yang mereka tumpangi.

"Jadi, kamu ada proyek apa sama Fani, Nya?"

tanya Rangga.

"Owh, Fani kan buka butik di sini kak, nah dia minta tolong aku buat bantu bikinin aplikasi untuk kebutuhan butiknya dia!" Terang Kanya.

"Emang kamu lulusan apa Nya? tanya Devan.

"Ilmu Komputer kak! " Jawab Kanya.

Pembicaraan berlanjut ke hal remeh temeh lainnya. Tanpa terasa mobil yang mereka naiki sudah sampai ke apartemen nya Fani.

Rangga ikut turun mengantarkan Kanya masuk ke dalam apartemen sementara Devan menunggu di mobil.

Lift mengantarkan mereka naik ke atas di mana apartemen yang di tempati Fani berada. Kanya memencet bel apartemen Fani. Pintu terbuka.

"Hei Kanya, dah pulang, eh ada kak Rangga, masuk dulu kak." sapa Fani kepada Rangga. Rangga mengangguk kepada Fani dan membalas sapaan Fani.

"Hai Fan, saya hanya mengantar Kanya, ini mau langsung pamit." jawab Rangga.

Fani mengangguk dan meninggalkan Kanya dan Rangga di depan pintu.

Rangga memandang Kanya, menyentuh puncak kepala gadis itu.

"Kakak pamit dulu, ada apa-apa segera kasih tau yaaa, jangan bandel, jangan buat rusuh" ucap Rangga pelan.

"Beres kak!" jawab Kanya dengan sikap hormat.

Rangga tertawa, dia memeluk gadis di depannya, mengacak rambutnya sebelum berlalu meninggalkan Kanya.

Kanya tersenyum menatap kepergian Rangga, kemudian masuk ke dalam apartemen Fani.

...***...

*Hai, terima kasih sudah novel ini😊😊😊.

Mohon klik suka dan berikan vote nya ya...💐💐💐

Episodes
1 Prolog
2 Kejutan gadis nakal
3 Apartemen Fani
4 Abu-abu
5 Menjemput Kanya
6 Makan siang bareng
7 Fani naksir Devan?
8 Flashback Masa Kecil
9 Bertemu Devan
10 Amarah Rangga
11 Turun Lu, Nyet!!
12 Kaya anak kecil!!
13 Jealous???
14 Flashback masa Remaja
15 Fani Salting!
16 Ke kantor Rangga!
17 Lunch
18 Flashback : Ulang Tahun Kanya
19 Rangga-Devan???
20 Acara Fani
21 Perjalanan pulang
22 Tiba di rumah
23 Hanya kakak-adik
24 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
25 Janjian with Sisil
26 Flashback : 1 Tahun!
27 Episode XXVI
28 Bagian XXVII
29 Bagian XXVIII
30 Bagian XXIX
31 Bagian XXX
32 Bagian XXXI
33 Bagian XXXII
34 Bagian XXXIII
35 Bagian XXXIV
36 Bagian XXXV
37 Bagian XXXVI
38 Bagian XXXVII
39 Bagian XXXVIII
40 Bagian XXXIX
41 Bagian XL
42 Bagian XLI
43 Bagian XLII
44 Bagian XLIII
45 Bagian XLIV
46 Bagian XLV
47 Bagian XLVI
48 Bagian XLVII
49 Bagian XLVIII
50 Bagian XLIX
51 Bagian L
52 Bagian LI
53 Bagian LII
54 Bagian LIII
55 Bagian LIV
56 Bagian LV
57 Bagian LVI
58 Bagian LVII
59 Bagian LVIII
60 Bagian LIX
61 Bagian LX
62 Bagian LXI
63 Bagian LXII
64 Bagian LXIII
65 Bagian LXIV
66 Bagian LXV
67 Bagian LXVI
68 Bagian LXVII
69 Bagian LXVIII
70 Bagian LXIX
71 Bagian LXX
72 Bagian LXXI
73 Bagian LXXII
74 Bagian LXXIII
75 Bagian LXXIV
76 Bagian LXXV
77 Bagian LXXVI
78 Bagian LXXVII
79 Bagian LXXVIII
80 Bagian LXXIX
81 Bagian LXXX
82 Bagian LXXXI
83 Bagian LXXXII
84 Bagian LXXXIII
85 Bagian LXXXIV
86 Bagian LXXXV
87 Bagian LXXXVI
88 Bagian LXXXVII
89 Bagian LXXXVIII
90 Bagian LXXXIX
91 Bagian XC
92 Bagian XCI
93 Bagian XCII
94 Bagian XCIII
95 Bagian XCIV
96 Bagian XCV
97 Bagian XCVI
98 Bagian XCVII
99 Bagian XCVIII
100 Bagian XCIX
101 Bagian C
102 Bagian CI
103 CII
104 Bagian CIII
105 Bagian CIV
106 Kata Penulis
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Kejutan gadis nakal
3
Apartemen Fani
4
Abu-abu
5
Menjemput Kanya
6
Makan siang bareng
7
Fani naksir Devan?
8
Flashback Masa Kecil
9
Bertemu Devan
10
Amarah Rangga
11
Turun Lu, Nyet!!
12
Kaya anak kecil!!
13
Jealous???
14
Flashback masa Remaja
15
Fani Salting!
16
Ke kantor Rangga!
17
Lunch
18
Flashback : Ulang Tahun Kanya
19
Rangga-Devan???
20
Acara Fani
21
Perjalanan pulang
22
Tiba di rumah
23
Hanya kakak-adik
24
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
25
Janjian with Sisil
26
Flashback : 1 Tahun!
27
Episode XXVI
28
Bagian XXVII
29
Bagian XXVIII
30
Bagian XXIX
31
Bagian XXX
32
Bagian XXXI
33
Bagian XXXII
34
Bagian XXXIII
35
Bagian XXXIV
36
Bagian XXXV
37
Bagian XXXVI
38
Bagian XXXVII
39
Bagian XXXVIII
40
Bagian XXXIX
41
Bagian XL
42
Bagian XLI
43
Bagian XLII
44
Bagian XLIII
45
Bagian XLIV
46
Bagian XLV
47
Bagian XLVI
48
Bagian XLVII
49
Bagian XLVIII
50
Bagian XLIX
51
Bagian L
52
Bagian LI
53
Bagian LII
54
Bagian LIII
55
Bagian LIV
56
Bagian LV
57
Bagian LVI
58
Bagian LVII
59
Bagian LVIII
60
Bagian LIX
61
Bagian LX
62
Bagian LXI
63
Bagian LXII
64
Bagian LXIII
65
Bagian LXIV
66
Bagian LXV
67
Bagian LXVI
68
Bagian LXVII
69
Bagian LXVIII
70
Bagian LXIX
71
Bagian LXX
72
Bagian LXXI
73
Bagian LXXII
74
Bagian LXXIII
75
Bagian LXXIV
76
Bagian LXXV
77
Bagian LXXVI
78
Bagian LXXVII
79
Bagian LXXVIII
80
Bagian LXXIX
81
Bagian LXXX
82
Bagian LXXXI
83
Bagian LXXXII
84
Bagian LXXXIII
85
Bagian LXXXIV
86
Bagian LXXXV
87
Bagian LXXXVI
88
Bagian LXXXVII
89
Bagian LXXXVIII
90
Bagian LXXXIX
91
Bagian XC
92
Bagian XCI
93
Bagian XCII
94
Bagian XCIII
95
Bagian XCIV
96
Bagian XCV
97
Bagian XCVI
98
Bagian XCVII
99
Bagian XCVIII
100
Bagian XCIX
101
Bagian C
102
Bagian CI
103
CII
104
Bagian CIII
105
Bagian CIV
106
Kata Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!